Mencintai setulus hati serta menyokong dana untuk seluruh keluarga sang suami. Siapa sangka hal itu tak bisa membuat Zeline mendapatkan balasan kebaikan. Wanita itu justru harus menerima kenyataan pahit bahwa Delon suaminya diam-diam berselingkuh. Dan parahnya lagi,mertua serta ipar-iparnya yang selama ini hidup bergantung dengannya bersekongkol untuk menutupi perselingkuhan sang suami.
Penasaran dengan isi ceritanya? yuk silahkan disimak kelanjutannya ...... happy reading 🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kinly Secret, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 13
Di dalam kamar keheningan terjadi. Zeline langsung berbaring tanpa mengajak sang suami. Delon yang merasa risih dengan perubahan yang ditunjukkan istrinya tersebut,mau tak mau akhirnya bertanya.
"Sayang,apa ada sesuatu hal yang aku perbuat yang membuat mu kesal ?"
"Nggak ada. Emang kenapa Mas ?" Zeline bertanya balik,berpura-pura tak paham seolah-olah sikapnya memang seperti biasanya.
"Ya itu tadi yang Mas bilang,kamu kayak berubah gitu. Apa kamu sakit sayang ?
"Mas lihat kamu kayak banyak diamnya akhir-akhir ini sayang." Tanya Delon dengan penuh perhatian tak lupa ekspresi panik ia tunjukkan seolah-olah dirinya adalah pria yang paling setia dan sangat perduli keadaan pasangannya.
Pertanyaan Delon yang terdengar kuatir tersebut,membuat Zeline langsung menoleh dan menatap mata suaminya itu. Seketika bayangan Delon sedang bermesraan dengan wanita lain terlintas dipikiran. Hal ini membuat Zeline kembali membuang muka. Sungguh ia tak sanggup membayangkan apa yang telah dilakukan oleh sepasang manusia tak berperasaan tersebut. Apalagi suaminya itu akan menikahi wanita lain, dan sah menjadi suami istri.
Melihat sang istri terdiam kembali dan tak mau menatapnya,Delon akhirnya semakin mendekatkan dirinya di sisi istrinya itu.
"Sayang,katakan apa yang sebenarnya sedang mengganggu pikiran mu saat ini." ucap Delon dengan lembut,berharap Zeline mau bercerita apa yang sebenarnya sedang terjadi.
"Sebenarnya aku hanya sedang merasa takut Mas." jawab Zeline.
"Takut kenapa sayang ? Kan ada Mas di sini. Mas janji akan selalu menemani kamu."
"Apa kamu masih mencintai ku Mas ?" Tiba-tiba saja pertanyaan itu meluncur dari mulut Zeline. Awalnya tak ingin bicara banyak,namun pada akhirnya hatinya tak bisa menahan rasa penasaran akan respon yang ditunjukkan sang suami.
Dan diluar dugaan Zeline,suaminya itu terlihat tetap tenang. Bahkan justru tangan besar Delon mengelus rambutnya yang halus sambil berkata.
"Kenapa bertanya seperti itu ? Mas sangat menyayangimu. Tak ada satupun wanita yang mampu membuat Mas berpaling."
Delon sangat tenang dan terlihat sangat sungguh-sungguh saat berkata. Tak terlihat sedikitpun kegugupan yang ditunjukkan seperti orang lain pada umumnya ketika perbuatan jahat mereka mulai terendus.
"Apa ini yang kamu takutkan hmm ? Berhentilah berpikir hal-hal yang tak mungkin terjadi. Percayalah,Mas tak akan pernah mendua." Delon memeluk tubuh Zeline dengan lembut. Masih tetap mesra sama seperti dulu. Padahal tak lama lagi akad nikah antara dirinya bersama wanita simpanannya itu akan segera dilaksanakan. Tapi pria itu masih bisa tenang dan berkata manis tanpa rasa bersalah sedikitpun.
"Mas,ayok kita tidur." Zeline mengurai pelukan dari suaminya itu. Hatinya sudah malas untuk terus mendengar kebohongan dari mulut Delon.
"Iya sayang. Mas juga udah ngantuk banget. Capek banget seharian bekerja." jawab Delon sambil mulai menarik selimut.
"Iya,capek bekerja buat mempersiapkan pernikahanmu bersama wanita simpanan mu itu." Umpat Zeline di dalam hati. Tentu saja ia tak berani bicara langsung dan hanya mengumpat dalam hati. Belum saatnya ia membongkar semua kebusukan suami pengkhianatnya itu.
Delon dan Zeline benar-benar berhenti bicara dan sudah berbaring sambil saling membelakangi.
Hati Delon terbersit rasa bersalah karena sudah berkhianat. Akan tetapi saat ini semuanya sudah terlanjur. Dirinya tak bisa lagi untuk memperbaiki semuanya. Talita telah hamil dan tanpa disadarinya perasaan cinta pada wanita itu sudah mulai tumbuh. Satu-satunya yang bisa dilakukan nya saat ini adalah tetap maju.
Entah pukul berapa akhirnya Zeline bisa terlelap. Susah payah ia menenangkan pikirannya agar bisa tenang. Zeline harus bisa menjaga emosinya dan pola tidur agar tak jatuh sakit,karena masih banyak hal yang harus ia lakukan untuk menghadapi para pengkhianat. Ia tak ingin kalah sebelum melakukan apa-apa. Meskipun rasa sakit hati sangat menyiksanya,dirinya harus bisa meredam semua itu demi sebuah kemenangan.
Pagi-pagi sekali Zeline sudah terbangun seperti biasanya. Wanita itu tetap melaksanakan kewajibannya sebagai seorang istri mungkin untuk yang terakhir,karena sebentar lagi akan ada wanita lain yang mengurus suaminya.
"Ini pagi terakhir aku menjadi satu-satunya istrimu Mas. Entah bagaimana rasanya berbagi suami dengan wanita lain. Dan sebentar lagi aku akan merasakan itu." Gumam Zeline di dalam hati dengan perasaan perih.
Zeline memasak makanan kesukaan Delon yaitu ayam goreng lengkap dengan sambal yang sangat disukai oleh pria itu. Dalam hati Zeline berpikir mungkin selanjutnya Delon tak akan pernah lagi memintanya untuk memasak makanan itu karena sudah ada istri barunya yang akan memasak. Dengan hati yang ikhlas,ia pun menyajikan semua makanan itu di atas meja.
"Woww....makasih sayang. Makanan kesukaanku." Ujar Delon yang baru saja datang. Pria itu langsung menarik kursi di meja makan dan langsung duduk. Delon terlihat sudah rapi dengan kemeja kerjanya yang memang sudah dipersiapkan oleh Zeline. Kemeja kerja yang saat itu dibeli Zeline ketika ulang tahun pernikahan mereka yang pertama. Kemeja yang dipilih dengan perasaan penuh kebahagiaan dan tak pernah terpikirkan bahwa suatu saat nanti akan ada orang ketiga dalam pernikahan mereka.
Menghela nafas pelan hingga rongga dadanya yang terasa sesak oleh rasa sakit dalam hati sedikit lebih lega,Zeline mulai membersihkan bekas masak yang berserakan di dapur dan setelah selelai melepaskan celemek yang ia gunakan.
Zeline tersenyum melihat Delon begitu antusias menyendok kan nasi ke dalam piring makannya. Hal itu membuat hatinya sedikit bahagia karena suaminya tetap suka dengan masakan nya. Di mata Zeline,suaminya itu memanglah sangat tampan. Wajar saja wanita lain mau menjadi istri simpanannya. Wanita yang tak memiliki hati dan serakah.
"Ayok sayang,kita sarapan bareng." Ajak Delon membuyarkan lamunan Zeline.
Zeline datang dan mulai bergabung di meja makan untuk makan bersama suaminya yang terakhir kalinya.
Dari informasi yang didapatkan oleh Wina,Zeline tahu bahwa hari ini adalah pernikahan Delon bersama wanita simpanannya yang bernama Talita. Meskipun begitu,Zeline tak berniat untuk menghentikan pernikahan tersebut. Menurutnya tak ada gunanya membuang-buang energi dan mempermalukan diri sendiri. Sebuah hubungan perselingkuhan tak akan pernah berhenti sekalipun pasangan yang sah atau keluarga berusaha menghentikan. Kecuali Pasangan selingkuh tersebut,salah satu dari mereka atau keduanya memang memiliki niat untuk menghentikan hubungan.
Zeline memilih untuk mengalah dan membiarkan semuanya terjadi begitu saja. Bukan tak ingin mempertahankan rumah tangganya bersama Delon,tapi semua yang terjadi adalah keinginan Delon. Zeline merasa bahwa suaminya sendiri tak ingin menjaga janji suci pernikahan. sehingga untuk apa dirinya berusaha bertahan jika salah satu dari mereka tak bisa mempertahankan.
Selesai sarapan,Delon kembali berkata.
"Sayang,hari ini Mas keluar kota lagi dan mungkin sampai malam atau bahkan bisa besok baru balik ke rumah. Gapapa kan Mas tinggal lagi ?" Ucap Delon dengan ekspresi sedih.
Zeline yang sudah mengetahui kebohongan sang suami hanya tersenyum menanggapi. Senyumnya tulus dan ikhlas. Ia benar-benar sudah merelakan suaminya.
"Gapapa Mas, aku bisa kok sendiri di sini. Kan udah biasa Mas tinggal."
"Makasih sayang,kamu memang istri yang sangat pengertian." Delon langsung mengecup mesra kening Zeline.
"Jika terjadi sesuatu,segera hubungi Mas." pesan Delon dan hanya dijawab anggukan kepala oleh Zeline.
Dan tanpa banyak obrolan yang terjadi,Delon segera berpamitan pada Zeline. Apalagi pria itu merasa hampir telat ketika melihat jam di dinding. Dengan perasaan yang perih,Zeline mengantar kepergian suaminya hingga di depan pintu dan menatap mobil sang suami dengan berbagai macam pikiran yang kini mulai muncul di kepalanya.
Ada satu hal yang kini mulai dipikirkan oleh Zeline. Apa mungkin karena seorang anak yang belum terlahir dalam pernikahan mereka sehingga Delon nekat untuk mendua ? Tapi ini bukanlah sebuah alasan yang tepat bagi Delon untuk berkhianat. Apalagi tanpa sepengetahuan pria itu,Zeline pernah diam-diam memeriksakan kesehatannya. Dan hasil yang ia dapatkan dari pemeriksaan tersebut adalah dirinya sangatlah subur dan besar kemungkinan untuk bisa hamil.
Entah apa yang akan terjadi ke depannya. Zeline berharap,semoga sang Kuasa menguatkan dirinya untuk bisa bertahan demi dirinya sendiri.
bapakmu lgi sibuk dgn selingkuhannya😅😅