NovelToon NovelToon
Dinikahi Kakek Impoten

Dinikahi Kakek Impoten

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Cinta Terlarang / Cinta Seiring Waktu / Fantasi Wanita / Disfungsi Ereksi
Popularitas:8k
Nilai: 5
Nama Author: Danira16

Rani yang masih berusia 18 tahun, dengan rela dinikahi Malik yang berusia 50 tahun, pria yang baik dan pernah menyelamatkan hidupnya. dimana Malik, pria tua itu selama lima tahun menderita disfungsi yang tak bisa disembuhkan. Dan Rani lah orang yang dapat menyembuhkan penyakit itu

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Danira16, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Melamar

Sarapan pagi itu terhampar lezat di atas meja makan kayu besar yang telah mengalami beberapa tahun pemakaian, namun masih k0koh dan menarik. Di atasnya, berbagai hidangan yang begitu lezat terlihat begitu memanjakan mata Rani. Ada roti panggang yang masih mengeluarkan asap hangat, telur orak-arik yang lembut, dan buah-buahan segar yang berwarna-warni seperti permadani alam di tengah meja.

Di samping itu, terdapat dua gelas wine yang elegan, berisi wine berwarna merah ruby yang menarik. Malik menuangkan wine dengan alkohol konsentrat sedang ke dalam gelas Rani, yang memancarkan cahaya merah muda saat terkena sinar matahari yang menerobos masuk dari jendela.

Rani, dengan rasa ingin tahu, mengangkat gelasnya dan meneguknya dengan cepat, hanya untuk segera terbatuk karena terkejut dengan rasa dan sensasi yang dihasilkan oleh wine tersebut. Suara batuknya menggema sejenak di ruangan yang dipenuhi aroma sarapan yang menggugah selera tersebut.

"Pelan-pelan Rani." Malik pun menepuk pelan tengkuk Rani.

"Rasanya aneh kek, Rani tak suka." Cetus Rani.

Mendengar celetukan Rani kini Malik terkekeh.

"Rani harus minum wine ini sedikit demi sedikit, jangan kayak minum air putih." Tawa Malik.

"Begitu ya kek, coba deh Rani minum lagi."

Kali ini Rani meneguk wine itu perlahan-lahan, sedikit demi sedikit. Dan benar saja rasa aneh yang tadi Rani rasakan menjadi manis dan tanpa disadari Rani menghabiskan penuh satu gelas kaca itu.

"Gimana suka?"

"Suka"

Rani menaruh gelas kosongnya diatas meja, lalu tak lama datanglah pemain musik biola yang didatangkan khusus untuk Rani.

Rani tersenyum ketika biola dimainkan dan terdengar alunan musik selamat ulang tahun, ia menjadi terharu. Rani tak menyangka Malik akan memeriahkan hari kelahirannya, tanpa sadar air matanya sudah jatuh.

Disela petukan biola yang syahdu, pelayan Malik membawakan tart besar yang sangat cantik, dimana telah ada tulisan bersematkan nama dirinya. Serta hari jadinya yang ke 18 tahun, haru biru mulai ia rasakan di pagi yang indah ini.

Bukan itu saja Malik pun membawakan sebuket bunga yang dirangkai begitu indah dengan menyematkan pita ditengahnya. Malik mendekati Rani yang tengah terkesima.

"Selamat ulang tahun Rani, saya harap diulang tahun kamu yang ke 18 tahun kamu akan selalu bahagia." Ungkap Malik dengan memberikan buket cantik itu.

Rani menyambutnya lebih haru, ia mengangguk tak menjawab. Seakan ia tak mampu berkata-kata oleh kejutan spesial ini. Baru kali ini Rani merasakan ulang tahunnya selama beberapa tahun ia selalu menahan ingin dirayakan dengan orang terkasih.

Ayah kandungnya sudah tiada, dan Susi pun tidak setulus itu sayang padanya. Rani hanya bisa memendam rasa ingin dirayakan walaupun itu dengan cara yang sederhana.

Dan lewat pria tua itu Rani mendapatkan impiannya, ia memeluk Malik dengan lebih haru.

Malik pun lalu memberikan sebuah kalung cantik yang mahal pada Rani.

Kalung berlian yang bermodel sederhana itu kini telah dipasangkan oleh Malik pada leher jenjangnya, Rani memegangi kalung yang telah tersemat begitu cantik.

"Ini hadiah untukmu Rani."

"Ini terlalu mahal kek, Rani tak bisa menerimanya."

"Kamu pantas mendapatkannya Rani, bahkan lebih dari ini." Jawab Malik.

Rani mengerutkan kedua alisnya, ia tak paham maksud dari perkataan Malik. Hingga alunan biola berhenti dan Malik memerintahkan orang itu keluar dari area nya.

Rachmat yang paham juga memilih menyingkirkan dari tempat itu, ia tahu tuan majikannya akan mengatakan hal yang penting. Dan semua sudah direncanakan, Rani bingung dengan satu persatu orang yang telah meninggalkan tempat tadi ia dirayakan ulang tahun kelahirannya.

Hingga Malik mengambil sekotak benda kecil berwarna hitam dan diarahkan pada Rani, lalu ia membukanya dan menunjukan isinya kepada sang gadis.

"Apa ini?" Tanya Rani.

"Ini cincin untuk kamu Rani, saya akan memberikannya padamu jika kamu mau menerimaku menjadi suami kamu. Mari kita menikah." Ajak Malik yang tak pandai berkata romantis.

Malik ingin secepatnya memiliki Rani utuh dengan status yang membuat Rani bisa nyaman, dan sekaligus melindungi gadisnya dari hal buruk apapun.

Rani terkejut, ia begitu shock mendapatkan lamaran mendadak. Dia tak menyangka Malik akan melamarnya dihari yang paling bersejarah baginya, hari ia dilahirkan ke dunia 18 tahun yang lalu.

Bahkan saat ini ia hanya menatap cincin bertabur berlian itu, untuk berbicara seakan lidahnya kelu.

"Rani bersediakah kamu menikah dengan pria tua renta ini, yang mungkin tidak akan lama mendampingi dan melindungi kamu. Maukah??" Pinta Malik kembali yang masih berharap.

"Tapi bukankah kakek sudah memiliki istri? Rani tidak Ingin menjadi pelakor dalam rumah tangga kakek." Ungkap Rani.

Dia tahu posisinya yang hanya akan menjadi wanita dalam menemani Malik diperaduan saja tanpa ikatan apapun. Walaupun terbersit ia ingin menjadi prioritas untuk Malik.

"Aku lupa mengatakannya padamu Rani, aku sudah menceraikan istriku. Dia telah main api dengan assisten pribadi saya." Jawab Malik yang akhirnya ia terpaksa menceritakan semuanya.

Malik hanya ingin Rani paham bahwa gadis itu tidak akan pernah berebut kasih sayang dengan wanita lain, karena wanita yang telah lama mendampinginya itu telah cukup lama berselingkuh darinya.

Akhirnya Rani lega mendengarnya, ia juga begitu senang akan keinginannya untuk bisa selalu bersama Malik dan mendampinginya.

"Rani bersedia kek, Rani mau menjadi istri untuk kakek Malik." Jawab Rani cepat, seolah tak da halangan lagi baginya.

Malik yang telah lama menunggu jawaban yang keluar dari mulut Rani kini terlihat begitu bahagia, ia tak percaya bahwa Rani akan mau menerimanya.

"Benarkah itu sayang? Katakan kalau ini nyata bahwa kamu bersedia menikah dengan pria tua ini?" Tanya Malik lagi seolah ini semua tak nyata bahkan hanya ilusinya saja.

Rani tak menjawab ia lebih menautkan bibir mereka untuk bersatu, Rani melvm4tnya penuh kasih sayang. Sedangkan Malik yang terkejut juga larut dalam pergulatan itu dengan membalasnya begitu aktif.

"Bukankah ini bukan mimpi kan?" Lirih Rani dengan meraup oksigen sebanyak banyaknya sesaat ia melepaskan kekenyalan itu.

"Iya Rani, ini sangat nyata. Terima kasih ya kamu mau menerima saya. Sungguh saya berjanji akan membahagiakan kamu." Janji Malik yang begitu tulus.

Malik menyematkan cincin berlian tanda cintanya pada Rani dijari manis sang gadis. Sebuah cincin yang begitu indah nan glamor itu kini sudah tersemat dijari nya.

Rani memeluk Malik dan menumpahkan kebahagiaannya pada pria yang sebentar lagi akan mengubah statusnya.

"Terima kasih atas cincinnya." Ucap Rani menatap penuh haru tangannya yang kini.

"Iya sayang, saya juga bahagia bisa menikah dengan gadis tercantik dikampung ini." Puji Malik.

Rani mencubit pelan bahu Malik karena rasa malunya selalu digoda oleh calon suami tuanya.

1
Ara putri
semangat kak, jgn lupa mampir juga ya keceritaku PENJELAJAH WAKTU, HIDUP DIZAMAN AJAIB
vita
suka ceritanya menarik
Soraya
semangat thor lanjut
Alyanceyoumee: Assalamualaikum. Thor permisi, ikut promo ya🙏.

Kaka, Jika ada waktu luang, boleh coba baca karya ku yang berjudul "PARTING SMILE" ya,

Berkisah tentang penyanyi religi yang terjerat pernikahan kontrak dan cinta masa lalunya yang sangat rumit. Ditambah dia tipe yang gengsian dan menyebalkan, hiih dah lah.

di tunggu ya ☺️🙏
total 1 replies
Soraya
mampir thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!