Akan aku buat suamiku mencintai ku, Begitu bathin Aisyah
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fiah MSI probolinggo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22 Mengejar Cinta Sang Istri
Kini malam terlewatkan dengan penuh kegelisahan, Aditya tidak menyangka akan kebenaran yang ada, Bahkan Naura bisa mengatakan hal yang demikian rupa pada Aisyah. Pantas jika Aisyah minta pisah, pantas jika Ibu dan yang lainnya marah. Tapi keslahan itu susah terlanjur dan Aditya baru menyadari akan hal itu. Bagaimana ia akan menghapus nama baiknya, Apalagi di hadapan sang Ibu yang paling ia sayangi.
'Oh Tuhan, Naura. Kenapa kau melakukan ini padaku' umpat kesal Aditya seraya mengacak rambut nya sendiri.
Aditya mencoba menghubungi Reno sahabat yang sudah membuat nya berpisah dengan Aisyah
"Hallo, Bro" ucap Reno dari sebrang sana
"Reno, Aku mau kau menjelaskan semuanya, kenapa kalian main asal memberikan bukti itu pada orang tuaku, sebelum kau klarifikasi dulu padaku,?" ucap kesal Aditya
"Apakah kau akan mengakuinya ? Apakah kau akan menyadari nya? Tidak ! Ramadhan sudah sering memperingati mu, tapi kau tetap abai, Aditya. kami hanya memenuhi keinginan mu," ucap Reno dengan santai
"Sialan, Kalian. Aku ingin tahu semuanya, Plus jangan buat aku tersiksa begini" ucap Aditya
"Aditya, Suami Naura tak pernah meneror Naura sama sekali, Bahkan Naura sudah mendapatkan rumah sakit suaminya sebagai harta gono-gini yang Naura minta dari sang suami " ucap Reno yang semakin membuat Aditya frustasi dan bingung secara bersamaan.
"Aditya, Kau ingin mengejar Aisyah, Maka tunjukkan keseriusan mu, Dia mencintai mu, Aditya, karena itulah dia ingin membebaskan mu" ucap Reno lagi
"Kalau dia mencintai ku, kenapa dia ingin melepaskan aku, bukan malah mempertahankan aku ?" tanya Aditya,Reno tersenyum mendengar ucapan Aditya
"Karena Aisya berbeda, Dit. Dia bukan wanita yang egois yang ingin mempertahankan seseorang yang tak menginginkan nya, Dua bulan sudah cukup baginya untuk berjuang membuat hatimu terbuka" ucap Reno
"Tapi apa? Kau masih terus mengabaikannya dan juga masih memperioritaskan Naura diatasnya, wanita mana yang akan tahan dengan hal itu ? Meskipun Aisyah tahu kalau foto itu adalah palsu, tapi sikapmu pada Naura sudah cukup membuat Aisyah melepaskan mu" ucap Reno lagi, Sejenak Aditya terdiam, ia membenarkan apa yang Reno katakan, Ia menyesal tapi sudah terlambat, luka yang ia torehkan mungkin sudah membekas di hati Aisyah.
Pagi telah tiba, Aisyah dan Aditya sudah bangun dan sama-sama ada di halaman nya.
"Kamu di dapur saja sama Bibi, Biar aku yang bersihkan halaman" ucap Aditya mengambil sapu yang ada di tangan Aisyah
'Maafkan aku Aisyah' lirih Aditya, Namun ... tidak bisa di dengar oleh Aisyah, Karena Aisyah sudah melangkah masuk kedalam menuju arah dapur. Sedangkan Aditya langsung membersihkan halaman untuk pertama kalinya, Banyak mata yang melihat Aditya, mereka semua tersenyum.
"Wah, Pak Dokter suami idaman sekali ya? udah ganteng, baik, pengertian juga sama pekerjaan istri, Pasti Neng Aisyah beruntung menjadi istrinya Pak Dokter," ucap beberapa warga yang membuat Aditya tersenyum namun hatinya tersentil, karena apa yang mereka ucapkan malah terbalik dengan kenyataan nya.
"Terimakasih, Bu. Tapi ... saya yang malah beruntung, Karena mendapatkan wanita Sholehah seperti Aisyah," Aditya tersenyum bangga saat mengatakan bahwa ia beruntung memiliki Aisyah, Meskipun ... keadaan rumah tangganya kini lebih duri yang bisa saja tiba-tiba menyentuh hubungan itu kembali.
"Wah, romantis ya, saling memuji diam-diam " ucap lagi para ibu-ibu, yang mana mereka langsung melihat Aisyah yang berjalan keluar dari pintunya.
"Eh itu, neng Aisyah " ucap Ibu-ibu itu