CERITA TAMAT!
Dipindahkan dari kelas terbaik, ke kelas Legenda? iyah, Legenda nya maksudnya khusus untuk anak - anak yang suka Langgar peraturan, bolos berjamaah, terlambat merupakan rutinitas.
Bagaimana gadis baik nan anggun, si Juara Umum Sheryl, mampu bertahan disana? belum lagi gombalan Nathan yang bikin Hati meleleh. Tapi, siapa sangka, kelas yang seperti itu malah mengajarkan pada Sheryl arti dari persahabatan yang sesungguh nya. Dan juga, cinta yang tulus.
Hingga dia bisa merasakan, sesuatu yang di sebut 'Masa SMA Sebenarnya'
"Anugrah Terindah yang pernah Tuhan Kasih ke Gue, itu elo. Sheryl Wijaya. pelengkap kehidupan Gue! Jadi, Tetap lah di sisi Gue. Selamanya. "
~Nathan Arkasa
mau tau kisahnya??
ayo vote,
kita liat apa yang terjadi di kelas XI IPA 5
Note : Mohon Maaf, Bila ada Kesamaan Kata atau Nama, tempat, atau hal lain nya, itu mungkin kebetulan semata. Namun, apabila alur dan plot ceritanya sama persis. Itu bukan saya yang plagiat. karna Novel ini murni hasil pemikiran saya sendiri yah. ^^
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rini IR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 20 (Revisi)
...***...
Bel istirahat kedua sudah berbunyi beberapa menit yang lalu. Seperti biasa karna catatan Fisika yang begitu banyak membuat Sheryl tertinggal. Dan teman-teman nya sudah ke kantin lebih dahulu. Tentu saja Sheryl tidak sendiri. Ada Nathan yang selalu menemaninya.
"Sher, kantin bareng gue yuk." ajak Andy yang tiba-tiba masuk ke kelas. Ajakan ini entah sudah yang ke berapa semenjak perjodohan itu.
"Lo ini emang muka tembok yah!! Demi apa?! Harta?!!! Murahan banget sih lo! Perhatian lo palsu!! Mending lo pergi deh. Lebih baik gue jalan sendiri daripada sama lo. Gue nggak sudi jalan sama lo. Sampai kapanpun!!" bentak Sheryl memukul meja itu.
"Gue kasian yah liat lo. Muka lo udah standar. Nggak ada ganteng-ganteng nya. Tapi masih aja berani deketin cewek gue yang cantik nya nggak usah di tanya lagi!! Mending lo pergi deh. Sebelum lo gue kirim ke gang encot!!" ujar Nathan merangkul dan mencium lembut kening Sheryl. Yang ntah sudah berapa kali. Tentu saja ciuman itu di barengi senyuman menyeringai menang di wajah Nathan dan dihiasi tatapan meremehkan yang selalu Nathan tunjukkan pada Andy.
Kepalan tangan, tatapan membunuh, dan pikiran balas dendam, yang memanas di hati dan otak Andy. Membuatnya kehilangan kendali. Ingin rasanya dia menghajar Nathan. Namun di halangi oleh Alex. Segera mereka berjalan pergi.
"Udah lah.., Dia kan juga udah pergi. Lapar kan?? Kantin gas." ajak Nathan langsung menarik tangan Sheryl. Gadis itu hanya bisa mengikuti tarikan lembut Nathan.
"Bu, bakso dong 2! Sama es jeruknya juga 2 yah! Cepetan yah bu! Bu jangan lama! Ntar saya di putusin bu sama cewek saya!!" ujar Nathan pada ibu kantin.
Nathan Yang langsung duduk di meja bersama Sheryl seketika menjadi omongan. Tidak tahu entah mereka memuji atau menghina. Biarlah mereka yang tau. Namun yang jelas, ada 2 pria yang menatap mereka sinis, tentu saja itu Andy dan Alex.
"Gue ga tau tuh, ternyata sekarang hobinya ketua basket tuh ngerebut cewek orang yah?! Haha." cibir Alex yang tepat berada si samping meja Nathan dkk.
"Ngerebut?? Siapa yang gue rebut??! Si Renata?! Noh ambil buat lo!! Gue mah natap dia aja mau muntah." balas Nathan menunjuk ke arah Renata yang bergosip tidak jauh dari mereka. Tentu saja karna namanya telah di bawa, Renata tak ingin kehilangan kesempatan cari ribut ini.
"Heh, sebelum sama Renata. Udah jadi rahasia umum tuh kalo Sheryl sama Andy deket."
"Oh jadi lo Alex?! Mau bilang kalo temen lo si ketos Andy ini playboy?! Mainin 2 cewek langsung gitu?!" cibir pedas Nathan menatap rendah Andy.
"Sher, ga gitu. Gue nggak pernah ada niatan buat mainin lo. Dan soal gue jadian sama Renata. Lo tau kan?! Itu aja nggak berjalan selama seminggu. Gue jadian sama Renata itu demi lo Sher. Karna gue mau lo cemburu. Lo yang lebih dulu deket sama berandal ini. Makanya gue jadian sama Renata. Sher dengerin gue, balik sama gue lagi. Gue bakal minta bokap gue telpon kepsek buat lo balik pindah ke XI IPA 1." ujar Andy ingin menggenggam tangan Sheryl. Namun di halangi oleh Nathan tentunya.
"Apa?!!! Gue gak setuju yah andy kalo Sheryl balik lagi. Kalo dia sampe balik lagi. Gue bakal tinggalin kelas itu!!" Teriak Renata dengan Emosi yang meluap.
"Kalo lo mau pergi. yah udah pergi. Gue gak perduli tuh. Bagus juga lo pergi. Kalo bisa pergi sana sejauh-jauhnya" ujar Andy menatap rendah Renata.
"Jahat lo An, Gue benci lo!! Benci!! Mati aja lo semua sana!!" ujar Renata yang langsung pergi di ikuti pengikutnya. Tentu saja dengan nyanyian sumpah serapah yang mereka lontarkan.
"Oh.., udah drama nya??" tanya Sheryl menatap sinis Andy.
"Sher.., Gue sayang sama lo. Kita jadian yah??" ujar Andy. Bukan emosi, Nathan hanya tersenyum menghina.
"Lo ini di kasih ke gue dengan segudang harta gue juga gasudi!! Cuma elo? Lo doang? Gak gitu penting buat gue! Di mata gue lo gak lebih tinggi dari sampah!! Oh yah ralat yah, dan dengerin untuk kalian semua. Gue itu gak pernah pacaran sama nih manusia munafik. Dia nya aja ngaku - ngaku!! Dan yah lo lupa. Tadi gue udah bilang sampai kapan pun gue gak bakal mau sama lo!! Nggak sudi!! Bahkan kalo tinggal elo laki - laki di dunia ini. Mending gue gak nikah!! Palsu lo!!" teriak Sheryl mendorong Andy dan melenggang pergi.
"Nah... Kan gue udah bilang.. Lo gak layak... Dan gak lebih tinggi dari sampah. Hahaha!!" ejek Nathan menatap rendah pria munafik itu. Segera Nathan menyusul Sheryl.
Tentu saja kejadian yang baru saja terjadi itu menjadi topik hangat selama beberapa hari ke depan. Dulu hampir semua orang menghargai Andy. Tapi kini mereka mengolok-olok Andy. Kejadian itu masih tersimpan hangat di ingatan Andy. Membuat emosinya mendidih.
"Perempuan sialan!! Dasar lo cewek kurang ajar!! Gak tahu diri!! Udah bagus gue mau sama dia!! Sheryl..., lo jangan salahin gue, kalo gue bertingkah nekat. Lo sendiri yang mancing ini. Dan yah kita lihat, gimana tindakan pahlawan lo itu!!" teriak Andy mencampakkan vas bunga di kamar nya. Tersenyum menyeringai.
...***...
"Lo kenapa senyum gitu??" tanya Sheryl pada Nathan di mobil.
"Yahh.., soalnya kita lagi viral. Banyak yang bilang kita cocok. Yah gue seneng aja gitu." balas Nathan memainkan matanya.
"apwaan sih lo gendeng!!. Emang lo punya perasaan sampe bisa ngerasain seneng!!"
"Oh yah, mulut lo itu pedes juga yah? Perlu gue cicipi beneran, atau perlu gue bagi nih kemanisan mulut gue buat lo." balas Nathan yang hanya bercanda meramaikan suasana.
"Makin hari makin edan lo Nat!! Mesti ke rumah sakit jiwa nih kita!!" lirik Sheryl menatap sinis pria di samping nya itu. Segera setelah mobilnya Nathan berhenti di depan rumah Sheryl, gadis itu langsung turun.
"Eh tunggu Shy, ada yang ketinggalan nih." ujar Nathan menarik tangan Sheryl.
"Jangan bilang hati gue?!"
"Tas lo anjir ketinggalan." ujar Nathan memberikan tasnya pada Sheryl.
...***...