NovelToon NovelToon
Dendam Dua Jiwa [Mafia Cantik Di Tubuh Gadis Lugu]

Dendam Dua Jiwa [Mafia Cantik Di Tubuh Gadis Lugu]

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ikri Sa'ati

Dendam dua jiwa.

Jiwa seorang mafia cantik berhati dingin, memiliki kehebatan dan kecerdasan yang tak tertandingi, namun akhirnya hancur dan berakhir dengan mengenaskan karena pengkhianatan kekasih dan sahabatnya.

Jiwa yang satu adalah jiwa seorang gadis lugu yang lemah, yang rapuh, yang berlumur kesedihan dan penderitaan.

Hingga akhirnya juga mati dalam kesedihan dan keputus asaan dan rasa kecewa yang mendalam. Dia mati akibat kelicikan dan penindasan yang dilakukan oleh adik angkatnya.

Hingga akhirnya dua jiwa itu menyatu dalam satu tubuh lemah; jiwa yang penuh amarah dan kecewa, dan jiwa yang penuh kesedihan dan putus asa, sehingga melahirkan dendam membara. Dendam dua jiwa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ikri Sa'ati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 9. Percakapan Dua Jiwa

Senja sudah tenggelam di ufuk barat, hari kini mulai berganti malam. Kegelapan mulai membungkus pelosok-pelosok Achala City, kota metropolis yang amat ramai itu.

Namun di jantung Achala City, kegelapan malam seperti menguap, seolah tidak mampu menyentuh terangnya gemerlap kota metropolis itu.

Di kamar cukup luas itu yang berbalut aura yang sederhana, Fiorella --yang bersemayam di dalam tubuh-- Annabella duduk menghadap sebuah laptop yang sedang on di meja yang berada di samping tempat tidur.

Laptop itu adalah laptop Annabella, salah satu sumber baginya untuk mencari makan. Atau lebih tepatnya sumber satu-satunya untuk mencari makan, yaitu sebagai hacker.

Fiorella --atau jiwa Fiorella-- sudah selesai mengadaptasikan diri yang berada di dalam tubuh Annabella. Maksudnya dia sudah tahu di mana dan di tahun berapa dia berada sekarang.

Fiorella kini menyadari bahwa sekarang ini dia tengah berada di pusat kota bernama Achala City, tempat di mana Annabella tinggal. Sedangkan dia --jiwa dan tubuhnya-- dulunya tinggal di pusat kota yang bernama Andara City.

Saat melihat waktu yang tertera di handphone Annabella, yaitu hari Kamis, 16 November 2023, Fiorella telah menyadari jika dia terpesat lima tahun ke depan.

Dia --jiwa Fiorella-- masih ingat betul waktu di mana dia dan asisten sekaligus sahabat baiknya, Adeline mengalami musibah yang menyebabkan nyawa mereka melayang. Waktu itu malam hari, pada Selasa, 15 Mei 2018.

Itu artinya dia --jiwa Fiorella-- bereinkarnasi di tubuh gadis lemah, lugu dan cupu yang baru menginjak usia 18 tahun. Namanya adalah Annabella Calista.

Akan tetapi tubuh yang dulunya lemah dan cupu ini, sekarang menjadi kuat dan berani, penuh percaya diri semenjak jiwa Fiorella masuk ke dalamnya, sebagaimana hal itu sudah diterangkan.

Sejenak Fiorella menganalisa atau merenungkan aksinya tadi saat menghajar Arden Carroll dengan mudah dengan meminjam tubuh Annabella.

Dia mendapati bahwa kehebatan dan kekuatannya saat beraksi tadi, belum sepenuhnya menyatu sempurna dengan tubuh Annabella. Masih agak kaku saat mengerahkan jurus bela diri.

Tapi itu tidak jadi masalah. Nanti dia akan melatih tubuh ini biar benar-benar menyatu dengan dirinya secara sempurna.

Agar kekuatan, kehebatan, dan kemampuannya bisa maksimal dikerahkan di dalam diri dan tubuh Annabella.

Satu hal dia sadari bahwa jiwa Annabella belum atau tidak sepenuhnya meninggalkan raganya, ternyata. Atau dengan kata lain, jiwa Annabella masih ada di sini, di dalam raganya, hanya saja amat lemah.

Jiwa itu akan menjadi kuat dengan adanya jiwa Fiorella yang mendominasi. Sehingga maksud dan keinginan Annabella akan tersalurkan di luaran melalui jiwa Fiorella.

Sungguh dua jiwa yang saling membatu bukan, dalam satu tubuh?

Setelah Fiorella memahami benar akan semua kenyataan itu, dan telah paham betul jika bisikan dalam pikirannya adalah jiwa Annabella, maka keduanya mulai menyusun agenda yang akan dilakukan selanjutnya.

"Apa rencanamu selanjutnya, Kak Fior?" tanya Annabella dalam pikiran Fiorella.

"Rencana kita, Bella, ingat itu! Rencana kita!" kata Fiorella menegaskan, juga dalam pikiran.

"Oh iya, maaf, Kak Fior," Annabella seperti tertawa nyengir diingatkan begitu.

"Apa rencana kita ke depannya, Kak Fior?" ulang Annabella dalam pikiran.

"Dulu... aku adalah seorang mafia, bahkan salah satu Ketua Mafia Geng Naga Hitam," tutur Fiorella, masih dalam pikiran. "Sekarang, aku hidup kembali untuk yang ke dua kalinya di dalam tubuhmu...."

"Tapi... aku nggak ingin lagi menjadi mafia atau penjahat sekarang," lanjutnya penuh tekad dan keyakinan, "aku akan membasmi mafia...."

"Kamu yakin?"

"Ya, aku yakin.... Itu adalah tekadku, tekad kita!"

"Kalau begitu aku mendukungmu, Kak Fior."

★☆★☆

Kemudian mereka juga mengagendakan dalam kerja sama mereka ke depannya, yaitu akan merebut Golden Winata Corp, perusahaan yang dipimpin oleh Abrahan Winata.

Hal itu jika Abraham Winata tidak menyerahkan secara baik-baik kepada Annabella. Karena perusahaan itu memang telah diwariskan oleh almarhumah neneknya untuknya.

Tapi itu masih berupa wacana saja. Untuk saat-saat seperti ini tentu belum bisa dilaksanakan. Tunggu mereka punya kekuatan dulu, terutama kekuatan finansial, baru mereka bergerak.

Tak lupa, dan tak kalah pentingnya, Fiorella akan mentransfer semua rekening tabungannya ke dalam rekening tabungan Annabella. Dan hal itu mudah bagi Fiorella --jiwa Fiorella-- untuk melakukannya, karena dia tidak kalah jenius dengan Annabella.

Lagi pula perlu diketahui, selain Fiorella memiliki berbagai ilmu dalam bidang ilmu pengetahuan, dia juga ahli dibidang hacking.

Sungguh kedua jiwa ini sama-sama punya ilmu hacking. Tentu akan sangat bermanfaat ke depannya dalam mereka menjalankan rencana.

"Bella, aku baru ingat," kata Fiorella dalam pikiran sambil terus mengutak-atik laptop yang lumayan canggih itu, "kalau nggak salah... di wilayah selatan Achala City ini aku punya apartemen...."

"Di situ aku menyimpan motor sportku yang baru aku beli," lanjutnya memberi tahu. "Aku belum sempat memakai motor itu keburu aku dan Adel diserang oleh pasukan Kayra."

Saat menyebut dan mengingat nama itu, hati Fiorella kini mendidih, amarah dan dendamnya kepada pengkhianat itu sungguh tak terpikirkan.

"Hingga akhirnya Adeline, kemudian aku tertembak mati oleh Kayra dan Hendry si pengkhianat," lanjut Fiorella bernada sedih penuh duka, berbalut amarah penuh dendam.

"Apa ada yang mengetahui apartemenmu itu selain dirimu, Kak?" tanya Annabella ingin tahu.

"Apartment itu cuma aku dan Adel yang tahu," sahut Fiorella. "Selain itu... tidak ada seorang pun yang tahu, sampai pun itu Kayra yang waktu itu adalah sahabatku juga."

"Juga pasukan kami, aku nggak beri tahu."

Saat menyebut nama sahabat dan pasukannya yang telah lama menemaninya, hati Fiorella semakin berduka, semakin bersedih. Mereka semua mati karena melindunginya, sang ketua mereka.

Dia telah bertekad akan membalaskan dendam sahabat dan semua pasukannya itu kepada Kayra dan Hendry.

"Apa kamu bisa tinggal di apartementmu itu sekarang, Kak Fior?" tanya Annabella seperti mengusulkan.

"Entahlah," sahut Fiorella ragu. "Tapi aku akan meninjau dulu besok. Sepertinya... kamu ingin agar aku tinggal di situ? Apa iya, Bella?"

"Kalau kamu masih bisa tinggal di situ, itu lebih baik," Annabella mengemukakan alasan usulannya. "Karena kalau kamu masih tinggal di rumah terkutuk ini, kita mungkin nggak leluasa dalam menjalankan rencana membasmi para mafia."

"Tentu kamu akan berteman lagi dengan senjata api nantinya," lanjut pikiran Annabella. "Tapi nggak bisa leluasa menyimpannya di rumah ini."

"Iya, kamu benar," Fiorella menyepakati usulan itu. "Aku akan usahakan agar aku bisa tinggal di situ. Kalau pun nggak bisa, kita cari rumah lain. Kita sudah banyak uang sekarang, Bella."

"Kamu masih ingat alamatnya 'kan?" tanya Annabella seperti menguji.

"Iya, aku masih ingat alamatnya di kota ini."

"Kamu akan menggunakan motor sportmu itu 'kan, Kak Bella?" kata pikiran Annabella selanjutnya. "Hal itu berguna untuk membawamu pergi ke sekolah."

"Oh iya, Bella, besok sepertinya aku belum bisa masuk sekolah," kata Fiorella melapor ke jiwa Annabella. "Kita akan sibuk mengurus perlengkapan besok."

"Nggak pa-pa, Kak, santai saja."

"Hanya saja aku hampir nggak sabaran melihat wajah-wajah penuh keheranan saat melihat aku nyaris berubah 180 %."

Terus saja dua jiwa itu yang menempati satu tubuh saling berbincang dalam pikiran. Di luaran Fiorella terus mengotak-atik isi laptop Annabella. Di dalam pikiran mereka asyik berbincang.

Kedua jiwa dalam satu tubuh itu terus saja berbincang-bincang hingga mereka merasa kuat. Merencanakan tentang agenda beberapa waktu ke depan hingga tengah malam.

Hingga akhirnya dua jiwa itu kelelahan. Maka tidurlah tubuh yang sebentar lagi dipakai untuk berjuang di atas sprin bed yang tidak terlalu mewah tapi nyaman untuk tidur.

★☆★☆★

1
Aretha Shanum
kenapa harus bertahan disitu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!