NovelToon NovelToon
TEKNIK PENYERAP JIWA

TEKNIK PENYERAP JIWA

Status: sedang berlangsung
Genre:Kultivasi Modern / Ilmu Kanuragan / Fantasi Timur / Action
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Khusus Game

Lin Kai, murid Sekte Giok Sunyi yang gagal total, menemukan teknik terlarang: Sutra Neraka Penyerapan Astral. Dengan menyerap fondasi jiwa murid lain, kultivasinya melonjak instan. Tapi ia segera terjerat rantai spiritual oleh Elder Yami, kultivator iblis yang memaksanya menjadi pion perburuan jiwa.

Lin Kai kini harus bersembunyi di balik statusnya yang lama, karena ia menjadi target pengawasan intensif dari Mei Li, Suster Senior jenius yang yakin bahwa Lin Kai adalah kunci hilangnya murid sekte.

Untuk bertahan hidup, ia dipaksa Elder Yami untuk mengincar target bernilai tinggi berikutnya: Gu Jun, dalam sebuah perburuan terbuka di tengah Ujian Murid Inti Sekte Giok Sunyi. Lin Kai harus membunuh untuk tetap hidup, tapi setiap langkahnya diawasi oleh jenius yang mencurigainya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khusus Game, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2: Ujian di Hadapan Tetua

Lin Kai berjalan menyusuri jalan setapak batu giok yang berkelok-kelok menuju Aula Pengujian. Di luar, ia adalah Lin Kai yang bodoh, canggung, dan takut, seperti biasa. Tapi di dalam, Lautan Qi-nya kini bergejolak seperti lautan badai yang baru terbentuk. Kekuatan Tahap Pengumpulan Qi Tingkat Tujuh yang ia curi dari Wang Lei terasa panas, bersemangat, namun juga liar.

{Qi ini terlalu sombong. Ia menolak untuk menyatu sepenuhnya dengan fondasi Qi-ku yang lama. Rasanya seperti dua aliran sungai yang berbeda mencoba mengalir dalam satu kanal. Aku harus berhati-hati. Sedikit saja ketidakstabilan, dan para Tetua yang kultivasinya jauh di atasku akan menyadari apa yang telah aku lakukan.}

Monolog dalam hati Lin Kai tidak pernah sekeras ini. Rasa takut akan pengungkapan telah menggantikan rasa malu karena kegagalan.

Aula Pengujian sudah ramai. Ratusan murid tahun kedua berkumpul, menunggu giliran untuk menjalani Ujian Penguatan Yayasan yang formalitasnya harus diulang bagi mereka yang gagal tiga tahun berturut-turut. Lin Kai adalah satu-satunya orang yang berada dalam kategori ini.

Di atas podium tinggi, empat Tetua Agung Sekte Giok Sunyi duduk, mengamati setiap murid dengan tatapan tajam dan serius. Di tengah mereka, Tetua Agung Pertama, Master Qing, menutup mata, energi spiritualnya yang luas menyelimuti seluruh aula, mencari setiap anomali sekecil apa pun.

Mei Li berdiri di sisi Tetua Agung, jubah putih saljunya berkibar lembut. Matanya yang indah sesekali menyapu kerumunan murid, dan Lin Kai merasakan tatapan itu berhenti padanya lebih lama dari yang lain.

{Sial. Dia masih mencurigaiku. Tapi Wang Lei adalah murid inti yang hilang. Wajar jika dia mengamati setiap orang yang mungkin berpapasan dengannya. Aku harus memainkan peran pecundangku dengan sempurna.}

Lin Kai meremas tangannya, memaksa dirinya untuk terlihat pucat dan sedikit gemetar, persis seperti Lin Kai tiga tahun terakhir.

"Berikutnya, Lin Kai!" seru seorang murid senior yang bertugas memanggil nama.

Seluruh aula hening sejenak. Bisik-bisik yang meremehkan mulai terdengar.

"Si bodoh itu lagi. Kenapa dia tidak diusir saja?"

"Dia buang-buang waktu Tetua Agung saja. Aku bertaruh dia akan tetap gagal."

Lin Kai berjalan maju, perlahan, kakinya seolah berat menahan ejekan. Ia berdiri di hadapan Batu Pengujian, sebuah batu kristal seukuran kepala manusia yang memancarkan cahaya biru redup. Untuk melewati ujian, seorang murid harus menyuntikkan energi Qi ke dalam batu dan membuatnya memancarkan cahaya yang stabil, minimal setara Penguatan Yayasan Tingkat Empat.

Lin Kai menarik napas, lalu dengan sengaja membuat tubuhnya bergetar. Ia mengangkat tangan, menyentuh batu kristal. Tepat pada saat itu, ia mengaktifkan lapisan tipis Seni Pengendalian Qi dari Sutra Neraka Penyerapan Astral.

{Aku hanya boleh menunjukkan Tingkat Tiga. Sedikit saja lebih tinggi dari yang kudapatkan dari Rubah Ekor Abu. Itu sudah cukup untuk membuatku lolos tanpa menarik perhatian jenius sejati, tapi juga tidak membuatku menonjol dari para pecundang.}

Lin Kai dengan hati-hati melepaskan sebagian kecil dari kekuatan Tahap Pengumpulan Qi Tingkat Tujuh, menyaringnya melalui penyempitan meridian yang ia ciptakan di telapak tangannya. Kekuatan yang ia lepaskan hanyalah sisa-sisa, Qi paling tenang dan paling jinak yang ia curi dari Wang Lei dan dua pengikutnya.

Batu Pengujian merespons. Cahaya biru redup muncul, berkedip-kedip, hampir menyerupai nyala lilin, persis seperti tahun lalu. Namun, kali ini, cahayanya berjuang sedikit lebih keras, lalu, dengan kejutan kecil, ia melonjak!

Pancaran cahaya biru yang stabil.

Lin Kai merasakan tubuhnya menegang.

"Penguatan Yayasan Tingkat Tiga. Setengah langkah menuju Tingkat Empat," gumam Tetua Agung Ketiga, yang bertanggung jawab atas pengujian. Nada suaranya datar, tanpa emosi, tetapi sedikit terkejut.

Keheningan di Aula Pengujian menjadi tebal. Tidak ada yang menertawakan. Lin Kai, yang bertahun-tahun dianggap pecundang total, ternyata berhasil mencapai Tingkat Tiga.

Mei Li, yang berdiri di samping Tetua Agung, mengernyitkan dahi.

{Tingkat Tiga? Tahun lalu dia hanya mencapai Tingkat Dua yang goyah. Dia seharusnya menghabiskan setidaknya setengah tahun dengan pil yang mahal untuk mencapai lompatan seperti itu. Tapi... Qi-nya terasa begitu dingin dan asing. Seperti... Qi yang dipinjam.}

Lin Kai menarik tangannya, wajahnya menampakkan kelegaan yang dilebih-lebihkan. Ia menunduk dalam-dalam. "Terima kasih, Tetua Agung. Terima kasih. Saya akan bekerja lebih keras!"

Ia berbalik untuk pergi, tetapi Master Qing, Tetua Agung Pertama yang dari tadi menutup mata, tiba-tiba angkat bicara. Suaranya bergema di seluruh aula, membawa otoritas yang menindas.

"Tunggu, Lin Kai."

Lin Kai membeku. Punggungnya langsung berkeringat dingin. {Sial! Apakah dia melihat menembus kepura-puraanku? Apakah dia merasakan aura Wang Lei yang tersembunyi?}

Master Qing membuka matanya. Tatapannya yang tampak kuno dan bijaksana tidak menatap Lin Kai, melainkan menyapu seluruh aula.

"Ada yang hilang," kata Master Qing dengan tenang, namun setiap kata terasa seperti palu spiritual yang menghantam jantung Lin Kai. "Wang Lei dan dua pengikutnya tidak ada di sini. Mereka seharusnya berada di lini depan untuk ujian ini. Mei Li, apa yang kau laporkan tadi?"

Mei Li melangkah maju. "Master, saya berpapasan dengan Lin Kai yang baru saja keluar dari Hutan Spiritual. Ia bilang tidak melihat Wang Lei atau yang lain. Saya sudah mengirim tim pencari ke sana."

Lin Kai merasa semua mata tertuju padanya. Ia harus mempertahankan fasadnya.

"Saya... saya benar-benar tidak tahu, Tetua Agung. Mereka... mereka sangat kuat. Saya hanya seorang murid kecil, saya tidak akan berani dekat-dekat dengan mereka," kata Lin Kai, dengan nada memohon yang dibuat-buat, persis seperti yang diharapkan semua orang darinya.

Master Qing memandang Lin Kai. Kali ini, tatapannya langsung menembus Lin Kai, seolah ingin membedah jiwa sang murid. Lin Kai merasa seolah inti spiritualnya di dalam Lautan Qi ditarik keluar.

Master Qing sedang menguji fondasinya!

Lin Kai memompa Sutra Neraka Penyerapan Astral dengan kekuatan penuh, bukan untuk menyerap, melainkan untuk menyembunyikan. Ia menggunakan Qi yang dingin dan asing itu untuk membungkus Qi Wang Lei yang sombong, memaksanya untuk diam, meniru Qi pecundang yang lembut dan tidak berdaya.

Tiba-tiba, Master Qing tersenyum tipis. "Mei Li. Auranya tidak salah. Dia hanya mencapai Tingkat Tiga Penguatan Yayasan. Bukan ancaman. Mungkin kau salah lihat. Dia memang pecundang."

Mei Li tampak terkejut, tapi mengangguk. "Maafkan kecurigaan saya, Master."

"Lin Kai," kata Master Qing lagi, suaranya kembali ke nada biasa. "Kau boleh pergi. Kau lolos dengan batas yang sangat tipis. Jangan sia-siakan kesempatan kedua ini."

Lin Kai membungkuk lagi, hatinya berdebar kencang. Ia nyaris! Ia lolos dari pandangan Tetua Agung!

Namun, saat ia berjalan melewati Mei Li, Suster Senior itu berbisik pelan, hanya untuk didengar oleh Lin Kai, "Wang Lei menghilang di tempat kau berdiri tadi. Dan aku tahu kau baru saja berbohong tentang Wang Lei. Aku tidak tahu mengapa Master membiarkanmu pergi, tapi aku akan mengawasimu, Lin Kai. Kau adalah kunci dari hilangnya dia."

Ancaman itu membuat darah Lin Kai membeku. Mei Li tidak puas. Lin Kai adalah satu-satunya saksi dan ia tidak percaya dengan hasil ujian Master Qing!

{Aku harus menyingkirkannya. Cepat atau lambat, dia akan menjadi batu sandungan yang akan menghancurkanku. Tapi dia Jenius Formasi Inti... aku tidak sebanding dengannya. Aku butuh mangsa yang lebih kuat. Lebih banyak Qi.}

Lin Kai terus berjalan, tidak berani menoleh ke belakang. Ia lolos dari ujian, tapi ia kini berada di bawah pengawasan seorang jenius. Di dalam hatinya, sebuah rencana gila mulai terbentuk: Ia harus memperkuat dirinya, dan cara terbaik untuk memperkuat dirinya adalah dengan cara iblis. Ia akan mencari mangsa yang lebih kuat malam ini di pinggiran kota terdekat, jauh dari Sekte.

Ia telah mengambil langkah pertama di jalan iblis, dan sekarang, untuk bertahan hidup, ia harus terus berlari, mencari korban untuk menyempurnakan kultivasinya. Malam ini, Lin Kai si "siswa bodoh" akan menanggalkan kulit dombanya sekali lagi.

//////////////////////////////

Keesokan malamnya.

Pinggiran Kota Qingfeng. Lin Kai berdiri di atap sebuah rumah kosong. Langit malam tanpa bulan memberikan kerudung kegelapan yang sempurna. Ia tahu ia tidak bisa lagi mengambil risiko di Hutan Spiritual Sekte Giok Sunyi, terlalu dekat dengan Mei Li.

Matanya berkilat. Ia membutuhkan Pengumpulan Qi Tingkat Delapan, minimal, untuk membuat Qi Wang Lei stabil dan tidak terdeteksi. Ia telah mengincar targetnya: seorang Kultivator Pengembara yang dikenal karena kesombongannya.

Lin Kai menghembuskan napas. Energi hitam mulai menyelimuti telapak tangannya. Ia harus cepat dan efisien. Jika ia tertangkap di kota ini, seluruh Sekte Giok Sunyi tidak akan bisa melindunginya dari murka para Kultivator Pengembara.

Tepat saat Lin Kai hendak melompat dari atap, sebuah suara dingin menusuk telinganya.

"Hei, bukankah kau murid dari Sekte Giok Sunyi? Mengapa kau berkeliaran di sini, mencari masalah?"

Lin Kai terkejut, seluruh rencana perburuannya buyar. Ia berbalik dan melihat sesosok bayangan yang lebih tinggi dari dirinya, dengan aura yang sangat tenang dan menakutkan. Itu bukan targetnya. Pria ini memancarkan aura Tahap Formasi Inti yang hampir mencapai puncak!

{Sial! Siapa ini? Kultivator Formasi Inti! Aku harus lari!}

Pria itu tersenyum, senyumnya tidak mencapai matanya. "Jangan takut. Aku hanya penasaran dengan aura yang terasa begitu kotor darimu. Kau... Lin Kai, kan? Aku kenal Master Qing."

Pria itu melangkah maju. "Aku punya pekerjaan kecil untukmu. Pekerjaan yang akan sangat membantumu. Tapi sebagai imbalan... aku akan mengambil rahasiamu."

Lin Kai merasakan energi kegelapan pria itu menyelimuti dirinya, jauh lebih pekat dan purba dari Sutra Neraka Penyerapan Astral-nya sendiri. Pria itu bukan hanya kultivator iblis; dia adalah iblis yang sangat kuat!

Lin Kai mencoba melarikan diri, tetapi sebelum ia bisa menggerakkan kakinya, sebuah tekanan spiritual yang tak tertahankan menekannya hingga berlutut.

"Jangan coba melarikan diri, Lin Kai. Teknikmu itu, Teknik Penyerapan Jiwa, sangat menarik bagiku. Aku akan mengajarimu cara menggunakannya dengan benar. Jika kau mau bekerja untukku."

Pria itu merunduk, suaranya berubah menjadi bisikan yang sangat berbahaya.

"Bagaimana, murid kecil? Mau jadi pionku, atau mati di sini dan sekarang?"

Lin Kai menelan ludah, kekuatannya yang baru terasa begitu lemah di hadapan kekuatan Formasi Inti. Untuk bertahan hidup, ia harus berkompromi. Jalan iblisnya ternyata jauh lebih curam dari yang ia bayangkan.

Bersambung...

1
Nanik S
Katanya mengerikan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!