Kan Ku Rebut Suami Mu

Diana nampak ceria ketika mengobrol dengan Nina dan juga Reyhan.

"Aku turut berduka atas meninggalnya suami mu." Ucap Reyhan.

Ucapan Reyhan pun langsung membuat Diana terdiam, beberapa detik kemudian Diana langsung tersenyum seraya melihat ke arah Reyhan.

Tapi Diana enggan untuk menjawab ucapan Reyhan.

"Sudah-sudah, sekarang kita tak perlu membahas hal itu lagi." Ucap Nina mencairkan suasana.

Kemudian Nina mengambil ponsel miliknya, dia langsung mengajak Diana dan juga Reyhan untuk berfoto bersama.

Nampak Reyhan merangkul Diana, dan Diana pun dengan senang bersandar di pundak Reyhan.

Nina pun langsung melihat semua foto-foto yang tadi dia ambil.

"Ih.. Kalian berdua kaya orang pacaran aja, terus aku kaya orang jomblo." Gerutu Nina..

Diana dan Reyhan nampak tertawa ringan saat mendengar perkataan Nina.

"Hari sudah sore, sebaiknya aku pulang duluan." Ucap Nina seraya melihat jam yang melingkar di tangannya.

"Mau ku antar?" Tanya Reyhan.

"Tak usah Kak, aku masih ada urusan kantor. Kau antar saja Diana." Jawab Nina.

Setelah itu Nina langsung berpamitan dan bergegas pergi meninggalkan Reyhan dan juga Diana.

"Apa kau akan pulang sekarang? Biar ku antar." Ucap Reyhan.

"Mungkin sebentar lagi, aku sedang tak ingin pulang." Jawab Diana.

"Iya, lagi pula kau sekarang tinggal sendiri di rumah. Pasti akan sangat kesepian," Ucap Reyhan.

"Iya."

Setelah itu, Diana langsung menanyakan beberapa hal kepada Reyhan. Nampak mereka mengobrol dengan sangat asik.

Hingga beberapa wanita berjalan ke arah mereka.

Byur....

Diana terdiam mematung saat air dingin mengalir di atas kepalanya, dan Reyhan pun langsung memandang terkejut kepada wanita yang tengah menyiram ke kepala Diana.

"Apa yang kalian lakukan?" Tanya Reyhan seraya menarik tangan Diana agar berada di belakang tubuhnya.

"Oh.. Jadi kau korban wanita itu selanjutnya?" Tanya wanita yang telah menyiram Diana.

"Apa yang kalian katakan?" Tanya Reyhan.

"Wanita itu adalah pelakor, dia telah merebut dan menghancurkan kebahagiaan wanita lain. Dan wanita seperti itu tidak pantas untuk di kasihani." Ucap Wanita itu.

Reyhan langsung mengerutkan keningnya, dia tak mengerti apa yang di katakan oleh wanita itu.

"Mungkin, anda salah orang Nona. Teman saya tidak mungkin melakukan hal yang anda katakan itu." Ucap Reyhan dengan nada tenang.

"Cih.. Jadi kau belum lihat berita yah." Ucap Wanita itu.

Kemudian Wanita tersebut langsung mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan berita tentang Diana yang menjadi selingkuhan Leon Sebastian.

Reyhan dengan teliti membaca dan melihat foto wanita di berita tersebut, dan itu jelas-jelas adalah foto Diana dengan seorang pria yang merupakan suami orang lain.

Diana yang kesal pun langsung berjalan menghampiri wanita itu.

Plak...

Sebuah tamparan mendarat langsung di pipi kiri wanita yang tadi, Tari langsung membulatkan matanya saat Diana menampar pipinya.

"Dasar j*lang apa yang kau lakukan.. Beraninya wanita rendahan seperti mu menampar ku." Maki Tari.

Tak hanya menampar, Diana yang mendengar makian wanita itu pun kembali menghajar wanita itu hingga dia langsung tersungkur ke lantai.

"Ada apa? apa kau suruhan Karmila?" Tanya Diana dengan tatapan dingin.

Reyhan yang melihat Diana menghajar wanita lain, hanya bisa diam mematung.

"Mau aku pelakor atau enggak, itu bukan urusan kalian. Yang harus kalian tanyakan itu, kenapa Leon bisa tertarik kepada wanita lain dari pada istri nya." Ucap Diana.

Setelah mengatakan hal itu, Diana langsung mengambil tas miliknya dan segera pergi dari tempat itu.

Reyhan pun segera menyusul Diana yang berjalan pergi.

"Diana tunggu.." Panggil Reyhan.

Diana yang mendengar suara Reyhan pun langsung membalikkan tubuhnya dan menatap pria itu.

"Ada apa Kak?" Tanya Diana.

"Tolong katakan yang tadi itu hanyalah kebohongan, kau tak mungkin menjadi seorang perebut suami orang." Ucap Reyhan seraya berjalan mendekati Diana.

"Itu benar." Jawab Diana tegas.

"Apa?" Tanya Reyhan memastikan.

"Iya yang mereka katakan itu benar, aku seorang wanita simpanan pria kaya. Aku seorang pelakor." Jawab Diana dengan tatapan dingin.

"Kenapa?" Tanya Reyhan.

"Apa?"

"Kenapa kau melakukan itu Diana? Kenapa? Kenapa kau menjadi wanita seperti itu?" Tanya Reyhan karena dia tahu pasti ada alasan tertentu Diana melakukan perbuatan seperti itu.

"Tidak ada alasan, pria itu kaya raya dan dia mampu memberikan apa yang ku mau." Jawab Diana.

Setelah mengatakan itu, Diana pun hendak pergi tapi Reyhan langsung memegangi tangan Diana.

Diana langsung melihat ke arah Reyhan.

Kemudian Reyhan langsung menarik Diana untuk masuk ke dalam pelukannya.

"Maafkan aku, Diana... Aku tak ada di sisi mu ketika kau berada di dalam penderitaan.. Aku tahu, pasti ada alasan khusus kau melakukan hal itu.." Ucap Reyhan.

Diana yang menderita perkataan Reyhan langsung tersentuh, dari dulu sampai sekarang Reyhan lah yang paling mengerti tentang keadaannya.

"Hiks.. Hiks.. Hiks..."

Seketika Diana langsung menangis di dalam pelukan Reyhan.

Setelah itu Reyhan langsung mengajak Diana untuk pulang ke rumah nya, agar Diana bisa melampiaskan semua keluh kesahnya selama ini kepadanya.

"Ini minum lah dulu, coklat panas nya. Kau masih menyukai nya kan?" Tanya Reyhan.

"Iya, Kak Reyhan masih tahu meminum kesukaan ku."

"Iya, aku masih tahu."

Setelah itu, Diana langsung meminum minuman yang di berikan oleh Reyhan.

"Aku menjadi wanita simpanan Leon karena istrinya dulu pernah menghancurkan hubungan ku dengan Danu." Ucap Diana yang seakan mengerti tentang rasa penasaran Reyhan.

"Oh... Iya, aku memang mendengar dari Nina jika hubungan mu dulu dengan Danu hancur karena orang ketiga, tapi aku baru tahu jika wanita yang telah merebut suami mu adalah istri dari dari Leon."

"Iya, aku hanya menginginkan wanita itu merasakan apa yang ku rasakan, hanya itu.. Tidak lebih, aku hanya ingin dia tahu bagaimana rasanya ketika suaminya lebih mementingkan wanita lain dari pada dirinya." Ucap Diana seraya menatap sendu.

"Iya aku tahu, dan aku tak bisa menyalakan mu atas hal ini. Karena ini semua adalah perbuatan wanita itu, jika dia tak melakukan hal itu terlebih dahulu. Kau tak akan pernah melakukan hal seperti ini." Ucap Reyhan.

"Emm.. Terimakasih Kak." Ucap Diana seraya tersenyum.

"Terimakasih? Terimakasih untuk apa?" Tanya Reyhan heran.

"Terimakasih karena tidak menyalahkan ku atas perbuatan yang ku lakukan, terimakasih." Ucap Diana.

Mendengar perkataan Diana, Reyhan pun langsung mengelus rambut Diana dengan sangat lembut.

"Kau tak perlu berterima kasih kepada ku, karena tugas ku adalah untuk terus mendukung mu." Jawab Reyhan.

Diana sangat senang dengan sikap pengertian Reyhan kepadanya.

"Tapi Diana, apa boleh aku menanyakan sesuatu kepada mu?" Tanya Reyhan.

"Apa itu?"

"Apa kau mencintai pria itu?"