NovelToon NovelToon
Karena Aku Bukan Dia

Karena Aku Bukan Dia

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Juu_30

Aku selalu tersakiti.
Tetapi, aku tidak membencinya.
Tidak. Seditikpun tidak.
Bahkan aku selalu berdoa untuknya.

"BANGSAT!!!, Ngapain kamu disitu? atau biar semua orang tahu kalau kamu adalah orang paling tersakiti? "

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Juu_30, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 7 AYAH AKU JUGA ANAKMU

Setelah kejadian itu, Vasca kembali kerumah, Dan kembali kesekolah seperti biasanya walaupun sekarang keadaan sudah berubah. Dulu, di pagi hari yang biasanya selalu heboh dengan teriakan bundanya, kejailan kakanya, tapi sekarang dirumah yang besar dan mewah itu, hanya tinggal Vasca dan juga beberapa asisten rumah tangga. Sedangkan Vasco dan Vaiser masih menjaga ayah di rumah sakit.

"Selamat pagi non Vasca, sarapan sudah disiapkan, silahkan dinikmati".Sahut Asisten Rumah Tangga itu yang sering disapa Bi Aning.

"Iya Bi... makasih ya udah mau bantu Vasca".

Jawab Vasca di ruangan makan yang super mewah itu.

" Non Vasca.. sabar ya.. Bibi yakin kok kalo non Vasca itu orang yang kuat. Jangan patah semangat ya, mungkin Tuhan punya cara dan rencana yang baik di balik semuanya itu. "

Vasca terdiam mendengar perkataan wanita paruh baya yang sudah mengurusi rumah jauh sebelum Vasca dilahirkan. Iya,,, kabar bahwa Vasco dan Vaiser membencinya sudah diketahui oleh semua pembantu rumah itu sampai sopir pribadi. Vasca bersyukur masih ada Bi Aning yang memperhatikannya, walaupun tidak sedarah tapi Vasca sudah menganggapnya sebagai bagian dari keluarganya.

"Makasih Bi... Vasca berangkat dulu ya".

Vasca sudah sampai disekolah 15 menit sebelum upacara bendera.

" Hai Vasca, gimana keadaan lo... udah baikan kan? " Tanya Adele memelukku bergantian dengan Lia.

"Eh.. Hai Adele, Lia... aku udah baikan kok.. makasih ya udah jenguk aku waktu itu di rumah sakit". Balas Vasca dengan senyum manisnya.

" Ya kan lo sahabat kita juga Ca.... oh ya BTW, Kak Vasco sama Kak Vaiser masih marah ya sama lo? ". tanya Lia prihatin. Mereka juga tahu semuanya, karena . ereka mendengar semua apa yang dikatakan oleh Vasco dan Vaiser waktu dirungan Ayah mereka.

" Gk papa kok, kak Vasco sama kak Vaiser baik kok... cuman ke. arin kan mereka belum bisa terima dengan kejadian kemarin". Ucap Vasca sambil berusaha senyum sementara dalam hatinya ia berdoa agar apa yang ia katakan itu benar.

"Semoga ayah lo cepat sadar ya Ca.. "

"Makasih ya Lia, Adele... kalian emang sahabat aku yang baik". Ucap Vasca penuh haru kepada mereka berdua yang selalu ada untuknya.

Pelajaran disekolah berjalan dengan baik... walaupun belum sepenuhnya kuat baik secara fisik maupun mental, tapi Vasca tetap memaksakan diri untuk bisa mengerti dan menyimak apa yang guru jelaskan di depan karena mengingat ujian akhir tinggal minggu depan, Ia harus belajar dengan serius seperti yang sudah ia janjikan kepada almarhum bundanya untuk mendapatkan hasil yang lebih baik didalam ujian akhir ini. Walaupun sekarang bundanya telah tiada, namun ia harus tetap membanggakan keluarganya.

Karena terlalu fokus mendengarkan pelajaran, tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 13:00 tanda bahwa pelajaran sudah berakhir dan waktunya pulang sekolah.

Drttt... drrrttt... drttt...

Vasca dikejutkan dengan bunyi teleponnya dari dalam tas. Ketika mengambilnya,

" Hallo non Vasca, non udah dengar kabar belum kalau Ayah non udah sadar dari tadi jam 10:00". Kata Bi Aning dari seberang sana.

"Iya Bi.... Vasca gk dengar kabar apa-apa.. emang ayah udah sadar? " Jawab Vasca bahagia.

"Iya Non.... tuan udah sadar tadi". Jawab bibi memastikan keraguan Vasca.

" Yaudah bi.. makasih ya untuk infonya, kalau gitu Vasca pamit ya, o ya bi nanti bibi makan duluan aja, gk usah nunggu Vasca... Vasca nanti telat pulangnya, Vasca mau kerumah sakit soalnya." Jawab Vasca bahagia.

Jawaban Vasca memang membuatnya senang, tetapi tidak untuk bi Aning. Ibu itu merasa kasiahan pada Vasca dan berpikir bahwa mungkin Vasca akan disakiti.

"Haloo bi... bi Aning masih disana? " tanya Vasca karena tidak kunjung mendapatkan balasan dari asistennya itu.

"Ehh iya non... maaf... Hati-hati ya kesana.... "

"Iya bi.. maksih bi ya".

"iya non sama-sama".

Dalam hati, Vasca tahu betul apa yang dipikirkan bi Aning. Tentu wanita itu pasti mengkhawatirkan dirinya.

" Vasca juga takut bi... buka hanya bi Aning. tapi Vasca tetap berdoa agar keputusan ini benar". Batin Vasca sambil berharap.

Vasca langsung memesan taksi online dan tidak menunggu lama taksi pesanannya sudah datang.

"Mau kemana non? " Tanya sopir taksi

"Ke rumah sakit Mahardika Om" Jawab Vasca sopan.

"Baik non".

Mobil kembali melaju, membelah jalan kota yang sedang ramai ditambah dengan mendung yang mulai muncul.

" Pasti sebentar lagi hujan" batin Vasca

Membutuhkan waktu 15 menit, Vasca sudah sampai di depan rumah sakit itu. Setelah membayar biaya, Vasca lalu bergegas menuju ke ruang ICU, tempat ayahnya dirawat.

Ketika ia masuk diterbangkan rumah sakit, ia mampir untuk membeli buah yang sering diedarkan oleh penjual disitu.

"Mas... beli apel sama anggur 1 plastik ya" Kata Vasca dengan senyuman manisnya.

"Ini non... harganya 50.000".Vasca memberikan uang 100.000 kepada penjual itu.

" Kembaliannya diambil aja ya mas" kata Vasca sambil berlari menuju pintu masuk rumah sakit.

"Tapi no... " penjual itu tidak selesai mengatakannya karena Vasca sudah berlari dari siti menuju ke pintu masuk rumah sakit itu. Dalam hatinya ia berdoa agar anak itu diberi berkat.

Tok... tok... tok... Vasca mengetuk pintu ruangan itu. Meskipun ragu, tapi ia tetap masuk kedalam dengan berbagai tatapan tajam dari kedua kakaknya.

"Ayah.... Vasca datang.. ayah udah sadar ya... Vasca kangen ayah, ayah tidurnya lama banget si, ayah tau gak dirumah itu sepi banget gk ada ayah. oh ya ayah ini Ade bawain ayah buah, pasti ayah su... "

Plakk...

Suara tamparan keras menggaung diruangan rawat itu. Semua mata menatap kaget, tidak percaya dengan apa yang terjadi.

Vasca merasakan pipi kanannya sangat perih, dana sepertinya darah segar sudah mengalir dari sudut bibirnya akibatnya tamparan tersebut.

"Berani-beraninya kamu datang kesini... dasar anak sialan". Teriak ayah menggema diruangan itu... hancur sekali hati Vasca mendengarnya. Bahkan kalau boleh jujur yang ia dapatkan kemarin, tidak sesakit hari ini. Ia menoleh kesamping menatap kedua kakaknya memohon pembelaan, tapi sama saja keduanya bahkan menatapnya dengan tatapan yang sulit Vasca artikan.

" Ayah... Vasca minta ma.. "

"Masih berani kamu panggil saya ayah? iya.. masih berani kamu.. setelah kamu buat saya celaka dan buat istri saya meninggal... dasar anak tak tau malu.. pergi kamu dari, jangan panggil saya ayah lagi karena sejak hari ini kamu bukan anak saya, karena anak saya haya 2 yaitu Vasco dan Vaiser... kamu itu pembunuh, seharusnya yang mati itu kamu...!!!...

Sudah cukup mendengar semuanya. Satu hal yang Vasca tau yaitu dia tidak punya keluarga lagi karena semuanya tidak menganggapnya sebagai keluarga. Ayah yang biasanya memanggilnya dengan sapaan sayang., kini berbalik arah dan bahkan menamparnya. Buah yang ia beli tadi di depan sudah tidak lagi ditangannya. Semuanya sudah jatuh ke lantai.

" Ngapain masih disini?... keluar kamu sekarang!!! " Vasca terhenyak begitu mendengar hentakan ayahnya.

Vasca memandang ayahnya dengan tatapan sedih, ingin dipeluk ayahnya seperti biasa tapi apalah daya, sekarang Vasca ditolak oleh ayah kandungnya sendiri, mungkin mulai saat itu dunianya runtuh entah seperti apa.... dalam hati, ditemani dengan hujan yang mulai rintik dan dalam keheningan, diam tampa suara Vasca menangis dan terus berkata " Vasca juga anak ayah... "

1
Junn30
Makasih untuk komentar nya kak... jangan lupa Follow ya, Makasih
🙏
Eva Karmita
ngak papa bara diterima jad teman dulu nanti pelan" baru kamu katakan perasaan mu ibaratnya menyelam sambil minum ari
Eva Karmita
semangat ca jgn sedih semoga ada laki" yg benar" mencintaimu pokoknya apapun yang terjadi jgn mau balikan sama langit ... semoga bara mau berteman dgn mu ca, seperti bara ada rasa sama kamu Ca
Eva Karmita
Langit kata nya cinta mati tanpa apa buktinya kamu sama saja seperti yang lain nya , Vasca jgn terlalu berharap dan bergantung dgn manusia karena sejatinya manusia itu penuh tipu daya .. berharap lah dgn Allah karena Allah tidak pernah mengkhianati hambanya
Eva Karmita
😭😭😭😭💔 harus kh seperti itu teganya anak sendiri disiksa sedemikian rupa 💔😭 , ingat suatu hari nanti Kamu akan menyesal sudah membuang darah daging mu sendiri, vasca kamu harus kuat terima saja dgn ikhlas jika keberadaan mu tak di inginkan lagi ya sudah lebih baik kamu pergi jgn buat kamu tambah menderita ca 🤗🥰😭
Eva Karmita
ya Allah nyesek 😭😭💔💔 tega"nya anak sendiri dibuang dasar manusia
Yue Sid
Aku berharap kisah ini tidak berakhir terlalu cepat, cepat update ya!
Junn30: Makasih ya..... oke, aku janji akan segera update
total 1 replies
Phedra
Membuatku terhanyut.
Junn30: Gimana lanjut? 😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!