NovelToon NovelToon
Penguasa Diamond Amber.

Penguasa Diamond Amber.

Status: tamat
Genre:Dunia Lain / Kutukan / Dendam Kesumat / Penyeberangan Dunia Lain / Fantasi Wanita / Ruang Ajaib / Tamat
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: NATALIA SITINJAK

Berkisah tentang seseorang yang terkena kutukan 'Tanpa Akhir' di kehidupan pertamanya. Pada kehidupan ke 2020 nya, sang Trasmigrator yang sudah tidak tahan lagi dengan kutukannya, memohon kepada Tuhan untuk membiarkannya mati.

Akan tetapi, seolah Kutukan Tanpa Akhir' menertawakannya. Sang Trasmigrator yang mengira kehidupan ke 2020 nya ini adalah yang terakhir. Sekali lagi jiwanya terbangun didalam tubuh orang lain. Kali ini adalah kehidupan seorang Nona Muda Bangsawan manja bernama Rihana Ariedny yang meninggal karena keracunan.

Sang Trasmigrator yang berhenti mengharapkan 'Kematian' memutuskan untuk menghibur dirinya dengan memulai kehidupan baru yang damai di sebuah wilayah terpinggirkan bernama Diamond Amber.

Namun siapa sangka banyak masalah mulai muncul setelahnya. Musuh bebuyutan dari banyak kehidupannya, sesama Transmigrator, yang baru saja ia temui setelah sekian lama malah ingin menghancurkan dunianya.

Yuuk ikuti kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NATALIA SITINJAK, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

P. D. A

"Silahkan lakukan pembelaan sesuka hatimu gadis muda," kata sang raja yang kemudian duduk di kursi biasa di sebelah saksi persidangan yang hadir untuk menonton persidangan.

Aku suka anak ini, dia lebih cocok jadi anjing rumahan dari pada singa putih.

"Yang mulia, sejak tadi saya selalu bertanya-tanya dalam benak saya mengenai pokok permasalah ini sejak awal persidangan dimulai."

Aku mulai melempar pertanyaan pertama.

"Mengapa dokumen kepemilikan tanah wilayah Diamon Amber adalah dokumen palsu ketika saya memang dokumen aslinya?."

"...."

"Kemudian, pertanyaan kedua saya. Mengapa Ayah saya, Erikson Ariedny harus menjadi tersangka dalam kasus pemalsuan surat tanah ini ketika dia sendirilah yang memberikan dokumen asli nya kepada saya."

"...."

"Pertanyaan ketiga, mengapa pula kalian semua malah meributkan tanah yang bukan milik kalian?, hanya mengapa-"

"RIHANA ARIEDNY! SUDAH CUKUP DENGAN PEMBELAANMU," teriakkan putus asa Erikson menggema di seluruh ruang persidangan.

"Tapi mengapa Ayah? Aku tidak mengerti mengapa kau melarang ku membela diri. Dan lagi, tadi ada aku mendengar kalau masalah ini dimulai setelah Ayah menjual kembali tanah itu kepada bangunda Raja."

"Su-."

"Pada bagian ini aku sangat bingung. Mengapa pula Ayah tiba-tiba menjual kembali tanah milikku tanpa adanya persetujuan dariku. Mengapa bertindak demikian."

"Rihana... untuk yang keterakhir kalinya tolong diamlah."

"Mengapa aku harus?, sebagai pemilik tanah yang asli tentu saja aku harus membela hak-hak ku—."

"Itu Bukan Tanahmu!."

"Pembohong, Ayah mengatakan itu pasti karena-."

"DEMI TUHAN ITU BUKAN TANAH MILIKMU!. DOKUMEN DI TANGANMU ITU PALSU KARENA SEJAK AWAL AKU TELAH MEMALSUKANNYA SEBELUM KU BERIKAN KEPADAMU," sadar ataupun tidak, yang jelas dia sudah berakhir.

Suara lantang Erikson Ariedny menggema seperti musim keras memekkan telinga di ruang persidangan itu.

Menyeringai. Kenak Kau.

Hening.

Kemudian

Bisik bisik bisik.

Sedetik kemudian, pengadilan menjadi riuh karena pengakuan dari Erikson yang mengaku bahwa dirinya telah memalsukan surat tanah kepemilikan wilayah Diamond Amber sebelum di berikan kepada sang putri.

Dasar bodoh, Aku pikir sepertinya dia memang sudah pasrah mendapat hukuman mati. Hahaha... Benar-benar Absolut Cinema.

"Ya ampun Ayah... Bagaimana bisa kau berbohong seperti itu... Surat tanah yang ada di tanganku ini sungguh seratus persen Asli lengkap dengan stempel Kerajaan loh!"

"Tidak tidak.... Itu semua palsu jadi kau diam saja tolong... Tolonglah kali ini saja Rihana Ariedny...." Suara Erikson begitu lemah, dia terlihat begitu putus asa saat memohon tanpa tenaga.

"Dasar aneh," ucapku kemudian

Aku pura-pura terdiam sesaat lalu melihat kearah juri pengadilan. "Saya memiliki bukti nyata, jika anda tidak keberatan, saya ingin menunjukan dokumen aslinya kepada anda."

Hakim mengangguk setuju.

Ketika aku di persilahkan untuk menunjukan bukti, sebuah dokumen lengkap dengan amplop berwarna coklat kuambil dari tas kecil yang terlihat kumuh di bawah bangku tempatku duduk sebelumnya. Lalu kubawa kehadapan para juri untuk di periksa keasliannya.

"...."

Tersenyum.

"Rihana...."

Tatapan dendam penuh amarah dari Erikson terasa menggelitik dari berbagai sisi, akan tetapi, aku yang tidak perduli dengan relasinya hanya tersenyum polos sambil menikmati reaksi lucu mereka semua.

Dasar bajingan gila.

Ternyata di butuhkan waktu lebih lama untuk memeriksa dokumen-dokumen itu, bahkan setelah 30 menit menunggu dalam kebosanan, para juru pun memutuskan untuk melibatkan sang raja pada pemeriksaan terkahir.

"....."

"Apa?."

Aku bergumam kecil sambil melihat Erikson yang wajahnya semakin memerah tapi tetap saja aku berusaha bermuka datar. Menyiratkan kalau aku tidak tahu apa-apa dan akan melakukan apapun sesukaku. Sehingga, wajahnya hanya semakin jelek dari menit ke menit.

10 menit kemudian juri membuat keputusan bersama dengan hakim mengenai dokumen kesaksian ku.

"Dengan ini aku menyatakan bahwa dokumen yang baru saja di berikan oleh nona Rihana Ariedny adalah.... "

Ketegangan terjadi ketika juri menggantung ucapannya.

"Adalah Dokumen Asli Kepemilikan Wilayah Diamond Amber."

""""APA????."""""

Empat orang di pihak Ariedny berdiri secara bersamaan, jelas saja mereka sangat terkejut mendengar pernyataan sang hakim, mengenai keaslian dokumen milikku.

"...."

Seperti yang aku harapkan, wajah kalian sangat enak untuk dilihat.

Merasa cukup dengan wajah terkejutnya itu aku pun tersenyum puas. "Sekarang sudah tahukan kalau dokumen yang aku pegang adalah yang asli."

Beberapa orang di dalam ruangan kembali berbisik-bisik riuh, mereka bingung dan juga terkejut karena kebenaran telah terungkap lewat diriku yang selama ini mereka sepelekan dan anggap sebagai pengacau besar bagi keluarga Ariedny.

"Jadi," kepala pengadilan kembali melanjutkan persidangan. "Karena bukti nyata sudah ada didepan mata, itu artinya kepala keluarga Ariedny memang terbukti melakukan pemalsuan surat tanah sesuai dengan pengakuannya. Dan sekarang, bisa di katakan kalau ternyata ada dua korban yang dirugikan dalam insiden ini, yaitu Yang mulia Baginda Raja Right KaAnarika beserta nona muda dari keluarga Ariedny selaku pemilik dokumen yang sah."

Berbisik-berbisik.

Berbisik-bisik ramai malah semakin riuh dengan kata-kata caci-maki yang di lontarkan untuk keluarga Ariedny. Pertanyaannya. Apakah aku merasa sedih?, jawabannya tidak. Aku sama sekali tidak merasakan apapun pada wilayah Ariedny sejak datang ke dunia ini.

Bagiku mereka hanyalah batu menganggu yang ada di tanah tempatku berjalan dan itu harus di singkirkan jika sudah terlalu menyesakan mataku.

"Karena seluruh bukti telah di tunjukan serta pemimpin rumah tangga Ariedny telah mengakui kejahatan atas pemalsuan surat tanah yang merugikan pemilik tanah asli dan Baginda Raja maka dengan ini aku menyatakan.

"Kepala Rumah tangga Ariedny, Erikson Ariedny akan mendapatkan hukuman cambuk di muka umum beserta dengan orang-orang yang terlibat dalam kejahatan tersebut.

Setelahnya, Erikson Ariedny beserta rekannya yang terlibat dalam aksi kriminal yang merugikan raja Reight KaAnarika dalam kasus pemalsuan surat tanah Timur-Tenggara, Diamond Amber. Tanah seluas dua ratus tiga puluh dua kilometer yang telah di beli secara sah dari Yang mulia Baginda Raja Reigh KaAnarika pada tanggal enam belas Massa.

"Selanjutnya, dari korban yang baru saja terlibat dalam persidangan nona muda Rihana Ariedny, selaku penguasa wilayah Diamond Amber yang namanya telah tertulis sebagai penerima tanah seluas dua ratus tiga puluh dua kilometer pada tanggal empat belas Desiamime. Sebagai korban yang dirugikan oleh pihak terpidana, anda di beri kesempatan untuk mengajukan tuntutan terhadap terdakwa Erikson Ariedny terkait percobaan pemalsuan dokumen wilayah. ... Kepada nona Rihana Ariedny jika ada hal yang ingin anda sampaikan, waktu dan tempat kami sediakan."

"Hum...."

Sebagai mantan pengacau, orang-orang mulai menilai tindakan apa yang akan aku lakukan di persidangan. Sebagai anak, mungkin mereka berfikir aku tidak akan menuntut Ayahku sendiri, harapan itu terlihat jelas di wajah mereka yang berasal dari wilayah Ariedny timur tengah. Namun.

Persetan dengan kalian semua.

Bibirku tidak bisa menahan senyuman jahat. "Saya memutuskan untuk menuntut penguasa wilayah Ariedny atas kerugian waktu, beserta pemalsuan yang ditunjukan untuk merugi saya sebanyak Satu miliar Goud sesuai dengan harga tanah wilayah Amber yang di beli dari Baginda Raja KaAnarika."

Setelah aku selesai berbicara, beberapa orang yang dibawa oleh penguasa wilayah Ariedny menjerit histeris, jumlah uang kerugian yang ku minta sangat banyak, kemungkinan mereka harus mengunakan dana darurat akan segera terjadi.

"Nona Rihana bagaiman mungkin anda melakukan ini pada Ayahmu sendiri!," kata pengurus akuntasi keuangan wilayah Ariedny.

"Persetan denganmu, meski dia ayahku kerugian tetaplah kerugian, kalau sampai dokumen yang ada ditangan Ayahku itu asli maka kalian mau buat aku tinggal dimana? Tidak tahukah anda dengan melakukan terhadapku, itu artinya beliau secara langsung ingin menghancurkan hidupku-Oh ataukah anda sebenarnya juga terlibat dalam bagian kasus ini tuan Andresi?."

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!