Balas Dendam Sang Putri

"Baiklah," kata Liu akhirnya menyetujui perkataan dari Arya.

Liu yang memutuskan untuk pergi bersama Arya ke kerajaan Sbra memilih menunggu izin dari sang Raja.

"Aku pergi memberitahu rencana kita selanjutnya," kata Arya yang pergi dari penjara dan menuju ke istana untuk menemui sang raja.

Arya yang sangat senang dengan rencana yang sudah mereka putuskan pun segera menyelesaikan percakapannya dan ingin langsung meminta izin pada sang Raja.

Sang raja bahwa ia akan melakukan penyerangan terhadap perbatasan dan akan menguasai kerajaan sebelum itu beliau meminta izin untuk pergi ke Sbra terlebih dahulu karena ada teman yang harus ditemui, sebelum dia pergi untuk berperang.

"Aku mengizinkan kalian pergi ke Sbra dan berlatih di Akademi, tapi kalian harus ingat dengan janji kalian untuk mendapatkan kembali tambang emas yang ada di perbatasan," kata Sang Raja mengijinkan Arya dan Liu pergi ke Akademi.

Belajar di Akademi dengan gelar yang dimiliki oleh para pangeran adalah suatu kebanggaan tersendiri bagi sang raja maka dari itu saat Arya meminta izin untuk pergi ke Sabran maka sang raja pun segera mengizinkan Arya, walaupun Arya mau ke sana tidak berniat untuk berlatih.

"Baik Ayah, kami pamit," kata Arya senang akhirnya dia yang mendapatkan izin dari sang Ayah bisa pergi ke Sbra untuk mempertemukan Liu dan Amar.

Arya yakin jika mereka berdua adalah saudara, hal itu lah yang membuat Arya terus memaksa Liu agar mau bertemu dengan Amar.

Setelah mendapatkan izin dari sang Ayah, Arya segera ke penjara dan memberitahu Liu agar bersiap pergi karena mereka sudah mendapat izin dari sang Raja.

"Kita sudah mendapat izin dari Raja sebaiknya kamu bersiap kita akan pergi ke Sbra," kata Arya memberitahu Liu.

Yang mana Liu sedang berada di dalam penjara dan sedang menunggu keputusan dari sang raja sang raja yang tadinya tidak setuju dengan keinginan beliau untuk kembali ke kerajaan atau Ma untuk membersihkan nama baik ayahnya tapi Sang Raja tidak mengizinkan hingga memberikan syarat yang kedua.

Hal itu membuat Liu harus pergi dan ikut dengan Arya yang mana tempat itu adalah tempat yang sangat jauh dan tempat berlatih, berlatih beladiri orang-orang yang ingin menjadi kuat dan menggunakan ilmu beladiri.

Liu tahu dia tidak bisa berbuat apa-apa dan menuruti perkataan dari Arya yang mana menyuruhnya untuk pergi ke Sbra.

Liu segera bersiap dan dengan kuda yang sudah di apakan oleh penjaga akhirnya mereka siap pergi ke Sbra.

Mereka berdua akhirnya memulai perjalanannya ke Sbra untuk bertemu dengan Amar dan Arya ingin menunjukkan pada Liu tentang Amar yang mirip dengannya.

"Perjalanan kita akan lama karena Sbra yang jauh dan lama membuat mereka harus bisa bekerja sama dan tidak meninggalkan satu sama lain," kata Arya mengingatkan pada Liu agar tidak meninggalkan Arya dan berharap mereka bisa bekerja sama.

Perjalanan ke Sbra masih sangat jauh, membuat mereka berdua harus bisa bekerja sama satu sama lain, maka dari itu Arya mengingatkan mengingatkan Liu agar dia mau diajak bekerja sama dan tidak meninggalkan atau mendahului perjalanan mereka.

Karena mereka berdua memiliki tujuan yang sama yaitu pergi ke Sbra, hal itu membuat Arya mengingatkan Liu agar mengikuti Arya dan tidak pergi meninggalkannya.

"Kau ini takut kalau aku melarikan diri?" tanya Liu mendengar ke khawatir Arya.

Liu yang juga sudah pernah ke Sbra apalagi Arya yang baru saja pulang dari Sbra tentu saja mereka tidak akan lupa akan jalan ke Sbra untuk napan begitu khawatir jelas saja hal itu membuat Lui memberitahu Arya jika kecurigaan tidak benar.

"Iya sepertinya begitu, kau tahu sendiri kau baru keluar penjara," kata Arya yang takut jika Liu melarikan diri dan ia tidak bisa mengejarnya.

"Aku dipenjara bukan karena sebuah kejahatan tapi karena fitnah yang menjadikan ku masuk ke penjara, aku seorang Satria aku pasti akan menepati janjiku untuk menemui orang yang kau beritahu padaku kemarin, maka dari itu jangan mencurigaiku," kata Liu yang tidak suka dirinya di curigai oleh Arya yang mana mereka memang baru pertama kali bekerja sama.

Arya yang tertarik dengan mata emas liu membuat Arya percaya ada cerita dari jendral Feng dan hal itu menjadikan Arya bisa lebih dekat dengan Liu.

"Jika Amar, adalah adikmu apa yang akan kau lakukan?" tanya Arya penasaran saat mereka melakukan perjalanan ke Sbra ingin bertemu dengan Amar.

Dan saat itu Arya juga ingin membuktikan perkataannya benar jika mereka saudara, melihat Liu yang hidup di penjara nuga membuat Arya merasa bersalah karena

"Iya membiarkan saja untuk berlatih di Sbra, jika dia berada di sana dan berlatih ilmu bela diri pasti dia akan menjadi wanita yang kuat," kata Liu yang memang tidak punya rumah untuk pulang dan tidak mungkin membawa Ameta pulang.

"Kau tidak ingin membawanya pulang," kata Ayana yang penasaran jika Liu memang tidak begitu tertarik dengan Ameta orang yang kata Arya panik dan mencari cara agar bisa melarikan diri.

"Pulang kemana?" tanya Liu yang merasa dirinya tidak memiliki tempat untuk ulangan tidak memiliki tempat tinggal untuk dia kembali pula maka dari itu tidak mungkin Liu meminta Ameta untuk pulang ke rumahnya yang mana rumahnya sudah dibakar.

"Kerajaanku, kau kan akan membantuku mengalahkan khazan kadi kau juga merupakan anggota keluarga kerajaan sekarang," kara Arya yang tidak tega dengan keadaan Liu yang mana dia bisa bertemu dengan adiknya tapi sayang tidak memiliki tempat tinggal Padahal dia merupakan pasukan yang sangat setia dengan kerajaannya apalagi melihat orang yang begitu setia tapi keluarga mereka dijatuhi hukuman mati oleh sang raja.

Hal itu membuat membuat ayam benar-benar merasa sedih dengan apa yang dilakukan oleh kerajaan yang mana tidak menyelidiki dengan benar kesalahan yang diperbuat oleh Jendral padahal jenderal Feng yang merupakan sosok jenderal yang sangat baik dan menjadi panutan.

"Kau sedang berkhayal kita musuh," kata Lio yang menganggap jika Arya adalah musuh karena sudah jelas kerajaan khazan dan kerajaan Zonic bermusuhan satu sama lain tapi ayamnya menganggap beliau bukan sebagai musuh jadi ayah maupun bisa bergaul dengan dengan mudah.

Liu yang terlihat begitu serius ternyata tidak bisa diajak bercanda sedikit saja, yang biasa sering bercanda dengan rekan perjalanannya menganggap semua orang yang berada di kerajaan tersebut terasa kaku membuat Arya apapun sangat sulit untuk berkomunikasi dengan mereka.

"Aku tidak berkhayal karena aku takut kau berkhianat," kata Arya yang tidak yakin dengan Liu saat itu membuat Arya waspada.