Alana Salsabilla sudah dua tahun lebih bekerja di perusahaan ternama yang berada di jakarta, perusahaan yang banyak disegani dan disenangi oleh banyak pebisnis lainnya, yaitu "Valdez Global Enterprises".
Namun Alana harus di hadapkan dengan situasi dimana dia kembali bertemu dengan mantan menyebalkan baginya yang ternyata anak dari atasan dia salama ini, dan setelah lima tahun tidak bertemu akhirnya dia harus bertemu lagi dengan mantan yang akan menjadi atasan baru di perusahaan itu.
"Alana tolong ke ruangan saya sebentar"ucap pak Reymond yang memang sudah biasa di panggil oleh pekerja di kantor tersebut
"baik pak, saya akan segera kesana"sahut Alana di seberang telepon yang tersambung.
"Aduh apes banget sih ketemu dia lagi"ucap Alana pelan namun masih bisa di dengan oleh Alexander
"Sepertinya anda tidak terlalu suka dengan pertemuan ini ibu Alana"ucap Riven sambil tersenyum penuh arti.
"Mohon kerjasamanya sebagai sekretaris saya ibu Alana"ucap Riven yang tersenyum puas.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NLiRa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BERTENGKAR DI KANTIN
Melihat Daniar yang tersenyum remeh , emosi Alana benar-benar tak bisa ia tahan lagi.
"heh, Lo terla..."ucap Daniar yang meremehkan Alana dan langsung disela oleh Alana.
"Byurrr....splasshhhh"Alana mengambil air yang ada di meja Daniar dan langsung menyiram ke wajah Daniar sehingga membuat seluruh orang dikantor membeku.
"Ahh! Apa yang lo lakukan, Alana?!"teriak Daniar yang langsung berdiri dari duduknya.
Semua orang yang ada di kantin membeku melihat kejadian di depan mata mereka.
"Gue udah coba untuk nahan emosi gue, tapi terus Lo pancing gue. Makanya Lo harus belajar tentang bagaimana berbicara sopan dan tidak menyebar fitnah tentang orang lain. Sekarang, gue harap lo sudah paham."ucap Alana yang berbicara dengan nada tinggi dan tatapan marah.
"Lo gila ya"teriak Daniar yang mendorong Alana dan langsung ditahan oleh Tara, Lily dan Nelly yang langsung berdiri dibelakang Alana.
"Iya terus kenapa kalau gue gila hah. Lo terlalu banyak bacot Daniar, dari tadi Lo terus fitnah gue dan gue cuma diam"bentak Alana yang membalas mendorong Daniar.
"Gak gak terima ya Alana, Lo udah permaluin gue gini"ucap Daniar yang kesal.
"Tanpa gue permaluin Lo, seharusnya Lo udah malu dari dulu karena ulah Lo sendiri"ucap Alana.
"Lo terus iri sama prestasi orang, gak jelas tau gak"ucap Alana.
"Terus Lo bahas masalah senior-senior, tau malu dong Lo. Di perusahaan ini gak ada yang namanya senioritas, semuanya sama dalam pekerjaan. Soal Lo udah lama bekerja disini dan masih berada diposisi tetap, harusnya Lo sadar! Lo tu kerjaannya cuma ngambil ngaji doang. Pekerjaan soal apapun gak pernah beres. Sadar diri Lo!"ucap Alana terus menerus.
"Harusnya Lo perbaiki kinerja Lo dalam bekerja supaya atasan bisa melirik Lo untuk naik jabatan, tapi apa pernah Lo melakukan itu. Setiap jam kerja Lo cuma bisa nonton, pekerjaan Lo, Lo lempar ke orang lain. Apa bisa atasan naikin Lo jabatan "teriak Alana tepat didepan wajah Daniar.
"Eh jangan ngomong sembarang Lo ya!"ucap Daniar yang gak terima dikatain oleh Alana.
"Terus Lo mau apa?, hah!!. Apa yang gue bilang tadi faktakan? kenapa? Tertampar fakta?"ucap Alana lagi.
"Sialan Lo"teriak Daniar yang menjambak rambut Alana.
"Eh, sudah-sudah"ucap Nelly yang ikut memisahkan Alana dan Daniar.
"Ni cewek harus di sekolahin lagi, biar tau sopan santun kalau ngomong"ucap Alana yang tangannya juga menarik rambut Daniar.
Suasana kantin begitu chaos, manager perusahaan pun datang dan ikut memisahkan mereka.
"Hey apa-apa ini, sudah hentikan!"ucap manager itu.
"Gak gue gak akan lepasin cewek sialan ini"teriak Daniar yang terus menarik baju Alana.
"Alana udah lepasin dia"ucap Tara yang menarik Alana.
"Lepasin gue Tara, biar gue ajarin mulut dia supaya bisa sopan santun"ucap Alana yang memberontak.
"Lo pikir gue takut sama Lo, naik jabatan karena ngerayu atasan aja bangga Lo"teriak Daniar yang dipegang oleh beberapa karyawan lain.
"Ngomong apa Lo tadi? Coba ngomong sekali lagi"ucap Alana yang semakin panas.
Manager pun tak bisa melerai keduanya, manager memiliki menelpon Kenzo selaku asisten atasan.
"Hallo pak, mohon untuk datang ke kantin perusahaan sebentar"ucap manager di ponsel.
("Ada apa pak Mir?"tanya Kenzo).
"Ada keributan antar asisten CEO dan karyawan bisa di kantin, saya sudah melerainya namun tidak bisa"ucap manager tersebut.
("Saya kesana sekarang "ucap Kenzo dan memutuskan panggil).
Alana dan Daniar terus beradu mulut.
"Lo kalau ngomong jangan sembarang ya, gue gak pernah ngerayu atasan, gue diangkat jadi asisten karena kerja gue nyata gak gaib kaya kerja Lo"teriak Alana.
"Lo pikir gue percaya hah, Lo itu baru juga di perusahaan ini, Lo baru kerja dua tahun, sedangkan gue udah hampir 6 tahun di sini"teriak Daniar.
"Gak gak peduli mau Lo udah kerja 6 tahun kek, 7 tahun kek, maupun 10 tahun kek, gue gak peduli "ucap Alana.
"Udah Alana, kita pergi aja dari sini"ucap Tara.
"Eh Lo diam deh, gak usah ya belain teman Lo itu"ucap Daniar pada Tara.
"Lo semakin membuat gue yakin kalau Lo berdua naik jabatan karena ada dia"ucap Daniar yang menunjuk ke arah Alana.
"Heh Mak lampir Lo bisa diam gak sih, jangan sampe gue siram ini saos ke mulut busuk Lo itu ya"sahut Lia yang ikut emosi.
"Aduhh Lia udah, kamu jangan ladenin dia"ucap Nelly yang memegang Lia karena takut Lia ikut emosi.
"Emang busuk hati Lo"teriak Lia.
"Gini-gini gue jujur ya, kayak munafik kayak Lo semua"sambung Daniar.
"Gue hajar juga ya Lo"sahut Lia.
"Emang gue takut"ucap Daniar yang ingin menyerang Lia dan Alana namun ditahan oleh beberapa karyawan.
"Gue juga gak takut ya"ucap Alana barengan dengan Lia yang juga ikut bicara'.
"siapa yang takut sama Lo"ucap Lia barengan dengan Alana yang berbicara.
Suasana semakin chaos, sampai akhir Kenzo datang ke kantin bersama Riven yang ikut dan juga Demian karena ia kembali ke kantor Riven tadi.
"Hey apa-apaan ini"ucap Kenzo yang berdiri diantara Daniar dan Alana.
"Pak dia kurang ajar pak"ucap Alana pada Kenzo.
"Lo duluan yang nyiram gue ya"ucap Daniar dengan nada tinggi.
"Kalau mulut Lo gak sampah gue juga gak akan nyiram"ucap Alana yang tak mau kalah.
"DIAM"teriak Riven dengan tatapan tajam dan membuat semua orang disana membeku
"Kalian ikut ke ruangan saya sekarang"ucap Riven dengan tatapan tajam dan pergi dari sana.
Alana, Lia dan Daniar pergi mengikuti Riven. Mereka semua sampai di ruangan Riven. Di dalam sana ada Riven, Kenzo, Alana, Lia dan Daniar, Sedangkan Demian dan Tara menunggunya di depan ruangan Riven.
"Kalian tidak malu ribut di depan banyak orang seperti tadi?"tanya Riven dengan tatapan tajam.
"Dia duluan pak, dia duluan yang nyiram air ke saya. Bapak boleh tanya sama semua orang yang ada disana, kalau perlu bapak bisa cek cctv do kantin, dia datang ke meja saya dia nyiram saya"ucap Daniar yang masih emosi
"Apa benar itu Alana?"tanya Riven yang menatap Alana tajam.
"Ya, saya memang nyiram air ke dia, saya gak akan mungkin nyiram dia kalau mulut dia sopan pak" ucap Alana dengan tenang.
"Bapak dengar sendiri kan pengakuan dari dia, dia nyiram saya pak "ucap Daniar yang meyakinkan Riven.
"Ya, masih untung saya menyiram dia dengan air biasa bukan dengan air cabe"ucap Alana.
"Bapak dengar itu, niat dia sudah kriminal pak, gimana kalau nama perusahaan ini buruk karena ulahnya "ucap Daniar yang terus memojok Alana.
"Maaf pak, Alana gak akan mungkin nyiram dia kalau dia gak terus menyebarkan fitnah untuk Alana"sahut Lia yang membela Alana.
"Dia bohong pak, dia hanya ingin membela temannya dan menjatuhkan saya."ucap Daniar sambil nunjuk Lia.
"Kamu terlibat karena membela Alana?"tanya Riven pada Lia.
"Gak pak, yang ada Alana yang membela saya dan Tara.Semuanya berawal dari kenaikan jabatan kami ke bagian HRD, dia gak terima dan nuduh kami naik karena bantuan dari Alana "ucap Lia.
"Saya kira perdebatan kami sudah berakhir di ruangan karyawan tadi, tapi dia malah datang ke kantin dan terus menyebarkan fitnah yang gak layak sama sekali"ucap Lia.
"Dia bohong.....
...****************...
...****************...
...****************...
Hai guys dukung terus author ya
jangan lupa follow, like,comment, dan tambahkan ke daftar favorit kalian, supaya kalian mendapatkan notifikasi saat author update.
maaf jika ada kata-kata yang typo
byebye....
...****************...
...****************...
...****************...
"Kalian bertiga emang sering nyerang saya, mana satu lagi Tara di juga sering nyerang saya pak"ucap Daniar yang tentu saja berbohong.
"