NovelToon NovelToon
Bintang Untuk Angkasa

Bintang Untuk Angkasa

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Hamil di luar nikah / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Balas dendam pengganti
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: Intro_12

Malam itu menghancurkan segalanya bagi Talita —keluarga, masa depan, dan harga dirinya. Tragedi kelam itu menumbuhkan bara dendam yang ia simpan rapat-rapat, menunggu waktu untuk membalas lelaki keji yang telah merenggut segalanya.

Namun takdir mempermainkannya. Sebuah kecelakaan hampir merenggut nyawanya dan putranya— Bintang, jika saja Langit tak datang menyelamatkan mereka.

Pertolongan itu membawa Talita pada sebuah pertemuan tak terduga dengan Angkasa, lelaki dari masa lalunya yang menjadi sumber luka terdalamnya.Talita pun menyiapkan jaring balas dendam, namun langkahnya selalu terhenti oleh campur tangan takdir… dan oleh Bintang. Namun siapa sangka, hati Talita telah tertambat pada Langit.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Intro_12, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bintang Sakit

Debur ombak masih membuih di telinga. Angkasa, tanpa melepas jas kantor yang kini basah kuyup, berenang secepat mungkin. Tangannya meraih lengan mungil Bintang yang hampir tenggelam, lalu menarik tubuh kecil itu ke permukaan.

“Bertahan, Bintang!” desisnya, napasnya terengah. Ombak menampar wajahnya, tapi ia terus mengayuh kuat, mendekap Bintang di dadanya.

Sampai di tepi pantai, diatas pasir basah, tubuh mungil Bintang tergeletak pucat. Angkasa segera menunduk, memberi pertolongan pertama. Dadanya bergetar hebat saat ia menekan dada kecil itu dengan tangan gemetar.

“Bernapas, Bintang… ayo bernapas!” seru Angkasa, hampir putus asa.

Hening sejenak. Lalu, suara batuk kecil terdengar. Air keluar dari mulut Bintang, disusul isak tangis pelan.

Angkasa menutup wajahnya, bahunya bergetar. Baru kali ini orang-orang melihatnya rapuh. Ia segera mengangkat Bintang ke dalam pelukan, memeluk seakan tidak akan pernah melepas lagi.

“Kau aman. Kau aman…” bisiknya serak, matanya merah.

Tanpa pikir panjang, Angkasa membawa Bintang ke mobil. “Kita ke klinik terdekat sekarang juga.”

^^^^^

Puskesmas Pinggir Kota

Ruang IGD puskesmas malam itu penuh aroma antiseptik. Lampu putih menyilaukan, menambah tegang suasana.

“Mohon tunggu di luar,” ujar Bu Dokter, menutup pintu ruang perawatan dengan tegas. “Pasien butuh ketenangan. Kami akan tangani sebentar lagi.”

Angkasa berjalan mondar-mandir di koridor. Kemeja putihnya kusut, jasnya basah, rambutnya berantakan. Wajahnya keras, tapi jelas-jelas gelisah.

Dari ujung koridor, Talita berlari bersama Ragiel dan El Mariachi. Nafas Talita memburu, matanya sembab karena panik. Ia hendak menerobos masuk, tapi pintu terkunci rapat.

“Bintang…!” bisiknya lirih, air mata turun tanpa bisa ditahan.

Angkasa tiba-tiba berbalik, wajahnya garang. Ia menghampiri Talita, mendorong tubuh wanita itu hingga terdesak ke dinding. Tangannya hampir terangkat tinggi.

“Kau! Ibu macam apa kau ini, hah?!” teriaknya penuh amarah. “Bisa-bisanya meninggalkan anak sendirian di pantai!”

Talita gemetar, matanya membesar menahan tangis. Ia ingin membela diri, tapi lidahnya kelu. Yang keluar hanya suara lirih, “Aku… aku tidak bermaksud…”

Ragiel yang berdiri agak jauh hanya bisa terdiam. Perlahan ia mendekat ke arah El Mariachi, berbisik rendah, tanpa sadar pikirannya terucap. “Baru kali ini aku lihat Angkasa sebegini emosional. Bahkan saat kakaknya kecelakaan dan koma, wajahnya tetap setenang batu.”

El Mariachi menelan ludah, berpura-pura tak peduli. Tapi kepalanya mengangguk kecil, seolah setuju.

^^^^^

Pintu ruangan terbuka. Dokter keluar dengan senyum menenangkan.

“Syukurlah, anak ini baik-baik saja,” katanya. “Hanya ada gangguan pernapasan karena air laut, tapi sudah tertangani. Untung sekali Pak Angkasa sigap. Kalau terlambat sedikit saja, hasilnya bisa lain.”

Talita menutup mulutnya, menangis lega. Angkasa langsung masuk, tanpa basa-basi.

Bintang terbaring di ranjang kecil, wajahnya pucat, sebuah selang oksigen menempel di hidung mungilnya. Tapi matanya terbuka, menatap Angkasa dengan lemah.

“Sakit?” tanya Angkasa pelan, suaranya penuh gentar.

Bintang menggeleng lemah.

Wajah Angkasa menegang. Ia berbalik cepat pada Ragiel. “Cari dokter anak terbaik di kota. Sekarang. Suruh dia datang ke sini. Aku tidak mau lihat Bintang seperti ini lagi.”

“Baik, Tuan.” Ragiel mengangguk, segera menyingkir sambil menekan nomor di ponselnya.

Di sisi ranjang, Talita menggenggam tangan kecil Bintang. Air matanya terus mengalir. “Semua salahku. Aku terlalu lengah. Kalau sesuatu terjadi padamu, Bintang… aku tidak akan pernah memaafkan diriku.”

Namun di sela rasa bersalah itu, ia juga menatap Angkasa dengan bingung. “Kenapa dia begitu peduli? Kenapa sedalam itu?”

^^^^

Angin malam menyapu pepohonan kecil di taman depan puskesmas. Ragiel berdiri di sana, menunggu kabar dari dokter anak yang akan datang.

Saat itulah pikirannya kembali pada satu hal. Ia menyipitkan mata, menoleh ke arah dalam puskesmas. “Wanita asing itu… Yani. Kenapa tiba-tiba dia ada di sini?”

Ragiel sempat melihat sosoknya tadi di koridor, tapi kini lenyap tanpa jejak. Ia berkeliling puskesmas, menatap setiap sudut, tapi nihil.

“Jangan-jangan… dia bukan Yani. Dia El Mariachi itu sendiri. Dan dia… pasti ada hubungannya dengan Talita.”

^^^^

Setelah diperiksa dokter anak, Bintang dinyatakan pulih, meski tubuhnya masih demam ringan. Malam itu, tangisnya pecah lagi, tubuh kecilnya panas.

Talita sudah hendak menggendongnya, tapi Bintang menolak. Ia merentangkan tangan lemah ke arah Angkasa.

Bintang merengek.

Angkasa mendekat, mengangkat tubuh mungil itu ke dadanya. Ia menepuk-nepuk punggung kecil itu, menenangkan tangisnya.

Talita menatap dari sisi ranjang. Wajahnya penuh luka batin, perasaan bercampur aduk.

Seolah ada sesuatu yang lebih kuat dari sekadar perhatian. Ikatan darah…

Air matanya kembali jatuh. Tanpa sadar, hatinya berbisik getir. “Aku tidak bisa melawan itu.”

1
Asih S Yekti
lanjut , cerotanya bagus aku suka
Asih S Yekti
penulis baru tp bagus kok g banyak tipo penyusunan bahasanya juga bagus
Intro: Trimakasiih.. /Smile/
total 1 replies
Ceyra Heelshire
kasian banget /Whimper/
Intro
Hai, ini karya pertama ku..
makasih sudah mampir
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!