NovelToon NovelToon
Pesugihan Siluman Ular

Pesugihan Siluman Ular

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri
Popularitas:11.8k
Nilai: 5
Nama Author: Dheana Echa

Perjalanan seorang lelaki dalam menjalani pesugihan untuk membahagiakan keluarganya, akankah semua kekayaan yang akan dia dapatkan bisa membahagiakan keluarganya atau hanya akan menjadi penyesealan dikemudian hari....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dheana Echa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22

"Room... Romli... keluar!!" Teriak dari luar rumah Romli.

Romli di dalam rumah terkejut mendengar teriakan pria itu.

"Nur, siapa sih?? Maghrib-maghrib kok ya teriak teriak" tanya Romli heran, kedua nya saling pandang

"Yo gak tahu kang" jawab Nur sambil menggelengkan kepalanya.

"Room, Romli, ayo keluar, jangan sembunyi sampean Rom" Teriak pria itu lagi,.

Romli dan Nur pun saling tatap dan buru buru keluar menemui pria itu.

"Kamu ya!!, kamu benar benar kurang ajar, baru juga jadi orang kaya sudah sombong, ada orang main saja langsung kalian usir, apa kalian pikir istri ku mau cari utangan di rumah mu!!' Ujar pria itu berteriak-teriak sambil menunjuk nunjuk pada Romli.

Romli yang tidak tahu apa apa hanya terbengong melihat pria itu memarahi nya sambil berkacak pinggang....

"Kenapa kalian hanya diam, ayo usir aku juga, jangan hanya berani sama perempuan saja'ujar pria itu lagi sambil menantang Romli....

"Sebentar kang, ini ada apa??" Sahut Romli kebingungan.

"Alah kalian, jangan berani nya sama perempuan saja" ujar pria itu semakin tidak terima.

Sedangkan perempuan berbadan gendut itu berulang kali mendenguskan mulut nya kearah Romli.

"Loh, sik to kang Ali, ini ada apa??" Tanya Romli semakin heran.

"Ada apa ada apa, kalian usir istri ku tadi, apa kamu masih pura pura lupa" sahut pria itu sambil menunjuk Romli.

Karena teriakan pria itu, para tetangga Romli kembali berdatangan.

"Ada apa kang Ali kok marah marah" gumam salah satu tetangga dan akhir nya mendekat kerumah Romli.

"Siapa yang ngusir kang, saya menyuruh nya pulang karna memang saya baru pulang, saya

sudah lelah kang, istri sampean ngomong nya ngelantur, mau ngutang tapi maksa maksa" jawab Romli mengatakan apa ada nya.

"Jangan ngada ngada sampean, mana mungkin istri ku mau ngutang, gak mungkin" sahut pria itu tidak terima.

Sedangkan perempuan gendut itu mengangguk anggukan kepala nya sambil mencebikan mulut nya, menyetujui apa yang di katakan sang suami.

"Kami yang dengar sendiri kang Ali, yu Tumirah tadi datang mau ngutang" sahut salah satu tetangga Romli.

Sedangkan perempuan gemuk itu memberi isyarat sang suami agar tidak percaya dengan apa yang di katakan para tetangga Romli

Pria yang di panggil Ali itu pun menoleh ke arah tetangga Romli itu.

"kalian jangan membela tetangga kalian, sampean di kasih apa saja sama tetangga sampean ini, tetangga sampean yang satu ini sekarang jadi sombong, baru juga kaya, ada orang mau mampir saja sudah langsung di usir" ujar pria itu mengumpat tetangga Romli sambil menunjuk nunjuk tetangga Romli dan Romli bergantian.

"Kang, kami gak membela kang Romli, tapi kenyataan nya begitu, istri mu mau pinjam uang, tapi kang Romli gak kasih karna kata nya gak ada, malah istri sampean bilang mau buat beli beras, sama kang Romli mau di kasih beras, trus istri sampean malah bilang kata nya uang itu gak cuma buat beli beras saja, tapi buat bayar yang lain nya" cerocos tetangga Romli bercerita panjang lebar,

perempuan gendut itu geram, melotot tajam menatap pria yang mengadu itu.

Sedangkan aduan tetangga Romli di angguki tetangga yang lain nya.

Pria itu langsung menatap sang istri.

"kamu jangan percaya mereka pak, buat apa aku ngutang, uang dari sampean saja sudah lebih lebih kok, mereka semua Fitnah aku pak" ujar perempuan itu berkilah membela diri nya.

"kalian dengar sendiri kan, uang dari ku saja sudah lebih lebih,

kalian jangan asal Fitnah istri ku," ujar pria itu semakin berang dengan aduan sang istri.

"Kang Ali... kang Alu!!, mau sampai kapan sampean di adu domba istri sampean," seloroh salah satu tetangga Romli.

Pria itu pun kembali menatap sang istri, pria itu kembali ragu dengan aduan sang istri.

"Kamu percaya aku apa percaya mereka, kalau percaya mereka, ya sudah, aku mau mogok makan, gak mau makan nanti" sahut nya menggertak sang suami.

"Gak makan sehari juga gak bakal kempes" ledek salah satu tetangga Romli menggumam pelan.

"Kalian dengar sendiri, awas kalian semua kalau selalu memfitnah istri ku, kalau terjadi sesuatu dengan istri ku, tahu rasa kalian semua" ujar pria itu sambil menunjuk satu persatu orang orang itu dengan nada ancaman.

"Yeee, siapa juga yang mau nuduh gentong air, di bohongi istri kok ya percaya saja" seloroh salah satu warga itu,.

Pria bernama Ali itu tak menghiraukan cemoohan tetangga Romli, dan terus berlalu kembali pulang.

Perempuan gemuk itu pun berlalu mengikuti sang suami berlalu dari hadapan rumah Romli.

Sedangkan Romli hanya terdiam melihat para tetangga nya yang membela diri nya.

"Sudah kang Rom, sudah malam, sampean istirahat saja" ujar sang tetangga, karena langit

semakin gelap dan malam pun tak bisa di hindari.

"Iya makasih ya kang, kalau gak ada kalian yang jadi saksi, pasti aku sudah di jadikan karung tinju oleh kang Ali kang" jawab Romli yang sangat berterimakasih pada para tetangga nya itu.

"Sama sama kang, tenang saja, kami siap di jadikan saksi kang" sahut salah satu tetangga dengan yakin.

"Iya, sekali lagi terima kasih ya kang" jawab Romli lagi dan orang orang itu pun satu persatu meninggalkan pelataran rumah Romli.

Setelah sampai di dalam rumah....

"Orang kok suka nya adu domba, coba tadi dia ngadu apa sama kang Ali, sampai kang Ali marah-marah begitu" omel Romli menggerutu kesal karna di labrak saudara sepupu nya.

"Kamu kaya gak kenal yu Tumirah saja to kang, kan sudah biasa dia ngomong apa ngadu nya apa" jawab Nur yang juga kesal dengan saudara sepupu suami nya itu.

"Maka nya dari kecil, dari dulu kami gak pernah akur, sampai simbok juga pernah melarang biar kami gak berteman sama yu Tumirah, sejak kecil yu Tumirah itu suka ngadu, tapi kang Ali malah membela nya terus, sampek akhirnya kang Ali yang jadi suami nya" cerocos Romli bercerita masa kecil mereka.

"Ya mungkin kang Ali itu sudah di jodohkan yang kuasa dari dulu sama mbak yu Tumirah" sahut Nur menjawab dengan asumsi nya.

"Ya, kelihatan nya mereka cocok" jawab Romli sambil meraih pakaian ganti untuk mandi.

"Mau mandi kang??" Tanya Nur basa basi.

"Iya" jawab Romli singkat.

"Ya sudah aku mau manasi sayur sama lauk" jawab Nur sambil ikut berlalu ke dapur untuk menghangatkan makanan.

"Pch, kang Ali itu kok ya gak sadar sadar kalau istri nya itu suka adu domba, cinta yo cinta, mosok yo gak mau dengar pendapat orang" gerutu Nur sambil memanaskan sayur.

Tak berapa lama, Romli keluar dari kamar mandi.

"Sudah jangan menggerutu terus, memang itu sudah kebiasaan kang Ali sejak kecil, wong sama simbok nya saja membantah karena aduan yu Tumirah" ujar Romli yang masih membahas Ali dan Tumirah.

"Yang aku gemes kang, kok ya mau di ajak ngelabrak, padahal Maghrib-maghrib lo kang" sahut Nur dengan nada mengeluh.

"Ah tau lah lah Nur, sudah biar kan saja, ayo kita makan, lapar lagi aku gara-gara ngeladeni dua orang gila itu" ujar Romli sambil berlalu membawa handuknya.

Kedua nya makan dengan lahap, tak ada percakapan atau pembahasan apa pun, kedua nya benar benar menikamti makan malam mereka yang ala kadar nya, hanya suara kecapan mulut yang menggema di dalam rumah tembok itu.

Setelah selesai makan....

"Kang" gumam Nur memanggil sang suami.

"Hem" sahut Romli menggumam pelan sambil menoleh menatap sang istri.

"Eem, kita coba tadi kang" ujar Nur pelan sambil menunduk malu.

"Nyoba apa??" Sahut Romli yang pikiran nya sudah kemana mana, bahkan Romli sambil senyum senyum karna pikiran nya sudah melanglang buana.

"Ya tadi, yang di beli di toko tadi" jawab Nur yang masih tertunduk malu.

"Oooh" sahut Romli yang akhir nya menghembus kan nafas panjang karna jawaban sang istri, Romli melirik kesal karna jawaban sang isyri tidaak sesuai dengan apa yang ia pikir kan.

"Ya sudah, ayo di coba "jawab Romli sambil bangkit dari duduk nya dan berlalu kekamar nya, Nur pun ngintil di belakang nya.

Nur pun langsung meraih dompet yang ia sembunyikan diatas lemari kayu kuno milik nya....

"Untung tadi yu Tumirah ngira nya makanan kang, coba kalau tahu yang aku pangku emas, pasti dia maksa sekali kang" ujar Nur yang kembali membahas perempuan gemuk yang bertamu di rumah nya itu.

"Iyo, kalau sampai dia tahu, bisa pecah dunia ini" seloroh Romli....

"Pch, mosok sampek pecah to kang" sahut Nur sambil mencebik dan mengulaskan senyum manis nya.

Romli pun langsung memakaikan kalung yang ia beli untuk sang istri, tanpa ragu Romli memakaikan semua yang ia beli di toko emas itu kebadan Nur.

"Mosok ya kaki di pake i emas to kang" ujar Nur karna Romli memakaikan gelang kaki di kaki Nur.

"Yo memang ini buat kaki Mar" jawab Romli sambil membenarkan rantai emas di kaki sang istri.

Romli mengamati sang istri dari atas sampai kebawah.

"Sebenarnya kamu cantik Mar" batin Romli sambil mengulas senyum menatap sang istri.

"Jangan menatap begitu kang, malu aku" ujar Nur sambil memalingkan wajah nya karna malu.

"Mar, nanti kalau kakang sudah bisa naik sepeda motor, kita sering sering kekota ya" ujar Romli pelan sambil terus menatap wajah cantik sang istri.

"Eem... mau apa kang sering sering kekota" jawab Nur sambil terus menunduk malu.

"Ya sekedar jalan jalan, sampean bisa beli bedak, beli pakian yang bagus bagus, sampean rawat badan sampean biar kaya orang kota Mar" jawab Romli pelan.

"Eem, apa itu perlu kang" jawab Nur menggumam.

"Perlu, perlu sekali" bisik Romli sambil memeluk sang istri....

"Kakang ingin sampean lebih bahagia Mar" bisik Romli.

"Terimakasih kang" jawab Nur membalas pelukan sang suami.

Nur merasa bahagia, ternyata sang suami lebih romantis saat memiliki harta banyak, dan kebalikan dari orang lain, yang justru kadang bertingkah saat memiliki harta banyak, dan mereka kadang lupa dengan orang yang menemani nya berjuang.

"Semoga sampean seperti ini sampai kita tua kang" batin Nur dengan mata mengembun karena terharu....

1
Rizki Pratama
lanjut lg min sekakian minta no mimin nya dong /Drool/
Rizki Pratama
giliran dikasih emas aja.... hmmm dasar awewe
Rizki Pratama
bagus ceritanya, apalagi mimin nya cakep gini /Angry/
Rizki Pratama
Bagus sigh
Mada Al Syakir
lanjut ka
Mada Al Syakir
aseeek
Shinta Sitorus
up
Sakti Pradipta
gas lagi lanjutanya
Tommy P
hallah2 kaki kapalan /Sob/
Angga Priatna
up min
Shinta Sitorus
bahhh ga ada sopan santun nya itu perempuan
Mega Arum
ceritanya jgn monoton dg suudzon trhdp Romli, lbh maju lagi biar ada gregetnya Thoor..
Mega Arum: tambah juga peran orang yg berNama... biar tdk cm seputar tetangga2 Romli aja, lanjut..
total 1 replies
Nadya
makanya rom diem d rmh jd sakit hati kan
Nadya
maghrib2 ngajakin ribut
Selvi
xixixi gas tumbalin aja kang romli org kek gitu
Selvi
rahh.... tumirah bikin gerah gr2 sampean /Awkward/
Selvi
wkwwk ada2 aja tuh perempuan
Ega
niat ngopi mlh jd sakif hati
Ega
wadidaaau
Kiki Hasibuan
up lg thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!