NovelToon NovelToon
Aku Dia Dan Dirimu

Aku Dia Dan Dirimu

Status: sedang berlangsung
Genre:Hamil di luar nikah / Cinta Terlarang / Nikah Kontrak
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Erny Su

"Aku tidak pernah memaksa siapapun untuk mencintai ku, dan jika pun cinta segitiga ini tetap harus berlanjut maka aku akan pastikan bahwa aku akan menjadi pemenang nya. apapun yang terjadi nantinya." ucap Daisy yang sudah putus asa karena tidak bisa melepaskan diri dari cinta yang terus membelenggu nya.

Dengan luka dan tetes air mata gadis cantik itu melanjutkan langkahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erny Su, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21

Kris makin dibuat tercengang dengan itu, karena memang saat dilihat-lihat Adam memiliki kemiripan dengan Aksa tapi kekasihnya bilang bahwa Adam anak dari kedua sahabat Daisy yang juga seorang dokter spesialis.

Sementara itu Adam dan Daisy kini tengah bercengkrama di meja makan sambil sesekali Daisy menyuapi putranya itu, wanita cantik itu juga terlihat fokus pada apa yang sedang dia pelajari saat ini.

Daisy pun sambil sarapan, tapi seperti kebiasaannya dia selalu sarapan telur rebus dan beberapa macam sayur rebus, dan jika tidak minum susu, Dia akan minum jus sayur dan buah.

Hidup sehat dengan makanan sehat meskipun menjadi dokter memiliki resiko gangguan kesehatan yang sangat tinggi, mengingat di tuntut harus siap siaga kapan saja disaat banyak pasien dengan kondisi gawat darurat dan itu juga sering membuat para dokter tidak bisa memiliki jam istirahat yang cukup, belum lagi mereka harus berurusan dengan virus dan bakteri dari berbagai macam keluhan pasien dan itu berlaku untuk setiap dokter di bidang nya.

Daisy sendiri pun memiliki jam terbang tinggi saat masih berada di luar negeri, mengingat rumah sakit tempat dia bekerja tidak pernah sepi pasien dengan keluhan yang membutuhkan penanganan secara langsung dari Daisy selama ini.

Dan tubuh ramping Daisy pun terkadang sering kelelahan dan memiliki banyak keluhan meskipun sebagai seorang dokter dia tau lebih awal sinyal yang diberikan oleh tubuhnya hingga dia bisa mengobati nya lebih cepat meskipun itu keseringan dengan mengistirahatkan tubuh nya.

"Dy sudah selesai, aku sarapan pagi dulu ya setelah itu aku nebeng untuk ke rumah sakit untuk melihat kondisi uncle Dimitri sebelum dia dioperasi."ucap Tiana.

"Hm... kenapa harus nebeng, ada tiga mobil disini lagipula aku tidak akan bisa mengantar mu setelah masuk kerja, dan operasi kali ini akan menghabiskan waktu berjam-jam hingga selesai nanti mau nunggu sampai selesai, belum lagi kalau aku masih sanggup untuk mengantar mu pulang."ucap Daisy yang memang ada benarnya juga.

"Oh my God kamu benar, baiklah aku pinjam mobil mu dulu ya, besok aku bawa mobil kemari."ucap Tiana.

"Lakukan apapun yang penting kamu happy tapi ingat jangan pengaruhi putraku lagi dengan omong kosong mu itu."ucap Daisy.

"Ya Allah Dy aku hanya ingin meringankan beban mu, lagipula tidak ada salahnya dengan itu sekalipun bos dia tau, yang ada dia kesenengan karena dengan adanya Adam dia bisa kembali mengejar cinta lamanya."ucap Tiana yang kini membuat Daisy membungkam bibir Tia dan itu berhasil membuat Kris yang tengah menikmati kopi pun menahan cairan pahit itu agar tidak menyembur keluar karena kaget dengan ucapan spontanitas kekasih nya itu.

"Tia sayang jangan pernah berfikir tentang hal yang tidak pernah menjadi kemungkinan, kita harus tetap waras dan jangan meracuni pikiran dengan khayalan."ucap Daisy.

Tia sendiri malah tertawa ringan saat mendengar kata-kata Daisy tersebut, dia merasa lucu melihat ekspresi wajah Daisy yang kini terlihat menyembunyikan perasaannya terhadap orang yang tengah mereka bahas.

Hingga akhirnya Daisy pun terpaksa pergi meninggalkan putra semata wayangnya dengan baby sitter dan asisten rumah nya, karena Daisy benar-benar harus bekerja dan dihari pertama dia bekerja di rumah sakit kedua setelah rumah sakit nya yang dulu.

Sesampainya di rumah sakit asisten Daisy yang baru adalah seorang perawat pria yang ditugaskan untuk menjadi asisten nya.

Pemuda itu bernama Faris, dia yang kini membawa Daisy menuju ruang pribadi nya, untuk bersiap sebelum akhirnya ia bekerja.

Sementara itu Tiana yang sudah sampai di ruangan ICU bersama dengan Kris wanita cantik itu langsung berkata."Apa uncle akan benar-benar melakukan operasi nya sekarang Jen, Daisy juga masuk kerja hari ini di rumah sakit ini."ucap Tiana yang kini ditatap oleh semua orang termasuk Aksa yang kini berdiri di samping sang mommy.

"What! Daisy ada di sini kamu baru bilang padaku saat ini, dan ah ini gak lucu Tia!!"teriak Jeny yang langsung bangkit dan hendak berlalu pergi untuk mencari keberadaan Daisy.

"Maaf aunty saya susul Jen dulu."ucap gadis cantik itu yang kini terlihat kebingungan.

"Jen! Tunggu!!"seru Tiana yang kini berlari menyusul Jeny yang hampir memasuki lift, bersamaan dengan itu dokter spesialis dalam bersama dengan Daisy pun memasuki ruang ICU.

Daisy yang kini sudah menggunakan pakaian khusus dokter dan masker juga sarung tangannya, memasuki ruangan tersebut tanpa menoleh kearah Aksa yang kini mematung di tempatnya.

"Halo tuan dan nyonya saya dokter bedah jantung yang akan menangani tuan Dimitri, sebelumnya saya akan melakukan pemeriksaan ulang dan tolong kerja sama nya."ucap Daisy yang kini terlihat sungguh sangat keren untuk seorang dokter spesialis bedah jantung dengan penampilan nya.

Aksa awalnya menolak untuk keluar tapi Daisy kembali berkata padanya. "Jika tuan masih tidak bisa bekerja sama dengan kami lalu bagaimana kami akan melakukan tindakan pada pasien."ucap Daisy datang.

Aksa pun keluar dari dalam ruangan tersebut, dan Daisy pun memeriksa kondisi tuan Dimitri yang kini terlihat begitu lemah dengan kesadaran yang rendah.

Daisy pun memeriksanya dengan begitu seksama dan begitu telaten hingga akhirnya ia mengangguk-anggukkan kepalanya pelan tanda dia sudah faham dengan apa yang harus dia lakukan saat ini.

Segera beritahu pada mereka bahwa operasi akan segera dilakukan dan jadwalnya dipercepat karena saat ini kondisinya tidak bisa menunggu lama lagi karena akan sangat beresiko.

"Baik Dok,"ujar Faisal yang kini lebih dulu berjalan keluar dan memberitahu keluarga pasien, sementara Daisy pun pergi meninggalkan ruangan tersebut bersama dokter lainnya yang kini akan bersibuk dengan nya.

Saat itu juga Aksa mengikuti perintah dari asisten dokter yang kini kembali ke ruangan nya untuk bersiap bersama rekannya membawa tuan Dimitri menuju ruang operasi untuk persiapan operasi transplantasi jantung tersebut.

...*****...

Sementara saat ini hampir belasan tenaga medis dikerahkan untuk mempersiapkan semuanya sementara Daisy dan ketiga rekan kerja nya yang baru kini tengah sibuk bersiap dan Daisy pun terus memberikan arahan agar semua benar-benar kompak dan sigap karena tidak ingin ada kesalahan saat melakukan tindakan tersebut.

Akhirnya mereka pun siap termasuk meja operasi dan juga si pendonor yang juga sudah menghembuskan nafas terakhirnya beberapa menit yang lalu seakan mereka telah berjodoh.

Tuan Dimitri pun sudah berada di meja operasi dengan segala alat bantu pernafasan dan alat medis yang diperlukan untuk itu, Daisy dan dokter lain pun sedang berjalan menuju ruang operasi dimana didepan ruang tersebut Jeny Aksa dan nyonya Sisilia sudah menunggu nya.

Daisy yang kini sudah menggunakan jubah khusus dan juga hampir seluruh wajahnya tertutup pun berjalan menghampiri mereka semua, lalu dia kembali berkata. "Nyonya saya akan memulai nya dan saya mohon doa nya semoga semua lancar dan pasien bisa segera sembuh."ucap Daisy yang kini membuat Jeny menatap tidak percaya kearahnya.

Ternyata sahabatnya lah yang saat ini akan berjuang untuk menyelamatkan sang daddy yang sudah membuat Daisy pergi tanpa jejak saat itu.

Daisy hanya sempat melambaikan tangan pada Jeny yang kini hendak memanggil nya, namun tidak sempat karena pintu ruang operasi itu ia tertutup dengan cepat.

"Kakak Sisi yang akan menolong daddy?"ucap Jeny yang kini bercucuran air mata dan nyonya Sisilia pun memeluk putrinya itu.

Sementara Aksa hanya terdiam dengan pikiran yang masih berkecamuk sampai saat seseorang datang."Maaf terlambat honey, tapi dokter nya sudah datang kan, daddy bilang dia dokter terbaik lulusan universitas kedokteran ternama di Jerman."ucap wanita bernama Aurora yang tidak lain adalah istri Aksa.

"Dia sahabat ku kakak ipar, dia Daisy."ucap Jeny yang kini membuat Aurora menatap tak percaya.

"Oh my God, benarkah apa yang aku dengar honey, kenapa kamu tidak meminta dia untuk datang dan lebih cepat mengobati daddy, apa kamu tahu sudah hampir seratus orang yang telah dia selamatkan disaat orang-orang itu sudah hampir tidak tertolong."ucap Aurora yang memang tidak pernah mengenal Daisy.

"Daisy sudah lama pindah ke luar negeri dan orang tuanya tidak memperbolehkan dia untuk berhubungan dengan siapapun."ucap nyonya Sisilia yang sebenarnya merasa bersalah pada Daisy karena tidak bisa menyadarkan suaminya bahwa Daisy jauh lebih pantas menjadi istri Aksa dibandingkan dengan Aurora yang selama ini hanya sibuk mengurus diri sendiri.

Sementara didalam detik-detik menegangkan itu terjadi saat Daisy mulai melakukan transplantasi jantung tersebut. Daisy terlihat lebih tenang dari yang lainnya yang kini terlihat begitu tegang termasuk Faris yang sejak tadi menyeka keringat Daisy dan juga memberi nya minum sementara tangan Daisy terus bersibuk dengan segumpal daging dan peralatan medis yang ia gunakan saat ini.

Sampai berjam-jam lamanya mereka bekerja keras, dan berdoa hingga operasi pertama Daisy di rumah sakit tersebut pun berbuah manis karena semua berjalan lancar.

Saat ini tuan Dimitri pun tengah dipersiapkan untuk dibawa ke ruang ICU untuk memantau perkembangan nya pasca operasi.

Daisy dan asisten nya berjalan lebih dulu diikuti oleh dokter anastesi dan juga dokter dalam, sementara tuan Dimitri diurus oleh satu dokter jaga dan beberapa perawat yang kini telah mengurus perpindahan ruangan.

Saat lapu operasi dimatikan tidak lama pintu terbuka dan Daisy berjalan masih dengan menggunakan jubah dokter nya, namun saat ini dia melepas maskernya dibantu oleh asisten pribadinya yang kini setia berdiri disamping Daisy.

"Bagaimana dengan operasi nya, apa semua lancar bagaimana dengan daddy?"ujar Jeny yang lebih dulu menghampiri Daisy dan memeluk erat sahabatnya yang sangat ia rindukan tersebut.

"Dokter Jen semua berjalan dengan lancar, anda tidak perlu khawatir, dan tolong lepaskan saya tidak bisa bernafas."ucap Daisy yang kini membuat Jeny terkekeh sambil mengecup seluruh wajah Daisy tanpa memberikan nya kesempatan untuk menghindar.

"Muach.. muach... Muach, terimakasih sayang ku kau adalah bidadari penyelamat aku sangat berterimakasih hiks...hiks..." ujar Jeny yang akhirnya menangis sesenggukan di pelukan Daisy yang kini juga ikut terharu.

Andaikan saja sang Mama masih hidup mungkin saat ini dia akan merasa sangat bangga padanya karena telah membalas budi baik tuan Dimitri pada almarhum sang mama.

"Sisi aunty benar-benar tidak tahu jika kamu tidak datang aunty sangat berterimakasih padamu."ucap nyonya Sisilia yang kini juga ikut memeluk Daisy dengan tangis haru nya itu.

"Semua karena yang maha kuasa dan Mama juga papah aunty, Daisy tidak akan bisa seperti saat ini jika tanpa mereka."ucap Daisy.

"Aunty tau dan aunty sangat berterimakasih."ucap nyonya Sisilia.

" Sama-sama aunty, Jen lepas apa kau tidak malu lihat pasien mu datang."ucap Daisy yang kini membuat Jeny terkekeh.

"Aku harus bersih-bersih dulu lebih baik temui daddy mu sebelum dia masuk ruang ICU lagi."ucap Daisy.

"Dokter Anda di tunggu di ruangan anda, ada pasien anda yang baru datang dari luar negeri."ucap Paris yang kini mengakhiri panggilan telepon nya.

"Maaf Jen nanti malam kalau tidak sibuk kita bisa bertemu lagi, tuh daddy mu."ucap Daisy sambil menunjuk kearah tuan Dimitri yang kini dibawa keluar dari ruang operasi untuk kemudian dibawa ke ruang intensif untuk dipantau lebih lanjut sebelum dia siuman dan dipindahkan ke ruang rawat inap.

"Baiklah sayang tunggu aku di rumah mu."ucap Jeny yang kini berlari menghampiri tuan Dimitri yang masih terbaring diatas hospital bed yang kini didorong oleh para perawat dan didampingi oleh dokter jaga.

Daisy tidak melirik kearah Aksa meskipun sudut matanya menangkap pasangan yang terlihat begitu serasi tersebut.

Daisy pun melangkah pergi meninggalkan mereka menuju ke ruangan nya, dia harus bersih-bersih terlebih dahulu sebelum akhirnya ia kembali menemui pasien yang datang dari jauh yang tidak pernah Daisy prediksi, ternyata ada pasien yang terpaksa dia tinggalkan karena kontrak kerja nya sudah berakhir dengan rumah sakit tersebut.

Saat ini waktu sudah menunjukkan pukul 15:30 dan itu artinya jam kerja Daisy akan segera berakhir dan akan digantikan oleh dokter lainnya.

Setelah bersih-bersih Daisy pun langsung menemui pasien nya itu, dia tidak tau kenapa bisa orang itu nekat datang ke rumah sakit nya yang saat ini menjadi tempat Daisy bekerja.

Setelah mereka mengobrol dan Daisy mengerti apa yang orang itu rasakan akhirnya ia pun memberikan saran agar pasien itu agar mengikuti prosedur rumah sakit tersebut, jika memang ingin Daisy yang menangani nya.

Setelah diputuskan bahwa mereka akan berobat di rumah sakit tempat Daisy bekerja, akhirnya bersamaan dengan jam kerja nya yang telah berakhir, Daisy pun bergegas untuk pulang.

Saat dia berjalan bersama Faris menuju lift yang akan membawa nya turun, tiba-tiba saja Aksa menghadang langkah nya. Sambil menatap lekat wajah cantik Daisy yang kini terlihat begitu lelah Aksa berkata.

"Honey Ikut aku." ucap nya tegas.

"Maaf tuan anda menghalangi jalan saya."ucap Daisy yang kini hendak berjalan kearah lain, tapi tangan kekar itu langsung meraih pergelangan tangan Daisy dan menahannya.

"Tuan,

1
Rosdiana Rosdiana
msh ada lanjutannyakh tor?
Erny Su: Tentunya ditunggu ya 🙏
total 1 replies
Syamsiar Samude
bingung ceritaxthor knpa Aksa dibikin jatuh hati sama daesy pdhl sdh mw brtunangan malas rasax lanjut baca bila sll bikn greget
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!