NovelToon NovelToon
Transmigrasi Istri Pemburu

Transmigrasi Istri Pemburu

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Berbaikan / Romansa / Reinkarnasi / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:9.5k
Nilai: 5
Nama Author: Mellisa Gottardo

Serena Halim, seorang Aktor papan atas yang mengalami Transmigrasi ke tubuh seorang Istri Pemburu.

Bagimana jadinya jika Serena yang kaya raya, tiba-tiba menjadi istri durhaka, yang hidup dalam kemiskinan di peradaban China kuno.

Note : Berdasarkan Imajinasi Author, selamat membaca :)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mellisa Gottardo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rumah Baru

Wei mengantar Yuwen dan Yue ke tempat persembunyian baru, Wei hanya mengantar setengah jalan. Takut masih ada musuh yang mengintai.

"Saya dan beberapa pasukan akan mengintai sekitar selama 1 Minggu. Semoga tempat ini jauh lebih aman, Tuan." Ucap Wei.

"Terimakasih banyak Wei, jaga dirimu. Kau sangat berharga." Ucap Yuwen, sangat berterimakasih.

"Sudah kewajiban saya, Tuan." Wei membungkuk hormat.

Yuwen membawa keranjang punggung yang berisi bambu, menggandeng Yue naik gunung baru. Jalan sudah terbuka, sepertinya Wei dan pasukan sudah mengamankan lokasi.

Berbeda dari rumah sebelumnya, perjalanan kali ini lebih banyak menurun, Yue harus ekstra hati-hati takut tergelincir karena Medan yang curam.

"Yuwen, apa sejak dulu kau berpindah-pindah seperti ini? apa ini alasanmu sulit terendus oleh putra mahkota?." Tanya Yue.

"Benar, aku selalu berpindah tempat dan memiliki tempat persembunyian baru. Meskipun tidak selamanya aku bisa melarikan diri." Ucap Yuwen.

"Tapi entah kenapa, disini terasa lebih indah ya, apa karena rumah kita tidak di kelilingi hutan? melainkan tebing curam dengan pemandangan pedesaan yang luas?." Ucap Yue, menatap sekitar.

"Benar, syukurlah kau menyukai tempatnya." Yuwen tersenyum.

"Yi'er tenang sekali, apa dia baik-baik saja?." Tanya Yuwen.

"Dia hanya tertidur." Jawab Yue.

Mereka berjalan dengan hati-hati, setelah menurun tebing curam dan bebatuan terjal. Akhirnya mereka sampai di sebuah rumah sederhana, beratap jerami dan berdinding bambu, meskipun terlihat kecil rumah ini jauh lebih kokoh dan layak huni dibanding rumah sebelumnya.

Di samping rumah ada jurang, yang di bawahnya ada Air terjun yang sangat deras. Air itu mengalir ke arah kolam besar di samping rumah, kolam itu jadi seperti danau buatan yang sudah diberi pembatas bebatuan tinggi.

"Aku merasa hidup di atas langit." Ucap Yue.

"Semoga anak kita tumbuh dengan baik disini." Ucap Yuwen.

"Tentu." Yue mengangguk.

Mereka masuk ke dalam rumah, hari sudah hampir malam. Mereka bergantian mandi, menyalakan lentera dan mengurus Yi'er yang sudah mulai merengek.

Yue menyusuj Yi'er dengan telaten, Yuwen menatap dengan tatapan tertarik. Dia jadi ingin ikut menyusu juga, ada perasaan tidak senang karena gunung kembarnya kini di kuasai sang putra.

"Kenapa wajahmu itu?." Ujar Yue.

"Ekhem.... tidak apa-apa." Ucap Yuwen, memalingkan wajahnya malu.

"Kenapa? kau cemburu dengan putramu sendiri?." Sinis Yue.

"Tidak, aku hanya merasa ingin menyusu juga." Ucap Yuwen jujur.

"Astaga kau ini." Yue geleng-geleng kepala.

Yuwen mendekat, menatap putranya yang sedang menyusu dengan sangat kuat dan haus. Dia tersenyum merasa gemas dengan bibir dan pipi putranya yang manis.

"Sayang sekali dia mirip denganku." Ujar Yuwen.

"Kenapa?." Heran Yue.

"Kalau dia mirip denganmu pasti lebih manis." Ucap Yuwen.

"Bibirnya mirip denganku, lainnya memang persis denganmu tapi dimataku dia sangat lucu dan tampan." Ucap Yue, menatap putranya.

"Kau benar." Yuwen menunduk, mengecup pipi putranya dengan sayang.

"Jangan mengganggunya." Tegur Yue.

"Aku hanya mencium saja." Ujar Yuwen beralasan.

"Kau menggesekkan hidungmu terlalu kuat, kau ingin membuat pipi anakmu berlubang?!." Kesal Yue.

"Hahahah, aku hanya gemas." Yuwen Terkekeh.

"Kau tidak ingin menggendongnya?." Tanya Yue.

"Aku takut melukainya, dia sangat kecil dan rapuh." Jujur Yuwen.

"Kau tidak akan menyakitinya, kau kan Ayahnya." Yue menenangkan.

Yuwen dengan kaku menerima Yi'er, dia dengan panik diarahkan oleh Yue, Yuwen duduk dengan kaku sambil menggendong anaknya.

Yi'er menatap Yuwen dengan mata polosnya, dia bahkan mengulet-ngulet karena mengantuk. Yuwen menatap dengan gemas, ingin sekali dia memakan anaknya ini.

"Astaga, bagaimana mungkin anakku selucu ini." Yuwen, merasa bangga dengan bibitnya.

"Kau juga dulu pasti selucu itu." Yue terkekeh.

"Benarkah? apa aku lucu?." Yuwen sendiri sudah tidak ingat.

Yue tersenyum melihat suaminya begitu menyayangi anak yang lahir dari rahimnya. Anak pertama mereka berdua, saksi dan bukti cinta yang nyata.

"Nak, kau lahir karena cinta Ayah dan Ibu. Kau tidak akan kesepian ataupun sendirian, karena Ayah mencintaimu dan juga Ibumu. Ayah berjanji, kau akan jadi anak yang bahagia." Bisik Yuwen, mengecup kening Yi'er dengan sayang.

"Terimakasih Yue, kau sudah memberikan gelar yang luarbiasa hebat untukku. Gelar pertama dan terbaik untukku, meksipun sebagai Suamimu juga sebuah gelar. Tapi, setelah menjadi Ayah aku merasa ikatan kita semakin erat dan kokoh." Ucap Yuwen.

"Benar, aku juga merasa jadi semakin dekat denganmu karena ada Yi'er. Dia adalah saksi nyata kita saling mencintai, jangan Bernai kau melukai hatinya." Ucap Yue.

"Aku tidak akan berani, anakku yang lucu ini tidak akan aku sakiti. Bahkan seujung rambut pun akan aku belai dengan hati-hati." Ucap Yuwen.

"Hahahha, padahal dia laki-laki. Tapi sepertinya kau akan memanjakannya ya." Yue terkekeh geli.

"Kenapa memangnya, mau laki-laki atau perempuan. Dia adalah cintaku, aku akan melindungi dan membahagiakannya dengan nyawaku." Yuwen bucin anak.

"Astaga lihat itu, kau bahkan dengan lancar berkata manis pada Yi'er, tapi jika padaku kau berubah menjadi pohon." Yue pura-pura merajuk.

"Hahahah, sepertinya aku gila karena terlalu bahagia." Yuwen terus tersenyum.

"Aku suka gila mu yang seperti ini, teruslah menjadi gila suamiku." Yue ikut tertawa.

"Yah, kita akan menjadi keluarga gila yang sangat gila." Yuwen merangkul Yue, menatap keluarga kecilnya yang lengkap dan hangat.

Mereka menjaga Yi'er bersama-sama, mereka begadang karena Yi'er masih menyusu setiap dua jam sekali, Yuwen menemani Yue meksipun dia sendiri juga mengantuk.

Karena kelelahan begadang Yue tertidur lelap saat pagi menjelang, Yi'er merengek karena popoknya basah. Yuwen dengan telaten menggantikan popok anaknya, melihat tytyd kecil milik putranya, Yuwen terkekeh geli.

"Astaga kecil sekali, kau benar-benar mungil ya." Ujar Yuwen.

Seperti tau sedang diejek Yi'er menangis dan menyemburkan kencing nya ke wajah Yuwen. Lalu dia tertawa dan mengulet sambil terkentut.

Churrrrrrr

Yuwen mematung, wajah dan Hanfu nya basah. Dia baru saja di kencingi oleh anaknya, tapi bukannya marah dia malah tertawa. Merasa anaknya sangat lucu.

"Hahah, apa kau mengerti Ayah sedang mengejekmu? kau memang pintar, anak Ayah yang pintar." Puji Yuwen.

Yuwen mengambil air hangat, mengompres Yi'er dan menggantikan bajunya. Setelah Yi'er sudah bersih, Yue terbangun untuk menyusuinya, Yuwen pergi mandi karena dia bau Pesing.

Yue hanya tertawa ngakak saat mendengar cerita Yuwen, ternyata anaknya memang manis sekali. Yue menatap penuh cinta pada putranya, meksipun dia lelah karena harus terbangun setiap waktu, dia merasa bahagia dan menikmati moment indah ini.

Selesai mandi, Yuwen menanak nasi dan menggoreng dendeng. Untuk sarapan Yue dan dirinya, meksipun sarapan seadanya tapi mereka terlihat bahagia.

"Maaf, Yue. Aku akan mencarikan makanan yang lebih sehat setelah ini." Ucapa Yuwen.

"Tidak perlu meminta maaf, kita kan baru saja pindah. Wajar saja semuanya serba sederhana, aku tidak akan banyak menuntut yang penting kau setia dan jujur padaku." Ucap Yue.

"Kau memang wanita yang baik." Ujar Yuwen.

"Bukan, aku ini Iblis." Bantah Yue, sadar diri.

"Pftt, aku suka dengan sifatmu yang menolak dipuji baik." Yuwen terkekeh.

"Karena memang aku bukan orang baik, aku orang jahat yang masih punya hati nurani." Jujur Yue.

"Aku sudah selesai, kau makanlah pelan-pelan saja. Aku akan membawa Yi'er ke depan, matahari sudah turun." Ucap Yuwen.

"Terimakasih." Yue merasa senang, makan tenang setelah punya anak adalah surga.

Yuwen menggendong Yi'er dengan hati-hati, dia membawanya ke meja depan rumah, dia duduk disana membiarkan matahari pagi menyinari tubuh putranya.

"Yi'er, saat kau besar nanti kau harus mendapatkan istri yang baik seperti Ibumu." Ucap Yuwen tiba-tiba serius.

"Tidak-tidak, kau jangan buru-buru menikah. Kau harus hidup bahagia dulu, pokoknya kau harus bahagia Yi'er. Kau dengar kan?." Yuwen protektif mode on.

Yuwen berbicara dan mengecup Yi'er dengan gemas, suaranya membuat Yue tersenyum manis sambil memakan sarapannya. Yue merasa bahagia karena suaminya siap menjadi Suami dan Ayah yang baik.

Yue keluar ikut berjemur setelah selesai sarapan, dia melihat suaminya yang sedang mencium Putranya dengan ganas, bahkan Yi'er sampai terlihat muak.

"Hey, kau bisa melubangi wajahnya jika begitu." Tegur Yue.

"Ukhhhh... Dia kecil dan menggemaskan sekali, aku ingin menggigit dan mengunyahnya." Yuwen terlihat gemas.

"Dasar psikopat gila." Yue memutar matanya malas.

"Ahh Cinta Ayah hanya untukmu Yi'er." Yuwen mendadak gila.

"Hentikan itu, Astaga." Yue ikut muak.

"Bayi itu makan apa? bukankah Yi'er belum makan apapun sejak kemarin?." Yuwen menatap Yue dengan serius.

"Bayi hanya minum susu, ususnya belum bisa mengolah makanan." Jawab Yue, mendekat dan duduk di sebelah Yuwen.

"Memangnya kenyang?." Heran Yuwen.

"Lambung bayi berbeda dengan lambungmu." Yue mencubit pipi Yuwen gemas.

"Lalu kapan dia akan makan? makanan apa yang akan dia makan pertama kali?." Yuwen terlihat penasaran.

"Bubur halus, aku akan membuatkan bubur dengan daging ayam halus serta beberapa sayuran. Harus benar-benar halus dan tidak boleh menggunakan penyedap, bayi itu sangat sensitif jadi harus memulai segalanya dengan pelan-pelan." Ucap Yue.

"Begitu ya? lalu apa dia boleh memakan buah?." Tanya Yuwen.

"Mungkin nanti saat sudah 8 bulan, aku takut perutnya sakit atau diare." Ucap Yue.

"Bukankah buah itu menyehatkan?." Bingung Yuwen.

"Benar, tapi kembali lagi dengan usus bayi, jika memberikan buah setelah makan mungkin tidak apa-apa. Tapi takutnya dia kekenyangan dan muntah nanti, Kita saja yang sudah dewasa jika makan buah bisa sakit perut, apa lagi bayi." Ucap Yue, menjelaskan.

"Oh begitu rupanya." Yuwen mengangguk mengerti.

Yuwen menatap putranya dengan senyum hangat, Yue bersandar pada pundak Yuwen ikut menatap putra pertama mereka yang menawan. Cinta mereka yang akan selalu mendapatkan cinta, itu adalah janji mereka sebagai orangtua.

1
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuut, semangat sehat ya 💪💪
Mellisa Gottardo: aamiin, makasih kak🤗
total 1 replies
vivi oh vivi
enak enak di guaa welll
Mellisa Gottardo: liar sekali🤭
total 1 replies
Pecinta Novel
Author ini tipe memperlihatkan proses yang detil, pasti nanti Yuwen bakal lengah dan di perkuat lagi sama authornya. Dari bab sebelumnya gitu soalnya, author ini sangat menyukai proses😭
Mellisa Gottardo: W-waduh🤭
total 1 replies
Pecinta Novel
Kaisar wataknya bener-bener kolot, semoga Yuwen bisa balas biar kaisarnya kena mental🤣
Mellisa Gottardo: harus sih ini🤭
total 1 replies
Pecinta Novel
Lucu banget, perkembangannya detil ya🥹
Mellisa Gottardo: biar kerasa aja 🤭
total 1 replies
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
triple Y harus menang melawan tipu muslihat kerajaan ya thor.
bila perlu bungkam juga kaisar yang bodoh itu.
semangat slalu up nya thor.
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞: yupss, minta di santet online itu si kaisar sangking dendam nya 🤣
total 2 replies
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
benar itu, mencintai ibu nya tapi membenci anak nya.
ya kali anak baru lahir bisa membunuh ibu nya langsung 🙄
minta di geprek ini pala nya kaisar biar sadar dari amnesia sesaat nya
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞: anda berhasil thor, esmosi sampe ubun² ini udh /Sob/
total 2 replies
Chauli Maulidiah
lanjut Thor..
Mellisa Gottardo: semangat semangat 🤣
total 1 replies
Lala Kusumah
😂😂😂😂😂 gustiiiiii siluman monyet Yue 🙆🙆🙆
Mellisa Gottardo: hahahaa
total 1 replies
Lala Kusumah
keluarga Cemara, bahagia selalu ya 🙏🙏
Mellisa Gottardo: aamiin😍
total 1 replies
Lala Kusumah
tegaaaanng banget 😵‍💫🫣🥹😭
Lala Kusumah
bahagianya 😍😍😍
Enah Siti
thor mc cewek gak bsa beladri gtu seperti ratu mafia 😁😁😁🙏🙏🙏🙏🙏💪💪💪💪
Mellisa Gottardo: bisa taekwondo Se wajarnya manusia aja kak😭 nanti upgrade kok aja prosesnya😍
total 1 replies
Lala Kusumah
aku juga ikutan berenang ah ...
Mellisa Gottardo: gas bundd🤭
total 1 replies
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
berarti Yi'er anak monyet dan kadal dong, keturunan orang tua nya 🤣🤣
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞: gebrakan baru itu, ala ala zaman now 🤣🤣
total 3 replies
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
berikan mereka sedikit keamanan untuk saat ini thor, kasian Yue dan anak nya yang baru lahir 😭
setelah Yue sehat, baru saat nya Yue juga ikut beraksi memberantas para titisan nek lampir itu 😁
Mellisa Gottardo: hihihi kasih tegang sedikit🤣
total 1 replies
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
pasangan sehidup semati ini, memang cocok 😍
Mellisa Gottardo: kiw kiw🤣
total 1 replies
Chauli Maulidiah
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Chauli Maulidiah: mksh Thor, novel mu menghibur😍
total 2 replies
Chauli Maulidiah
pangeran sengklek🤣
Mellisa Gottardo: hey 😭😭
total 1 replies
Chauli Maulidiah
wkkwkwwkw.. kabeh disebut ya yue🤣
Mellisa Gottardo: biar adil🤣
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!