Malam pertama bukankah malam yang sangat dinantikan oleh pasangan yang baru saja menikah bukan?
Tapi berbeda dengan Olivia, malam pertama justru petaka baginya. Bagaimana tidak? Karena suaminya menjualnya pada seorang mafia.
Bagaimana nasib Olivia selanjutnya? apakah dia akan terlepas dari seorang mafia?
Yuk ikutin novelnya.
Jangan lupa, di Follow, like, Comment, beri hadiah, dan Vote ya🙏😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lidya20, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tidak Mungkin
Transaksi Marvel selesai kini Marvel sedang ngobrol bersama Petter.
Kesempatan itu pun digunakan Alexander untuk menemui Petter. Dia pergi ke markas ditemani Jack.
Saat mereka sampai sudah disambut todongan pistol dari setiap sudut. Alexander tersenyum lalu menelpon Marvel.
"Aku di markas sekarang" ucap Alexander lalu memutuskan sambungan telepon.
"Tuan ada Alexander di depan markas." Ucap Marvel
"Alexander??" Tanya Petter
Anak buah nya menghampiri Petter dan mengatakan jika ada dua orang pria berada di depan markas mereka.
"Roberto Alexander. Dia yang membuat kaki saya seperti ini Tuan. Dai ingin bertemu dengan tuan." Jelas Marvel
"Roberto Alexander???" Petter berpikir sejenak mengingat nama itu yang pernah dia dengar sebelum nya.
"Tuan, dia adalah Bos Mafia. Terkenal dengan julukan 'The Brainy Don' (bos dari segala bos)" ucap Rain
"Ohhh ya ya ya aku ingat. Kebetulan aku ingin bertemu dengan orang yang dijuluki The Brainy Don. Suruh dia masuk" ucap Petter
Rain pun pergi menjemput Alexander.
"Roberto Alexander.....silahkan masuk" ucap Rain
Alexander dan Jack masuk mengikuti Rain dari belakang.
"Selamat datang The Brainy Don di kawasan Peter Parker Rasmussen" ucap Petter
"Seorang Mafia ingin bertemu dengan ku?? Apa yang kamu inginkan?" Tanya Petter
"Nyawamu" jawab Alexander singkat dengan wajah sangar nya.
Anak buah Petter langsung mengangkat senjata diarahkan pada Alexander.
"Hahahahhahahaha waaaahhh jawaban mu sudah menggambarkan pekerjaan mu Mr Roberto Alexander" ucap Petter
"Tapi jawabanku memang benar" ucap Alexander
"Hahahahha hei hei hei turunkan senjata kalian. Seorang mafia tidak takut dengan pistol. Dasar bodoh. Emang ada yang ingin membunuh datang langsung dikawasan ku? Hahaha hei Roberto kamu bisa bercanda juga" ucap Petter
"Apa aku bisa bicara empat mata dengan mu tuan Petter?" Tanya Alexander
"Oooohh okayyy." Rain mengantar Petter dan Alexander di dalam ruangan.
"Apa yang kamu inginkan? Atau kamu mau menawarkan sesuatu padaku?" Tanya Petter
Alexander melempar foto orang tuanya di meja. Petter mengambilnya dan melihat foto itu.
"Siapa ini? Apa mereka menjual narkoba? Tapi dilihat dari parasnya mereka bukan seperti penjual narkoba" tanya Petter
"Mereka adalah orang yang kamu bunuh di XXX. Apa kamu tidak mengingatnya?" Tanya balik Alexander
"Ohhh aku tidak ingat siapa saja yang sudah aku bunuh Roberto. Jadi, kamu langsung ke intinya saja. Aku tidak puny waktu untuk bicara tentang masalalu dengan mu" ucap Petter
Alexander memegang kerah Petter.
"Kenapa kamu membunuh mereka? Haa??Jawab aku" Teriak Alexander
"Kamu sepertinya sudah ingin mati. Berani sekali kamu memegang kerahku. Apa kamu tidak tahu di mana kamu berada? Ha??? Kamu bahkan belum tentu keluar hidup-hidup dari sini" ucap Petter
"Jawab aku" ucap Alexander menodongkan senjata di kepala Petter
"Hahahahha apa mereka orang tua mu? Hahahaha aku tidak perlu alasan untuk membunuh orang-orang yang tidak berguna Roberto Alexander." Ucap Petter
Plaaaakkkk pintu terbuka Jack, Rain, dan beberapa anak buah Petter masuk ke dalam ruangan.
"Hahahhaha tembak aku tembak aku" ucap Petter
Kring.....kring....kring.....
Ponsel Petter berdering. Dia dengan santainya menjawab telepon nya bahkan menekan pengeras suara.
"Hallo sayang" ucap Petter
"Dad.....dady kenapa gak ikut Mom ke Jerman? Hmm?" Ucap seseorang dibalik telepon
Alexander kaget mendengar suara yang sangat dikenalinya. Alexander menatap Jack. Jack pun mengerti dengan tatapan bos nya.
itu seperti suara Olivia. batin Jack
"Dad lagi banyak kerjaan sayang. Udah ya nanti Dad telepon lagi" ucap Petter
"Dad...Dady gak kangen sama Oliv? Hmm? Dady jahat"
Oliv??? Apa dia Oliv yang aku kenal? Kenapa suara dan nama nya seperti wanita yang aku kenal. batin Alexander
"Kangen kok. Nanti Dad akan segera menemui kamu Jerman ya. Salam untuk Mom. Dad tutup telepon nya." Ucap Petter lalu memutuskan sambungan telepon
"Olivia Tanlar...." ucap Alexander
Petter kaget Alexander menyebut nama lengkap putrinya.
"Apa kamu mengenal putriku??" Tanya Petter khawatir.
"Peter Parker Rasmussen apa itu hanya nama mu di bisnis narkoba?" Tanya balik Alexander
Kring......kring....kring....kali ini ponsel Alexander berdering.
Alexander menjawab nya lalu menekan pengeras suara juga.
"Hallo, apa kamu sudah sampai? Kenapa tidak mengabariku?" Tanya Olivia
Mata Petter terbuka lebar saking kagetnya mendengar suara putri nya.
"Maaf aku lupa" ucap Alexander
"Ohya aku barusan nelfon Dady ku katanya Dady akan menemui ku juga di Jerman. Itu berarti aku bisa mengenalkan kamu sama Mom dan Dady. Kamu kapan pulang?" Ucap Olivia
"Aku akan cepat pulang kok. Udah ya aku ada pekerjaan" ucap Alexander
"Hmm. Byeeee muaaaccchhh Love you" ucap Olivia lalu memutuskan sambungan telepon.
Alexander dan Petter shock dengan apa yang baru saja mereka ketahui. Mereka terduduk dan entah memikirkan apa hanya mereka yang tahu.
"Apa ada masalah? Kenapa Alexander tidak bersemangat gitu sih. Hmm mungkin memang lagi sibuk" ucap Olivia
Astaga ini tidak mungkin. Tidak mungkin Olivia anak dari orang yang sudah membunuh orang tuanya Bos. Tidak mungkin. Batin Jack
❤🤍❤🤍❤🤍
Jangan lupa dukung aku dengan like, comment, beri hadiah dan Vote ya.
jangan lupa mampir di novelku yang lain berjudul:
Hamil di Luar Nikah
Rahasia Cinta (Lanjutan Hamil di Luar Nikah)
Aku bukan Pelacur
Cinta Segi Tiga
keren dan mantap