Dinding penghalang bukan lagi antara kasta dan takhta, akan tetapi antara sujud dan Atheis.
Min Yoon-gi Diandre, artis ternama yang tidak percaya akan Tuhan tiba-tiba jatuh cinta kepada salah satu gadis muslimah. Gadis yang mampu membuatnya jatuh cinta saat pertama kali bertemu. Di saat semua wanita tergila-gila dan lberhalusinasi menjadi pasangannya, gadis itu malah tidak meliriknya sama sekali.
Mampukah Yoon-gi meluluhkan hati gadis itu? Di saat dinding penghalang yang begitu tinggi telah menjadi jarak di antara mereka.
"Aku tidak ingin kamu mengganut agamaku karena diriku. Tapi jika kau ingin menjadi salah satu dari umat nabiku, maka tetapkanlah hatimu kepadanya, bukan kepadaku." Cheesy Ajhiwinata
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elprida Wati Tarigan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 21
Cheesy berbaring dengan santai di bathtub, dia menyandarkan kepalanya sambil memejamkan mata. Tubuh polosnya di tutupi busa yang begitu harum, sehingga menenangkan pikiran yang selama ini terus bekerja.
Dia ingin menghabiskan seorang diri. Sudah cukup dia bekerja selama enam hari ini, sekarang waktunya untuk memanjakan dirinya. Alunan musik berputar dengan pelan, sehingga membuat suasa begitu menenangkan.
"Kakak!"
Sial! Suasana yang menyenangkan itu tiba-tiba hancur karena kehadiran orang yang begitu menyebalkan. Siapa lagi kalau bukan Chelsea, adik yan selalu membuat suasana damai jadi menyebalkan.
"Aigoo! Mentang-mentang sudah meluluhkan hati suamiku, kakak jadi peduli akan kecantikan." Chelsea menatap terkejut sang kakak, apalagi dengan masker yang menutupi wajahnya.
Mendengar ucapan sang adik, Cheesy langsung melepaskan timun yang menutup matanya, lalu menatap tajam sang adik.
"Tidak bisakah kamu membiarkan aku tenang sejenak?" Tanya Cheesy menatap sang adik tanpa ekspresi.
"Kakak jangan judes-judes kek gitu sama adik sendiri. Ntar jodohnya menjauh," ucap Chelsea sambil memonyongkan bibirnya kesal.
Cheesy memilih untuk tidak memperdulikan adiknya itu, dia kembali ke aktivitasnya dan mengabaikan sang adik. Melihat itu, Chelsea mencoba untuk memutar otak. Dia melangkahkan kakinya mendekati sang kakak sambil mengatur napas.
Walaupun lemah lembut, kakaknya itu sangat menyeramkan jika marah. Membuat kakaknya itu marah, sama saja dengan istilah membangunkan singa yang sedang tidur. Lagipula, Chelsea juga tidak mau kehilangan donatur terroyalnya itu.
"Kakak, hari ini hari libur, Lho. Apa kakak tidak ada rencana untuk keluar gitu?" Tanya Chelsea dengan manja sambil memperlihatkan wajah memelas.
Mendengar itu, Cheesy kebali membuka mata sambil menatap sang adik dengan bingung. Dengan cepat instingnya sebagai kakak yang selalu di kibuli para adiknya itu.
"Kenapa tiba-tiba kamu baik seperti itu? Bilang saja jika kamu mau minta duit," ucap Cheesy memelas.
Chelsea hanya tersenyum cengengesan sambil berusaha berpikir keras mecari alasan. Jika mau mendapatkan apa yang dia inginkan, dia harus membawa sang kakak ikut bersamanya. Tentu dia tidak bisa meminta uang sebanyak yang dia perlukan secara langsung kepada sang kakak.
''Ti ... Tidak. Aku tidak memerlukan uang kakak. Aku hanya ingin mengajak kakak keluar. Kakak pasti lelah bekerja. Jadi, aku ingin mengajak kakak berlibur saja. Lagipula sudah lama kita ngak jalan-jalan bareng." Chelsea tersenyum sambil terus berdoa dalam hari.
Dia melihat tatapan sang kakak yang begitu tajam dengan jantung yang berdebar. Dia terus berdoa di dalam hati, tentu dia tidak mau kehilangan kesempatan seperti saat ini. Apalagi dia tau jika kakaknya itu baru gajian, yang pasti duitnya masih lancar seperti air yang mengalir.
"Baiklah! Tunggu saja di luar. Satu jam lagi kita berangkat." Cheesy kebali memejamkan matanya.
Mendengar itu, Chelsea langsung bersorak gembira di dalam hati. Melihat sang kakak kembali menikmati suasana, Chelsea melangkahkan kakinya keluar dengan begitu pelan. Dia mencoba untuk tidak menimbulkan suara sedikitpun.
"Yeah! Akhirnya aku bisa nonton konser gratis. Ternyata ngak siak-sia punya kakak yang royal abis, walaupun nyebelin."
Chelsea bersorak gembira setelah sampai di luar. Dia berjoget sambil cengengesan seorang diri, sehingga membuat Rania yang melihat kelakuan putrinya itu kebigungan sendiri.
"Kamu sedang apa?" Rania menatap bingung kelakuan putrinya itu.
"Eh, Mama!" Chelsea cengengesan melihat kehadiran mamanya itu. Dia mencoba untuk mencari akal agar sang mama tidak mengagalkan rencananya.
Tentu dia tidak mau rencana yang dia susun dengan begitu rapi gagal begitu saja. Mungkin kesempatan seperti ini tidak akan bisa di ulang kembali. Apalagi dengan suasana hati sang kakak yang bisa berubah kapan saja.
"Mama mau menemui Kak Cheesy ya? Dia sedang perawatan. Biasalah, Kak Cheesy sedang di dekati oleh dua pria istimewa sekaligus. Kakak memang sangat beruntung," oceh Chelsea dengan raut wajah yang tidak bisa di artikan.
Memang dia belum bisa menerima jika sang kakak jadian dengan suami halunya itu. Apalagi sampai mereka menikah, sungguh Chelsea tidak bisa membayangkan bagaimana perasaannya jika itu sampai terjadi.
Rania hanya bisa membuang napasnya kasar melihat raut wajah Chelsea, ada rasa bahagia dan juga sedih terpancar di wajah putrinya itu. Dia tau, mengikhlaskan orang yang kita cintai itu bukanlah hal yang mudah. Apalagi Chelsea mencintai pria itu semenjak dia menginjak remaja. Jika bisa di katakan, Chelsea sudah menjadi fans Yoon-gi saat pria itu pertama kali masuk ke dunia hiburan (Awal debut).
"Sudahlah! Mama mau apa tadi? Jika mama ingin menemui kakak, mending nanti saja. Chelsea lapar, mama masak apa tadi?" Chelsea merangkuk tangan sang mama, lalu menuntunnya menjauh dari kamar sang kakak.
Rania hanya bisa menurut lalu mengikuti setiap langkah putrinya itu. Mereka berjalan bersama menuju ruang makan, tidak membuang waktu, Chelsea langsung menyantap makanan yang telah tersaji di atas meja dengan begitu lahap. Ternyata menyusun strategi telah menguras begitu banyak tenaganya.
Tidak mau membuat sang kakak berubah pikiran, Chelsea langsung bersiap lalu menunggu sang kakak dengan tenang. Dia duduk bersantai sambil memainkan ponsel di ruang tamu, Sedangkan Rania dan Randy sedang bermesraan di dalam kamar seperti pengantin baru.
Cheesy melangkahkan kakinya menuruni anak tangga. Dia melihat Chelsea sedang duduk bersandar di sofa, seperti anak itu sudah lama menunggunya.
"Ehem!" Dehem Cheesy mendekat.
"Kakak sudah siap? Ayo kita berangkat." Chelsea dengan cepat bangkit dari duduknya, dia merangkul tangan sang kakak sambil bercerita penuh semangat.
"Kita mau ke mana?" Tanya Cheesy menatap sang adik penuh selidik.
"Menemui masa depan kakak."
"Ha!"
Bersambung.....
Hai semuanya...
Jika ada waktu luang, jangan lupa mampir di karya sahabat Author ya. Ceritanya tak kalah menarik lho.