Mia Maulida seorang wanita berusia 36 tahun dengan dua orang anak yang beranjak remaja menjalankan multi peran sebagai orangtua, isteri dan perempuan bekerja, entahlah lelah yang dirasa menjalankan perannya terbersit penyesalan dalam hati kenapa dirinya dulu memutuskan menikah muda yang menjadikan dunianya kini terasa begitu sempit, Astaghfirullahal'adzim..lirihnya memohon ampun kepadaNYA seraya berdoa dalam hati semoga ada kebaikan dan hikmah yang dirasakan di masa depan, kalaupun bukan untuknya mungkin untuk anak anaknya kelak.
Muhammad Harris Pratama seorang pengusaha muda sukses yang menikah dengan perempuan cantik bernama Vivi Andriani tujuh tahun lalu, nyatanya kini merasakan hampa karena belum mendapatkan keturunan. Di saat kehampaan yang dialaminya, tak disangka semesta mempertemukan kembali dengan perempuan cantik berwajah bening nan teduh yang dikaguminya di masa putih abu-abu. Terbersit tanya kenapa dipertemukan saat sudah memilki kehidupan dengan pasangan masing-masing?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mutiah Azzqa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9
*Kembali ke masa sekarang
Setelah mengantarkan Zahra, Vivi dan Aris menuju ke rumah kakaknya untuk mengantarkan Shafa pulang. Tadinya Vivi mau mengajak keponakannya itu untuk menginap di rumahnya, tapi Shafa menolak karena repot besok harus berangkat ke sekolah.
Di sepanjang perjalanan Aris masih berfikir kok bisa Mia sudah memiliki anak yang beranjak remaja, berarti Mia menikah di usia yang sangat muda, mungkin saja setelah lulus sekolah langsung menikah. Karena banyak pertanyaan tentang Mia, Aris bertanya kepada Shafa.
" Shaf..Zahra tuh anak ke berapa? Punya adek atau kakak nggak?"
"Punya adek laki-laki satu, namanya Zayan kelas VII sekolah di Al-Abrar juga..kalau kakak nggak punya" jawab Shafa detail
Aris mengangguk angguk, sambil ber ooh..ria.
"Zayan tuh termasuk anak baru yang lumayan populer di sekolah, banyak fansnya sampai kakak kelas juga ada. Gila aja..ada tuh temen sekelasku yang suka Zayan tapi tuh lucu, nggak tau kalau Zahra itu kakaknya" ucap Shafa
"Kenapa bisa punya banyak fans? Ganteng..?" Tanya Vivi
"Iya cakep Tan.., tinggi, hidungnya mancung terus mungkin karena jago basket jadi banyak yang suka, tapi anaknya keliatan cuek banget sih. Ya..sebelas dua belas lah sama Zahra" jawab Shafa.
"Jangan-jangan kamu juga suka sama Zayan kak?, makanya kamu deket banget sama kakaknya.." tanya Vivi curiga kepada keponakannya.
"Ih..apaan sih Tan, ya nggak lah..ngapain suka kok sama adek kelas apalagi adeknya sahabatku sendiri..aneh.."
Untuk memenuhi rasa penasarannya, Aris mulai lagi bertanya kepada Shafa dengan banyak pertanyaan seperti;
"Kalau papanya Zahra tau nggak kerjanya apa?"
"Mamanya Zahra kerja juga atau nggak?"
" Biasanya mereka kalau ke sekolah naik apa?"
Dan masih banyak pertanyaan lainnya, yang membuat Vivi sempat berfikir kok tumben suaminya jadi kepo banget sama hidup orang lain..?
Daripada mendengarkan suaminya tanya-tanya terus ke Shafa tentang Zahra, Vivi mulai menyalakan audio mobil, dan musik yang diputarkan lirik lagunya membuat dada Aris seperti tertusuk dengan kata-katanya
Kemana kau selama ini?
Bidadari yang 'ku nanti
Kenapa baru sekarang kita dipertemukan?
Sesal takkan ada arti
Karena semua telah terjadi
Kini kau telah menjalani, du-du-du-du-du
Sisa hidup dengannya
Mungkin salahku melewatkanmu
'Tak mencarimu sepenuh hati, maafkan aku
Kesalahanku melewatkanmu
Hingga kau kini dengan yang lain, maafkan aku
Jika berulang kembali
Kau 'tak akan terlewati
Segenap hati 'ku cari, du-du-du-du-du
Dimana kau berada?
Mungkin salahku melewatkanmu
"Tak mencarimu sepenuh hati, maafkan aku, oh
Kesalahanku melewatkanmu
Hingga kau kini dengan yang lain, maafkan aku
Walau 'ku terlambat
Kau tetap yang terhebat
Melihatmu (melihatmu), mendengarmu (mendengarmu)
Kaulah yang terhebat
** ( Sheila on 7 : Yang Terlewatkan )
Akhirnya mobil Aris tak terasa sudah sampai di rumah mas Andre, mereka semua turun dari mobil. Aris dan Vivi masuk ke dalam rumah kakaknya mengantar Shafa sebentar, kemudian langsung pamit pulang karena waktu sudah semakin malam.
Setelah selesai mengantarkan Zahra dan Shafa pulang, akhirnya Aris dan Vivi tiba di rumah sekitar jam 10 malam lebih. Mereka langsung masuk ke dalam kamar dan keduanya memutuskan untuk langsung mandi karena badan terasa lengket dan gerah.
Aris dan Vivi memutuskan untuk mandi berdua sekalian, alasannya supaya cepat. Tapi ternyata tidak, karena mereka mandi disertai dengan aktivitas suami isteri yang sangat menyenangkan sekaligus melelahkan. Keduanya saling bekerjasama untuk melayani satu sama lain.
Aris ingin menyalurkan hasratnya yang menggebu dan penuh gelora, entah kenapa seperti ingin melampiaskan gejolak aneh yang ada di dalam dadanya setelah mengetahui kenyataan tentang Mia. Aris membawa Vivi ke dalam arus permainan yang sangat melenakan dan menaklukkannya sampai Vivi tidak bisa berkutik lagi, dan akhirnya keduanya merasakan kepuasan bersama.
Setelahnya mereka mandi besar dengan sebenar-benarnya mandi, kemudian bersuci mengambil air wudhu, lalu melaksanakan ibadah sholat Isya' berjamaah sebelum mereka naik ke atas ranjang king size yang sangat empuk, saling memeluk dan tidak butuh waktu lama untuk keduanya terlelap bersama ke alam mimpi karena sangat kelelahan.
*
*
*
*
Terimakasih banyak untuk semua yang sudah meluangkan waktu untuk membaca cerita ini, doakan ya semoga setiap hari selalu bisa update dan bisa menyelesaikan kisah ini sampai akhir dengan baik.
Sekali lagi Terimakasih.
🙏🙏💚💚💚💚💚