TAHAP REVISI
Maaf sebelumnya ini karya pertamaku guys
jadi author minta maaf kalo masih banyak kesalahan dalam penulisan🙏🙌
Alana Putri Hendrawan seorang mahasiswi cantik yang mempunyai sifat ceria dan sedikit bar bar, berumur 21th terpaksa menerima perjodohan karena hutang budi orang tuanya, dia di jodohkan dengan CEO dari Wijaya Corp yang bernama Raka Wijaya laki-laki yang berumur 29th, yang mempunyai sifat angkuh,arogan,dan sombong, pokoknya jauh dari kata baik.
Raka mempunyai kekasih yang bernama Jessy Alfani seorang model terkenal di negaranya.
Akankah Alana lebih memilih pergi dari hidup Raka, atau akan tetap mempertahankan pernikahanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kikoaiko, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 22
Raka baru saja sampai di sebuah gedung yang begitu megah. Gedung yang megah itu memiliki dua puluh lantai.
Andre menundukkan kepalanya tanda hormat kepada sang pemimpin perusahaan. Raka berjalan menuju lantai dua puluh.
Setibanya di lantai 20 Raka langsung memasuki ruangannya. Ruangan yang selama ini menjadi saksi kesuksesan dirinya dalam meneruskan kepempimpinan Papahnya.
Cklek...
Andre masuk ke ruangan Raka.
"Sebentar lagi ada meeting tuan" ucap Andre.
"Siapkan berkasnya Ndre, sebentar lagi aku akan kesana" balas Raka
Setelah 2 jam akhirnya meeting selesai. Meeting berjalan dengan lancar. Raka kembali keruangannya, ia berdiri sambil memandangi pemandangan yang ada di luar kantor.
Tiba-tiba ada suara manja muncul dari balik pintu. Dan langsung saja memeluknya.
"Sayang....."
Tubuh Raka yang lebih tinggi dan dada bidangnya menutupi sosok perempuan yang baru saja datang. Dan memeluk dirinya dari belakang.
"Sayang tolong dengarkan dulu penjelasanku" ucap wanita itu yang tak lain adalah Jessy mantan kekasih Raka.
Raka melepas pelukan Jessy dan ia berbalik.
"Katakan apa yang mau kau jelaskan? Apa kau kurang puas dengan lelaki kemarin, hingga kini kau kemari mencariku hah" tanya Raka sambil meremas dagu Jessy.
Tatapan nanar Raka dengan menggigit bibir bawahnya karena menahan emosi yang begitu membuncah.
Baru saja hatinya sakit mengingat kejadian kemarin. Melihat orang yang di cintai selama tiga tahun ternyata malah tega menghianatinya.
Dia setia dengan penantian nya. Ia hanya sibuk bekerja tanpa memikirkan wanita lain dan selalu mengabaikan permintaan orang tuanya untuk menikah, Bahkan ia sempat menolak perjodohan dirinya dengan Alana hanya demi kekasihnya itu, tapi malah dia menipunya.
Jessy selalu beralasan setiap kali Raka mengajaknya untuk menikah tapi dia selalu beralasan karena karir. Raka pun mencoba mengerti karena saking cintanya sama Jessy. Padahal kalaupun Jessy jadi pengangguran pun dia tidak akan kekurangan.
Namun penantian Raka berakhir sia-sia. Raka berniat akan melamar Jessy setelah kontrak kerjanya di Paris berakhir, dia akan menceraikan Alana dan menikahi Jessy nantinya.
Namun harapan dan hatinya hancur melihat dengan kedua matanya sendiri. Sang pujaan hatinya sedang bercumbu mesra dengan lelaki yang ia kenal sebagai Manager kekasihnya itu.
Beruntung saat itu dia di temani Andre. Jika tidak ntah apa yang akan terjadi dengan lelaki itu.
"Sssssh" desis Jessy.
Jessy merasa kesakitan akibat cengkraman Raka pada dagunya.
"Dasar wanita ******! Masih berani kau menampakan batang hidungmu di hadapanku hah? Pergi dari hidupku, jangan pernah sekalipun kau mengusik hidupku kembali" ucap Raka lalu melepaskan cengkramanya dengan kasar, hingga wajah Jessy menoleh kekiri akibat hempasan dari Raka.
Raka memegang gagang telpon yang ada di mejanya dan memencet tombol lalu menelpon Andre.
"Cepat kemari Ndre !!" titak Raka. langsung mematikan telpon nya.
"sayang, dengarkan aku dulu" ucap Jessy.
Jessy kembali memeluk lengan Raka dan isak tangis pun terdengar dari perempuan itu.
"Berhenti membuatku muak Jes, Hubungan kita sudah berakhir setelah mataku melihat apa yang terjadi kemarin" ucap Raka.
Raka menatap sini Jessy yang masih memeluk lengannya.
"Raka please, ini tidak seperti apa yang kamu lihat kemarin Hiks hiks." ucap Jessy (dasar Jessy kang drama).
"Yang mana yang tidak sesuai? Bahkan aku melihat jelas kau menikmati adegan itu, terus mana yang kau bilang tidak sesuai Hah, Jawab jes !!" pekik Raka.
"Aku di jebak, dia memberikan obat perangsang kedalam minumanku " jawab Jessy.
"BULSHIT !!!" Bentak Raka.
Jessy memejamkan matanya dan menutup kupingnya.
"Pergi dan jangan pernah ganggu aku lagi" tegas Raka.
Andre muncul di ruangan Raka.
"Bawa wanita mur*han ini keluar Ndre" titah raka.
"Sayang aku tidak mau, Please" ucap Jessy memohon. dia masih bergelanyut di lengan Raka.
"Lepaskan !! Jangan pernah kau menyentuhku lagi, aku tidak sudi di sentuh sama tubuh menjijikanmu itu" ucap Raka.
Andre langsung menyeret tubuh Jessy keluar dari ruangan Raka.
"Kau tidak perlu berdrama Nona, karena kalian tidak akan bersatu lagi" ucap Andre tepat di Kuping Jessy.
"Apa maksudmu hah" Ucap Jessy.
"Karena Raka sudah menikah, dan setidaknya dia sudah mendapatkan kenikmatan itu dari istrinya" ucap Andre.
Jessy langsung lari dan kembali memasuki ruangan Raka.
"Katakan siapa wanita itu Raka? Jadi kau mencampakanku karena ada wanita lain? siapa wanita yang kau nikahi ka"tanya Jessy mengeraskan suaranya.
Raka kembali naik pitam, langsung mencengkram dagu Jessy.
"Dengar baik-baik, bagus jika kau sudah tahu kalau aku sudah menikah, yang jelas aku orang pertama yang menyentuh Istriku, tidak seperti kau wanita mur*han" ucap Raka dan langsung menghempas dagu Jessy.
"Seret dia sekarang Ndre!!! dan jangan biarkan dia masuk ke kantor ini" titah Raka pada Andre.
Andre pun langsung menarik tangan Jessy dan menyeretnya keluar kantor, dia tidak peduli meskipun Jessy terus meronta-ronta.
"Besok lagi jangan biarkan wanita mur*han ini masuk kedalam kantor ini lagi, ingat mukanya baik-baik" titah Andre pada receptionist dan Scurity.
"Baik tuan" ucap mereka.
******
Raka duduk di kursinya dengan sisa amarah yang masih menelungkup di dalam relung hatinya, Ahhhhh...ia kesal bukan main. Rasanya ia ingin membanting semua yang ada dalam ruangan nya saat ini juga.
"Tuan...."panggil Andre sambil menatap bosnya.
"Hmm" Raka bergumam.
"Apa lo baik-baik saja Ka" tanya Andre.
"Keluarlah, Aku tak ingin di ganggu untuk saat ini" jawab Raka.
Andre pun berlalu meninggalkan ruangan Raka seorang diri dalam keheningan yang menyiksa batin.
Namun belum lima menit Andre kembali mengetuk pintu ruangan Raka.
"Apa kau tidak dengar apa yang aku ucapkan Ndre" bentaknya, menjadi Andre serba salah.
"Maaf tuan, Tapi... Itu " Andre merutuki mulutnya yang mendadak kebas.
"Sudah ku bilang aku tidak ingin di ganggu, apa kau sudha tuli sekarang hah" sentak Raka.
Membuat seseorang di balik tubuh Andre merasa bersalah karena telah membuat kegaduhan di kantor .
"Ahhh... maaf saya tidak tahu kalau tuanmu sedang sibuk, kalau begitu saya nitip makanan buat tuanmu, kalau begitu saya akan kembali, titip maaf buat tuanmu itu" ucap Alana.
Sayup-sayup Raka mendengar suara yang berhasil menelisik ke dalam celah pintu yang belum ketutup sempurna itu.
Seketika membuat Raka tercengang, dia lupa tadi pagi menyuruh istrinya untuk membawakan makanan ke kantor.
Tanpa basa-basi dia langsung berlari meninggalkan kursi kebesaranya, dan berlari menuju ke asal suara itu. Dia kaget melihat istrinya sudah ada di kantor dan mau melangkah pergi.
"Sayang... kau sudah sampai? kenapa tidak menghubungiku terlebih dahulu hmm" tanya Raka langsung membawa istrinya masuk ke dalam pelukanya.
Raka butuh istrinya untuk meredam amarahnya karena baru kedatangan nenek lampir itu.
***Berasambung
happy reading guys🙏
jangan lupa like,koment dan vote🙏***