NovelToon NovelToon
Transmigrasi Ara

Transmigrasi Ara

Status: tamat
Genre:Crazy Rich/Konglomerat / Murid Genius / Kehidupan di Sekolah/Kampus / LOL / Masalah Pertumbuhan / Chicklit / Tamat
Popularitas:505.5k
Nilai: 4.7
Nama Author: Ahya

Arawinda Bethany gadis polos dan lugu tapi dia sangat hiperaktif dan pecicilan, sikapnya yang hiperaktif dan pecicilan hanya untuk menarik perhatian sang Daddy yang membenci nya, karena gara-gara melahirkan Ara istrinya meninggal. Sampai pada suatu hari ada insiden, 'Ara berharap saat bangun nanti Ara bisa merasakan kasih sayang seorang ayah,' Ara membatin sebelum kehilangan kesadaran. Arawinda Bethany membuka matanya dan melihat orang-orang yang tidak dia kenali, orang-orang memanggilnya dengan sebutan Bella bukan Ara. Ara melihat wajahnya yang berbeda dan membuat Ara bingung tapi setelahnya dia mengerti bahwa dia sedang ber transmigrasi ketubuh seorang Arabella Arshana. Arabella Arshana seorang gadis polos dan lugu sama seperti Arawinda Bethany tapi bedanya Arabella cupu dan pendiam. "Iyuhhh Ara gak suka pake kacamata. "

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ahya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Brian jadi korban

"Morning semuaaa.. " teriak Ara sambil berlari menuju ruang makan untuk sarapan pagi.

"Pagi princess, " sahut mereka bersamaan, Ara sampai dimeja makan sebelum duduk dia mengecup singkat pipi kedua orang tua nya dan juga dou B, tapi Ara bingung bukan cuma empat wajah yang ada dimeja makan ini tapi ada satu wajah lagi, orang itu sudah bersiap juga jikalau Ara juga menciumnya tapi harapannya tidak sesuai Ara malah menatap garang orang itu lalu duduk dipangkuan sang ayah.

"Ayah, Ara duduk sini yaa.. " izin nya pada Bima.

"Sure, sini princess.. " Bima menjauhkan sedikit kursinya agar Ara bisa duduk di pangkuannya.

Ara duduk dipangkuan Bima tapi dia menghadap kebelakang meja, bukan ke depan membuat semua orang bingung.

"Kenapa ngadep sini? " tanya Bima saat putrinya itu ngedusel di dada bidangnya.

"Ara ngambek sama orang itu, dan Ara gak mau liat wajahnya, " cemberut Ara dan membuat yang lain bingung kecuali orang yang ditunjuk Ara tadi.

"Ooo jadi lo buat adek gue ngambek, makanya pagi-pagi udah bertamu kesini? " Brian menatap temannya itu sengit sedangkan yang ditatap hanya menampilkan wajah datarnya.

"Husst, Brian kamu tidak boleh bicara seperti itu terhadap tamu, apalagi tamu itu adalah teman kamu sendiri... Lima maafin Brian ya, " tegur Radella pada Brian dan sekaligus meminta maaf kepada Panglima. Yaa Panglima pagi-pagi sudah bertamu ke kediaman Arshana hanya untuk menemui gadisnya yang kata nya ngambek tadi.

"Tidak apa tante, " Panglima tersenyum kearah Radella.

"Oh ya, kenapa Ara bilang dia ngambek sama kamu? Apa yang kamu lakukan sehingga membuat putriku ngambek? " tanya Bima.

"Cuma bercanda menyebutnya gadis nakal, " Panglima terkekeh kecil saat mengingat wajah menggemaskan dari gadisnya itu tadi malam saat ngambek.

"Ayah listen? Bang Lima bilang Ara nakal, Ara gak nakal-nakal kok.. " adu Ara cemberut lagi dan membuat semua orang terkekeh gemes.

Radella dan Bima tidak marah karena Panglima menyebut Ara gadis nakal karena mereka paham bagaimana sikap Ara yang manja dan childish dan dia tidak memahami ucapan orang yang sedang bercanda atau serius.

"Emang Ara ngapain sampai Ara disebut gadis nakal? " tanya Radella.

Ara mendongak lucu melihat kearah sang bunda dan beralih melihat kearah Panglima yang sedang tersenyum manis kearahnya, melihat senyum Panglima Ara melupakan ngambek nya.

"Bang Lima ganteng hihi, " Ara terkikik lucu.

"Heh, " ujar Radella dan Bima bersamaan saat mendengar ucapan genit dari putrinya, mereka berdua melihat kearah Panglima yang wajahnya sudah merah karena tersipu.

"Gadis nakal, " ucap Bima mencium ujung hidung Ara sambil terkekeh. Sekarang Radella dan Bima tau mengapa Panglima menyebut Ara gadis nakal, itu karena ucapan Ara yang genit.

Bryan hanya diam dan sarapan, sedangkan Brian memutar bola matanya males, dia yang sering bersama sang adek ajaa tidak pernah di bilang genteng padahal cewe-cewe di luar pada memuji paras wajahnya itu, tapi adeknya itu sama sekali tidak menyebutnya ganteng.

Ara kembali cemberut karena ayahnya juga menyebut nya gadis nakal, gadis imut nan comel itu beranjak dari pangkuan ayahnya.

"Mau kemana hm? " tanya Bima saat Ara sudah turun dari pangkuan nya.

"Ara ngambek sama ayah, " kesal Ara.

Bima terkekeh, "ngambek kok bilang-bilang. " ejek Bima.

"Bundaa huaa.. " Ara merentang kan kedua tangan kearah Radella, Radella sangat gemes dengan putrinya itu lalu dia berdiri dan memeluk putri kecilnya.

Cup

Cup

Cup

Cup

Radella menghujani wajah Ara dengan ciuman, sungguh gemes sekali dia.

"Haha udah bunda, gelii.. " Ara tertawa karena perlakuan Radella.

Radella terkekeh, "sekarang sarapan ya, nanti telat sekolah nya, kasian juga Lima udah dari tadi nungguin Ara. " ucap Radella dan Ara mengangguk lucu lalu dia duduk di kursi kosong samping sang bunda.

"Kalian pacaran Lim? " tanya Bima pada Panglima, dia bingung tumben-tumbenan Panglima pagi-pagi kerumahnya hanya untuk bertemu Ara.

"Gak yah, Lima aja belum ngungkapin perasaan nya ke Ara. " malah Brian yang menjawab.

"Ara gak boleh pacaran, dia masih kecil. " sahut Bryan datar. Panglima hanya melirik kearah Bryan dengan wajah datarnya juga.

"Ck, sama-sama tembok. " Brian berdecak melihat wajah datar Bryan dan Panglima.

Radella terkekeh, "kalau bunda tidak masalah Panglima pacaran dengan Ara, Panglima anak yang baik bunda yakin dia gak akan nyakitin Ara, iyakan Lim?. " tanya Radella.

"Iya tan, " sahut Panglima.

"Bun.. " ucap Bryan setengah protes, walaupun dia sudah membicarakan ini dengan Panglima dan dia setuju tapi entah kenapa hati yang terdalam nya masih tidak ikhlas jika adek nya bersama Lima.

Bima menghela nafas, dia paham kenapa Bryan kurang setuju, "kalo om juga tidak masalah selagi kamu bisa menjaga Ara dari musuh-musuh mu, dan jangan pernah nyakitin perasaan Ara. " ucapnya.

"Aku tidak janji om, tapi aku akan berusaha menjaga Ara, dan jikalau nanti aku menyakiti Ara kalian boleh membawa Ara pergi jauh dariku. " ucap Panglima tulus.

Radella dan Bima tersenyum lalu menganggukkan kepalanya.

"Gak usah bicara gitu, kalian aja belum pacaran. " ketus Brian.

Ara sedari tadi hanya diam dan bingung dengan apa yang dibahas orang-orang sekitar."Pacaran apa? " tanya Ara polos.

"Nahkan, arti pacaran aja ni bocil gak tau, gimana bisa lo ngajakin dia pacaran? " ledek Brian.

Radella terkekeh lalu dia mengelus lembut rambut Ara, "pacaran itu saat laki-laki dan perempuan saling menyukai dan menyatakan cinta bersamaan. " ujar Radella agak ragu, pasalnya dia juga bingung gimana mau menjelaskan.

Ara melihat Radella dengan wajah polosnya, "maksudnya? " nahkan Ara belum bisa mengerti maksud dari pacaran itu.

"Seperti ayah dan bunda saling menyukai dan selalu bersama. " sahut Bima.

Ara memiringkan kepala nya lucu menatap ayahnya itu, "ayah suka sama bunda? " tanya Ara.

Bima tertawa kecil, "apa yang kamu tanya kann? Jika ayah tidak menyukai bunda mana mungkin ayah ngajak bunda pacaran terus menikah. "

"Pacaran? Menikah? " Ara tambah bingung.

"Ahh sudah lah, ribet jelasin ke bocil, dek dengerin abang. " ucap Brian dan Ara melihat kearah Brian.

"Apa? " tanya Ara.

"Kamu suka sama Lima? Kamu sayang sama Lima? " tanya Brian to the point.

Ara melihat kearah Panglima yang sedari tadi menatapnya, "Ara suka, Ara suka. " serunya lucu.

"Nah kalau Panglima juga menyukai kamu, berarti kalian bisa pacaran. Kamu akan jadi pacarnya. " ungkap Brian lagi.

Ara beranjak dari duduknya lalu menghampiri Panglima, semua orang bingung melihat Ara mendekati Panglima.

Ara memiringkan kepala nya dan wajahnya tepat berada didepan Panglima, "abang suka Ara kan? Kata abang Ara cantik, berarti abang suka Ara kan? " ucap Ara dengan polosnya membuat Radella dan Bima terkekeh dengan tingkah lucu dari putri mereka.

"Ck, orang bilang cantik belum tentu suka bocil. " decak Brian.

Ara mengangkat wajahnya dan menatap Brian dengan cemberut, "bang Lima gak suka Ara? Padahal Ara suka bang Lima makanya Ara bilang ganteng. " Ara mencebikkan bibirnya lucu.

"Heh, berarti kamu mandang fisik dong? " ucap Brian.

Panglima terkekeh melihat wajah imut Ara, "kita berangkat sekolah aja ya, sudah selesaikan sarapannya. " ajak Panglima, dia ingin menyatakan perasaannya berdua saja dengan Ara.

"Ara bareng kami, " ketus Bryan.

"Gue, " sahut Panglima datar.

"Kami."

"Gue, "

"Kami."

Radella dan Bima geleng-geleng kepala melihat Bryan dan Panglima berebut.

"Ayo sesama muka tembok harus baku hantam.. " Brian malah menyuruh baku hantam. Sedangkan Ara hanya menatap polos kedua abang nya itu. Tapi karena mendengar kata-kata asing dari Brian Ara jadi ikut-ikutan.

"Baku hantam, " seru Ara sambil bertepuk tangan kecil.

"Hahaha, " tawa Brian saat melihat semangat Ara menyuruh Bryan dan Panglima baku hantam.

Radella dan Bima terkekeh, "gak baik suruh orang baku hantam sayang. " walaupun Radella terhibur tapi dia tetap menasihati Ara.

"Baku hantam apa? " tanya Ara polos.

"Berkelahi." jelas Radella.

"Berkelahi itu yang gini kan?"

Bughh

Ara meninju wajah Brian dengan polosnya yang sedari tadi tertawa, Brian berada disamping Panglima jadi Ara mempraktikkan nya ke Brian.

"Aduhhh.. " kejut Brian saat mendapat serangan dadakan dari tangan mungil adeknya.

"Hahaha, " sekarang giliran Bima tertawa melihat kejadian itu. Radella hanya tertawa kecil.

"Ya gitu, tapi Ara gak boleh lagi tonjok abang seperti itu yaa, kasian abang kesakitan. " ucap Radella disela tawa kecilnya.

"Sakit abang? " tanya Ara dengan polosnya.

"Sakitlah, kalau kamu bukan adek abang udah abang pindahin kamu ke planet mars. " sungut Brian sambil mengelus-elus pipi nya yang kena tonjok Ara.

"Abang bisa mindahin Ara ke planet mars? Ara mau abang, " serunya dengan wajah berbinar, Ara tau planet mars kan dia pernah belajar tentang tata surya.

"Emang kamu mau ke mars? " tanya Brian.

Ara mengangguk semangat, "iya abang, biar Ara bisa liat gimana planet mars, ayoo abang pindahin Ara." Ara mengguncang kuat tubuh Brian sehingga membuat Brian agak pusing karena guncangan dahsyat dari sang adek.

Bima semakin tertawa melihat wajah tertekan Brian karena Ara, sedangkan Radella, Panglima, dan Bryan terkekeh.

"Dek, pushing dekk.." kepala Brian serasa berputar-putar.

"Sayang udah ya, abang gak bisa pindahan kamu, abang cuma bercanda. " Radella yang merasa kasihan dengan putra keduanya itu akhirnya bersuara.

Ara menghentikan guncangan mautnya dan menatap Brian garang, dia melotot kan matanya pada Brian membuat semua pada gemes, "abang tipu-tipu Ara? Ehh Ara gak like abang Ian." kesal Ara.

Plakk

Brian yang masih oleng karena guncangan Ara tambah oleng karena Ara menggeplak kepalanya.

'Gini amat punya adek astagaa.. 'Batin Brian sambil memegang kepala nya yang oleng.

"Ara mau sekolah sama bang Lima aja, Ara ngambek sama bang Ian. " putus Ara lalu dia menarik tangan Panglima untuk mendekati orang tuanya.

Cup

Cup

Ara mengecup pipi ayah dan bundanya bergantian, "Ara sekolah dulu ayah, bunda.. Papayyyy!! " pamit Ara dan Panglima menyalimi punggung tangan Radella dan Bima. "Kami berangkat om, tan. " ucap Panglima lalu melirik kearah Bryan yang sedang menatapnya kesal.

"Hati-hati ya. " ucap Radella dan diangguki Panglima, kemudian Panglima menghampiri Ara yang sudah berjalan lebih dulu.

Bryan membuang nafas kasar, "ini semua gara-gara lo. " Bryan menyalahkan Brian.

Brian yang masih pusing menatap kesal kearah Bryan, "lo gak liat gue kesakitan karena di tonjok dan digeplak Ara dan itu semua gara-gara perdebatan gak penting antara lo dan Lima. " kesal Brian, dia kan menjadi korban dari keributan antara kembarannya dan sahabatnya tapi malah dia yang disalahkan.

Radella terkekeh, "udah gak apa-apa, kalian berangkat gih, nanti telat. " ucap nya kepada kedua anak kembar nya itu.

Bryan tak menyahut dan dia berjalan mendekati ayah dan bundanya itu untuk berpamitan, setelah berpamitan dia meninggalkan Brian yang masih memegang kepala nya itu.

"Ck, ditinggal gue, udah jadi korban ditinggal pula. " Brian berdecak kesal menatap kembarannya yang sudah keluar rumah itu.

"Cepat sekolah, " ucap Bima.

Brian nyengir, "pusing nih yah, gak sekolah yaaaa.. " Brian menampilkan poppy eyes nya agar ayahnya itu kasian.

"Kamu bukan Ara yang terlihat imut jika begitu, udah sana sekolah gak ada libur buat kamu. " ucap Bima.

"Ck, serasa bukan anak kandung. " sungut Brian lalu dengan malas berpamitan kepada kedua orang tuanya.

"Kamu anak pungut, " ledek Bima.

"Berarti Bryan juga anak pungut? "

"Dia anak kandung. "

"Ada gitu ya anak kandung sama anak pungut mirip seperti kembar? "

"Waktu kami nemuin kamu, kamu itu sebenarnya jelek terus kami membawa kamu kerumah sakit untuk melakukan operasi plastik agar mirip dengan anak kandung kami. "

"Ck, ayah menyebalkan. " Brian pergi kesekolah dngan perasaan dongkol.

Bima dan Radella tertawa melihat wajah kesal Brian.

***

1
Nur Hayati
baca cerita ini bener-bener bikin otak refresh... soalnya bisa ketawa2 tanpa beban
Nur Hayati
seneng sekali baca novel ini ... baru Nemu yg kayak gini...❤️
Yayu Putriamsah
Luar biasa
im_y🎭
kak ini cerita nya baguss aku suka kadang aku klo liat ini suka ketawa kyk orgil wkwk 🤣 knp sampek sini pdhl baguss bgettt loh. kaka hebat bikin novel yg baguss 👍🤍
Kosong
Ahahaha ngaco
Mungkin yg di uji Soal anak Tk 😅
De Ryanti
Ara anak SMA apa paud sie
Oky Cerry
udh SMA ko kaya bocah kecil,
single is the best for me🎶🎶
andai aja gadis seperti itu ada di dunia nyata, udah gw jadiin adek angkat gw hehe
Sulati Cus
meng sedihkan sekali
Lengkara
aku mampir ya thor
Aifaaz shahia
16 th kaya gitu.seperti anak yg punya special
Dnd_mhrniy26
kayak pernah nemu ceritax di wp
icha
ckckck...mf ya thor aq gk lanjt baca,ceritanya gt amat
Lina Wati
umur 16 thn kok tingkah y kaya umur 3 thn🤔🤔🤔
Umiie'ne Naza
jangan dong aru Sama hendra, Masa udh tua tor, bikin yg beda gitu, Masa ara polos trs,
Umiie'ne Naza
tiba nyA kok kaya bocah idiot Ya, terlalu polos banget,
Umiie'ne Naza
knp hrs terlalu polos banget sih
Laili Putri
semangat
Anan999 Vava123
cukup menyenangkan
Salsa Billa Nadifa
👌👌
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!