A wild fictional history of a brothel.
Sepak terjang seorang pengusaha muda mendirikan sebuah rumah bordil dengan konsep yang mewah.
Dengan ditemani wanita-wanita cantik dan jatuh bangun.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bintang dan Pemeran Pendukung
"Setidaknya kita butuh tiga bintang",
"Setelahnya kita bisa memenuhi dua puluh slot kamar dengan para pemeran pendukung",
Bintang yang dimaksud adalah wanita first class lady yang benar-benar cantik dan sempurna.
Begitulah cara untuk berjualan. Wajib memiliki primadona untuk menarik hasrat dan minat orang-orang besar yang berkantong tebal.
Istilah pemeran pendukung adalah wanita yang tidak melampaui cantik seperti para bintang.
Tapi mereka masih layak masuk dalam line up first class lady.
Dalam kontrak perjanjian kerja yang sudah dibuat oleh Phil, tertulis beragam kesepakatan. Termasuk tarif permalam dan uang bayaran.
Bintang-bintang adalah yang paling mahal dan akan mendapatkan upah yang lebih besar. Belum termasuk tip yang akan mereka terima dari pelanggan yang dermawan.
Para pemeran pendukung adalah talent yang ditargetkan untuk pasar laki-laki hidung belang kelas menengah.
Para talent tidak hanya akan dipekerjakan. Tapi juga harus diberdayakan.
Mereka akan menerima treatment supaya menjadi cantik dan luar biasa.
Tidak hanya sekedar fisik dan dandanannya saja yang mempesona. Tapi juga memiliki etika yang baik dan attitude yang bersahaja.
Mereka akan diurus dan dijamin segala kebutuhannya.
Sandang, pangan, papan, keamanan dan kenyamanan.
Phil dan Otto pergi ke tempat-tempat yang sebelumnya sudah mereka masukkan ke dalam list. Dengan penuh pertimbangan.
Sebelum berangkat mereka terlebih dahulu melakukan blusukan dan pendataan dengan bertanya langsung kepada orang-orang awam dan para pelanggan jasa esek-esek.
Dimana mereka biasa melakukannya dan siapa yang mereka anggap paling terbaik.
Berdasarkan informasi itu Phil dan Otto mulai beroperasi.
Sunflower
Di sebuah wilayah yang lumayan jauh dari kota Longblack.
Tempat itu bernama desa yang akan lebih baik jika tidak disebutkan namanya.
Kesamaan nama dan penokohan dalam kisah ini hanyalah sebuah kebetulan tanpa disengaja.
Para pembaca yang budiman diharapkan tidak gelap mata.
Seorang perempuan yang bekerja sampingan sebagai seorang wanita tuna susila.
Namun ia hanya bersedia melayani orang-orang tertentu.
Kabar yang dipercaya adalah wanita itu melakukannya karena desakan kebutuhan ekonomi keluarga. Dan juga sebuah paksaan dan ancaman.
Phil dan Otto jauh-jauh dari Longblack menemui perempuan yang sehari-hari bekerja sebagai seorang pengolah gandum.
"Naomi, ada orang yang mencari mu",
"Siapa yang datang di hari libur seperti ini?",
"Aku juga tidak mengenalinya",
"Sepertinya mereka orang asing",
"Mereka katamu?",
"Dua orang yang berpakaian rapi",
Naomi yang sedang berada di halaman belakang rumah dipanggil oleh saudaranya.
Phil dan Otto sudah dipersilahkan masuk dan duduk menunggu di ruang tamu.
"Siapa kalian tuan-tuan?",
"Apakah kamu yang bernama Naomi?",
"Ya, aku Naomi",
Tanpa malu-malu Phil memuji nya.
"Kamu tidak hanya cantik nona Naomi",
"Tapi kamu juga punya karakter seorang perempuan yang kuat",
"Apa mau kalian?",
Naomi terlihat tidak senang dengan kedatangan Phil dan Otto.
"Namaku Phil dan kawan ku ini bernama Otto",
"Kami ingin mengajukan penawaran untuk mu nona Naomi",
"Maaf sekali tuan-tuan, tapi aku tidak melayani orang asing yang tidak aku kenal",
"Sebaiknya kalian pulang",
Phil mulai mengerti kenapa perempuan di depannya ini begitu menarik.
Marah yang tertahan membuat lawan mainnya menjadi semakin bergairah.
Phil berani taruhan. Di balik rok dan kemeja lengan panjang yang digulung.
Hari ini nona Naomi tidak memakai bra.
Rambut panjangnya yang pirang diikat tinggi.
Leher nya mulus sampai ke belahan dada.
"Bukan itu maksud kami nona Naomi",
"Kami mau menawarkan sebuah pekerjaan dengan bayaran yang menggiurkan",
"Aku sendiri adalah pemilik usaha nya",
Phil memperlihatkan dokumen kontrak kerja rumah bordil kepada Naomi.
"Kita bicarakan di tempat lain",
Naomi mengajak Phil dan Otto masuk ke dalam kamar.
Interview dan Penawaran
"Jadi aku akan tinggal dan menetap di rumah bordil?",
"Ya benar sekali nona Naomi",
"Kami akan memberikan perlindungan dan semua kebutuhan kamu akan kami penuhi",
"Berapa biasanya mereka membayar mu nona Naomi?",
"Mereka memberiku 5 joli atau bahan makanan setiap kali berhubungan",
"Bersamaku kamu akan mendapatkan 100 joli setiap kali berhubungan",
"Sungguh tuan Phil?",
Naomi tampak sangat terkejut.
Phil baru menyadari bahwasanya Naomi tidak begitu lancar membaca.
"Ini adalah temanku Otto, dia adalah seorang ahli kesehatan",
"Jika kamu mau bergabung dengan kami nona Naomi",
"Pertama-tama biarkan Otto memeriksa kesehatan mu",
"Tentu saja aku tertarik dengan bayaran yang berkali-kali lipat tuan Phil",
"Apa yang harus aku lakukan tuan-tuan?",
"Silahkan buka pakaian mu nona Naomi",
"Semuanya",
Naomi pun telanjang bulat.
Phil benar. Naomi tidak memakai bra.
Phil dan Otto terkesima melihat tubuh indah perempuan di depan mereka yang nyaris sempurna.
Sintal orang-orang menyebutnya.
Bentuk dan lekukannya begitu menggoda.
"Permisi nona",
Naomi pun tidak keberatan.
Otto mulai melakukan pemeriksaan.
"Duduk nona",
"Buka selangkangan anda",
Bersih. Tidak ada jamur dan tidak ada bekas luka.
Baru beberapa hari yang lalu dicukur.
Tidak ada bau yang tidak sedap.
Otto melakukan pemeriksaan pada bagian vagina.
"Apakah anda sudah punya anak atau pernah melahirkan seorang bayi nona Naomi?",
"Tidak, aku belum pernah punya anak tuan",
"Tapi aku sudah melakukan aborsi sebanyak dua kali",
"Kapan anda melakukannya?",
"Dua tahun yang lalu",
"Berbalik lah nona",
"Sekarang anda perlu menungging",
Otto memeriksa lubang anus nona Naomi.
"Berdiri nona",
"Sekarang menghadap kepada ku",
"Biarkan aku memegang nya",
Payudara nona Naomi sedikit keras. Pasti ia jarang memijatnya dengan benar.
"Sekarang buka mulut anda lebar-lebar nona",
"Apakah anda sering minum coklat panas atau kopi nona?",
"Kopi tuan",
"Sudah selesai",
"Silahkan pakai kembali pakaian anda nona Naomi",
"Sudah seperti itu saja?",
"Kalian tidak akan melakukan apa-apa dengan ku?",
"Tidak ada sex?",
"Sementara itu sudah cukup nona",
Setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh Otto mantan pelajar kedokteran.
Naomi dinyatakan lolos ke tahap berikutnya untuk bisa bergabung menjadi bagian dari rumah bordil asuhan Phil.
Meski tidak melakukan transaksi sexual . Phil tetap memberikan uang upah kepada Naomi atas ketersediaan waktu dan karena sudah berkenan diperiksa.
Phil memberikan pernyataan terakhir.
"Ini alamat kami di Longblack",
"Jika kamu bersedia bergabung bersama kami nona Naomi",
"Datanglah di hari sabtu dengan membawa surat kontrak yang sudah anda tanda tangani",
Sebuah senyum tersimpul di wajah Naomi yang manis.
"Kalau begitu kita akan lihat hari sabtu nanti tuan-tuan",
Phil dan Otto pun berpamitan.
Mereka pergi melanjutkan perjalanan.
Ke tempat-tempat yang lain untuk menemui para bintang.
"Bagaimana menurutmu Phil?",
"Dia hampir sempurna",
"So pink",
"Pasti banyak laki-laki yang akan menyukainya",
"Kita hanya perlu mengajarinya untuk banyak-banyak tersenyum",
"Bagaimana menurutmu Otto?",
"Dia masih ketat",
"Dia masih sangat bagus",
"Bagaimana menurutmu Otto, apakah kita bersalah?",
Otto hanya diam tidak menjawab.
Phil pun berkata,
"Aku tidak tahu apa yang terjadi dengan dunia akhir-akhir ini?",
"Yang aku dengar awalnya dia dijual oleh keluarga nya sendiri",