NovelToon NovelToon
RAHIM TERPILIH

RAHIM TERPILIH

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Dosen / Identitas Tersembunyi / Poligami / Romansa / Konflik etika
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Essa Amalia Khairina

Siapapun tak ingin mendapatkan takdir yang tak sejalan dengan keinginan, termasuk Asha. Sejak awal ia tahu hidupnya tak pernah sempurna, namun tak pernah ia bayangkan bahwa ketidaksempurnaan itu akan menjadi alasan seseorang untuk merendahkannya—terutama di mata Ratna, ibu mertuanya, wanita yang dinginnya mampu merontokkan kepercayaan diri siapa pun.

"Untuk apa kamu menikahi wanita seperti dia?!"
Satu kalimat yang terus menggetarkan jantungnya, menggema tanpa henti seperti bayang-bayang yang enggan pergi. Kalimat itu bukan hanya penghinaan. Itu adalah vonis, sekaligus penjara yang tak pernah bisa ia hindari.

Sejak hari itu, Asha belajar diam. Bukan karena ia lemah, tetapi karena setiap kata yang keluar dari mulutnya hanya akan memicu luka baru.

Namun ada satu hal yang membuatnya tetap bertahan.

Aditya.

Namun saat kehadiran Nadia, semua mulai berubah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Essa Amalia Khairina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PECAH

Malam telah tiba, menyelimuti seluruh rumah dengan keheningan yang berbeda dari siang tadi. Pintu balkon setengah terbuka, membiarkan angin malam yang lembut merayap masuk, menggoyangkan tirai tipis yang menari perlahan.

Asha berdiri di ambang pintu balkon. Kakinya telanjang menyentuh lantai dingin, namun ia tidak bergeming. Tangannya memegang pagar balkon, dinginnya besi menyalur ke kulitnya, tetapi anehnya justru menenangkan.

Di atas sana, langit malam tampak membentang luas. Gelap, tapi tidak kosong—bertaburan bintang yang redup seperti titik-titik cahaya jauh yang nyaris malu-malu untuk bersinar. Sementara, bulan separuh menggantung tenang, cahayanya jatuh lembut di wajah Asha, menyorot siluetnya dengan semburat perak.

Asha menatap langit itu lama… seolah mencari sesuatu. Atau mungkin, mencoba melupakan sesuatu.

Adit itu dibesarkan dengan standar tinggi, pendidikan, lingkungan, masa depan—semuanya sudah kami siapkan dengan sangat baik.

Oke, kamu seorang dosen. Tapi lihatlah seperti apa latar keluargamu? Usiamu saja... itu sudah menandakan kalau lelaki manapun tidak ada yang ingin bersamamu. Sekalipun, lelaki itu tidak punya apa-apa!

Dan jujur saja, kamu masuk ke hidupnya terlalu mudah. Terlalu… tiba-tiba! Wanita yang benar-benar tepat buat Adit seharusnya membawa dia naik. Bukan malah jadi beban yang harus dia jaga.

“Sayang, kamu di sini rupanya.”

Suara itu datang begitu tiba-tiba, pelan namun jelas, membuat Asha tersentak ringan dari lamunannya. Sebelum ia sempat menoleh, lengan Adit sudah melingkar di pinggangnya, menariknya ke dalam pelukan hangat dari belakang.

Dada Adit menempel di punggungnya, hangatnya terasa menembus kain tipis yang ia kenakan. Adit menyandarkan dagunya perlahan di bahu Asha, napasnya jatuh lembut di lehernya—hangat, tenang, menenangkan.

"Mas..." Lirih Asha.

"Lagi mikirin apa, si? Hmmm?" Tanya Adit lembut di telinga Asha.

Asha tidak langsung bicara. Ia hanya memejamkan mata sejenak, merasakan kontras yang tajam antara dinginnya angin malam dan hangatnya pelukan suaminya.

Adit kemudian memeluk sedikit lebih erat, seolah ingin menyelimuti seluruh kegundahan yang tersembunyi di balik diamnya Asha. "Maafin Mama ya, sayang." Bisiknya. "Aku tahu yang ada dalam pikiran kamu sekarang adalah tentang Ibuku."

Adit menunduk sedikit, kali ini lebih dekat. Bibirnya menyentuh bahu Asha—pelan, lembut—namun bertahan cukup lama seperti mencoba menghapus seluruh beban hari itu tanpa perlu kata-kata. Hangatnya terasa menembus kulit, membuat Asha memejamkan mata.

Pada awalnya Asha masih bisa menahan napasnya tetap stabil. Ia masih bisa berpura-pura bahwa semuanya baik-baik saja, dan masih bisa bersembunyi di balik pelukan itu.

Tapi semakin lama Adit membiarkan ciumannya menetap di sana, semakin sulit Asha menahan sesuatu yang sejak tadi berputar sesak di dadanya.

Hangat. Tenang. Dan terlalu lembut… hingga justru menyentuh bagian dirinya yang paling luka.

Satu tarikan napas panjang lolos dari bibirnya, bergetar. Lalu, tanpa bisa dicegah, sesuatu di matanya mulai menghangat, menggenang. Dan akhirnya… jatuh.

Setetes air mata kemudian merembes turun melewati pipinya, diam-diam, namun cukup untuk membuat bahunya terangkat lembut dalam isak yang ditahan.

Adit yang merasakan gerakan kecil itu di pelukannya, membuat ia perlahan menghentikan ciumannya dan mendekap kedua bahu wanita itu untuk berbalik menghadapnya. "Ssssst, sayang..."

Asha tertunduk sesat Adit berusaha menangkap wajahnya. Bibirnya digigit untuk menahan suara yang hampir pecah. Sementara satu demi satu air mata menyusul. Tanpa henti, tanpa suara—seolah semua yang ia simpan sejak siang tadi akhirnya menemukan celah untuk keluar.

Adit merasakan getaran halus dari tubuh Asha. Getaran kecil yang hanya muncul ketika seseorang berusaha keras untuk tetap tegar. Tanpa berkata apa pun, ia segera mengeratkan pelukannya, menarik tubuh Asha sepenuhnya ke dalam dekapan hangatnya.

Lengannya kemudian melingkari Asha lebih kuat, menahan, menyelimuti, seolah ingin menjadi pagar terakhir yang melindungi wanita itu dari dunia yang terlalu kasar padanya hari ini. Dada Adit menekan lembut punggung Asha, seakan memberi rasa aman yang selama ini Asha coba cari sendiri.

Malam ini juga, Asha langsung melemah...

Ia terjatuh, bukan secara fisik—melainkan emosional.

Ketika pelukan itu menutup ruang antara mereka, semua yang ia tahan sejak tadi siang runtuh begitu saja. Isak yang sejak tadi ia paksa menghilang akhirnya pecah.

Tubuhnya bergetar kecil, dadanya naik turun tidak teratur saat air matanya sekali lagi turun, kali ini tak terhentikan. Kemudian, Asha menenggelamkan wajahnya ke dada Adit, jari-jarinya mencengkeram kain kaos suaminya seolah itu satu-satunya tempat yang tidak menolaknya.

****

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!