Bella mencintai Adrian dengan tulus, sosok pria nyaris sempurna yang Bella yakini juga mencintainya, tapi kenyataan tak seindah yang Bella bayangkan, cintanya bertepuk sebelah tangan dan parahnya sang pria mencintai orang terdekat Bella, merasa terkhianati Bella protes pada orang terdekatnya, namun kenapa sang Ibu yang berharti malaikat malah membelanya dan justru meminta Bella untuk menikahi Kakak Adrian? Akan kah pernikahan itu terjadi? Dan bagaimana nasib perasaan Bella terhadap Adrian?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shinta Aryanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kedatangan Pamela
Dari balkon kamar Bella memperhatikan Pamela yang baru saja turun dari mobilnya, Bella memang sudah mengetahui tentang kedatangan Ibunya itu dari Miranda tadi malam. Bella mengelus - elus perutnya, rasa sedih kini menyelimutinya, seandainya saja Pamela datang untuk memeluk dan ikut berbahagia atas kehamilannya, lalu ia, Pamela, Brianna dan semua keluarga Adam merayakan kehamilan Bella penuh suka cita, tapi ia harus bisa menerima kenyataan kalau itu semua hanya bayangannya saja.
“Apa yang sedang kau pikirkan?” Tanya Adam sambil memeluk Bella dari belakang
“Tidak ada, aku hanya sedang menghirup udara segar” bohong Bella, Adam jelas tak percaya apalagi sekilas ia melihat Pamela yang baru saja masuk ke dalam rumahnya, Adam paham apa kecamuk perasaan yang sedang Bella rasakan sekarang, Adam makin mengeratkan pelukannya, sesekali ia menciumi pucuk kepala Bella
“Apa hari ini kau ingin pergi ke suatu tempat? Ada tempat yang ingin sedang kau kunjungi?” Tawar Adam, ia tidak ingin Bella sampai stress karena harus berhadapan dengan Ibunya
Bella menggeleng pelan, “Aku sedang tak ingin kemana - mana Adam, lagipula bukannya kau harus ke kantor?”
Adam membalik badan Bella sehingga kini Bella menghadapnya, “aku akan tinggal di rumah kalau kau mau” sahutnya, jari - jarinya membenarkan anak rambut Bella yang berantakan tertiup angin
Bella menimang sebentar, entah kenapa ia merasa kuat ketika Adam sedang bersamanya dan jelas ia butuh kekuatan itu agar bisa menghadapi Pamela, apalagi sedang ada Brianna dan Adrian di rumah, entah drama apa yang akan terjadi nanti
Bella membenamkan dirinya di pelukan Adam, “Adam, bisakah kau menemaniku di rumah hari ini?” Rayu Bella, Adam senang jika Bella meminta sesuatu darinya dengan memanja begitu, ia merasa dibutuhkan
“Tentu saja, aku akan menemanimu sepanjang hari” sahut Adam sumringah, “apa kau ingin sarapan di kamar saja? Aku bisa meminta pelayan untuk membawakan makanan kita ke kamar”
“Ibuku baru saja datang, Adam. Bukankah tidak sopan kalau kita malah berada di kamar tanpa menyapanya?” Bella jelas tak akan melewatkan kesempatan bertemu dengan Ibunya dalam perlindungan Adam, akan ia perlihatkan bagaimana Adam memperlakukan Bella sekarang
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Adam dan Bella turun perlahan meniti tangga, keduanya erat bergandengan tangan menuju ruang makan, Bella menghirup dan mengeluarkan napasnya begitu ia melihat Pamela yang sudah duduk di ruang makan, Brianna dan Adrian juga sudah berada disana, mereka terlihat bahagia layaknya keluarga yang sedang berkumpul, bercengkrama bersama Miranda dan William. Adam memperhatikan raut wajah Bella yang berubah sendu, Adam mengerti apa yang sedang Bella rasakan sekarang, gandengan tangan Adam semakin erat
Kedatangan Bella dan Adam ke ruang makan sambil bergandengan tangan jelas membuat Pamela terkejut, matanya sampai terbelalak lebar melihat bagaimana tangan Adam bertaut dengan tangan Bella
“Ah selamat pagi sayang, lihatlah siapa yang datang!” Sapa Miranda pada Bella sambil menunjuk Pamela yang masih saja terbengong menyaksikan bagaimana Adam memperlakukan Bella, Adam bahkan membukakan kursi untuk Bella, memastikan kalau Bella sudah nyaman duduk di tempatnya, setelah itu baru ia duduk
“Apa kabarmu, Bu? Apa kau tidak ingin menyapaku?” Tanya Bella dengan senyuman yang penuh arti
“Ahahaha.. A - aku baik - baik saja sayang, apa kabarmu? K - kau terlihat cantik, bajumu.. mahal” Pamela tanpa sadar terfokus pada baju yang sedang dikenakan Bella sekarang, benar kata Brianna kalau Bella telah berubah, Adam benar - benar memanjakannya, lihatlah kalung dan anting berlian yang membuat tampilan Bella semakin mewah itu.
Mendapati Ibunya yang justru sibuk memperhatikan penampilan glamor Bella, Brianna sigap menyikut Pamela, “Ibu!” Bisiknya, Pamela tersadar dari bengongnya lalu mengatur ekspresinya lagi seolah - olah ia senang bertemu Bella, “Kau baik - baik saja kan Bella?” Tanya Pamela selembut mungkin
Bella tersenyum sinis mendengar basa - basi Pamela, “Seperti yang kau lihat Bu, aku sangat baik - baik saja, Adam sangat memanjakanku, kau tak perlu khawatir!” sahut Bella, seperti mendapat sinyal dari Bella, Adam mendaratkan kecupannya di dahi istrinya itu, membuat Pamela semakin terhenyak kaget, bagaimana mungkin Adam bisa berubah sangat manis pada Bella
“Kau tidak perlu khawatir, aku akan menjaga Bella dengan sangat baik, tidak akan kubiarkan siapa menyakiti Bella, Nyonya Pamela” tandas Adam, aura dingin Adam membuat nyali Pamela ciut, apalagi ditambah tatapan Adam yang tajam
“Ahahaha.. apa kau tidak melihat bagaimana Bella dan Adam saling mencintai Nyonya Pamela? Kau jangan khawatir, Adam tak akan membiarkan sesuatu terjadi pada Bella” tambah Miranda, ia begitu senang melihat afeksi Bella dan Adam, apalagi mereka memperlihatkannya di depan Ibunya Bella
“Ah iya, aku merasa lega sekarang! Kau tahu Nyonya Miranda, aku sangat menyayangi Bella, aku tak ingin dia sampai sedih apalagi sampai menderita” ucap Pamela bersandiwara, Miranda dan William mengangguk - angguk paham
“Cih, justru kaulah yang membuatku paling menderita Bu, kau yang membuatku mendendam padamu, bahkan aku menggunakan anakku sendiri untuk membalaskan semua sakit hatiku padamu! tapi kau jangan khawatir Bu, aku tak akan membiarkan anak ini mengalami apa yang ku alami, aku akan menyayanginya sepenuh hatiku, aku tak akan menjadi Ibu sepertimu!” Batin Bella
“Oh, aku sampai lupa Nyonya Miranda, kemarin aku baru saja mengantarkan Brianna untuk memeriksa kondisi kesehatannya, dan kau tahu apa kata dokter? Brianna sangat sehat dan subur, dokter kandungannya optimis kalau Brianna akan segera mengandung” tutur Miranda memprovokasi Bella, Bella ingin sekali membuka mulutnya untuk membungkam Pamela kalau ia bahkan tengah mengandung sekarang, tapi tangan Adam yang mengelus - elus punggung Bella meredam emosinya, Bella ingat ini belum saatnya semua orang tahu soal kehamilannya
“Betulkah itu Nyonya Pamela? Aku sangat senang mendengarnya, aku dan William sudah tak sabar ingin segera memiliki cucu” sahut Miranda antusias
“Bagaimana dengan kalian? Apa kalian juga sudah memeriksakan kondisi kesehatan kalian?” Kali ini William yang bertanya pada Adam
“Erick dan belasan dokter kandungan mengatakan kondisi kami sangat sehat dan siap untuk memiliki anak, Dad! Kau tak perlu khawatir!” Sahut Adam
“Adam benar Dad, kau juga tak usah cemas karena Adam dan aku melakukannya setiap malam, kami berupaya agar bisa segera memberikan cucu untukmu dan Mommy” tambah Bella tanpa malu - malu
“Uhuuuukk… “ Brianna yang tengah menenggak minumnya sampai tersedak, darimana datangnya keberanian Bella hingga ia bisa sevulgar itu sekarang, Bella yang dulu tak mungkin melakukannya, adiknya itu sangat pemalu dan kolot
“Ahahaha.. ya Tuhan Bella, kau tak perlu menceritakannya pada Daddy dan Mommy!” William dan Miranda tergelak mendengar omongan Bella yang terlalu terus terang, melihat William dan Miranda yang tampak senang mau tak mau Pamela beradaptasi ikut tertawa, meskipun hatinya kesal luar biasa karena ternyata Bella terlihat lebih bahagia di banding Brianna
“Ku dengar kau memecat Direktur keuangan perusahaan kemarin, apa itu benar Adam?” Omongan Adrian membuat atmosfer menyenangkan seketika menegang, kini semuanya terfokus pada Adam meminta penjelasan
“Apa itu benar Adam? Bukankah Tuan Billy sudah lama bekerja di perusahaan kita? Kenapa kau tiba - tiba saja memecatnya?” Cecar William
Adam menghentikan makannya, menenggak minumnya sebentar dengan tenang, lalu menghela napasnya, “karena aku tak akan mempertahankan pencuri di perusahaanku sendiri, Dad” sahut Adam, sementara pandangannya tertuju pada Adrian
“Apa maksudmu? Apa dia mencuri uang perusahaan?” Giliran Miranda yang mencecar Adam
“Betul Mom, hampir seratus milyar dalam beberapa bulan ini, pencurinya sangat handal, beruntung asistenku menemukan kejanggalan pada laporan keuangan yang dibuatnya” sahut Adam, masih dengan tatapannya yang mengunci pada Adrian, Adrian tersenyum penuh kemenangan, ia tahu apa pun yang terjadi Adam tak akan memberi tahu orang tua mereka kalau Adrianlah pelaku pengambilan uang itu, Adam terlalu khawatir pada kondisi William yang sangat rapuh sehingga William tak akan tahan mendengar berita - berita mengejutkan. Kelemahan Adam dipergunakan sangat baik oleh Adrian, Adrian memang sengaja memanipulasi Direktur keuangan dengan mengiming - iminginya uang agar dipecat oleh Adam, dengan begitu perusahaan akan sedikit goyang karena akan sulit sekali menemukan Direktur keuangan yang baru dalam waktu yang sangat singkat
“Kau sangat ceroboh Adam! Kau tahu apa akibat pemecatannya pada perusahaan? Semua aktifitas keuangan menjadi terganggu!” Sengit Adrian, William menghela napasnya, “Adrian benar, Adam!” kali ini ia sependapat dengan Adrian, memecat Direktur keuangan tanpa mendapatkan penggantinya terlebih dahulu tentu sangat berpengaruh pada operasional perusahaan, baru kali ini William menyayangkan keputusan Adam, Adrian dan Brianna tersenyum puas mendapat dukungan dari William
“Asistenku masih bisa mengatasinya dengan baik” sahut Adam tenang, ia malah melanjutkan santap sarapannya
“Sampai kapan Adam? Kau harus punya orang yang bertanggung jawab mengurus keuangan perusahaan! Harusnya kau memberikan Tuan Billy kesempatan lagi, dialah yang paling pintar mengelola keuangan!” Merasa di atas angin Adrian semakin memojokkan Adam, Bella merasa jijik melihat bagaimana senyum ejekan Adrian pada Adam
“Aku tak perlu orang pintar, aku perlu orang yang jujur, lebih baik aku memiliki seratus karyawan yang tak pintar tapi jujur dibanding aku memiliki satu orang karyawan yang pintar namun tak jujur, mengajari orang mengenai pekerjaan jauh lebih mudah dibanding mengajarinya tentang kejujuran!” Sahut Adam
“Lalu dimana kau akan menemukan karyawan yang jujur itu, hah?” Sengit Adrian lagi semakin menjadi - jadi
“Aku! Aku yang akan menjadi Direktur keuangan!” Ucap Bella memecah fokus pada Adam, kini semua orang menatapnya kaget
“Apa? Kau ingin menjadi Direktur keuangan perusahaan, Bella?” Tanya Miranda meyakinkan pendengarannya
“Cih, berani sekali kau!” Geram Adrian
“Bella! Kau jangan main - main! ini bukan perusahaan kecil! Kau bahkan belum pernah bekerja sebelumnya selain di perpustakaan kampus, kau tak mungkin mampu melakukannya!” Sewot Brianna
“Kakakmu benar, Bella! Kau harus bisa menempatkan dirimu, kau tak akan mampu mengelola keuangan perusahaan sebesar itu! Ya Tuhan Bella, jangan mempermalukan dirimu sendiri sayang!” Pamela berpura - pura prihatin namun tujuannya jelas untuk menjatuhkan Bella
“Bukankah kalian mendengar sendiri dari Adam tadi bahwa dia tak perlu karyawan yang pintar melainkan yang jujur? Siapa lagi yang Adam bisa percayai selain istrinya sendiri?” Sanggah Bella
”Kau sangat percaya diri Bella! Apa kau pikir Anderson Tower itu taman bermain dimana kau bisa datang dan pergi seenaknya?” Sentak Adrian
Braaak…
Adam menggebrak meja makan panjang itu dengan tangannya, suara dentingan alat makan yang saling beradu membuat suasana semakin mencekam, dada Adam terlihat turun naik menahan amarahnya, “Bicara yang sopan pada Bella, Adrian!” Sentak Adam membahana, ruangan yang tadinya riuh karena debat sekarang sunyi, bahkan para pelayan sampai mengelus dadanya mendengar suara lengkingan Adam. Adrian seketika ciut, sudah lama ia tak melihat kemarahan Adam yang sebesar ini, Pamela dan Brianna kompak menundukkan kepalanya tak ingin menjadi sasaran kemarahan Adam selanjutnya
“Kau bisa mulai datang ke kantor besok, Bella” Ucap Adam sesaat setelah ia meredakan amarahnya
“A - apa? Ta - tapi… “ gumam Brianna pelan, Brianna jelas tak terima Bella mendapat kepercayaan seperti itu
Bella tersenyum penuh kemenangan, ia senang karena bisa membantu Adam lolos dari penghakiman Adrian, ia juga senang karena bisa membuat Brianna, Pamela, dan Adrian meradang
“Daddy setuju denganmu Adam! Bella adalah pilihan terbaik yang kita miliki saat ini, Daddy percaya kalau Bella adalah orang yang jujur! Selain pekerja keras, Bella juga sangat cerdas, Daddy yakin ia bisa mempelajari semuanya dalam waktu singkat” dukungan William pada Adam ini semakin membuat Adrian tak bisa terima
“Tapi Dad! Come on, apa kau yakin Bella sanggup?!” Protes Adrian
“Ingat siapa pimpinan perusahaan itu, Adrian! Keputusanku sudah mutlak dan tak akan bisa di ganggu gugat oleh siapa pun, mulai besok Bella yang akan menjadi Direktur keuangan Anderson Tower!” Tandas Adam yang sukses membungkam Adrian
“Terima kasih Adam, aku berjanji tidak akan mengecewakanmu” janji Bella dalam hatinya, sungguh hari ini ia merasa Adam adalah pahlawannya, sementara Pamela yang duduk di seberang Bella dan Adam tak berhenti menatap keduanya, pikirannya mulai berkecamuk
“Sial! Benar apa kata Brianna, ternyata Adam lah yang berkuasa di Anderson Tower bukan Adrian seperti yang selama ini Adrian akui!” Gumam Pamela dalam hatinya, “Aku salah merestuimu dengan Adrian, Brianna! Harusnya Adam lah yang kau dapatkan! Sial! Sial! Sial!” Geram Pamela dalam hatinya