Ini adalah kisah seorang pria kaya dingin yang memiliki misophobia. Yang terkena sebuah jebakan dari seorang wanita yang sangat dibencinya.
Tapi, apa jadinya bila jebakan ini berakhir menjadi sebuah berkah?
Kehidupan mereka berubah, mulai dari rasa benci yang kini menjadi cinta.
Albert Robert Nero, akankah pria kaya dingin ini mampu meluluhkan hati seorang Sena Laurenchia si wanita nakal?
Baca kisah mereka di BOS DINGIN MENGEJAR ISTRI NAKAL.
***
Sikap dingin seorang Antonio Lefrand tidak membuat Aurelie Daneliya berhenti mengejarnya. Karena Aurelie tahu, di balik sikap dinginnya terdapat hati yang sangat lembut.
SEASON 2 (MENCURI HATI BOS DINGIN)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Su Hwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BDMIN 29
ting
(suara pesan masuk)
Will : Apakah kau di apartemen? Aku mau mampir sebentar.
Sena membaca pesan itu dan tersenyum.
Sena : Ya, aku di apartemen. Datanglah, akan kutunggu. Bawakan kue kesukaanku seperti biasa, ya.
Sena membalas pesan Will dengan senyuman karena sepertinya ketakutan akan kehilangan sosok sebaik Will dalam hidupnya tidak akan terjadi.
ting tong
ting tong
"Cepat sekali dia datang." gumam Sena kemudian membuka pintu.
ceklek
"Hai, masuklah." kata Sena mempersilakan.
"Apakah kau sedang sibuk? Aku tidak mengganggu kan?" tanya Will dengan senyum tipis.
Sena mengernyitkan dahinya,
"Tentu saja tidak. Lagi pula sejak kapan aku merasa terganggu dengan kedatanganmu?" kata Sena berlalu ke dapur.
"Ku buatkan lemon tea ya." kata Sena menawari.
"Hemm" jawab Will singkat.
"Dimana Alnorld?" tanya Will.
"Dia ada di kamar, sedang tidur." jawab Sena sembari memberikan lemon tea buatannya pada Will.
"Thanks"
"U're welcome."
Tiba-tiba suasana menjadi canggung, Sena dan Will keduanya tidak ada yang mau membuka suara.
"Emm, apakah ada yang ingin kau tanyakan?" tanya Sena akhirnya membuka suara terlebih dahulu.
"Tidak ada." jawab Will singkat tanpa menatap Sena.
"Kau tidak ingin tahu tentangku dan Albert?" tanya Sena lagi.
"Aku tidak ingin menanyakannya, tapi kalau kau ingin cerita silakan. Aku akan menjadi pendengar yang baik untukmu seperti biasa." jawab William menatap Sena dengan tersenyum teduh.
"Kenapa?" tanya Sena.
"Kenapa apanya?" tanya William bingung.
"Kenapa kau tidak bertanya?" tanya Sena lagi.
"Aku hanya takut, kebenaran yang akan kau ceritakan akan membuat hatiku sakit. Aku mungkin belum sanggup untuk menerima hal itu." jawab William menundukkan pandangannya.
"Will...."
"Tidak apa-apa, Sena. Asal kau bahagia." kata Will tersenyum.
"Sena." William memanggil Sena dengan lembut.
"Ya?"
"Kalau aku meminta satu hal, apakah kau akan mengabulkannya?" tanya William.
"Apa?" tanya Sena menatap mata William.
"Beri aku kesempatan, kumohon." kata William memohon.
"Tapi Will...." kata Sena terpotong.
"Apakah kau sudah berencana untuk bersatu dengannya?" tanya William dengan sorot mata yang meredup.
"Tentu tidak, Will. Dia kan sudah punya tunangan." jawab Sena.
"Kalau begitu, beri aku kesempatan. Seperti yang kau tahu, sejak dulu aku sangat mencintaimu. Tidak peduli bagaimana statusmu sekarang. Aku bahkan menyayangi Alnorld dan menganggapnya seperti putraku sendiri." kata William menggenggam erat tangan Sena.
"Will, kau pria yang sangat baik. Kau terlalu baik sampai aku merasa tidak pantas. Kau seharusnya bisa mendapatkan wanita yang lebih baik, bukan seorang ibu satu anak dari hamil di luar nikah sepertiku." kata Sena menunduk.
"Pantas tidaknya kau untukku, hanya aku yang tahu. Setidaknya, biarkan aku berusaha lebih dulu. Kau jangan menolakku begitu saja. Aku akan menunjukkan padamu bagaimana cintaku." kata William.
Sena terdiam, seandainya tidak ada Albert dan Alnorld di hidupnya mungkin ia akan dengan senang hati menerima pria baik seperti William untuk membuatnya bahagia. Tapi sekarang tidak mungkin, karena satu-satunya kebahagiaan Sena adalah dengan putranya Alnorld. Bila pengacau kecilnya itu bahagia, maka ia pasti juga bahagia.
"Aku tahu, kau pasti ragu karena sekarang prioritas hidupmu bukan hanya tentang dirimu sendiri. Tapi juga Alnorld. Aku menyayanginya, Sen. Dan aku yakin kau tahu itu. Kau tidak perlu menjawabnya sekarang. Aku akan memberimu waktu untuk berfikir." kata William mengelus rambut panjang Sena.
"Maafkan aku, Will." kata Sena dengan mata berkaca-kaca.
"Tidak apa-apa." kata William tersenyum.
Setelah itu Sena mulai menceritakan apa yang terjadi antara dirinya dan Albert hingga lahirlah Alnorld. Sena juga menceritakan bagaimana ia dan Alnorld harus kembali ke Negara X bersama dengan Albert.
Tanpa Sena dan William sadari, sedari tadi ada sepasang telinga yang mendengarkan obrolan keduanya. Dan di tempat yang tidak jauh dari ruang tamu dimana Sena dan William duduk mengobrol. Alnorld diam membisu bersandar pada tembok di belakangnya.
"Mommy......" gumam Alnorld.
###################
Hallo semuaaaaaaa
Maafkan karena beberapa hari tidak UP.
Kemarin author sangat sibuk sampai tidak ada waktu untuk berdiam di kamar dan melanjutkan kisah Albert, Sena, Alnorld dan William.
Dan kemungkinan seminggu kedepan author juga bakal jangan up karena ada acara keluarga yang pasti akan membuat author sibuk. Tapi author akan tetap mengusahakan untuk up selambat-lambatnya 3 hari sekali.
Terima kasih untuk pengertiannya.
Dan sampai jumpa di chapter selanjutnya...
😘😘😘
Oh iya, jangan lupa ya untuk membaca novel terbaru author.
"My Ugly Husband"
bikin baper