Cinta Tulus Si Gadis Desa

Sudah hampir satu jam Carles memeluk tubun Rebecca,dia tetap meringis kesakitan dia juga terlihat kedinginan,akhirnya Carles bangun dan beranjak ke luar dari tempat tidur setelah itu dia mengambil ponsel dan menghubungi Leon dan juga dokter pribadinya untuk datang ke dalam kamarnya.

Sambil menunggu dokter dan Leon asistennya,Carles bergegas masuk ke dalam kamar mandi,dia membersihkan tubuhnya yang sudah mulai lengket menurutnya.Hari ini Carles mengurungkan niatnya untuk berangkat ke kantor karena dia begitu khawatir dengan kesehatan istrinya.

📞 Bibi,buatkan bubur untuk nyonya,dia sedang tidak enak badan.

Carles menghubungi pelayan yang ada di lantai bawah untuk memasak bubur untuk Rebecca.Tidak lama menunggu pelayan langsung bergegas mengantar bubur ke dalam kamar nyonya muda nya,

"Tuan ini pesanan tuan,apa ada yang lain tuan,wajahnya nyonya sangat pucat,apa perlu aku membuatkan obat tradisional tuan?

"Tidak perlu makasih atas perhatiannya."

"Bibi,aku ingin makan bakso yang besar-besar,rasanya aku ingin makan sesuatu yang pedas." Tiba-tiba saja Rebecca duduk di ranjang.Pelayan dan Carles menatap aneh kepada Rebecca.

"Nyonya apa anda sedang hamil? bukan kalau seorang sedang hamil selalu meminta sesuatu yang aneh seperti nyonya pagi ini,bagaimana bisa orang norma makan bakso pagi-pagi?

"Apa hamil?"

"Iya tuan hamil,kenapa tuan begitu kaget,kalian sudah tidur bersama dan tentunya kalian sudah melakukan hubungan suami istri,jadi itu sudah pasti terjadi."

"Hamil bibi?" Wajah Rebecca langsung pucat pasi saat mendengar ucapan pelayan,dia sangat ketakutan dan membayangkan ancaman yang akan di terimanya dari nyonya Rini.

"Bibi kamu sekarang keluar." Setelah pelayan pergi,Carles langsung naik ke atas ranjang lalu memeluk tubuh Rebecca dengan erat.

"Aku sangat berharap kamu benar-benar hamil,kebahagian ku akan sangat lengkap saat aku sudah menjadi seorang papa,sayang semoga di rahimmu ini benar-benar ada bayi yang sedang tumbuh." Ucap carles dia mengelus perut Rebecca.

Rebecca begitu kaget mendapat perlakuan seperti itu dari Carles,bahkan dia tidak menyangka jika Carles akan begitu antusias.Walaupun Rebecca belum tau pasti kebenarannya jauh di lubuk hatinya dia juga sangat bahagia apalagi melihat perubahan sikap suaminya beberapa minggu belakangan ini.

"Lama sekali kedua pria itu sampai di rumah ini,lamban,bahkan siput saja tidak begitu lambannya." Omel Carles,Rebecca tidak peduli karena dia merasa pinggangnya semakin kesakitan.

****

Sementara itu Rini bersiap-siap keluar dari rumah mewahnya,setelah perusahan suaminya mendapat suntikan dana yang begitu besar,dari keluarga Anderson,kini perusahannya kembali beroperasi.Tapi saat ini Rini selalu ketakutan setelah Carles memberi tahu malam itu bahwa Rebecca sedang hamil,padahal dia tidak tau kalau malam itu Carles hannya membohongi mereka.

"Sial sepertinya wanita itu berniat merebut Carles,aku sudah katakan supaya dia minum obat KB,tapi dia mengabaikan ucapan ku." Ucap Rini,dia memukul-mukul stang mobilnya,hari ini dia memutuskan untuk menyetir sendiri karena dia begitu frustasi dengan semua masalah yang ada.

"Sekarang memang perusahan sudah berjalan dengan baik,bahkan gaji seluruh kariawan sudah terbayar,tapi aku begitu takut jika memang benar kalau wanita itu hamil." Rini terus bergumam sendiri di dalam mobilnya hingga tidak terasa dia sudah sampai di perusahan milik suaminya.

Dengan wajah sombongnya,Rini melewati dan mengabaikan sapaan setiap kariawan yang bekerja di perusahaan milik suaminya,

"Sayang...." Tiba-tiba Rini masuk ke ruangan suaminya padahal saat itu dia sedang meeting dengan beberapa divisi.

"Kembali ke ruangan masing-masing besok kita lanjut." Ucap Bram setelah melihat kedatangan istrinya dengan wajah yang tidak semangat sedikit pun.

"Wajahmu kenapa begitu murung,bukankah uang mu masih banyak?"

"Ini bukan masalah uang papa,ini masalah Rebecca,aku takut dia benar-benar sudah hamil,apa yang terjadi dengan kita jika dia hamil benaran,aku takut papa,keluarga andrson itu bukan keluarga sembarangan." Ucap Rini,dengan wajah yang begitu khawatir.Sementara itu Bram tersenyum lebar,

"Dia tidak hamil mama,Carles hannya membohongi kita,di rumah keluarga Anderson aku sudah membayar seorang pelayan untuk memberi tahu apa pun yang terjadi di keluarga itu." Rini langsung membelalakkan matanya,dia sangat bahagia hari ini bahkan dia langsung memeluk suaminya.

"Benarkah papah,bagus....Papa memang sangat hebat,aku bangga memiliki suami hebat seperti papa." Ucap Rini dengan senyum yang begitu lebar,hingga bunyi ponsel suaminya menghentikannya.

📞 Apa kok bisa,jadi bagaimana keadaannya sekarang dia baik-baik saja kan.Urus dia sampai benar-benar pulih setelah itu kirim dia kemabli ke Indonesia.

"Ada apa papa,kenapa dengan Eva?" Rini tidak sabar mendengar kabar dari suaminya,

"Eva keguguran,tapi dia baik-baik saja,mungkin minggu depan dia sudah kembali ke indonesia."

"Apa...Baguslah papa,akhirnya kita bisa menyingkirkan wanita itu,aku sudah tidak sabar untuk membuang wanita itu jauh-jauh dari kota ini,dia selalu membuatku khawatir." Jawab Rini dengan wajah yang penuh kebahagian.

****

Setelah dokter memeriksa keadaan Rebecca,dia memeriksa seluruhnya dengan intensif,Carles terlihat begitu khawatir dan setelah ini dia juga berniat membawa istrinya ke rumah sakit dan melakukan cek kehamilan.

"Bagaimana dokter,apa yang terjadi dengan istriku?"

"Untuk diagnosa awal aku juga menduga nyonya muda sedang hamil,

"Tapi saya tidak merasakan mual seperti yang di rasakan wanita hamil pada umumnya dokter?"

"Nyonya,tidak semua wanita hamil itu merasakan mual,setiap wanita itu merasakan gejala yang berbeda-beda,jadi aku menyarankan supaya tuan membawa nyonya muda ke rumah sakit." Ucap dokter Rian.

Tidak menunggu lama carles dengan semangat yang begitu tinggi mengajak Leon untuk segera berangkat ke rumah sakit,bahkan dia tidak mengijinkan Rebecca menuruni tangga dia langsung mengendong tubuh Rebecca,walaupun sebenarnya dia sudah menolak beberapa kali karena menurutnya suaminya itu sangat berlebihan.

"Tuan aku tidak papa,aku bisa jalan!" Tolak Rebecca,Carles mengabaikan ucapan Rebecca,dia langsung membopong tubuh mungil istrinya.

"Aku hannya tidak ingin calon bayi ku kenapa-napa!" Jawab Rebecca membuat Leon tersenyum dengan tingkah tuannya yang berlebihan.

Para pelayan sangat bahagia melihat tuannya yang memperlakukan istrinya dengan sangat baik,sangat berbeda saat awal-awal Rebecca memasuki rumah itu.Walaupun Rebecca merasa malu,jauh di lubuk hatinya dia begitu bahagia,karena ini pertama kali dalam hidupnya mendapat perhatian dari seorang pria.

Setelah mobil mereka sampai di gedung rumah sakit,Carles kembali menggendong tubuh istrinya dan membawa masuk kedalam,wajah Rebecca sudah sangat merah menahan malu yang berlebihan.

"Aku sudah bilang kalau aku bisa jalan,aku malu."

**** Bersambung****