Transaksi Di Atas Ranjang Suami

Transaksi Di Atas Ranjang Suami

Pengkhianatan Semua Orang

...“Kamu mau kemana Bella?” Panggil Pamela, Ibu dari Bella ketika melihat anaknya terburu - buru melangkah hendak keluar dari rumah mereka...

...Bella menoleh sebentar pada Ibunya yang sedang menyantap sarapan di meja makan, Bella bukannya tak sopan pergi tanpa pamit pada Ibunya, tapi ia sudah sangat terlambat bahkan hanya untuk sekedar mencium pipi Ibunya, “Aku mau kuliah lalu bekerja seperti biasa Bu, aku sudah telat, aku pergi dulu!” jawab Bella sambil menyegerakan langkahnya...

...“Hari ini kamu tidak usah kuliah atau bekerja, ada tugas penting lain yang harus kamu lakukan” tegas Pamela...

Bella menghentikan langkahnya yang terburu, ia menatap heran pada Ibunya, tak pernah sekali pun Ibunya itu menyuruhnya untuk tidak menghadiri kuliah atau bolos bekerja, keluarga Bella adalah keluarga yang sangat mementingkan pendidikan, kalau sampai Ibunya meminta Bella untuk tidak mengikuti kelasnya, itu berarti ada hal yang sangat penting yang akan terjadi

...“Ada apa Bu? Apa kita mau kedatangan tamu?” Tanya Bella...

Pamela menyunggingkan senyumnya yang berseri menyiratkan kebahagiaan

...“Besok keluarga calon suami Kakakmu akan datang untuk melamar, hari ini bantulah Brianna untuk mempersiapkan semuanya” tutur Pamela dengan senyum merekah...

Bella jelas kaget karena setahunya Kakaknya itu belum memiliki pacar, meskipun banyak pria yang mendekati Brianna karena parasnya yang cantik dengan otak yang cerdas, tapi Brianna seperti tak mau membuka hati untuk pria manapun

...”Kak Brianna akan dilamar? Tapi siapa calon suaminya Bu? Bukannya selama ini Kak Brianna tidak pernah sekali pun membawa laki - laki ke rumah?” ...

...“Itu karena Kakakmu sibuk bekerja untuk kita Bella, sejak kepergian Ayah kalian bukankah dia yang jadi tulang punggung keluarga ini? Kalau bukan karena Brianna bagaimana bisa ada hidangan di meja makan, bagaimana kau membayar kuliahmu, dan bagaimana kita membayar para pelayan untuk mengurus rumah kita?” ...

Bella mendengus, lagi - lagi Ibunya mengungkit jasa Kakaknya

...”Baiklah Bu, apa yang harus aku bantu?” Tanya Bella pasrah, meskipun hari ini ada kelas penting, tapi Bella tak mungkin menolak perintah Ibunya...

...“Bantu Brianna untuk memilih gaun yang akan ia pakai besok, ia juga butuh perhiasan yang bagus, pilihkan Kakakmu yang terbaik, calon suaminya berasal dari keluarga kaya raya yang terpandang, aku tak ingin mempermalukan Brianna di hadapan keluarga calon suaminya” titah Pamela...

Kali ini Bella ikut tersenyum bahagia, ia antusias mendengar Kakaknya mendapatkan calon suami idaman Ibunya, Pamela memang selalu menekankan bahwa Brianna pantas mendapatkan pria yang kaya raya

...”Benarkah Bu? Beruntung sekali Kak Brianna, aku turut bahagia untuknya”...

...“Dia memang pantas mendapatkan laki - laki yang tampan dan mapan, anak yang berbakti seperti Brianna itu layak mendapatkan yang terbaik” ucap Pamela yang dirasa sebagai sindiran oleh Bella, selama ini Pamela memang kerap membandingkannya dengan Kakaknya itu, Bella bukannya tak mau ikut bertanggung jawab terhadap ekonomi keluarga mereka, hanya saja gajinya sebagai pegawai paruh waktu di perpustakaan kampus tak seberapa dibanding gaji Kakaknya, untuk pindah kerja pun tidak mungkin karena Bella pun belum menyelesaikan kuliahnya...

Ya, Bella mengakui bahwa selama ini Brianna lah yang bertanggung jawab memenuhi semua kebutuhan keluarga mereka termasuk biaya kuliah Bella semenjak kepergian sang Ayah tiga tahun yang lalu, bagi Pamela Brianna lah penyelamat hidupnya saat keluarga mereka berada dalam keterpurukan akibat kepergian sang Ayah yang tiba - tiba

Pamela membuyarkan lamunan Bella dengan dehemannya yang keras, saat tersadar Bella segera beranjak menuju kamar Kakaknya membawa perasaannya yang tak nyaman. Bella mengenyampingkan perasaannya dulu saat bertemu Brianna, wajah Kakaknya yang cantik itu semakin berseri dengan senyum bahagia yang mengembang

...”Kamu pintar sekali menyembunyikan siapa pacarmu Kak, aku bahkan belum pernah tahu kalau kamu sudah punya pacar!” Cerocos Bella ceria sambil memeluk Kakaknya...

Senyum Brianna yang tadinya lebar sedikit memupus dalam pelukan Bella

...”M - Maaf, aku tidak bermaksud merahasiakannya, hanya saja ini terjadi begitu cepat” sahut Brianna...

...“Tidak apa Kak, yang penting Kakak bahagia, jadi siapa nama calon Kakak iparku yang beruntung itu?” Tanya Bella penasaran, wajah Brianna seketika memucat...

Menyadari Kakaknya yang enggan membuka suara Bella berpikir positif, mungkin Kakaknya itu malu karena prosesnya terlalu cepat, tapi ya sudah lah Bella tak ingin ambil pusing, rasa penasarannya bisa menunggu sampai esok hari, yang ia yakini calon suaminya Brianna selain kaya wajahnya pun pasti tampan

Saat malam hari tiba, semua persiapan acara pertunangan di mansion luas keluarga Bella sudah selesai, Bella merebahkan dirinya di atas tempat tidur, mengistirahatkan badannya yang terasa remuk redam karena hampir semua persiapan acara lamaran Brianna besok Bella lah yang mengurus

Ketika hendak terpejam, Bella seketika mengingat pria yang sedang bertahta di hatinya, Adrian. Karena kesibukannya hari ini Bella sampai tak sempat membuka ponselnya, ia yakin seharian ini Adrian pasti sibuk menghubunginya, lelah Bella seolah hilang mengingat pria itu, jari jemari Bella yang lentik lincah mencari - caro laporan panggilan atau pesan dari pria tampan pujaannya, namun bibir Bella mengerucut tatkala tak mendapati satu pun pesan atau panggilan masuk dari Adrian, tanpa ragu Bella mencoba menghubungi Adrian, sayang ponsel Adrian sedang tidak bisa dihubungi, padahal Bella ingin sekali bicara dengan Adrian dan memintanya untuk datang ke acara lamaran Brianna esok pagi, Bella berharap dengan menghadiri acara besok pagi, Adrian pun akan menyegerakan untuk melamar dirinya, meskipun masih menempuh pendidikan namun jika Adrian melamarnya, Bella tak akan ragu untuk menerima, wanita mana yang tak mau bersanding dengan pria impiannya? Selain itu Bella ingin segera keluar dari rumah keluarganya itu, ia tak ingin lagi menjadi beban untuk Brianna atau Ibunya.

Bella mengetik pesan panjang lebar untuk Adrian, dalam pesan itu Bella meminta Adrian untuk hadir pada acara Brianna besok, meskipun ponsel Adrian tak kunjung aku aktif, tapi Bella yakin begitu membaca pesan dari Bella, Adrian tak akan menolak permintaan Bella seperti yang selama ini Adrian lakukan untuknya, tak pernah ada permintaan Bella yang tak dipenuhi oleh Adrian, pria itu seolah siap memberikan semua yang Bella inginkan terutama perhatian dan perlindungan.

...----------------...

Kesibukan sudah tampak di rumah keluarga Pamela pagi harinya, para pelayan sibuk memastikan seluruh rumah sudah siap untuk penyelenggaraan acara, kursi - kursi sudah di susun rapi, dekorasi cantik menghiasi hampir keseluruhan rumah, makanan - makanan sudah tersaji indah, tak ada yang tak sibuk pagi hari itu, terutama Bella, ia hilir mudik memastikan persiapan acara sudah sempurna

...“Kamu cantik sekali Kak” ucap Bella terperangah saat melihat Kakaknya yang menawan dalam balutan dress berwarna putih...

...“Kamu di depan saja Bella, pastikan semua hidangan sudah siap, keluarga calon suamiku akan segera datang, aku ingin bersiap lagi” titah Brianna tak nyaman ketika adiknya itu mendatanginya di kamar...

Bella awalnya heran akan sikap Kakaknya, ia lalu mengedikkan bahunya tak mau ambil pusing, yang penting baginya ia sudah membantu Kakaknya itu

...Saat hendak keluar dari kamar Brianna, Pamela masuk tergesa dengan wajah bahagia, “calon suamimu dan keluarganya sudah datang Brianna! lihat lah berapa mobil mewah yang datang beriringan!” ucap Pamela dengan antusiasnya...

...Brianna menoleh sebentar pada Bella yang masih terpaku di ambang pintu, “Bella bisa kah kamu menyambut mereka dulu? Aku masih harus menyelesaikan riasanku” titah Brianna...

Bella mengangguk senang, kesempatannya untuk mengenal calon suami Brianna sekarang, Bella menyegerakan langkah menuju ruang tamu, sebelum membukakan pintu besar yang belnya sudah terdengar nyaring, Bella membenar - benarkan baju dan tatanan rambutnya dulu, ia tentu tak ingin sampai dirinya mempermalukan Brianna.

Saat membuka pintu Bella terkejut bukan main, orang pertama yang ia dapati tengah berdiri tegap di depan pintu adalah Adrian, kekasih hatinya.

...“A - Adrian? Kamu? Ah apa kamu menerima pesanku? Terima kasih kamu sudah mau datang” tutur Bella ceria tanpa memperhatikan raut kebingungan dari Adrian ...

...“Adrian, ini kah Brianna, wanita yang ingin kamu lamar?” Tanya wanita separuh baya dengan tampilan cantik dan elegan khas kelas - kelas atas yang berdiri persis di sebelah Adrian...

Deg..

Bella terkejut bukan main, apa ia tak salah dengar? Adrian akan melamar Brianna? Jadi Adrian lah calon suami Brianna? Tunggu mana mungkin bisa? Selama ini ia yang menjalin hubungan dengan Adrian, bukan Brianna

Saat Bella hendak mengkonfrontasi pada Adrian, Pamela menyeruak keluar menyambut dengan ramah Adrian beserta keluarganya, setelah semua orang masuk, Adrian kembali lagi ke depan rumah untuk menemui Bella yang sedang terduduk lemas, tangannya sibuk mengusap - usap dadanya yang terasa sesak, sedang air matanya sudah bergelayut siap meluncur

...“Bella, bisa kah kita bicara berdua?” Tanya Adrian ...

...“Apa maksud semua ini Adrian? Kenapa kamu yang melamar Kak Brianna? Bukan kah selama ini kamu menjalin hubungan denganku? tapi kenapa kamu malah melamar Kak Brianna?” Bergetar suara Bella saat mengucapkannya, meski wajahnya enggan menatap Adrian tapi dapat ia rasakan kini Adrian duduk di sampingnya ...

...“Selama ini kamu salah paham Bella! Aku tidak pernah mencintaimu, aku mencintai Kakakmu!” Tegas Adrian, Bella memalingkan mukanya, kini ia menatap tajam pada Adrian...

...“Apa maksudmu? kamu tidak mencintai aku Adrian? Lantas untuk apa kamu mendekatiku selama ini? Dan ciuman itu, ciuman pertamaku itu, apa itu tak berarti apa - apa buatmu?” Teriak Bella nyalang...

...“Tenangkan dirimu Bella! Apa kamu mau semua orang mendengar pembicaraan kita?” Kali ini Adrian bicara penuh penekanan dengan mata yang menajam, “itu hanya sekedar ciuman Bella! Selama ini aku mendekatimu untuk mendapatkan Brianna, kamu pasti tak bermimpi aku akan lebih memilihmu dibanding Brianna kan Bella?” Sindir Adrian penuh cemoohan ...

Bella menunduk menyembunyikan air matanya yang berlinang, tak ia pedulikan riasannya yang mulai berantakan karena pipinya yang basah

...”Kamu jahat Adrian!” Ucap Bella sarat kebencian, sedang pria itu bangkit dari duduknya setelah melihat Pamela datang...

...“Adrian, semua orang sudah menunggumu, bisakah kamu masuk?” Tanya Pamela, Adrian mengangguk, ia lalu melangkah cepat masuk ke dalam rumah meninggalkan Bella yang perasaannya hancur lebur, Pamela mendekati putri bungsunya itu lalu duduk di sebelahnya...

...“Ibu tahu kalau selama ini Adrian mencintai Kak Brianna, bukan aku?” Tanya Bella masih dengan derai air matanya...

...“Ibu tahu, sudahlah Bella, anggaplah ini hanya kesalah pahaman! Kamu harus bisa menjaga perasaan Kakakmu, ini hari bahagianya!” ...

Bella tersenyum miris, sudah ia duga Ibunya pasti akan lebih mementingkan perasaan Brianna dibanding dirinya

...”Lantas bagaimana dengan perasaanku Bu? Apa hanya perasaan Kak Brianna saja yang penting sementara aku tidak?” ...

...“Perasaan Brianna jelas lebih penting! Ingat semua pengorbanannya untuk kita selama ini! Begini saja, kamu anggap saja bahwa kali ini giliranmu untuk berkorban demi Brianna, lupakan Adrian, dia calon Kakak iparmu sekarang!” ...

...“Kalian semua jahat, Ibu dan Kak Brianna tahu persis bagaimana perasaanku pada Adrian, berulang kali aku mengatakan kalau aku berharap Adrian yang akan jadi suamiku, bahkan aku sudah meminta restumu, tapi lihatlah sekarang, Ibu memaksaku untuk merestui Adrian dan Kak Brianna? apa Ibu tidak punya hati?” cecar Bella...

..."Bella, cukup! terima kenyataan kalau Adrian lebih memilih Kakakmu! harusnya ini kamu jadikan pelajaran, kamu harus berusaha supaya bisa menjadi seperti Kakakmu agar ada yang menikahimu, apa kamu pikir akan ada laki - laki kaya dan tampan yang menikahi seorang mahasiswa yang hanya bekerja di perpustakaan? kamu juga harus merubah penampilanmu, Bella!" tegas Pamela panjang lebar, perkataan yang membuat Bella semakin jatuh terperosok ke dalam jurang kehancuran, lagi - lagi Ibunya membanding - bandingkan dirinya dengan Kakak kandungnya sendiri...

..."Sekarang hapus air matamu dan segera kembali ke dalam rumah! Jangan memperlihatkan wajah sedihmu itu di depan semua keluarga Adrian, kamu tak mau mereka semua sampai tahu kalau kamu mencintai calon Kakak iparmu sendiri kan?” Tegas Pamela, dengan wajah penuh Amarah Pamela lantas kembali masuk ke dalam rumah...

Bella menyeka air matanya yang tak juga berhenti mengalir, bukan hanya karena cintanya yang ternyata bertepuk sebelah tangan, tapi juga karena pengkhianatan Ibunya, Kakaknya, dan terutama Adrian, tega - teganya selama ini mereka menyembunyikan kenyataan bahwa Brianna lah yang dicintai oleh Adrian, dan membiarkan Bella hanyut dalam impian indahnya yang ternyata semu.

Memutuskan untuk menguatkan hatinya, Bella kemudian masuk ke dalam rumah melalu pintu belakang, pintu yang biasa dipakai oleh para pelayan di rumah itu, Bella tak ingin menyita perhatian semua orang yang tengah berbahagia itu karena matanya yang sembab dan riasannya yang berantakan, oleh karena itu Bella memutuskan untuk masuk ke dalam kamarnya dan mengurung diri disana, ia tak mungkin sanggup untuk melihat Adrian memakaikan cincin pada perempuan lain, apalagi Kakaknya sendiri.

Saat Bella sedang mengumpulkan barang - barang pemberian Adrian untuk ia buang dengan perasaan hancur berkeping - keping, di ruang tamu tempat di adakannya acara pertunangan, Adrian dengan senyum yang lebar memasangkan cincin bertahta berlian di jari manis Brianna, pasangan sejoli yang sangat serasi itu kini resmi bertunangan.

...“Kalau begitu kita tinggal menentukan tanggal pernikahan mereka bukan, Nyonya Miranda?” Tanya Pamela antusias pada Ibunya Adrian, wanita anggun yang tadi berdiri di samping Adrian...

Miranda menggangguk senang, tapi lalu wajahnya berubah serius

...”Nyonya Pamela, sebenarnya ada yang ingin saya sampaikan, suami saya punya satu syarat agar pernikahan Adrian dan Brianna bisa dilangsungkan” ...

...“Mom, syarat apa? Kenapa harus ada syarat?” Protes Adrian setengah berbisik, ia baru mendengarnya sekarang tentang syarat yang diajukan Ayahnya...

...“Kamu diam saja Adrian! Ini perintah Daddymu apa kamu berani menentang perintah Daddymu? Sahut Miranda yang juga ikut berbisik...

Pamela menduga - duga dalam hatinya, syarat apa yang ingin diajukan oleh calon besannya itu, jika mereka meminta harta jelas Pamela tak punya, meskipun Brianna sudah bekerja dan menghasilkan uang yang cukup banyak tapi itu hanya cukup untuk membiayai kebutuhan keluarga mereka sehari - hari, Pamela memang pernah menjadi orang kaya dulu saat suaminya sedang berada dalam masa kejayaannya, hingga suaminya jatuh sakit dan perlahan - lahan kondisi ekonomi keluarga mereka merosot hingga suaminya meninggal, hanya rumah mewah itu yang tersisa dari masa kejayaan suaminya

...“A - apa syaratnya Nyonya Miranda?” Tanya Pamela dengan rasa khawatir yang teramat...

...“Adrian memiliki seorang Kakak laki - laki yang sampai saat ini belum juga menikah, suami saya tidak ingin jika Adrian menikah sebelum Kakaknya menikah, jadi kita tunggu sampai Kakaknya Adrian menikah setelah itu baru Brianna dan Adrian bisa menikah”...

...“Mom” Protes Adrian lagi, kini ia mengerti syarat apa yang ingin diajukan Ayahnya, lagi - lagi Ayahnya ingin menjegal Adrian untuk menjadi pemimpin perusahaan, dulu sekali Ayahnya pernah mengumumkan jika pengganti Ayahnya sebagai pemimpin perusahaan harus sudah menikah, Adrian sebenarnya menyadari bahwa Ayahnya ingin Kakaknya lah yang menjadi penggantinya, tapi Adrian tak rela, oleh karena itu Adrian berusaha untuk memenuhi semua syarat Ayahnya termasuk menikah, tapi lagi - lagi Ayahnya berusaha agar Kakaknya lah yang menjadi pemimpin perusahaan...

...Pamela bernapas lega saat mendengar syarat yang diajukan Miranda, “Saya yakin jika Kakaknya Adrian adalah pria tampan, tentu sangat mudah untuknya mendapatkan seorang calon istri bukan?”...

...“Adam adalah pria yang hanya fokus pada perusahaan, hingga detik ini tak ada wanita yang pernah ia terima, tak seperti Adrian yang lemah lembut dan perhatian, Adam dingin dan cenderung frontal ketika bicara, baginya hidup ini hanya seputar bisnis dan uang, tak ada hal lain yang penting untuknya termasuk pernikahan, wanita mana yang ingin memiliki suami yang sama sekali tak memberikannya perhatian atau memperlakukannya penuh cinta?” Miranda panjang lebar menceritakan tentang anak sulungnya, sedang Pamela mendengarkannya dengan seksama sambil berpikir keras cara apa yang harus dilakukan agar pernikahan Brianna bisa segera terlaksana...

...Pamela tersenyum saat mendapatkan ide, “Saya punya calon istri untuk Adam, dan saya pastikan dia tidak akan menolaknya”...

Bukan Hanya Miranda yang terkejut, Brianna dan Adrian menatap penasaran

pada Pamela

...“Tapi Nyonya, Adam mungkin tidak akan menjadi suami yang baik, saya khawatir wanita itu akan tersiksa nantinya” jelas Miranda ...

...“Jangan khawatir Nyonya, dia tidak akan keberatan” sahut Pamela dengan senyum puas...

Terpopuler

Comments

💜🌷halunya jimin n suga🌷💜

💜🌷halunya jimin n suga🌷💜

mampir lagi

2024-01-08

0

⁽⁽ଘ[🐾©️le🅾️🦋]ଓ⁾⁾

⁽⁽ଘ[🐾©️le🅾️🦋]ଓ⁾⁾

AQ mampir kak🥰🥰🎉🎉

2023-10-23

0

Dapllun

Dapllun

Tidak akan keberatan, gundulmu!

2023-09-29

0

lihat semua
Episodes
1 Pengkhianatan Semua Orang
2 Menikah Dengan Adam, Atau Ibu Akan Mati!
3 Adam
4 Saling Menguntungkan
5 Kau menikmati, Adam?
6 Antara Butuh Dan Ketagihan
7 Ada Aku, Jangan Khawatir
8 Sebuah Bakti Dari Anak Yang Tak Pernah Ibu Anggap
9 Kau Tak Sendiri
10 Tak Seperti Yang Adam Pikirkan
11 Aku Ingin Menjagamu, Bella
12 Jangan Atur Hidupku, Adam!
13 Malam itu…..
14 Gara - Gara Kemeja Adam
15 Kau Sakiti Aku, Aku Pastikan Karmamu Datang!
16 Jika Kau Anak Kesayangan Ibu, Maka Aku Menantu Kebanggaan Mertua
17 Pengorbanan, Cinta, Balas Dendam
18 Permulaan
19 Perang Dimulai
20 Pengikat
21 Ketika Adam Jatuh Cinta
22 Kedatangan Pamela
23 Kesayangan Adam
24 Perjuangan Bella dan Perasaan Brianna
25 Berpaling
26 Siapa Yang Harus Aku Celakai Dulu?
27 Ambil Suami Adikmu!
28 Topeng
29 Ketika Justin Bertindak
30 Kenapa Adam yang Mendapatkan Segalanya?
31 Cinta Masa Lalu
32 Ketika Rahasia Terbongkar
33 Rencana Jahat
34 Sang Pewaris
35 Patah Hati
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Pengumuman Karya Baru
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Pengkhianatan Semua Orang
2
Menikah Dengan Adam, Atau Ibu Akan Mati!
3
Adam
4
Saling Menguntungkan
5
Kau menikmati, Adam?
6
Antara Butuh Dan Ketagihan
7
Ada Aku, Jangan Khawatir
8
Sebuah Bakti Dari Anak Yang Tak Pernah Ibu Anggap
9
Kau Tak Sendiri
10
Tak Seperti Yang Adam Pikirkan
11
Aku Ingin Menjagamu, Bella
12
Jangan Atur Hidupku, Adam!
13
Malam itu…..
14
Gara - Gara Kemeja Adam
15
Kau Sakiti Aku, Aku Pastikan Karmamu Datang!
16
Jika Kau Anak Kesayangan Ibu, Maka Aku Menantu Kebanggaan Mertua
17
Pengorbanan, Cinta, Balas Dendam
18
Permulaan
19
Perang Dimulai
20
Pengikat
21
Ketika Adam Jatuh Cinta
22
Kedatangan Pamela
23
Kesayangan Adam
24
Perjuangan Bella dan Perasaan Brianna
25
Berpaling
26
Siapa Yang Harus Aku Celakai Dulu?
27
Ambil Suami Adikmu!
28
Topeng
29
Ketika Justin Bertindak
30
Kenapa Adam yang Mendapatkan Segalanya?
31
Cinta Masa Lalu
32
Ketika Rahasia Terbongkar
33
Rencana Jahat
34
Sang Pewaris
35
Patah Hati
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Pengumuman Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!