NovelToon NovelToon
The Gold Mountain Of Rae

The Gold Mountain Of Rae

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Wanita
Popularitas:599
Nilai: 5
Nama Author: atika rizkiyana

Putri cantik kerajaan yang bernama Khanina itu memiliki kemampuan mengubah batu menjadi emas pada saat ia dalam keadaan bahagia. Kemampuan Putri Khanina tersebut membuat sang ayah ketakutan akan sesuatu yang menimpanya.
Kemudian Khanina menikah dan menjadi Ratu di kerajaan suaminya. Banyak permasalahan yang menimpanya selama berada di Kerajaan itu, sehingga ia harus menolong suaminya dengan kekuatan yang ia miliki. Namun malang menimpanya. Saat ia mengubah bebatuan menjadi emas, ada seorang yang melihatnya. Masalahpun semakin berat, ia dan suaminya dituduh berkhianat dan harus dipenjara, dan ia harus melarikan anaknya Mahiya yang juga memiliki kemampuan yang sama ke hutan gunung dan terus berada disana hingga akhirnya Mahiya menikah dan memiliki anak bernama Rae. Bebatuan di gunung itupun banyak yang berubah menjadi emas. Rae dan gunung emas menjadi incaran para pengkhianat kerajaan. Apa yang terjadi pada mereka selanjutnya..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon atika rizkiyana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mukaz Mengetahui Dimana Keberadaan Putri Mahiya

Rae, Suli dan Mukaz sampai di hulu sungai bagian Timur kerajaan Jatinra.

Rae turun dari kudanya.

“Apa kau lelah ?” Tanya Rae pada Suli.

“Ya.. perjalanan ini sedikit melelahkan ku, tapi.. jangan khawatir.. aku sudah terbiasa” jawab Suli sambil tersenyum menatap Rae.

“Kita istirahatlah dulu” ujar Mukaz sambil turun dari kudanya. Perlahan ia mendatangi aliran sungai yang sangat jernih dengan aliran air yang tenang.

“hm.. air ini begitu segar” ucap Mukaz sambil mencuci wajahnya di aliran sungai itu.

“Ayo turun, cepat kesini.. Suli” ucap Mukaz.

“yaa.. baiklaaahh..” jawab Suli.

Suli mendatangi Mukaz, namun hanya duduk di batu sungai menatap aliran air yang begitu jernih.

Tak terasa, matahari mulai bersinar mengganti gelap menjadi terang.

Rae pun mendatangi mereka berdua di dekat aliran sungai itu.

“Kau tak ingin menikmati sejuknya air ini, Rae?” tanya Mukaz.

Rae hanya tersenyum mendekati aliran sungai sambil menyentuh air itu dengan tangannya lalu menggenggamnya. Rae tampak merindukan sesuatu dari sungai itu. Ia teringat dengan ayah dan ibunya kala itu sering bermain ditepi aliran sungai ini.

“Tak lama lagi, kita akan sampai ke tempat dimana aku, ayah dan ibuku tinggal di hutan ini” ucap Rae pada Suli dan Mukaz.

“Rae, kata ayahmu Davin, kau akan beritahu kami apa tujuan kita ke hutan gunung ini jika kita telah sampai. Aku rasa saat ini kita sudah sampai di hutan gunung. Bisa kau beritau kami apa tujuan kita datang kesini ?” ucap Mukaz.

Sesaat Rae terdiam. Ia lalu menarik napas panjang dan menghembuskannya seolah melepas sebagian beban yang memenuhi dadanya saat itu.

“kita datang ke sini untuk mencari keberadaan ibuku, Putri Mahiya” jawab Rae.

Sontak Suli dan Mukaz terkejut.

“Ibumu ?.. putri Mahiya ?.. bukankah kau katakan dia sudah meninggal dan hilang karena jatuh ke jurang ?” Tanya Mukaz dengan nada panik dan terkejut mendapati kabar jika ibunya Rae masih hidup.

“ya.. ibuku benar telah jatuh ke jurang yang dalam di hutan gunung ini. Dan aku juga melihatnya secara langsung. Tapi aku tau, saat ini dia masih hidup.” Ucap Rae sambil menatap wajah Mukaz yang terperanjat dan kebingungan.

“Darimana kau tau jika ibumu masih hidup ?” tanya Mukaz kembali.

“Apa kau tau jika ibuku bisa mengubah bebatuan menjadi emas ?”.. tanya Rae.

“ya aku tau. Karena itulah Raja Indrana dan Farami mengintai kalian dahulu” jawab Mukaz.

“Ya kau benar. Ibuku mendapatkan keahlian itu dari ibunya Ratu Khanina. Dan yang aku tau dari kakek Diaru, ketika ia (Putri Khanina) meninggal, maka emas yang pernah diubahnya, kembali menjadi bebatuan seperti biasa. Tapi tidak dengan batu emas yang pernah ibuku berikan kepadaku. Emas itu belum berubah.” Ucap Rae dengan ekspresi wajah yang datar.

Sesaat setelah mendengar perkataan Rae, Mukaz teringat suatu kejadian. Wajah Mukaz tampak pucat, ia sangat gugup dan tambah kebingungan.

“ceritakan padaku Rae, seperti apa ibumu?,.. Mmmaksudku,... rraambutnya.. kulitnya, tingginya, hidungnya.. semuanya ia seperti apa Rae ?” terlihat gugup yang luar biasa tak bisa ditutupi dan sangat terlihat jelas dari Mukaz.

“kau kenapa Mukaz ?” tanya Rae heran..

“Ttidakkk.. aku tidak apa-apa, aku hanya ingin tau, Rae..” jawab Mukaz sambil menghela napas panjang.

“Ibuku sangat cantik, ia berambut panjang, hidungnya mancung dan berkulit putih dan halus. Ia tinggi dan memiliki mata yang indah.” Jawab Rae sambil memandang dengan pandangan yang dalam ke arah aliran sungai. Sesaat mata Rae terlihat kosong. Sungguh Rae memendam kerinduan dan kesedihan yang mendalam selama ini.

Mendengar ciri-ciri yang disebutkan Rae, Mukaz hanya terdiam. Matanya liar kesana kemari. Ia teringat akan kejadian yang dialaminya kala itu :

 

______-------_______

Kala itu, Mukaz sedang berkuda dan bermain ke sungai. Ia melihat ada perempuan dalam kondisi tertidur tersangkut dibebatuan di pinggir sungai tersebut. Kemudian ia kembali ke rumahnya untuk memberitahu ayahnya.

“Ayah... Ayaaahhhh... !!!” Mukaz berlari kencang menemui ayahnya yang kala itu berada di ruang utama pimpinan suku Ahradya.

“ada apa anakku, Mukaz ?” tanya ayahnya (pimpinan suku Ahradya).

“Di sungai ada seorang mayat perempuan. Cepat ayah... Pergilah kesana.”

Dengan menunggangi kuda, ayahnya bergegas pergi ke sungai dan melihat perempuan yang dikatakan oleh anaknya Mukaz.

Setelah sampai di sungai, ayahnya menarik tubuh perempuan itu ke pinggir sungai dan memeriksa nadi di lehernya. Ternyata..

“dia masih hidup, Mukaz!!!, ayo cepat bantu ayah, kita akan bawa dia ke rumah.” Perintah ayah Mukaz.

Sampai di rumah pimpinan suku Ahradya (rumah Mukaz dan Suli), perempuan yang merupakan putri Mahiya tersebut dirawat oleh ibunya Mukaz. Sampai beberapa hari, barulah Putri Mahiya sadarkan diri. Namun Ia tidak mengatakan kepada siapapun bahwa ia adalah Putri Mahiya dari kerajaan Jatinra.

“kau siapa nak ?”.. tanya ibu dari Mukaz.

“ibu.. aku anak petani di lereng gunung ini. Aku melarikan diri karena ada perampok yang masuk ke rumah kami malam itu. Aku berlari dengan kencang, sehingga aku jatuh, lalu aku tidak tau lagi apa yang terjadi. Tolong biarkan aku tinggal disini, dan jangan katakan pada siapapun jika aku disini, karena nanti aku akan dibunuh oleh mereka.”

“Baiklah nak.. kamu tenanglah. Tidak ada yang bisa menyakitimu disini. Nanti tinggalah bersama kelompok para wanita di desa ini, kau akan diperlakukan baik disitu, mereka juga merupakan keluarga dari suku Ahradya” Ucap Ibunya Mukaz.

Hanya ayah, ibu dan Mukaz yang mengetahui kejadian itu. Dan setelah kejadian itu, wanita yang merupakan Putri Mahiya itu tinggal di kelompok perempuan keluarga suku Ahradya dan tidak ada masalah yang terjadi setelah itu.

______--------______

Ketika Mukaz terdiam dan termenung mengingat kejadian beberapa tahun lalu dan ciri-ciri wanita itu sama seperti yang disebutkan oleh Rae, Mukaz ingin memberitau kepada Rae bahwa sepertinya wanita itu adalah ibunya.

“Rae... Aku..

(Tiba-tiba terdengar suara ranting kayu yang patah karena terpijak oleh seseorang seseorang) trakkk..

Rae, Suli dan Mukaz dengan bersamaan memalingkan wajah mereka ke arah sumber suara. Lalu terlihat ada seseorang yang berlari.

“Siapa itu ?!!” teriak Rae.

“sepertinya ada yang mengintai kita” ucap Mukaz.

Mukaz lalu mengeluarkan pedangnya menaiki kuda dan mengejar sesosok orang yang menguping pembicaraan mereka tadi. Namun sayangnya ia berhasil bersembunyi dan tidak diketahui oleh Mukaz. (Seseorang itu merupakan komplotan Juna).

Rae, Suli dan Mukaz dalam keadaan panik, tiba-tiba datang seorang prajurit berkuda dengan kencang dari istana.

Ia turun dari kudanya dan berkata.

“Wahai rajaku, sungguh ini merupakan perintah dari ayah anda Tuan Davin. Cepatlah kembali ke istana.” Ucap prajurit istana.

“Apa yang terjadi ?” tanya Rae heran..

“menjelang subuh tadi, tahanan komplotan Farami terbakar dan mereka tidak ada disana” jawab prajurit.

“Farami... ? Apalagi yang akan dilakukannya !” gumam Rae.

Mendengar kejadian itu, Rae, Suli dan Mukaz bergegas menaiki kuda mereka lalu kembali ke istana.

 

 

 

 

1
Yuzuru03
Ada banyak emosi dalam cerita ini, aku suka sekali!
atika rizkiyana: Alhamdulillah.. terima kasih Yuzu..
total 1 replies
Sterling
Mantap banget ceritanya!
atika rizkiyana: Alhamdulillah.. terima kasih..
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!