NovelToon NovelToon
Ella Dan Emma

Ella Dan Emma

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Reinkarnasi
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: Alizar

Ella Dan Emma adalah anak kembar dari sepasang keluarga terpandang yaitu Arkatama. Banyak dari orang orang yang merasa iri dengan keluarga yang terlihat cemara itu, padahal nyatanya salah satu dari anak mereka selalu disiksa baik fisik maupun batinnya. Namun setelah jiwa asing masuk keraga Emma justru semuanya terbongkar satu persatu dan kemudian menjadi rebutan dua pria yaitu kakak beradik, yang manakah salah satu dari mereka yang membuat Emma luluh? Baca kelanjutannya yuk

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alizar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

21

Wiuuu!

Wiuuu!

Wiuuu!

Suara sirene mobil polisi terdengar begitu nyaring membuat mereka semua yang tengah berada disana kalang kabut dan dengan segera berlarian untuk menghindari polisi tersebut agar tidak tertangkap.

Malam ini para polisi tengah melakukan razia jalanan, target mereka kali ini adalah para berandalan anak motor yang selalu melakukan balapan liar, membuat para warga sekitar menjadi tidak tenang dan melaporkan nya bersama sama.

"Ayo cepatlah! " Teriak dari ketua mereka Vion

Ya, Elang Hitam adalah geng yang selalu membuat masalah dan tak tau aturan. Dan saat ini para polisi tengah mengejar para geng tersebut.

Awalnya mereka hanya akan melakukan balapan biasa saja, siapa sangka justru salah satu dari musuh mereka datang dan menawarkan balapan sungguhan dan dengan hadiah yang lumayan besar jumlahnya.

Vion tertarik dan menerima tawaran tersebut, sialnya justru saat tengah asik polisi datang dan mengacaukan semuanya membuat mereka bubar dan kocar kacir melarikan diri. Setelah cukup jauh, dan suara sirene polisi sudah tidak terdengar lagi tiba tiba saja sesuatu menghalangi jalannya membuat ia tidak fokus dan membanting stir motor dan,

Tinn!

"Awass! "

Syeet!

Bruk!

"Arghh! " Motor yang ditumpangi oleh Vion justru mengalami kecelakaan dan jatuh membuat dirinya tersungkur dengan mencium aspal.

Tidak, Vion tidak jatuh sendiri melainkan menghindar dari kucing yang tengah menyebrang, kini ia jatuh dan mengalami luka di beberapa bagian lengan serta wajahnya.

"Kucing sialan! Gara gara lo gue jatuhkan. " Umpatnya kesal melihat kucing tersebut.

Ia hanya seorang diri, akibat panik menghindari polisi akhirnya ia memilih jalan yang salah dan kini ia tertinggal oleh rombongan nya.

"Hais sial! Motor gue nggak hidup lagi, kalau kaya gini gimana caranya gue bisa pulang. " Ucapnya frustasi lalu mengacak rambutnya dengan kesal.

Memeriksa saku celana, untuk mengambil benda pipih disakunya "hah! Pecah juga. Ini pasti gara gara gue jatuh tadi. " Gumamnya

Vion terdiam dan memperhatikan sekitarnya. Sepi sunyi dan gelap. Tak ada siapa pun disini hanya ia sendiri membuat nya sedikit takut.

"Udahlah, gue harus jalan kaki kalau gitu. " Ucapnya bermonolog sendiri

Kemudian ia melangkahkan kaki dan pergi dari sana dengan langkah yang begitu tergesa hingga beberapa saat kemudian ia mulai mendengar suara gaduh yang membuatnya sedikit waspada.

Vion dengan cepat memasuki semak semak dan mengintip dibalik semak tersebut. Dapat ia lihat jika tengah ada perkelahian disana, matanya menyipit ketika melihat sosok perempuan yang tengah berkelahi disana

"Sepertinya gue mengenalinya, apakah itu dia? Kenapa bisa dia berurusan dengan orang seperti itu? Lalu untuk apa juga dia melewati jalanan sepi seperti ini? " Heran Vion menatap perempuan yang begitu ia kenali

Matanya terus fokus memperhatikan dimana perkelahian sengit itu, dimana empat lawan satu. "Bahkan dia sanggup melawan nya seorang diri, sebenarnya siapa gadis itu?" Kagum Vion memperhatikan semuanya

Kemudian seringaian licik terbit disudut bibirnya. "Gadis itu menarik, seperti nya berteman dengannya bisa menguntungkan buat gue. Gue bisa gunakan dia buat menghancurkan Alkairo, bukankah gadis itu adalah kekasihnya? " Ucapnya dengan wajah tersenyum devil

"Lihat lah betapa lihainya dia menangkis semua serangan yang ditujukan untuknya. Pantas saja waktu itu dia bisa membuat lenganku cedera, " Gumamnya dengan kepala menggeleng

Perempuan itu adalah Emma. Emma yang memang kelaparan dan memilih untuk keluar mencari makan justru harus dihadapkan dengan 4 orang misterius berbadan besar. Padahal ia hanya ingin pergi mencari makan dan melewati jalan itu agar bisa menikmati angin malam.

Tapi siapa sangka justru ia malah dihadang oleh 4 orang pria berbadan besar untuk menyerang nya. Mau tak mau ia pun harus melawan nya seorang diri.

Bugh!

Pats!

Bugh!

Perkelahian kini terbelah menjadi dua, Emma melawan 2 orang dan yang satunya lagi Vion melawan nya. Emma tak ambil pusing sekarang ia hanya fokus melawan pria pria itu begitupun dengan Vion

Hingga beberapa saat akhirnya perkelahian pun selesai 2 orang yang melawan Vion justru jatuh pingsan tak berdaya sedangkan 2 orang lagi mati dengan pisau yang menancap dibagian leher mereka.

Siapa lagi pelakunya jika bukan Emma. Vion yang melihat itu merasa takjub dan semakin yakin untuk memanfaatkan Emma agar bisa mengalahkan Alkairo

"Hebat juga ternyata, " Ucap Vion berjalan mendekati Emma

Emma memandang datar Vion lalu beralih pada benda pipih miliknya. Entah apa yang tengah ia lakukan terlihat fokus pada benda pintar tersebut membuat Vion kembali membuka suara nya

"Lo nggak mau bilang makasih ke gue, secara gue udah nolongin lo. " Kata Vion

"Tanpa perlu lo tolong gue juga bisa ngatasin semuanya sendiri. Tapi karena sudah terlanjur, maka gue ucapin makasih. " Jawab Emma dingin kemudian berjalan menuju motor miliknya

Vion yang melihat itu kemudian mencegah nya, "tunggu! "

"Apa? " Ucap Emma malas menaikan satu alis

"Kenapa lo bisa ada ditempat ini? Siapa mereka, kenapa mereka nyerang lo? " Tanya Vion kepo

"Bukan urusan lo, " Jawab Emma kemudian memasang hlem full face miliknya

"Oke bukan urusan gue, tapi bisa lo tumpangin gue? Motor gue rusak, tadi gue kecelakaan tunggal nggak jauh dari sini, jadi karena tadi gue udah nolongin lo. Lo bisa balas budi dengan anterin gue pulang. " Ucap Vion pada Emma

Emma yang mendengar nya menaikan satu alis keatas "kita nggak sedekat itu, dan gue juga nggak minta buat ngebantuin gue. " Jawab nya acuh tak acuh

Vion yang mendengar nya sedikit kesal. 'Ck! Susah banget ngedeketin nih cewek. '  batinnya

"Kalau gitu pinjamin gue ponsel lo, ponsel gue rusak akibat jatuh tadi, jadi gue nggak bisa ngehubungin teman teman gue. " Ucap Vion lagi masih berusaha

"Ck! Menyusahkan! " Decak Emma sebal kemudian  menyerahkan ponsel miliknya

Vion dengan segera mengambil nya dan menghubungi temannya, beruntung ia memiliki otak yang gampang mengingat sesuatu jadi dapat membantu nya ketika dalam keadaan seperti ini.

"Nih, thanks. " Ucap Vion pada Emma

"Hmm, " Jawab Emma kemudian melajukan motornya dengan kecepatan tinggi

Vion yang melihat itu tersenyum tipis, "gue nggak salah pilih. Dia cocok gue jadiin mainan gue buat ngehancurin Alkairo. Meskipun dia terkesan dingin dan cuek, huh! Butuh perjuangan untuk meluluhkannya. Dan lo Alkairo, hidup lo nggak bakal gue buat tenang, gue yakin bakal bisa ngerebut cewek itu duluan. "Ucapnya tersenyum licik

***

"Widih, banyak makanan nih. Kenapa tengah malem baru dateng dek? " Tanya Bryan pada Emma dan mengambil alih makanan yang Emma bawa

"Ada kendala tadi dijalan bang, tapi udah beres kok. " Sahut Emma sekenanya

Tak lama yang lain muncul dan ikut bergabung. "Kendala apa? " Tanya Bryan kembali

"Biasa, tadi ada 4 orang pria bertubuh besar cegat gue bang. Tapi udah gue atasin kok. Gue juga udah nyuruh anak buah kita buat beresin kekacauan yang ada. " Jawabnya

"Udah tau siapa yang nyuruh mereka? " Tanya Gavin

Emma menggeleng, "belum. Besok aja deh gue interogasi, capek banget gue hari ini. " Ucap Emma menghembuskan nafas dengan kasar

(Note: disini para anak buah sudah mengenali siapa Emma sebenarnya ya. Emma juga udah ngasih tau kalau dia itu Hanna yang ber transmigrasi ketubuh bocah SMA ini. Kita singkat aja biar nggak bosen, hehe) 

Back to topik

"Gimana dengan Andy? Apa dia udah sembuh? " Tanya Emma mengingat Andy

Rasanya sudah lama sekali ia tidak menemui nya semenjak terakhir ia menyiksa Andy.

"Sudah lumayan. Hajaran yang kemarin lo kasih udah mulai membaik. " Jawab Agam

Emma menyeringai "baguslah, gue nggak mau dia mati terlalu cepat. Biarkan dia mengemis meminta kematian nya sendiri. " Ucap Emma dingin.

Kini sorot matanya tergambar dengan jelas ada kilatan amarah disana. Mereka yang melihat itu saling pandang satu sama lain, Emma jika sudah dendam maka sisi lain ditubuhnya bangkit dan Emma begitu sulit untuk mengontrol nya.

"Ekhem. Lalu bagaimana dengan keluarga Andy dek? Sampai detik ini kita belum melakukan apapun pada mereka, ya meskipun orang orang kita selalu melaporkan apa saja yang mereka lakukan. " Kata Gavin membuka suara

Emma menoleh "biarkan saja dulu mereka. Tunggu urusan si pemilik tubuh ini selesai, baru gue akan memikirkan kedepan nya. Termasuk memberi tahu mama dan papa. Lo tau bang? Gue sebenarnya rindu mama dan papa, tapi gue belum bisa menemui mereka. " Ucap Emma lirih

"Nggak papa. Nanti setelah waktunya tiba, kita semua bakalan ikut buat ngebantu lo ngomong sama mama dan papa dek. " Ucap Aidan mengusap punggung Emma dengan pelan

Yang lain ikut mengangguk membenarkan. Malam ini Emma memutuskan untuk menginap di basecamp saja, sebelum nya ia sudah meminta izin kepada Gustaf dan mengatakan ingin menginap dirumah temanya, awalnya Gustaf sempat menolak. tapi dengan paksaan dari Emma akhirnya Gustaf pun mengizinkan nya

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!