Sebuah kematian membawa kehidupan baru, Qin Chen Tiran yang berkuasa atas bumi dibunuh oleh kekasihnya sendiri, dan dibangkitkan oleh seribu misteri.
Sekarang, ia berjalan di atas langit meraih keabadian dengan bantuan sistem yang diberikan oleh "Dia" yang berkuasa untuk membantunya mencapai puncak kekuatan dan kehidupan.
Melewati seribu bencana kesengsaraan, dengan angkuhnya ia menginjak-injak langit dan bumi!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nara Official, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 22 : Membangun Dao (5)
"Nani! Itu adalah sarung legendaris milikku! Satu pukulannya dapat menghancurkan kota, tidak mungkin itu adalah warisan dari kakek tua sebelumnya."
"Sialan! Bocah itu sangat kuat, bagaimana bisa kita menjualnya sekarang? Jika kita melawan, kita akan menjadi geprek ayam di tangannya, nasib buruk."
Qin Chen turun kebawah melihat sarung tangannya sangat hebat, seolah energi dalam dirinya mengalir begitu deras penuh kekuatan hebat.
"Ayo lagi! Setelah ini, kalian harus membayar jasa penyelamatan! Jika tidak, aku akan mengikat kalian dan menjual kalian ke rumah bordil!"
"Tidak ... " Teriak kedua pria tua itu sambil berlutut ke tanah karena akan kehilangan kesucian selama ini mereka jaga.
Qin Chen melesat memukul mereka dengan tangannya, serangan adu fisik bertumpu satu tangan.
Bang!
"Mantap! Rasakan ini, Tinju Pemecah Air!" Kata Qin Chen dengan keras.
Duarr!
[Ding!]
[Selamat tuan, karena berhasil membunuh 239 gorila gila, Penyempurnaan Qi (4). Memperoleh; 95.600.000 Exp + 95.600.000 Poin Sistem.]
Qin Chen melihat sudah habis sekali serangan, ia sedikit kecewa karena menggunakan peledak besar tapi mendapatkan sedikit monster yang mendekati mereka. Saat memikirkan hal tersebut, ia langsung menoleh ke arah orang-orang di belakangnya dengan senyuman licik.
"Hehehehe! Setidaknya mereka dapat dirampok lagi!"
Hick!
Mereka tidak bergerak karena tercekik, bagaimana bisa setelah dirampok dirampok lagi oleh Qin Chen. "Ayo cepat, lepaskan barang-barang kalian!" Kata Qin Chen dengan keras mendongkan senjatanya.
"Sialan! Kenapa aku menerima nasib buruk hari ini, apa dewa mengutukku karena menjadi nolep di usia tua?" Katanya dengan pasrah menyerahkan hartanya yang tersisa didepan Qin Chen.
Setelah beberapa menit berlalu, ia melihat setumpuk harta. Orang-orang itu bahkan tidak terlihat baik-baik saja setelah pakaian mereka robek-robek dirampok Qin Chen sekian kalinya.
"Tch! Betapa miskinnya kalian, besok lagi bawa harta yang banyak agar aku dapat merampok lagi. Apa kalian dengar?"
"Ini semua karenamu, jika bukan karenamu aku tidak akan seperti sekarang ini."
"Ho? Apa aku peduli, kalian ternakku sekarang. Jadi, jadilah perut." Balas Qin Chen dengan sedikit menekannya, setelah menarik semuanya kedalam cincin ruang. "Baiklah, selamat tinggal kalian semua, sampai bertemu lagi."
"Tidak akan! Aku tidak ingin bertemu dengan perampok tidak memiliki hati sepertimu." Balasnya.
Qin Chen tertawa kecil, ia langsung pergi ketempat Raja Monster di lapisan kedua ini. Raja Monster berada di lembah kadal, dimana tempat Raja Monster kedua yang tinggal di sana.
***
Lembah kadal
Dilapisan kedua dipimpin oleh Raja Monster kadal bumi bertanduk petir. Setiap lapisan terdapat ratusan monster, meski begitu Qin Chen hanya membantai beberapa saja, karena ia tengah menuju lapisan terakhir dan menjadi satu-satunya orang yang bisa kesana sambil mencari tahu tentang Dao miliknya.
Saat ia berada di dalam lembah, ia berdiri di tengah-tengah sambil melihat kanan dan kirinya. "Dao, Dao apa yang milikku, coba aku periksa dulu." Gumam Qin Chen.
Ia duduk di atas daun yang berada di samping pohon, duduk dengan posisi lotus mencoba mencari tahu Dao dan membangkitkan Dao miliknya.
[Ding!]
[Mendapatkan Dao!]
'Eh? Bukankah sebelumnya sulit? Tunggu, aku akan memakan Pil Embun Pikiran terlebih dahulu agar pikiranku menjadi lebih jernih seperti air.'
Qin Chen mengeluarkan Pil Embun Pikiran, ia menelannya dan menentang dirinya sambil menyebarkan khasiat tersebut kedalam tubuhnya.
[Pil Embun Pikiran mulai memurnikan tubuh dan pikiran.]
[Memulai proses pembangunan Dao.]
Ia menutup matanya dan merasakan sesuatu fenomena aneh memasuki ruang jiwa miliknya. Tiba-tiba, kekuatan yang misterius memenuhi seluruh tubuhnya, ini membangunkan Qin Chen dari tidurnya.
[Dao Fisik di peroleh.]
Bang! Bang! Bang!
[Ding!]
[Selamat tuan, karena berhasil naik level Jalan Surgawi lapisan 1.]
[Selamat tuan, karena berhasil naik level Jalan Surgawi lapisan 2.]
[Selamat tuan, karena berhasil naik level Jalan Surgawi lapisan 3.]
[Selamat tuan, karena berhasil naik level Jalan Surgawi lapisan 4.]
[Selamat tuan, karena berhasil naik level Jalan Surgawi lapisan 5.]
[Selamat tuan, karena berhasil naik level Jalan Surgawi lapisan 6.]
[Selamat tuan, karena berhasil ... ]
[Selamat tuan ... ]
[Ding!]
[Selamat tuan, karena berhasil menembus Level Raja lapisan 1.]
Ekspresinya Qin Chen tersenyum puas dengan mengalirnya Dao keseluruhan tubuh membuat dirinya mendapat pahaman yang luas. Bahkan dantian miliknya mulai meluas secara signifikan, ia telah melewati masa Jalan Surgawi ke Jalan Raja.
Setelah satu hari berlalu, Qin Chen berhasil menyempurnakan Dao miliknya di dalam lembah kadal. Ia membuka matanya dan tiba-tiba cahaya keemasan keluar dari dalam pupilnya menebus langit dengan hawa keberadaan yang kuat.
Monster-monster di sekitarnya berlarian menjauhi Qin Chen, karena hawa tersebut begitu murni sampai-sampai mereka takut di murnikan di dalam tungku pemurnian.
"Dao Fisik, sangat hebat!" Kata Qin Chen yang penuh semangat. "Jika dipikir-pikir lagi, aku mati ditembak di tubuh, lalu reinkarnasi ke tubuh lemah gelandang pemulung, lalu menempa dengan Manual Surga. Seharusnya aku memang mendapatkan Dao Fisik, untungnya tidak Dao Palu. Jika sempat itu, aku akan menangis tujuh hari tujuh malam."
Ia berdiri meregangkan tubuhnya, melihat dari air dibawah, ia sedikit tumbuh ke atas bukan kesamping. Ia semakin tampan, bahkan wanita muda dan janda pasti akan tergoda dengan ketampanannya.
"Benar, bos besar harus tampan sepertiku. Adik kecil kesayanganku juga tumbuh lebih dewasa dibandingkan sebelumnya, dia tidak memiliki otot sama sekali." Gumam Qin Chen lalu menutup celananya kembali.
Melihat kanan dan kiri, ia melompat ke langit sambil mencari tahu letak Raja Monster kadal bumi bertanduk petir. Setelah menemukannya di dalam gorong-gorong, ia langsung melesat kesana untuk membunuhnya agar ia menjadi Raja Monster kedua!
Didalam gorong-gorong, Qin Chen menyelinap masuk mencari tahu dimana keberadaan tepatnya. Saat didalam, ia melihat kadal bumi bertanduk petir tengah membuat keturunan dengan kadal betina lainnya, melihat adegan ini membuat Qin Chen geram.
'Sialan! Dia lagi enak-enakan dengan betina!'
Ia langsung melempar peledak besar di sampingnya, dengan beberapa kali berdenyut dan kertas itu mulai membesar dengan bentuk bulat acak-acakan.
Duarr!
Ledakan tersebut menyebabkan enak-enakan mereka berakhir, Qin Chen berlari keluar meninggalkan mereka berdua didalam sana. Dimana, kadal bumi bertanduk petir bergerak keluar mencari tahu siapa yang menyerang kediamannya.
Matanya penuh kebencian dan amarah, ia melihat bocah kecil sedang tersenyum di depan gorong-gorong miliknya. Ia melampiaskan amarahnya dengan mengeluarkan petir besar di atas kepala bocah itu.
Jderr!
Boom! Boom! Boom!
Sekitarnya hancur akibat serangan tersebut, Qin Chen mengibaskan tangannya menghilang debu-debu yang beterbangan. "Kadal kecil, petir itu mengagetkanku. Kau benar-benar tidak memiliki sopan satun, ya. Enak-enakan di dalam saat aku sedang menyerang."
Tap ... Tap ... Tap ...
Langkah kaki begitu cepat sampai-sampai membuat menghilang-hilang. Qin Chen bergerak kedepannya, dan memukulnya dengan tangan kosong.
Bugh!
Terhempas ke dinding dan meledak, ia menenangkan pertarungan ini dengan sekali pukul saja.
[Ding!]
[Selamat tuan, karena berhasil membunuh kadal bumi bertanduk petir, Penyempurnaan Qi (9). Memperoleh; 900.000 Exp + 900.000 Poin Sistem.]
[Selamat tuan, karena mendapatkan gelar perusakan hubungan orang lain.]
[Selamat tuan, karena mendapatkan gelar perusakan suasana enak-enak.]
Mata Qin Chen terbuka lebar, ia muntah mendengar gelar barunya begitu menggelikan sampai-sampai ia tidak tahan untuk menahan rasa geli.
...
*Bersambung ...