NovelToon NovelToon
Love Story About Aminah Maher

Love Story About Aminah Maher

Status: sedang berlangsung
Genre:Janda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Gondrong Begaol

Aminah hancur berantakan tak berdaya, ketika suaminya yang bernama Galah menceraikannya mendadak. Alasannya, ketidakpuasan Galah terhadap Aminah saat adegan di atas ranjang yang tak pernah memuaskannya.

Galah lelaki Hiperseks, ia selalu berekspektasi berlebihan dalam adegan Hotnya. Belum lagi, Galah kecanduan alkohol yang sering memicu Emosinya meluap-luap.

Dunia mulai berputar dalam beberapa tahun setelah Aminah menjanda dan memiliki anak satu. Ia bertemu dengan lelaki yang lebih muda darinya yang bernama Aulian Maherdika Rahman. Maher keturunan orang kaya dengan lingkungan keluarga yang selalu mencemooh kemiskinan, baik kerabat sekaligus keluarga barunya

Apa yang akan terjadi dengan Aminah dan Maher dalam menghadapi Perasaannya yang sudah tumbuh dan saling mencintai. Hubungan mereka jelas bertolak belakang dengan keluarga Maher yang sombong, Angkuh dan selalu mencemooh Aminah berstatus janda anak satu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gondrong Begaol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rencana Maher

Maher memanggil Robi untuk masuk ke ruangannya setelah kepergian Kanjeng Mami serta kedua Kakaknya. Ia ingin membicarakan soal rencanannya yang mengalir begitu saja sejak kejadian memperebutkan kue Pancake buatan Aminah.

Maher mulai membuka pembicaraannya terhadap Robi untuk merencanakan sesuatu terhadap Aminah. Ia merencanakan untuk membelikan sebuah Ruko berukuran besar untuk Aminah berjualan. Namun, Robi mencecar dengan beberapa pertanyaan.

"Tujuan lo apa? Alasannya apa sampai seyakin itu lo sama Aminah untuk membelikan Ruko? Terus, Aminah bisa memegang kendali untuk usahanya seorang diri?" Cecar Robi.

"Ya tujuan gue, biar Aminah punya pekerjaan yang lebih baik! Soal alasan sih sepele, gue bohong sama Mami, kalo Aminah orang sukses dan punya Usaha kue terkenal di jakarta! Terus, soal kendalinya mungkin gue akan membantu nya sampai Aminah mampu untuk mengelolanya sendirian" jelas Maher.

"Hhmm ..." keluh Robi. "Kalo menurut gue, sebaiknya lo pikirin dulu, lagi pula status lo kan bukan Bos di mata Aminah" sambung kembali Robi dengan alasannya.

"Soal itu kan bisa gue jelasin, kalo lo yang ngemodalin Aminah, selesai kan."

Robi tak sependapat apa yang di katakan Maher. "Gue gak setuju, sebaiknya lo jujur aja sama dia, kalo lo Bos gue"

Namun Maher terkekeh, ia tetap ingin menyembunyikan status aslinya sampai batas waktu yang tak di tentukan.

Robi berkata."suatu saat nanti kalo Aminah tau status asli lo, gue angkat tangan ya" jelasnya tak mau ikut di salah kan.

"Ya ..., soal itu, nanti gue yang urus" jelas Maher.

Sore itu tiba, Maher menutup bengkelnya dan pergi ke rumah Aminah bersama Robi menaiki motor Maher. Mereka melaju cepat, menembus titik keramaian jalanan sepulang jam kerja.

Aminah tengah sibuk mendandani Umar yang sudah mandi, ia berencana untuk menikmati sore hari di halaman rumah Mpok Wati sambil menyuapi makan Umar.

"Umar, ayok nak pakai dulu baju mu, jangan sibuk main terus" kata Aminah sambil memegang baju Umar.

Umar tak menghiraukannya, ia sibuk degan mainan Ultraman. "Uuhhh .., uuhhh .." seru teriakannya menerbangkan Ultraman di tangannya ke atas dan arah tak menentu.

Aminah kesal, ia pun menghampirinya dan menggendongnya dengan paksa. "Kamu tuh ya, bikin Kesel Ibu saja" seru Aminah dan meletakkan Umar di atas kasur nya.

Sekejap, tubuh Umar pun sudah memakai baju dan di lumuri bedak serta parfum baby oil. Wangi khas anak-anak tercium melekat di kontrakan Aminah.

"Sekarang ayok kita keluar, tapi kamu harus makan ya" kata Aminah sambil membawa mangkuk kecil dari plastik berisi nasi, sosis, telur dan kecap.

Umar hanya berteriak gembira dan lari ke halaman rumah Mpok Wati. "Umar jangan lari nak, nanti kamu jatuh lagi" terak Aminah di belakang Umar.

"Ishhh ...., Umar bikin kesel Ibu saja" tangkap Aminah dan memaksa Umar untuk makan.

"ckkk ckkk ckkk ...." tawa nya menggeliat. "Muah, muah, muah ..." mulut Umar mengunyah nasi yang disuapi Aminah.

Umar lanjut lagi bermain sambil mengunyah makanan, ia mengambil bola yang tergeletak di depan Rumah Mpok Wati.

"Brungggg ..." Suara motor Maher tiba di kontrakan Aminah.

"Hhmm ..." gumam Aminah melihat kedatangan Maher serta Robi.

Maher melihat Aminah dengan Umar di depan rumah Mpok Wati, ia pun menghampirinya. Namun, Aminah membuang pandangannya terhadap Umar.

"Ohhh ..., yayah, yayah" teriak Umar sambil membawa bola.

Umar histeris atas kedatangan Maher seolah begitu merindukan Maher dan ingin mengajak nya bermain bola.

"Umar jangan nak" teriak Aminah. Maher mendengar teriakan Aminah seolah melarangnya untuk bertemu dengan Umar.

Maher mensiasati Umar untuk meluluhkan hati Aminah yang sedang marah. "Oh sayang Ayah, sini-sini" sambut Maher melambaikan kedua tangannya seolah ingin menggendong nya.

"Bisa aja ide kadal buntung" batin Robi, mencibir bibir nya.

"Yayah ..., yayah ...," Umar jatuh dalam pelukan Maher dan lekas menciumi Maher. Aminah sesekali mencuri pandangan terhadap keduanya yang tengah melepas rindu.

"Mereka itu ..., tapi ... Hmmm" batin Aminah, senang bercampur kesal, karena kejadian tadi pagi di bengkel Maher terlalu lama menunggu.

Mereka lantas bermain bola bersama dengan riang dan saling kejar-kejaran untuk merebut bola. Tawa dan canda mereka perlahan meluluhkan hati Aminah. Robi hanya sibuk memperhatikan mereka, seolah menjadi penonton setia dalam Film Bollywood.

Kata Aminah. "Nak, habiskan dulu makan nya"

Umar menoleh kepada Ibunya, ia menghampiri nya sambil membawa Maher dengan menggenggam tangannya. "Yuk, yuk ...Emam yah, emam yah" seru Umar tak henti mengoceh berantakan.

Aminah perlahan menunjukkan senyum nya atas tingkah Umar yang sedekat itu dengan Maher. "Bagaimana mau marah aku, mereka selalu memanjakan mata ku" batin Aminah, wajah nya memerah malu dan menyesali dirinya yang sempat kecewa terhadap Maher.

"Yes, Aminah mulai luluh" seru Batin Maher sukses dengan siasat nya.

Kata Maher, "Kamu masih marah sama aku?"

"ya ..." jawabnya pura-pura kecut.

"Masa sih ..."

"Tau ahh ..."

"Ayok, tunjukkan sama aku muka marah!" Ejek Maher sambil mengadukan pundaknya ke Aminah.

"Nyebelin, nyebelin ..." balas Aminah sambil memukul Maher dengan manja.

"Dasar ...., ngeselin" kata Maher seraya memeluk nya dengan lembut. "Kamu tuh" balas nya manja dalam pelukan Maher.

"Hehe .."

"Malu no sama anak" sindir Robi mencibir bibirnya.

"hehe .." tawa keduanya sambil memanggil, "Umar ..., sini" kata Aminah, Umar pun berlari menghampiri Ibu nya dengan isyarat ingin di gendong.

"Duh, anak Ibu manjanya" ujar Aminah.

"Muh, muh, muh ..." suara Umar mencium Aminah serta Maher. Robi yang melihatnya pun merasa iri akan romantis mereka.

"Awas ya kalo ada Arumi, gue balas kalian" kesal Robi. "Wooo ..." serentak keduanya.

"Oh ya, kue pancake nya makasih ya" kata Maher.

"Ya sama-sama ..." jawabnya. "Rasa nya gimana? Enak ..?!" Tanya kembali Aminah dengan wajah menanti pujian soal rasa nya.

"Enak banget ..."

"Yakin ..."

"Ya ..." jawab Maher sambil menunjukkan sebuah Video Kanjeng Mami serta kedua Kakaknya termasuk dirinya yang tengah sibuk memperebutkan kue Pancake Madu.

Aminah melihat keseruan video mereka yang memperebutkan potongan kue Pancake buatan nya hingga harus bermain game Pingsut untuk mendapatkan kue Pancake.

Kata Aminah, "Ini serius mereka berebut kue pancake?" meyakinkan kembali dengan perasaan senang. "yups ..." singkat Maher.

Robi memotong, "Makanya, kita datang kesini untuk membicarakan soal kue pancake mu"

"Oh ya .." jawab Aminah menoleh kepada Robi.

Maher turut campur, "Jadi, kedatangan kita berdua untuk mengajak mu bekerjasama membuka Toko kue"

"Serius sayang?"

"Iya lah, masa bohong sih"

"Terima kasih sayang ..." jawab Aminah dengan senang atas kabar yang mereka bawa.

"Jadi, kamu mau kan dengan tawaran kita?" kata Maher sambil menoleh kepada Robi bergantian kepada Aminah.

"Mau banget sayang, itu cita-cita ku dari dulu!" jawab Aminah. "Akhirnya penantian ku selama ini tercapai" sambung kembali Aminah tersenyum bahagia.

Maher turut tersenyum bersama Robi atas rencananya berjalan sesuai rencana tanpa sepatah kata merujuk menolak.

1
ErisGTR
mami sebel deh aku klo mami ngomong/Scowl//Scowl/
Gondrongbegaol: hihihi
total 1 replies
ErisGTR
bab ini gue suka, peran Arumi mencolok banget galak nya dan tegas
ErisGTR
galak bener arumi
Gondrongbegaol
hihihi tahan tawa ya
ErisGTR
kebanyak maka daon kaya embe donk Maher
ErisGTR
saking mumet nya perdana menteri jadi kuda ya/Sob//Sob//Sob/
Squad R
ampun ya sama emaknya si Maher,riweh
Gondrongbegaol: kebanyakan makan kolek ya
total 1 replies
Gondrongbegaol
trimaksih abang Inu
Muhammad Ibnu Abdul Aziz
makin seruuuu!!!
Muhammad Ibnu Abdul Aziz
makin seru bacanya!!
Squad R
wkwkwkwkwkwk bener" si Arumi ya bikin ngakak
Squad R
wkwkwkwk dasar arumi/Joyful/
Gondrongbegaol: nyebelin ya
total 1 replies
ErisGTR
cekek aja mbak nir wkwkkw
Gondrongbegaol: mati donk kak/Frown/
total 1 replies
Gondrongbegaol
apes kan di siang bolong wwkw
ErisGTR
robi kena batu nya soi bos wkwkwk
ErisGTR
haha
ErisGTR
kolusi hati, kata dan judul yang jenius Thor, aku suka/Drool/
Gondrongbegaol: hihihi, persengkokolan hati yang berbunga-bunga ya
total 1 replies
Gondrongbegaol
gemes ky author nya ya/Smile//Smile/
ErisGTR
Cerita sehari-hari gue ini wkwkkw
Gondrongbegaol: thanks @erisgtr
total 1 replies
ErisGTR
lucunya Umar seperti anak tetangga/Drool/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!