dunia yang kejam penuh dengan berbagai konspirasi, kekacauan terus berlangsung hingga 10 abad lamanya, kekuatan kekuatan untuk menyeimbangkan kekacauan itu mulai muncul dan juga mulai menguasai benua ,binatang roh menjadi sasaran para ahli terkuat untuk menjadikannya sebagai bagian dari kekuatan itu ,dan di tengah kekacauan muncul seorang ahli yang memiliki hati baik dan juga jujur tidak bisa melihat binatang roh yang dibunuh secara brutal ,bagaimana kelanjutan cerita ini ,apakah pemuda jujur itu bisa melaksanakan impiannya .atau malah dia akan menjadi sasaran semua orang karena melindungi binatang roh. aku bahkan belum tahu harus cerita apa ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon erik riswana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 21 kekecewaan yang luar biasa
Kamar asrama.
Terlihat sosok kecil terbaring tenang ,dan di sampingnya seorang gadis kecil tertidur dengan nafas yang tertahan pelan.
Suasana sepi itu tidak berlangsung lama ,tatkala sosok kecil itu mulai bergerak ,matanya menatap langit langit ruangan kamar yang sangat familiar.
" uhh apakah pertandingannya selesai..." gumamnya memegang kepalanya yang terasa sedikit sakit.
Ia mengingat bahwa terakhir kali saat kesadarannya habis, tekanan yang tidak bisa ia terima menghantam tubuh dan jiwanya, hingga ia sampai tidak sadarkan diri .
Kemudian ia memejamkan matanya untuk memeriksa kondisi tubuhnya dan ia merasakan jiwanya meningkat dengan signifikan.
" aku tidak menyangka bahwa level spirit powerku sudah memasuki level tujuh belas dan tampaknya empat level telah aku lewati dengan cepat "
" apa aku harus melakukan pertarungan setiap saat agar levelku bisa meningkat dengan cepat "
" walaupun aku melakukan pertarungan setiap saat tapi tetap saja aku harus meningkatkan kekuatan empat kali lipat lebih banyak dari yang lain "
Pikiran demi pikiran bergelayut di dalam hatinya ,tanpa disadarimya, Bai Huaer sudah bangun dan menatap linglung ke arah Tang Xuan yang sedang termenung.
" kakak Xuan ,kamu sudah pulih ..?"
Tang Xuan menoleh dan mengangguk ,matanya tampak tidak bisa menahan diri untuk memandang ke arah luar jendela .
" sudah siang, apakah aku tidur semalam suntuk..?"
" ya ,sejak pertandingan melawan Lian Mu, kakak Xuan sudah tertidur selama delapan jam " ujar Bai Huaer berdiri dengan menampilkan sosok ramping yang mempesona.
" apakah ada berita saat aku tertidur ?"
" ohh iya ,guru Zhen memanggil kakak Xuan ke kantornya ," Bai Huaer teringat dengan perintah guru tua yang sesaat sebelum ia membawa Tang Xuan kembali ke asrama.
" ada apa ya ?"
" aku tidak tahu...!"
Tang Xuan memikirkan sesuatu dan mengangguk perlahan, " oke ,aku akan segera menemui tuan Guru Zhen ,semoga saja hasil yang baik..." pikirnya dengan senyum tipis terpancar.
" ohh iya kakak Xuan ,aku mencoba membuat sesuatu, coba rasakan..!" Bai Huaer memberikan piring berisi steak daging sapi yang sangat besar dan masih mengepul hangat.
Tang Xuan ragu ragu ,tapi wajahnya tidak mau mengecewakan kerja keras Bai Huaer yang sudah dengan susah payah memasak untuk dirinya.
Ia perlahan mencicipinya dengan pandangan penuh harap Bai Huaer.
Tak ...
" enak ...!"
Wajahnya dalam sekejap berubah, saat steak daging sapi itu masuk ke perutnya, ada rasa sakit, namun ia menahannya dan wajahnya sudah menghijau tua .
" apakah enak...?"
" oke ,aku suka ...hanya saja tinggal tambah bumbu agar terasa sedap " ucap Tang Xuan dengan terus memakan steak daging sapi yang sudah matang sempurna tapi tidak ada rasa bumbu yang terasa di lidahnya .
" ohh oke , maaf aku lupa, karena di suku rubah ku ,biasanya makan tanpa bumbu ..!"
" umhh... tidak apa apa , oke aku sudah kenyang ,mau ikut ke kantor guru atau tetap tinggal di sini ?" Tanya Tang Xuan dengan senyum masih tercetak di wajah kecilnya yang sedikit pucat.
" kamu saja yang ke sana, aku tunggu di sini saja, " kata Bai Huaer masuk ke dalam kamar mandi, meninggalkan Tang Xuan yang juga bersiap meninggalkan kamar asrama.
Sepanjang perjalanan menuju kantor guru ,banyak murid kelas yang sama atau murid senior yang memandang dirinya dengan penasaran yang terbilang baru ,tidak ada penghinaan ataupun merendahkan dirinya, yang ada tatapan kagum ke arah Tang Xuan.
Tok Tok Tok....!
" masuk ... !"
Tang Xuan dengan perlahan masuk dan secara sopan menyapa para guru yang ada di dalamnya ," maaf tuan Guru ,saya mau tanya ,guru Zhen ada di mana ?"
" saya nak ,apakah kamu murid baru Tang Xuan ?" Seorang pria tua yang tampak kekar menatap Tang Xuan dalam dalam.
" iya tuan Guru Zhun , saya datang ke sini karena guru Zhen memanggil saya untuk masuk kantor, ada apa ya ?"
" tenang dulu, kamu duduk ,"
Tang Xuan duduk di kursi kayu yang sangat antik ,di depannya Seorang guru tua Zhen menatap dalam ke arah Tang Xuan.
" saya sengaja memanggil siswa Tang Xuan ,karena performa dalam bertarungmu sangat bagus dan sekolah akademi Langit membutuhkan bakat dan talenta bagus sepertimu ,bagaimana nak apakah kamu tertarik bergabung dengan aula Darah dan kamu bisa menjadi seorang Doulou yang kuat di masa depan " kata guru Zhun tersenyum.
Tang Xuan sedikit terpaku kemudian menggelengkan kepala, matanya sedikit redup dan ada rasa permusuhan yang muncul dalam hatinya " maaf tuan Guru Zhen ,saya tidak terlalu tertarik dengan organisasi, karena kata ibuku belajarlah dengan giat dan kamu bisa menjadi kuat.."
" benar nak kamu tidak mau bergabung dengan aula Darah?"
" maaf ,saya tidak mau ..!"
Guru Zhen itu tidak memperpanjang masalah tentang organisasi dan hanya menyuruh Tang Xuan untuk hati hati .
Tang Xuan mengerti ,ia dengan langkah tenang ,keluar dari dalam kantor, matanya yang awalnya redup tak bersemangat, menjadi membara dan dipenuhi amarah.
Karena ia masih di jalan menuju asrama ,ia hanya bisa menahan emosi yang memuncak itu, dan berjalan tergesa gesa ,sampai ia di asrama hanya satu menit saja.
Sampai di kamar, ia mengunci pintu dan mendapati Bai Huaer tampak santai dengan pakaian mandi yang masih terpasang di badannya.
" kakak Xuan ,kok cepat sekali ?"
" ya ,aku kecewa dengan sekolah akademi ini ,seluruh guru di akademi ini memiliki pemahaman tentang ajaran aula darah, yang di mana itu adalah musuh abadi kita " kata Tang Xuan dengan membaringkan badannya diatas kasur empuk.
Bai Huaer terdiam ,lalu sedikit bergetar, mata rubahnya yang tajam tampak bisa melihat ilusi di depannya ,kuku kuku tajam itu muncul di kedua tangannya dan siap untuk menyerang , andaikan saja dia ada di depan gurunya pada waktu itu ,sudah lama habis.
" kakak Xuan ,bagaimana apakah kita masih bertahan di sini ?"
" Huaer ,coba dulu ,bila tidak ada masalah, kita akak bertahan dan mengumpulkan kekuatan " ujar Tang Xuan dengan wajah yang serius.
" umhh ,selain Shu Binger, ada beberapa murid lainnya yang sama sepertiku dan ada yang sudah sekolah senior dan ada pula yang masih pemula seperti kita ," kata Bai Huaer memberikan keterangan yang pasti.
" oke , ayo kita masuk ke kelas, mendengarkan informasi apa yang ada di kelas " kata Tang Xuan berdiri ,dan dia tampak tidak terlalu perhatian tentang masalah tersebut.
Sampai di kelas, keduanya di sambut dengan tangan terbuka ,hampir semua murid menanyakan tentang kekuatan asli Tang Xuan dan Bai Huaer yang menjelaskannya.
Mereka semua akhirnya tahu bahwa Tang Xuan sudah memasuki level tujuh belas dan hal itu membuat beberapa orang merasa keberuntungan dan kejeniusan Tang Xuan sangat luar biasa.
" perhatian untuk semua murid akademi kelas satu ,semuanya berkumpul di lapangan "
