Kebahagiaan dan kehidupan damai yang diharapkan raisa, cewek keras kepala, dan galak, tiba tiba sirna, ketika ia dipertemukan dengan seseorang yang menurutnya menyebalkan, dan selalu membuat emosinya naik setiap saat.
Banyaknya lika liku kehidupan yang menumbuhkan benih cinta, terpaksa membuat raisa membuka kembali lembaran dimasa lalunya, dan, mencari siapa sebenarnya seseorang yang menjadi pahlawan kecilnya.
akankah raisa menemukan siapa pahlawan kecilnya?
atau ia harus melupakan dan mencari hati yang lain untuk berubah
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mellmei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
13
Cewek itu mendengkus kesal, lagi-lagi ia harus mengemas barang-barang untuk persiapan kemah di bukit tiga hari lagi, ia bersama teman-temannya akan menikmati indahnya perkemahan, ia tidak bisa membayangkan bisa hidup di alam bebas dan bisa berpetualang bersama teman-temannya, samar-samar ia mendengar suara perbincangan orang di kamar sebelah.
"Lo gak mau ikut ka?"
"Enggak"
"Kenapa lo nggak ikut sih"
"Males"
"Nggak asik lo ah"
"Biarin"
Entahlah ada perasaan tak enak di dalam dirinya, membuat ia bertanya-tanya, mengapa cowok menyebalkan itu tidak ingin ikut? namun ia buang jauh-jauh rasa penasaran itu, karena itu tidaklah penting.
"Bagus dong kalau dia nggak ikut, nggak ada yang gangguin gue" cewek itu pun berdiri dari duduknya, Ia membuka kacamata bulatnya lalu melepas kepangan rambut perlahan-lahan, disaat ia membuka 1 kepangan dengan pita yang mengikatnya, tiba-tiba seseorang membuka pintu, membuat cewek itu menoleh, matanya terbelalak sempurna melihat seseorang yang berdiri di depan pintu, cowok itu berteriak kencang melihat raisa.
"Aaaaaaa raisa makan etta" kelvin lari terbirit-birit meninggalkan kamar raisa.
Raisa menggeleng-geleng bingung, terpaksa ia mengepang kembali rambutnya dan memasang kembali kacamata bulat itu.
💫💫💫
Kelvin berlari menuruni tangga dan terus berteriak histeris, karena kesal, revan menghalangi jalan kelvin menggunakan kakinya, membuat cowok itu tersandung, jatuh tersungkur ke lantai, kelvin meringis kesakitan memegangi pantatnya yang sakit, berbeda dengan ketiga cowok yang duduk di sofa mereka tertawa terbahak-bahak melihat ia yang terjatuh.
"Hahaha, lo ngapain vin duduk di situ, hahaha" ketiganya semakin tertawa terbahak-bahak
"Tahu ni kelvin ada-ada aja, kalau pengen duduk di sofa aja sini, bukan di lantai" celetuk revan tanpa dosa, kelvin pun berdiri, ia menatap revan dengan tatapan yang sulit diartikan, revan mengangkat satu alisnya bingung, kelvin tidak mengatakan sepatah katapun, ia hanya berjalan mendekat kepada andika, cowok itupun duduk di sebelah andika.
"Lo kenapa vin?" tanya reza penasaran
"Tadi itu gue masuk kekamarnya etta terus__"
"Lo modusin dia ya?" potong andika cepat
"Eh jangan suudzon dulu, gue iseng aja tadi, terus pas gue buka pintu, raisa makan etta" tiga cowok itu mengerjapkan mata beberapa kali, tidak percaya dengan apa yang dikatakan kelvin barusan.
"Makan apaan, orang etta itu raisa" ceplos andika, ketiga cowok itu menatap andika bingung, sedangkan andika mengumpat dalam hati karena ia salah bicara
"Maksud lo?"
"Serius?"
"Mustahil ah" protes 3 cowok itu berbarengan
Andika menggelengkan kepala, menghela nafas kasar, sepertinya ia tidak bisa berbohong lagi pada ketiga cowok yang ada di sebelahnya ini
"jawab ka jangan diem-diem bae" cetus revan tidak sabaran
"iya-iya, sebenarnya gue udah tau klo raisa adeknya bang erland, dia nyamar jadi etta yang kalian kenal, dan dengan mudahnya kalian itu ketipu sama dia, GOBLOK sih" ucap andika menekankan kata goblok pada ketiga orang dihadapannya ini.
kelvin melempar bantal karena geram pada andika, namun cowok itu berhasil menangkapnya
"njir, pasti cewek itu mantan artis" gerutu kelvin kesal
"lo stalker ya ka?"
"Selama jadi playboy, lo selalu ngepoin cewek lo ya?"
"Kepo lo semua kayak dora" ketus andika sinis mendengar komentar teman-temannya ini
"Terus kenapa raisa pakai acara nyamar segala sih?" tanya kelvin yang masih kesal
"Simple aja vin, dia takut sama lo"
"Enak aja lo, lo kira gue anaknya anaconda?" kelvin menatap revan seperti ingin membunuhnya
"Ya emang, keturunannya mungkin" revan terkekeh geli saat melihat wajah kelvin yang sudah sangat kesal, karena geram kelvin melempar revan dengan bantal, tapi lemparannya meleset, ukan mengenai revan tapi malah mengenai bi wati
"Astaga kelvin" kesel bi wati berkacak pinggang, namun yang ditatap hanya menyengir kuda
"Maaf bi maap" ucap kelvin dengan raut muka dibuat semelas mungkin, tapi masih tersenyum, bi wati menghela nafas panjang lalu membereskan kekacauan yang dibuat oleh majikan-majikannya ini, lalu setelah selesai wanita itu kembali ke dapur.
"Terus gimana caranya kita bongkar ini semua?" tanya reza kembali ke topik awal
"Gue punya ide" kelvin berseru dengan semangat
"Ide lo gak aneh-aneh kan vin" tanya revan penuh selidik
"Enggak lah, gue sering lihat tuh cewek nonton film horor, jadi lo semua ikut gue nanti malam"
"Lo sering ngintipin dia ya?" tanya andika sinis
"Ya enggaklah, dia aja nontonnya di sofa sini atau di balkon kamarnya"
"Sama aja kambing"
"gak sama ya"
"Sama"
"kagak"
"Pokoknya sama"
"Ya udah terserah lo deh sableng"
"Ya udah"
💫💫💫
Malam sudah sangat larut, tapi cewek itu masih fokus pada film horor kesukaannya, ia bergidik ngeri saat tiba di adegan yang menurutnya sangat menyeramkan, tiba-tiba lampu kamarnya mati
"ck, kok mati lampu si" gerutunya kesal, Ia pun beranjak menyudahi aktivitasnya, ia menyalakan lampu di ponselnya, lalu melangkah keluar dari kamar, 1 yang cewek itu lupakan, rambutnya tergerai bebas kacamatan bulatnya tidak ia pakai, ia menatap sekeliling yang gelap, raisa bergidik ngeri, tubuhnya mendadak merinding, ia melangkah menuruni tangga mengerjapkan mata beberapa kali, ia melihat seseorang duduk di sofa sendirian, ia menelan salivanya susah, cewek itu mendekati sofa
"Lo siapa? kok di sini?"
"Huaaaaaa mami, tolongin raisa" Raisa memejamkan mata terkejut, karena saat orang itu menoleh, wajahnya busuk penuh darah, mata menonjol dengan rambut panjang berantakan, perlahan-lahan cewek itu membuka mata berharap apa yang ia lihat hanya ilusi, sosoknya tidak ada, tapi nafasnya ngos-ngosan tubuhnya merinding karena gemetar, seorang memegang bahu raisa
"Huaaaa kak erland to___" raisa berhenti berteriak karena seseorang membekap bibir raisa dengan bibirnya, lalu memeluk pinggang raisa erat
"Bau ini, rasa ini, kaya sebelum-sebelumnya dan gue ngerasa akrab" batin raisa berseru
Lampupun menyala, cewek itu membelalakkan matanya saat tahu siapa yang sudah menciumnya dengan sembarangan, cowok itu adalah andika, ANDIKA.
Raisa menggigit bibir cowok itu, membuat andika melepaskan ciumannya, andika menjilat bibirnya yang terluka karena gigitan raisa.
Sementara revan reza dan kelvin dibuat tercengang melihat aksi yang dilakukan andika.
"NGAPAIN LO CIUM GUE SABLENG" teriak raisa kesal, bahkan sangat kesal.
"gak papa ta__ eh maksudnya raisa, RAISA ADELIA KASELA" ucap andika tersenyum menekankan nama panjang raisa, lalu mengacak rambut raisa gemas
Raisa membeku di tempat, ia baru menyadari bahwa dirinya masih menyamar menjadi etta dan lebih parahnya cewek itu lupa memakai kacamata, dan membiarkan rambutnya tergerai bebas, cewek itu kehilangan kata-kata, tidak tahu harus berkata apa, karena semua rahasianya sudah terbongkar
"Kalian kenapa teriak-teriak?" erland membeku di tempat, melihat apa yang telah terjadi, ternyata secepat ini rahasia adiknya terbongkar? erland tersenyum dengan penuh kemenangan.
💫💫💫
"Oke gue minta maaf karena udah nutupin semuanya dari kalian" erland tersenyum membuat keempat cowok di hadapannya tersenyum dan menganggukkan kepala mengerti, lain halnya dengan raisa, cewek itu menaruh tangan di depan dada dengan kaki yang dilipat, ia memasang tampang datar.
Jam sudah menunjukkan pukul 01.00 pagi, tapi mereka semua enggan masuk ke kamar, dan memilih duduk di sofa
"Oh iya, soal yang tadi gue minta maaf, karena itu semua rencana gue" ucap kelvin dengan tampang bersalah
"Gue juga" lanjut revan
"Ikut gue" tambah reza
"Kalau gue nggak usah ya, kan gue pahlawannya" andika berseru dengan bangga
"Dih, ngarep lo bangke" balas raisa ketus.
Andika terkekeh mendengar perkataan raisa, ingin rasanya ia mencubit pipi raisa atau mengacak rambutnya dengan gemas, tapi ia urungkan niatnya, karena merasa tidak enak pada erland.
💫💫💫
"What, jadi lo udah ketahuan sama mereka? lo diapa-apain kan sama mereka, ada yang lecet gak, yang sakit di mana?" tanya Keysha heboh sendiri, raisa terkekeh melihat tingkah sepupunya ini, ia tidak menyangka bahwa Keysha akan sekhawatir ini padanya.
"Gue gak papa kok key" balas raisa tersenyum
"Besok jadi ikut kan?" tanyakan kanza melihat teman-temannya, mereka bertiga mengangguk kompak.
"Tapi gue jadi kepikiran satu hal deh" ujar keysha yang setengah berpikir
"Apaan?" tanya ketiga cewek itu kompak
"Cie barengan, jangan-jangan___" keysha tidak melanjutkan perkataannya, karena kanza sudah lebih dulu menjitak kepalanya
"Pikiran lo ada-ada aja sih key" kanza menggelengkan kepala tidak habis fikir pada keysha
"Gimana ya caranya gue bawa barang-barang nanti?" tanya Keysha membuat raisa memutar bola matanya malas
"Barang-barang lo apa aja sih key?" tanya vira datar
"Ya mungkin lebih banyak dari tahun kemarin"
"Serah aja lo aja deh" ucap vira pasrah, cewek itu yakin bahwa keysha akan menggunakan koper yang sangat-sangat super besar seperti tahun lalu, vira dan kanzalah yang kerepotan untuk membantu cewek itu membawa barang-barangnya yang amat super-super banyak.
💫💫💫
Raisa menggerutu sebal karena kakaknya mungkin tidak bisa menjemputnya, raisa kembali masuk ke dalam sekolah untuk mengambil sesuatu yang tak sengaja ia tinggalkan, keadaan sekolah sudah mulai sepi, karena anak-anak sudah pulang dari tadi, seseorang menarik lengan raisa pelan yang membuat ia menghentikan langkah
"Kak raisa tunggu"
"Apa?" tanya raisa datar saat berhadapan dengan cewek yang tidak lain adalah sesil, bersama teman-temannya
"Kak raisa bisa gak jangan ganjen sama kak dika, soalnya dia milik aku, dan kalau kak raisa tetep ganjen sama dia, kakak tahu kan akibatnya" ancamnya penuh peringatan.
Raisa memutar boleh mantanya malas meladeni adik kelasnya yang satu ini.
"Muka aja sok polos, tapi ngomongnya nyolot banget" batin raisa
"Gue tahu SESILIA DEA AGNES, PEWARIS KEDUA DARI KELUARGA AGNES" raisa menekankan nama panjang sesil, entah datang dari mana ide gila ini muncul di kepalanya.
"Oh bagus kalau kakak tahu, aku bisa ngebuat hidup kakak nggak tentram, klo cari masalah sama aku" ancamnya
"Oh ya? sayangnya gue nggak takut, bahkan, gue bisa buat keluarga lo keluar dari dua besar" ujar raisa tersenyum miring, meremehkan.
Sesil tersentak kaget, bagaimana mungkin raisa bisa mengeluarkan perkataan seperti itu? karena setahunya, raisa itu hanya cewek dari keluarga biasa
"Kakak nakutin aku?" tanya sesil tertawa renyah
"Nona kasela" seseorang datang dari arah berlawanan menghadap raisa dengan hormat,pemandangan itu berhasil membuat sesil dan teman-temannya tersentak kaget
"Paman gu?" gumam raisa bingung
"Tuan muda mengutus saya untuk menjemput anda, karena ia masih ada hal yang harus ia urus" ucapnya dengan hormat
"Oh baiklah, terima kasih paman gu" balas raisa tersenyum ramah.
Raisa mendekat pada sesil, cewek itu mengacak rambut sesil dengan lembut lalu tersenyum
"Gue pulang dulu ya sil, sampai jumpa dadah" raisa melambaikan tangan lalu meninggalkan sesil yang membeku di tempat.
"Lo dalam masalah sil" gumam temannya tepat di sebelah sesil.
💫💫💫