"Hah koq Bisa sih Lo Sama Kak Reyvan?" ~Naya~
"Gue Juga Mana Tau, Ternyata Nyokap Gue Sahabat Nyokap Lo Nay, Dan Gue udah dijodohin Sama Kak Rey dari Kecil" ~Sasha~
.
.
"Kamu Harus Ingat ya, pernikahan ini hanya sebatas kontrak tiga tahun, tidak ada Hak dan Kewajiban dalam Pernikahan ini" ~Reyvan~
"Aku Mengerti Kak, Maaf" ~Sasha~
.
.
"Kamu Terlalu Baik Untuk Reyvan, Jika Kesempatan Datang diawal Padaku, Aku Akan Ambil Kesempatan Untuk Menikahimu dan Tidak Mengabaikanmu" ~Radit~
"Biarlah Seperti ini Mas, Aku Tak Mengapa" ~Sasha~
.
.
"Sha.. Lo Berhak Bahagia" ~Fitto~
"Gue Udah Gak Mikir Bahagia Fit, Dari Bokap Gue Selingkuh dan Pernikahan Gue yang Sakral Berubah Menjadi Pernikahan Kontrak, Gue Udah Gak Mikir Bahagia" ~Sasha~
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shann29, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PINDAH KE APARTEMEN
Keesokan harinya setelah sarapan, Reyvan dan Sasha bersiap untuk meninggalkan hotel.
Sasha merapihkan isi kopernya kemudian melihat koper Reyvan yang belum rapih, Sasha ragu apakah dirinya akan membantu Reyvan untuk merapihkan kopernya atau hanya mendiamkannya saja, ingatannya kembali mengingat tentang isi kontrak pernikahan yang tertulis tidak ada hak dan kewajiban dalam rumah tangga mereka.
namun hati kecil Sasha dan memang karna Sasha gadis yang baik, dirinya membantu Reyvan untuk membereskan kopernya.
"Sha.. gak usah biar aku aja" Suara Reyvan yang baru saja keluar dari toilet saat melihat Sasha merapihkan kopernya.
"Eh iya kak, maaf" Sasha mundur selangkah, dan membalikan tubuhnya untuk merapihkan isi tasnya. Lagi-lagi hanya kata maaf yang keluar dari mulut Sasha.
Reyvan mendekat ke kopernya dan membereskannya.
"Sudah siap semua Sha? jangan sampai ada yang tertinggal"
"Sudah kak" Sasha mengangguk sambil membawa tas kecilnya dan koper ditangan kanannya.
"Kopernya biar aku bawain Sha" Reyvan mengulurkan tangannya untuk meraih koper Sasha,
"Gak usah Kak, aku bisa sendiri" Ucap Sasha dengan pelan kemudian berjalan mendahului Reyvan menuju lift.
Diperjalanan, Sasha dan Reyvan sama-sama diam, tidak ada yang memulai berbicara, Reyvan merasa tidak enak, namun dirinya juga bingung harus mulai darimana, Sasha memandang jalanan dengan tatapan kosong, sampai dirinya sadar bahwa jalanan yang dilewatinya bukan menuju rumah Naya.
"Kak maaf, ini sepertinya bukan jalan menuju rumah bunda ya?" Suara Sasha memecah keheningan.
"Iya Sha, aku kan kemarin sudah bilang, kita pulang ke Apartemenku Sha, Jaraknya lumayan dekat dengan kampus kamu dan dekat juga dengan kantor aku.
"Jadi kita gak kerumah bunda dulu kak?"
"Nanti Lusa kita akan kerumah Bunda ya Sha, bunda sudah tau hari ini kita pulang ke Apartemen"
Sasha hanya menjawab dengan menganggukkan kepalanya.
Tiba di Apartemen, Reyvan menekan kode akses untuk membuka pintu,
"Lihat ya Sha, ini sudah aku atur kuncinya tanggal pernikahan kita"
Sasha hanya mengangguk.
Blip,
Pintu terbuka, Reyvan dan Sasha masuk kedalam Apartemen.
"Sha, disini ada tiga kamar, satu kamar diatas itu aku pake untuk ruang kerja aku, diatas juga terdapat laundry room dan tempat istirahat untuk assisten rumah tangga,
dibawah ada dua kamar, yang ini kamarku, dan yang ini kamar kamu sha"
Reyvan menunjukan Kamar dengan pintu kamar mereka masing-masing yang berhadapan.
"Didalam kamar kamu sudah ada toilet pribadinya, dan disana dapur, didalam kulkas sudah ada perlengkapan jika kamu ingin memasak" Reyvan menunjukan dapur hanya dengan menunjukkan dengan jari telunjuknya.
"Oh iya mulai besok akan ada Asisten Rumah tangga, dia datang jam enam pagi dan pulang jam empat sore, jadi kamu tidak perlu memikirkan pekerjaan rumah, dia juga akan memasak sarapan dan sebelum pulang akan menyiapkan dulu makan malam"
"Iya Kak" Jawab Sasha singkat.
"Aku permisi Kak, aku mau istirahat" Sasha melangkahkan kakinya dan membuka pintu kamarnya lalu menutupnya dari dalam.
Reyvan menatap Sasha yang masuk kedalam kamar dengan perasaan bersalah,
"Maaf Sha, begini lebih baik" Gumamnya yang tidak mungkin terdengar oleh Sasha.
Setelah menutup pintu, Sasha menyenderkan tubuhnya pada balik pintu, menatap sekeliling kamarnya, kamar itu cukup luas meski tidak seluas kamarnya dulu.
Sasha mulai membereskan isi kopernya kedalam lemarinya, dia baru sadar, bahwa belum semua barang-barangnya dia bawa, bahkan buku-buku kuliahnya pun masih tertinggal dirumah Maminya.
"Ahh lebih baik besok aja aku kerumah Mami, untuk ambil buku-bukuku" Gumam Sasha.
Siang terlewati, perut Sasha mulai terasa lapar.
Sasha teringat kalo Reyvan tadi bilang dikulkas ada bahan makanan yang bisa dia masak, Sasha keluar dari kamar dan menuju dapur, diluar tampak sepi, mungkin Reyvan berada didalam kamarnya sedang istirahat.
Sasha membuka pintu kulkas, dia melihat isinya dan mengambil cumi juga beberapa sayuran.
Sasha mulai meracik apa yang akan dia masak dengan telaten, dia juga memasak nasi, Suara didapur membuat Reyvan penasaran lalu keluar dari kamarnya.
"Lho masak Sha? aku baru mau pesan lewat delivery food"
"Eh iya Kak maaf, gapapa aku masak aja, udah terlanjur juga Kak"
"Jadi ngerepotin Sha, padahal kamu gak perlu repot-repot masak"
"Gapapa Kak"
Setengah jam kemudian Sasha selesei memasak, cumi saos tiram dan capcay seafood sudah tersaji dimeja makan. Sasha memanggil Reyvan yang sedang duduk nonton Tv.
"Kak, mau makan?" Tanya Sasha ragu-ragu.
"Iya Sha" Reyvan berdiri dan menyusul Sasha keruang makan.
Reyvan mengambil nasi sendiri dan lauknya, mereka makan dalam keheningan, Reyvan sunguh ingin memuji kalau masakan Sasha itu sangat enak, namum dirinya merasa canggung setelah mereka membahas soal kontrak nikah itu.
"Sha.."
"Iya Kak"
"Hemm.. kamu bisa gak jangan panggil aku Kakak, kesannya kaya aku ini kakakmu aja Sha, kaya aku lagi sama Naya"
Sasha diam enggan menanggapi,
"Sha, dari sekarang panggil aku Mas ya, gak enak juga kan nanti didepan Ayah dan Bunda kalo kamu masih memanggilku Kakak"
"Iya Kak, eh Mas.. Maaf"
"Sha, kenapa kamu sering sekali minta maaf, apa gak ada kata-kata lain selain maaf?"
Sasha diam enggan menjawab, kemudian Sasha berdiri membereskan piring-piring kotor.
"Gak usah dicuci Sha, besok ada asisten rumah tangga yang datang"
Sasha tetap diam dan tetap membereskan meja juga mencuci bekas makan dan memasak tadi.
Reyvan hanya bisa menghela nafas menatap Sasha yang keras kepala itu.
Selesei mencuci piring, Sasha masuk kedalam kamarnya, dirinya membuka ponselnya, ingin sekali menelpon Fitto sahabatnya, tapi rasanya aneh jika dia menelpon Fitto.
Seharian didalam kamar membuat Sasha merasa jenuh, hanya bermain ponsel dan cek media socialnya, laptopnya pun masih tertinggal dirumah Maminya.
Sasha tidak mengupload foto pernikahannya di medsosnya, berbeda dengan Naya yang dengan antusias mengupload foto-foto pernikahan Sasha dengan Reyvan Kakaknya itu.
Sasha memperhatikan foto-foto pernikahannya yang di Upload naya di medsosnya itu,
"Bisa-bisanya gue jalanin ini, palsu semua" gumamnya.
Dalam diam Sasha menitikan airmatanya,
"Kak Darren, kalau aja ada, pasti dia menolak perjodohan gue sama Kak Rey" Sasha menatap foto dirinya yang sedang dirangkul oleh Darren, foto terakhir tiga tahun yang lalu saat Sasha ulang tahun yang ke lima belas.
"Pandaa.. Kak panda kamu dimana sekarang, maaf aku ga bisa jadi pacar kak panda karna aku sudah menikah" Sasha teringat akan cinta masa kecilnya.
Rasanya memang bodoh, anak kelas empat SD jatuh cinta pada seorang remaja kelas tiga SMP, dan itu adalaha kebodohan yang sulit Sasha lupakan. Entah apakah Sasha akan bertemu dengan Pandanya lagi atau memang mereka sudah tidak bisa bertemu lagi.
.
.
.
.
...Tinggalkan Like dan Komentar ya Agar Author Semakin Bersemangat Up Ceritanya"...
Untuk Rey 👍👍👍👍 masih tetap menganggap Fazell anaknya.