NovelToon NovelToon
OJO NGONO MAS'E

OJO NGONO MAS'E

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Perjodohan / Cintamanis / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah
Popularitas:1.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Bennuarty

Dewi Sri, seorang gadis 23 tahun yang memimpikan kerja di kantoran. Gadis dengan penampilan biasa saja dengan logat Jawa yang medok. Dijodohkan dengan seorang pria yang lebih dewasa darinya. Yang seharusnya berjodoh dengan kakak tertuanya.

Lucky Albronze terpaksa menerima perjodohan dari orang tuanya karena balas budi berhutang nyawa. Padahal dia sudah punya kekasih hati yang di impikan menjadi pendampingnya kelak.

Dan mereka berdua menjadi punya kesepakatan dalam pernikahan, yang hanya untuk membuat orang tua masing-masing merasa bahagia.

ikuti kisah selanjutnya yuk!

🥰🙏 dukung author ya. makasih ❤️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bennuarty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menghilang

Lucky sangat gelisah mencari Sri. Dia tidak menemukan Sri di mana pun. Ajakan Amira yang memintanya tenang pun sudah tidak berpengaruh. Dia tahu Sri tidak mengenal daerah ini. Lucky takut Sri tersasar entah kemana. Lucky hanya menemukan ponsel dan tas tangan Sri di sofa.

"Apa kalian tidak melihat Sri?" tanya Lucky pada semua orang yang ada di situ.

"Tidak ada Luck. Tapi aku lihat tadi dia bersama Dita" ujar Rudi menunjuk Dita.

"Iya, tadi dia bersama ku. Tapi dia pergi ke kamar mandi" jawab Dita.

"Kamar mandi ada di dekat dapur. Tadi aku di sana bersama lisa. Tidak ada aku lihat dia ke kamar mandi. Iya kan Lis?" Amira memberi penjelasan.

"iya. tidak ada" jawab Lisa.

"Kamar mandi itu tertutup seutuhnya. Mana mungkin dia bisa menghilang di kamar mandi" ujar Billy.

Lucky diam saja. Berpikir keras apa yang harus dia lakukan dengan menghilangnya Sri. Kalau tadi Sri di kamar mandi, seharusnya dia melihat kalau sri keluar dari kamar mandi. Tapi, dia tidak melihat Sri ada di dalam tadi. Apa karena dia sibuk membalas ciu man Amira, makanya tidak memperhatikan? dan... Sri melihat itu?

"Astaga!" Lucky terhenyak. Pasti Sri melihat adegan itu.

"Apa luck?!" tanya Amira terkaget karena Lucky berseru kencang.

"Bil, aku perlu melihat cctv mu" ujar Lucky tanpa menggubris pertanyaan Amira.

"Ayo"

Billy dan Lucky melangkah ke ruangan di sebelah kamar Billy. Ruangan kerja Billy. Hanya mereka berdua. Lucky menutup dan mengunci pintunya. Langsung saja Billy menyalakan laptopnya dan menampilkan layar cctv apartemennya.

Lucky mengambil alih. Memutar ulang rekaman cctv di bagian yang ingin di lihatnya. Tampak di layar Sri sedang berjalan ke arah dapur. Menuju kamar mandi. Tapi tidak segera masuk. Berdiri di tembok pembatas dapur dan kamar mandi. Tampak wajahnya menegang dan segera masuk ke kamar mandi.

Tapi Lucky memperhatikan pintu kamar mandi. Itu tidak tertutup rapat. Ada yang aneh. Lucky memutar ulang dan memperlambat video. Memperhatikan dengan baik. Ternyata benar. Pintu ya tidak tertutup rapat.

"Kenapa dia tidak menutup rapat pintunya Luck?" tanya Billy.

Lucky diam saja. Dia tahu siapa yang ada di dapur saat itu. Lisa dan Amira. Lucky yakin Sri mendengar sesuatu dan ingin mendengarkan lagi dari arah dapur. Itu sebabnya Sri tidak menutup pintu kamar mandi dengan rapat. Tapi Lucky tidak menjawab pertanyaan Billy.

Lucky melanjutkan lagi rekaman itu. Sampai dia datang ke dapur dan bersama Amira, lalu terlihatlah Sri mengintip sejenak dari kamar mandi melihat ke arah dapur. lalu masuk lagi dan akhirnya keluar dengan menangis.

"Kau dapat masalah Luck. Dia pasti melihat mu dan cemburu" ujar Billy menepuk pundak Lucky.

Lucky terhenyak. Jantungnya berdebaran. Sri melihatnya berciu man dengan Amira! dan dia menangis karena cemburu?! Apa iya Sri cemburu?! Atau karena ada sesuatu yang lain?

Lucky masih memperhatikan kemana arah Sri pergi. sampai menghilang di depan pintu apartemen Billy. Lucky segera menutup laptop Billy. Billy memperhatikan saja. Billy melihat gusar yang nyata di mata Lucky.

Mereka berdua keluar dari ruang kerja Billy. Lucky masih terlihat memikirkan sesuatu. Wajahnya terlihat mengeras dengan ketegangan.

"lucky! sepertinya aku melihat istri mu. Kemarilah" panggil Rudi.

Segera mereka semua menuju teras balkon. Rudi menunjuk arah lapangan taman bermain. Karena apartemen Billy ada di lantai sepuluh, mereka jadi bisa melihat kearah mana saja karena letak yang tinggi. Walaupun Sri terlihat kecil dari jarak yang jauh, Tapi Lucky bisa mengenali kalau itu Sri. Duduk di ayunan yang ada taman dengan seorang pria.

"Hehh... istri mu selingkuh Luck" ujar Rudi bergumam.

Ada rasa panas menyusup di hati lucky mendengar ucapan Rudi. Merasa tidak terima Rudi merendahkan Sri. Hatinya terbakar. Ia tahu Sri tidak begitu.

Buugghh!!

"Aaaaa..."

Satu bogem mentah melayang ke wajah Rudi. Semua orang kaget. Semua gadis berteriak ngeri. Rudi terhuyung kebelakang membentur pagar. Memegangi wajahnya yang baru saja di bogem Lucky.

"Jangan pernah menghinanya" dengan wajah memerah menahan marah, tajam lucky menuding Rudi.

"Hey.. tenang buddy. Jangan emosi" Billy menenangkan Lucky. Menepuk-nepuk pundak Lucky agar lebih bisa menahan emosinya.

Lucky melangkah ke arah pintu. Ingin menemui Sri di taman itu. Tapi Amira cepat menarik lengannya.

"Luck. Kamu mau kemana?"

Lucky berhenti akibat tarikan Amira. Menatap Amira tajam. Amira mendekat.

"Sudahlah. Jangan terlalu di pikirkan. Dia sudah dewasa bukan? Nanti dia juga balik lagi ke sini" Amira mencoba mencegah Lucky.

Dengan geram, Lucky melepaskan pegangan Amira dari tangannya. Lalu meraih tas dan ponsel Sri di sofa. Membuat Amira shock. Selama ini Lucky tidak pernah menolaknya.

"Dia tanggung jawab ku. Aku pergi"

🌺

❤️

🌹

Terus berjalan tergesa keluar apartemen. Air mata masih saja mengalir membasahi pipi. Sri sudah mencoba untuk tidak menangis. Tapi air bening itu seperti tak mau diajak kompromi. Terus saja menganak sungai.

Sapaan sekuriti pun tak di gubris Sri. Penjaga apartemen itu hanya bisa saling pandang melihat Sri yang tampak aneh. Berjalan tergesa sambil menangis.

Keluar dari gerbang besar apartemen. bermaksud mencari kendaraan yang bisa di tumpangi. Tapi, mana ada taksi atau ojek di tempat elit seperti ini? Menunggu sampai kiamat pun itu pasti akan sia-sia. Sri teringat ponselnya. Meraba-raba tubuhnya mencari ponsel.

"Hikkss.. hikkss.. bunee.. hp ku ketinggalan di sana.. huhuuhuu.. "

Sri mengeluh sambil menagisi keteledorannya. Ponsel dan tas tangannya ketinggalan di apartemen Billy. Habis sudah harapannya. Kini dia merasa benar-benar sendirian. Tidak berniat kembali untuk mengambil ponselnya.

Sri memutuskan berjalan saja sampai ke gapura gerbang depan. Tapi jaraknya cukup jauh. Pasti akan menjadi tontonan orang yang melihatnya nanti. Sri bingung mau kemana. Tidak tahu lokasi di sekitaran sini. Buta sama sekali. Apalagi sudah malam. Pasti sangat terlihat aneh jika Sri berjalan sendirian.

Terlihat di depannya lapangan bermain. Sri menuju kesana. Menyebrang jalanan yang lengang. Memilih ayunan sebagai tempatnya duduk. Tersengguk sendiri di bawah sinar lampu taman.

"Opo aku Iki elek tenan (jelek sekali) toh? hikkss.. hikkss"

Sri melihat tubuhnya. Walaupun yang bisa terlihat hanya bagian depan. Merasa minder dengan dada yang tak terlalu besar. tubuh mungil dan wajah yang biasa-biasa saja. Mengangkat tangannya ke depan dada. Memperhatikan kulit tangannya yang berwarna kuning Langsat dengan perasaan berkecamuk.

Memang jika di bandingkan dengan Amira, Sri sangat jauh berbeda. Amira punya wajah cantik. Malah bisa di bilang sangat cantik. Tubuh seksi bak gitar. Tinggi semampai dan ramping. Tingginya hampir sama dengan Lucky. Kulitnya putih mulus bagaikan susu. Tidak ada yang kurang darinya. Apalagi gaya berdandan dan style pakaiannya. Semua high class. Sri mengakui kalau Amira adalah gadis sempurna.

"Kamu cantik"

Deg!!

Sri terperanjat kaget. Menoleh kebelakang. Tampak seorang pria berdiri menyandar ke pohon Cemara yang ada di belakang Sri. Tapi tak terlihat jelas karena tempatnya berdiri terlindungi bayangan pohon Cemara. Memandangi Sri dengan senyum di kulum. Tapi itu tidak membuat Sri nyaman. Sri malah makin takut. Ada seorang pria yang tak di kenal menyahuti omongannya tadi.

Sri panik bukan main. Berdiri dan ingin berlari menjauh. Tapi pria itu maju agar tampangnya terlihat jelas di bawah sinar lampu taman.

"Jangan takut. Apa aku juga semenyeramkan itu?" ujar lelaki itu tersenyum menatap Sri.

Sri memperhatikan pria itu. Seorang pria dengan balutan sweater rajut warna dongker dengan garis orange di bagian dadanya. Celana training warna senada. Dan hanya memakai sendal jepit. Wajahnya tergolong tampan. Dengan alis tebal dan bibir tipis yang sangat serasi di pandang mata. Melihat penampilannya, pria ini orang baik-baik.

Pria itu berjalan ke arah ayunan. Duduk di sebelah ayunan yang di duduki Sri tadi. Masih tersenyum menatap Sri yang bersikap waspada.

"Siapa bilang kamu jelek? Kamu itu cantik" ujarnya lagi tanpa menghiraukan Sri yang menatapnya waspada.

"Mase siapa?" Tanya Sri judes untuk menunjukkan dia bukan gadis lemah yang bisa ditodong.

"haha.. duduk dulu. Aku tidak akan membunuh mu" jawabnya.

Sri diam saja. Masih bersikap waspada. Tak mengindahkan ajakan pria tak di kenal itu. Pria itu menggerakkan ayunan maju mundur dengan pelan. Memegangi rantai penopang ayunan sambil masih menatap Sri.

"Aku Noah. Tinggal di sekitaran sini" ujarnya tanpa di minta lagi.

Sri merasa lega. Ternyata pria ini penghuni perumahan apartemen ini juga. Jadi dia bukan orang jahat.

"Duduk Lah. Kau sudah berjalan jauh bukan? nanti kaki mu sakit" ujarnya lagi sambil melirik kaki Sri.

Sri terhenyak mendengar itu. Berarti, pria itu sudah memperhatikan Sri dari tadi. Kembali rasa waspada di tunjukkan Sri. Jangan-jangan, dia berbohong tinggal di di sekitaran sini.

"Mase penjahat ya?!" Tuduh Sri tanpa Tedeng aling-aling.

"Haha... kelihatan banget ya?"

Eehh.. dia kok malah ngaku? beneran penjahat nggak sih wong Iki (orang ini)?

"Aku tadi melihat mu dari Sana" Noah menunjuk arah datangnya Sri. "Berjalan sambil menangis. Lagi bertengkar dengan pacar?" tanya Noah langsung menebak.

Sri merasa Noah ini sok tahu. menebak sembarangan, tapi pakai benar lagi!

"Sok tau Mas Iki" sungut Sri.

"Haha.. biasanya, kalau seorang gadis menangis sambil berjalan sendirian, itu artinya lagi ada masalah. Dan aku bisa menebak, pasti dengan pacar" Noah menjelaskan.

Mendengar itu, luruh juga kewaspadaan Sri. Sri merasa Noah bukanlah ancaman baginya. Sri bergerak mendekati ayunan. duduk di sebelah ayunan Noah. Menunduk memainkan kakinya menggesek rumput.

"Kamu tahu, semua wanita itu cantik. Hanya tergantung dari sisi mana orang melihatnya" ujar Noah sambil menatap kedepan.

Sri menoleh menatap wajah Noah yang terlihat kalem, Tanpa ada maksud mengejek Sri.

"Tapi mereka bilang aku norak mas. Aku jelek. Terlalu kampungan" akhirnya Sri membuka isi hatinya pada orang yang baru saja di kenal saking tak tahan merasakan merana.

"Yang bilang begitu pasti wanita yang hobinya dandan. Kalau kamu berteman dengan sesama gadis yang sehobi dengan mu, pasti mereka bilang kamu cantik" jawab Noah lagi.

"hhh.. mas Iki iso wae (mas ini bisa saja)" Sri tertawa geli mendengar penuturan Noah.

"Kamu itu cantik. Alami. tapi yaah.. perlu di poles sedikit. Pasti makin wah" Noah menatap Sri sambil tersenyum.

"Haha.. cuma Mase yang bilang begitu mas" Sri tertawa lepas. Noah mengubah suasana hati Sri secepat itu.

"Itu yang aku lihat"

"Hihihi.. mata Mase iku sakit" Sri terkikik geli.

"Hahaha.."

Noah tertawa karena Sri bilang matanya sakit karena melihat Sri adalah gadis cantik.

"Mase, ngapain di sini? apa berantem sama pacar juga?" Tanya Sri.

Noah tersenyum menatap ke depan. Menerawang jauh. Entah apa yang di pikirkannya.

"Kamu suka es krim?" tanya Noah tiba-tiba. Tidak menjawab pertanyaan Sri.

"Suka mas"

"Rasa apa?"

"stowbery"

"Sebentar. Aku ambil dulu. Kamu tunggu di sini ya"

"Eehh.. maseee.. Ndak usah mas!"

seruan itu gagal. Noah sudah pergi. Tinggal Sri sendiri lagi. Kembali merasakan sepi yang menggigit hati. Pasti Noah tidak akan kembali lagi.

1
Intan Arista
Luar biasa
Intan Arista
Lumayan
Andaru Obix Farfum
warna otak udang tuh kaya apa ya kak
Dahlia Kartono
bagus ceritanya
Sri Wulan
pahit, nggak bisa berkiti kiti aku sama ryan😁
Mimie Lilis
takut bacanya
Mimie Lilis
geting sh ng lucky
Mimie Lilis
pinter koe sri😁😁😁
Mimie Lilis
goool juga
Nurina Ningrum
Luar biasa
Anonymous
kaya ijad d Upin Ipin hobby nya pingsan/Grin/
Meiriyana
modus yg halal, lanjutlah
Meiriyana
Luar biasa
Suyatno Galih
wkwkwkwkk ana ana Bae ramane mobile di dol bijone moreng dikon pending disit, ok la othor lanjut
Intan Risma Wandy
seneng sih critane diatas tpi endinge nagung bget thor mosok rong lahiran wes barrrr 😥😥
Ilham Rochman
seru bangeeet... alu ceritanya menghanyutkan naik turun seperti rollcoaster
Ilham Rochman
huahahahahaaa.... modyar kowe Agned
Ilham Rochman
/Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
Ilham Rochman
hahahaa... seruuu thoor..lanjuut
Intan Risma Wandy
kapok kowe ditingal sri mingat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!