Pengorbanan seorang ibu demi pengobatan anak nya rela menjual diri.
Adakah orang yang rela membayar nya dengan harga yang sangat mahal?
Sedang kan dia hanya seorang janda.
Penasaran yuk ikuti terus kisahnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gentra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 22
" Permisi pak, Ucap Mira? Ada apa yah ko tiba-tiba bapak mampir di sini.
"Tidak Ada apa-apa, Cuma tadi kebetulan lewat sini. Di depan bertemu Zay, Dia mengajak ku mampir. Enggak enak nolak anak kecil.
" Owh,,, Baik lah Zay. Temenin om nya yah, Mama ambil minum dulu. Mira pun berjalan menuju dapur untuk mengambil minum, Setelah sampai dapur ia pun menyiapkan kopi untuk Jack. Setelah siap mira kembali ke ruang tengah, Terlihat di sanah Zay dan Jack sedang bermain. Terlihat sekali Zay sangat bahagia dan tertawa lepas, Entah apa yang mereka bicarakan sehingga membuat Zay tertawa seperti itu.
Mira perlahan mendekat dan menaruh kopi di atas meja, Mempersilahkan untuk di nikmati.
"Pak, Kopi nya silahkan" Mira berkata sambil duduk di sofa, Yang berhadapan dengan sofa tempat duduk Jack. Di mana Jack bisa melihat wajah Mira dengan jelas.
"Terimakasih, jawab Jack sambil mengambil cangkir kopi yang telah di siapkan Mira. " Rasanya sungguh sangat nikmat ketika meminum kopi buatan Mira, Jack tidak pernah merasa ada kopi seenak ini meski di cafe sekali pun. Bahkan yang menyajikan nya para barista terkenal, Entah kopi racikan model apa yang di buat Mira sehingga kopi yang ia buat Sangat nikmat. Entah Karena kopi nya atau yang membuat nya, Sehingga apa pun yang di sajikan orang tersebut selalu enak untuk di nikmati.
"Zay,, ini sudah jam sembilan malam loh Bobo ya ini sudah malam, Mira mengingatkan nya untuk tidur. Biasanya Zay di jam segini sudah tertidur.
" Sebentar lagi ma, Masih mau main sama om"
Zay menatap Mira dengan iba, tatapan itu penuh dengan permohonan. Dia merasa bermain dengan Jack belum merasa puas, Rasanya baru sebentar membuat Zay tidak rela jika harus berhenti bermain.
Jack pun membawa Zay ke atas pangkuan nya, Dan di tatap wajah imut Zay sambil tersenyum dan berkata"Zay,,,,Istirahat dulu ya sayang,Nanti kita mainnya di lanjut besok ya, Jangan membantah apa kata mama, Nanti Zay jadi anak durhaka terus tidak masuk surga. "Ucapan Jack yang lembut itu membuat hati Zay luluh.
" Baiklah om, Zay akan bobo dulu ya. Nanti besok kita main lagi ya, Om jangan boong ya temenin Zay main. Bosen tiap hari main sama bibi terus. "Zay pun memberi kecupan di pipi Jack, " Selamat malam om aku pamit ke kamar ya"Zay pun berlalu pergi meninggal kan Jack dan Mira, Karena yang mengnar Zay ke kamar dan menemaninya sampai ia tertidur itu bibi.
"Ia anak pintar, Sambil menurunkan Zay dari pangkuan nya" Namun dalam hati ia bicara.
"Andaikan ciuman itu yang memberikannya ibu mu mungkin sa'at ini juga aku bisa pingsan di hadapan mu, Ahh tidak apa lah dari anak nya dulu. Emak nya mah belakangan. "
Setelah kepergian Zay, Rasa canggung di antara mereka pun timbul alhasil diem-dieman. Dan akhirnya Jack membuka sura terlebih dahulu, Dan perkataan Jack membuat Mira terlonjak. Tidak menyangka Jack akan bicara seperti itu, Entah Mira harus menjawab apa tentang ucapan yang di lontar kan Jack.
Bagi Mira itu sangat aneh, Karen berbicara seperti itu.
Mungkin bagi Jack dia bicara seperti itu, Sudah ia pikirkan terlebih dahulu.
"Mir,, mungkin ini terdengar sangat lucu atau aneh. Namun ini dari lubuk hati ku yang paling dalam, Ini sudah ku pikirkan dengan baik. Aku harap kamu bisa menerimanya.
" Mau kah kamu menikah dengan ku Dan menuju lembaran baru bersama ku, kita lupakan semua yang telah lalu."
Aku tahu kamu juga mempunyai masa lalu yang tidak bisa kamu lupakan, Aku pun Sama mempunyai. Aku berharap kita menjadi sepasang suami istri yang bisa saling menerima kekurangan masing-masing. Mungkin ini terdengar sangat konyol, Melamar kamu dengan cara seperti ini.
Mira belum menjawab apa-apa dia masih bingung harus menjawab ya atau tidak, Bagi nya ini sangat mengagetkan ,Terlalu cepat .
