cinta yg berbalas takdir yg tak mendukung
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ika Nanda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 34
kalian pun pergi keluar, kali ini jimin menyetir sendiri dan johan dengan mobil lain tetap mengikuti kalian dari belakang. kau pun melihat beberapa aku media sosial dan melihat
"syukur lah, seperti nya para penggemar mu tidak mengenali ku saat dance semalam. aku hanya tidak ingin, rencana kita akan berbeda jika pada penggemar sudah mengetahui nya... " ucap mu melihat ke arah jimin
"hemm, semoga semua nya berjalan lancar sampai akhir.." jimin mengusap kepala mu dan mengecup lembut tangan mu
setelah sampai di tempat yg kalian tuju, kau memakai kacamata agar tidak terlihat mencolok saat berjalan bersama jimin. kalian pun makan beberapa street food, dan saat akan kembali kau melihat ada orang jual gulali di seberang jalan
"aku mau itu... " melihat jimin menunjuk ke arah gulali
"kau tunggu lah di sini, aku akan pergi membeli nya... " ucap jimin
saat jimin akan menyebrang ada sebuah mobil yg sangat kencang yg sepertinya sengaja ingin menabrak jimin, kau yg memerhatikan mobil tersebut langsung reflek menarik jimin dengan kuat ke arah mu
"jimin..... " teriak mu menarik nya ke arah mu. dan jimin pun jatuh tepat di atas mu, kau yg tertimpa tidak lagi merasakan sakit. kau langsung membantu jimin bangun dan matamu mengawasi mobil tersebut"dia tidak menutup bk mobil nya"ucap batin mu
"sayang, kau tidak apa-apa" jimin memegang mu dan ternyata"lengan mu berdarah, kita pulang sekarang "ucap jimin memapah mu ke dalam mobil
johan yg baru tiba membeli minuman pun sedikit bingung
" nona, apa yg terjadi.. "tanya johan panik
" kau, darimana saja?? "ucap mu memandang tajam johan
" aku yg meminta nya untuk membeli minuman di ujung sana"saut jimin
kau pun masuk ke dalam mobil di ikuti oleh jimin
"coba aku lihat.. " jimin memegang tangan mu
"kemudikan saja mobil nya, atau orang akan semakin membuat berita yg tidak-tidak tentang mu" menarik tangan mu
"yg benar saja, di saat seperti ini kau masih memikirkan aku.. " mulai menjalan kan mobil
kau tidak bicara sepatah kata pun sampai di rumah. setelah turun dari mobil jimin dan johan langsung menyusul mu yg masuk begitu saja. kau pun duduk dan melihat luka mu
"biar aku bantu... " ucap jimin dan johan langsung mengambil kotak p3k langsung memberikan nya pada jimin
"nona maaf kan aku, aku seharusnya tidak meninggal kan mu... " ucap nya membungkuk di samping jimin
"bukan aku, tapi jimin. seharus nya kau tidak meninggalkan nya. apa kau lupa pesan ku!!! " kau memandang johan dengan tajam
"iya nona, sekali lagi aku minta maaf nona.. " dia kembali membungkuk
"kau boleh pergi... " ucap mu kesal
jimin yg sedari tadi melihat mu sembari membersihkan luka mu hanya diam tidak bicara, sampai selesai baru dia mulai bicara
"aku akan menelfon menejer ku untuk masalah ini... " jimin memandang mu
"tidak, aku akan mencari tahu nanti. sekarang kau hanya harus fokus pada konser mu." kau memegang tangan jimin"apa kau baik-baik saja... "menatap jimin
" aku baik-baik saja, kau yg terluka. karena aku menimpa mu tadi.. "jimin mengerut kan dahi nya
" aku tidak papa, aku juga biasa kau timpah... "kau tersenyum. menyadari perkataan mu jimin pun tertawa
" ini tidak waktu nya bercanda Cintya... "ucap jimin memberhentikan tawa nya
" tapi kan aku benar. mungkin mobil tadi tidak sengaja karena terburu-buru... "kau mencoba menenangkan jimin
" tapi yg di lakukan nya itu tidak baik... "
"emm, aku tau. semoga kita tidak bertemu dengan orang seperti itu lagi.. "
kalian pun masuk ke kamar, kau pun pergi mengganti baju "sudah jelas mobil tadi sengaja, siapa sebenarnya yg dia incar.. " batin mu bertanya-tanya. kau pun keluar dengan piyama pendek
"ah sayang, ponsel mu tadi bunyi." jimin menunjuk ke arah dimana ponsel mu berada
"oh ya, siapa?? " tanya mu kepada jimin, namun jimin hanya mengangkat bahu nya
"ooh ini dohe, aku akan menelfon nya. aku pergi ambil air dulu ya... " pamit mu ke jimin melihat botol minum yg sudah habis
"dohe... " sapa mu
"Cintya, lama tidak menelfon mu. kau tadi kemana?? "
"oh maaf aku tadi sedang di kamar mandi. apa ada sesuatu??? " tanya mu membuka kulkas dan mengambil botol minum
"hemm, tidak hanya menanyakan kabar mu?? " ucap dohe
"hemm, aku baik. bicara lah ada apa? kau tidak mungkin hanya menanyakan kabar" meminum air
"hemm benar. Cintya, lim sepertinya ada di K***a. aku tadi tidak sengaja bertemu dengan nya saat membeli makan." mendengar itu kau langsung berhenti minum. "dia juga menanyakan tentang mu, aku bilang bahwa kau sudah menikah. dia memaksa ku memberitahu dengan siapa kau menikah, aku bilang dengan sesama pengusaha. seperti nya dia tidak percaya, Cintya mengingat dia dulu seperti itu saat masih ada kedua orang tua mu. aku khawatir dia akan mencari tahu tentang mu. " sambung dohe menjelaskan
"hemm, baiklah aku mengerti" kau pun sampai di kamar membawa botol air minum
"jangan biarkan johan jauh darimu, apalagi ini jimin sudah mulai tour kan. jika butuh aku, hubungi aku saja... " ucap dohe dengan penuh perhatian
"emm, aku mengerti... " kau pun menutup telfon nya dan duduk di tepi ranjang
"apa ada masalah?? " jimin memandang mu yg sedang duduk dan sedang live
"tidak, dia hanya bertanya apakah aku di rumah sendiri. dia juga bilang jika butuh dia untuk menemani tinggal menelfon nya.. " ucap mu hanya memberitahu ujung cerita
"istirahat lah, aku akan selesai kan dengan cepat.. " ucap jimin
"santai saja, aku juga membawa laptop ku untuk kerja.. " tersenyum ke arah nya
"oke baiklah"
kau pun duduk di atas ranjang menyandar sembari membuka laptop mu, melihat apakah kejadian tadi sudah masuk ke media. "ternyata benar.. " ucap mu dalam hati saat melihat kejadian tadi beberapa foto yg di ambil sesaeng langsung tersebar. kau pun berfikir "apa mungkin tadi itu dia, secepat itu dia mendapat informasi. " kau masih bicara dalam hati. kau mulai mengecek informasi tentang lim namun tidak menemukan nya. "sepertinya ini harus di cari tau, tapi lihat saja dulu beberapa hari kedepan. jika ada keanehan aku harus mengsurus nya sendiri.. " ucap hatimu memandang ke arah jendela. kau menutup laptop mu dan meletakkan di atas meja, membaringkan tubuh mu dan membuka ponsel mu untuk mengirim pesan kepada dohe. "besok aku ingin bertemu, di kafe biasa nya. " pesan mu. tak butuh waktu lama dohe pun membalas"jam..?? "kau pun bertanya pada jimin
" jimin, apakah besok harus pergi pagi?? "mengangkat kepala mu melihat nya
" tidak begitu pagi, mungkin jam 11.00. ada apa sayang?? "tanya balik jimin
" tidak, aku hanya memastikan. besok aku ingin bertemu dengan dohe, sudah lama tidak bertemu dengan nya"pamit mu
"emm, pergilah... "
"terimakasih.. " tersenyum
kau pun kembali mengirim pesan kepada dohe "jam 12.30 siang" jawab pesan mu"oke.. "balasan dohe
kau pun meletakkan ponsel mu dan berbaring melihat langit-langit kamar mu sembari mengingat kejadian 8 tahun lalu saat orang tua mu masih hidup. lim adalah anak dari salah satu partner kerja ayah mu, pertemuan mu dan lim yg tidak sengaja itu membuat lim jatuh hati pada mu. walau kau sudah menolak nya dengan lembut, dia tetap saja mengejar mu. kejadian yg tak terlupakan adalah lim yg mengejar mu sampai ke rumah, dia juga bersikap kasar agar kau menerima cinta nya sampai semua itu di lihat langsung oleh orang tua mu. setelah kejadian itu ayah mu mendatangi ayah lim untuk mengingat kan jika lim mendekati mu lagi ayah tidak segan untuk melapor pada polisi walau pun di antara ayah dan ayah nya lim memiliki kontrak kerja. setelah hati itu lim tidak pernah datang atau terlihat lagi, ternyata dia di kirim ayah nya ke P*****s untuk menekuni bisnis ayah nya. 2 tahun setelah nya aku mendengar dia telah menikah, tepat dengan tak lama meninggal nya ke dua orang tua ku. tapi sekarang dia kembali ke K***a, apa dia akan membuktikan ucapan nya terakhir kali. "ah ini pasti hanya ketakutan ku saja... " ucap batin mu sembari menggeleng kan kepala mu. jimin tiba-tiba mengejutkan mu....
Bersambung.......