Cerita berisi Transmigrasi seorang perempuan yang memiliki sifat sabar yang setipis tisu, yang tiba-tiba saja bertransmigrasi kepada tubuh seorang gadis yang menjadi peran antagonis dan sedikit bodoh.
Tapi di dalam tubuh barunya dia di bingungkan dengan dua pilihan antara berondong atau seorang duda yang kaya raya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuniar Febriyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 21
"Lo masih mau di sini atau udah mau pulang?" tanya Xavieer yang memang dari tadi mereka masih diam saja dengan kondisi saling mengagumi pemandangan yang Tuhan berikan.
"Maunya sih diem di sini dulu besok baru mau pulang, tapi ini Mami dari tadi nelponin terus," ucap Glory dengan melirik ponselnya yang banyak sekali notif dan panggilan dari sang Mami tercinta.
Xavieer yang melihat hal itu lagi-lagi menatap Glory dengan tatapan kagum kepada Glory.
"Hahaha iya Glory, kalo gitu kita pulang sekarang dari pada lo nanti banyak diomelin sama Mami coba," ucap Xavieer dan Glory menganggukan kepalanya menyetujui dengan apa yang diucapkan oleh Xavieer.
"Ya udah kita pulang sekarang aja dari pada nanti kita kena omel mumpung masih belum magrib," ucap Glory dan Xavieer hanya iya-iya saja menuruti apa yang diucapkan oleh Glory.
Akhirnya mereka berdua bersiap-siap untuk pulang daripada mereka nanti pulang terlalu malam dan malah kena omel emak-emak.
🌹🌹🌹🌹🌹
Pukul 19.30, mereka berdua baru saja sampai di kediaman rumah Glory. Dan yaps benar saja sudah ada Mami yang sedang menunggu mereka berdua di depan pintu rumah.
Setelah melihat Glory dan Xavieer ada, Mami langsung menghampiri mereka berdua.
"Aduh kalian ini nakal banget ya, bolos juga kenapa harus pergi ke pantai dan pulang malam begini," omel Mami dan Glory hanya tersenyum canggung.
"Hehehe maaf Mami, habisnya tadi di sekolah ada aja hal yang bikin aku bete. Daripada aku marah-marah gak jelas mendingan aku ke pantai aja bentar sekalian mau quality time bareng Xavieer," ucap Glory yang malah menjadikan Xavieer sebagai tameng dirinya.
Xavieer yang tahu kalo dirinya di jadikan kambing hitam oleh Glory hanya bisa menghela nafas pelan, meksipun protes rasanya itu tidak ada gunanya lagi berdebat dengan Glory.
"Iya Mami, maaf ya kalo misalnya pulangnya terlalu malam gini," ucap Xavieer yang merasa tidak enak hati kepada Mami Glory.
Mami yang mendengar kejelasan dari Glory dan Xavieer hanya bisa tersenyum senang, semoga saja dengan kedekatan ini hubungan mereka bisa makin langgeng dan makin awet awet sampai kapan pun.
"Enggak kok, baru juga jam 7. Ya udah kalian berdua masuk dulu terus istirahat. Nanti Mami panggil kalian buat makan malem bareng," ucap Mami mempersilahkan mereka berdua untuk masuk ke rumah.
Glory yang melihat perubahan sikap Mami langsung menatap tidak percaya dan tidak yakin, kalo misalnya Mami tidak marah jika dia pergi pagi sampai malam bersama dengan Xavieer? hmmm ada rencana jahat yang muncul di kepala Glory.
Xavieer yang melihat Glory senyum-senyum sendiri menggelengkan kepalanya pelan, pastinya Xavieer yakin kalo kapan-kapan lagi dirinya akan menjadi kambing hitam lagi bagi Glory.
"Iya Mami makasih, sekali lagi aku minta maaf karena udah ajak Glory bolos dan main ke pantai," ucap Xavieer yang merasa tidak enak hati kepada Mami.
"Iya udah santai gak masalah, lagian kalian juga biasanya kaya gitu kan sebelum kalian saling cuek? udah ah kalian masuk aja dulu, nanti kita ngobrol-ngobrol lagi," ucap Mami dan Xavieer menganggukan kepalanya.
"Ya udah Mami aku mau ke kamar dulu ya mau mandi, berasa lengket banget ini badan aku," ucap Glory dan Mami menahan tangan Glory.
"Ini seriusan kamu gak ajak Xavieer masuk ke kamar kamu?" tanya Mami dan itu membuat Glory membulatkan matanya tidak percaya.
Yang benar saja masa mereka dibiarkan dalam satu kamar? kenapa juga tidak marah? memang aneh sekali ya Maminya ini.
"Yang bener aja dong Mami masa iya aku sekamar sama Xavieer, Mami ini gimana sih?" tanya Glory dan Mami malah senyum senyum tidak jelas.
"Ya gak masalah dong, asal kalian jangan aneh-aneh aja. Kalo kalian aneh-aneh juga ya tinggal Mami nikahin aja, toh kalian menunda-nunda pernikahan juga karena kalian masih sekolah," ucap Mami dan Mami malah main pergi begitu saja.
Glory yang mendengar ucapan sang Mami hanya bisa diam dan mencerna semua yang diucapkan oleh Maminya itu, memang agak aneh ya.
Jika Glory merasa aneh dan heran kepada Maminya sendiri, maka berbeda dengan Xavieer yang malah senyum-senyum tidak jelas. Glory yang melihat Xavieer senyum-senyum tidak jelas langsung menatap tajam ke arah Xavieer.
"Apa lo senyum-senyum sendiri hah? jangan kira gue gak tahu ya akal busuk lo itu!" ucap Glory dan Xavieer malah terkekeh pelan.
"Apaan sih Glory? lagian otak lo aja tuh yang mesum, baru di suruh ke kamar lo aja berdua otak lo udah kemana-mana gimana lagi kalo nanti ya," ucap Xavieer yang malah menggoda Glory.
"Elo yang apa-apaan lagian hidup lo tuh gimana sih, kaya gak seneng banget gitu kalo hidup gue agak tenang dikit," ucap Glory yang sedikit kesal kepada Xavieer.
"Jangan marah-marah mulu ah, udah sekarang kita ke kamar aja. Kan lo mau mandi, tenang aja gue gak bakalan masuk ke kamar lo kok," ucap Xavieer yang malah membuat Glory tidak percaya dengan apa yang diucapkan oleh Xavieer.
"Alah omongannya, sumpah ya dari lama juga gue gak bakalan percaya sama setiap kata yang keluar dari mulut lo itu!" ucap Glory yang malah nyolot.
"Gue serius Glory, lagian gue juga bukan cowok brengsek yang selalu ambil kesempatan dalam kesempitan. Udah ya sekarang lo mandi bersih-bersih habis tuh kita makan, gue mau ke kamar abang kembar lo aja," ucap Xavieer dan dia pun meninggalkan Glory sendirian.
Glory yang ditinggalkan begitu saja menghela nafas pelan, memang menyebalkan sekali bukan memiliki tunangan yang dinginnya seperti es balok.
"Untung lo masih tunangan gue Xavieer, kalo bukan udah gue jual lo ke tante-tante yang kurang belaian," ucap Glory dan dia pun pergi ke kamarnya untuk bersih-bersih.
🌹🌹🌹🌹🌹