NovelToon NovelToon
PENYAMARAN CEO

PENYAMARAN CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: Gaharu Wood

CEO perusahaan literasi ternama, Hyung menjual dirinya di situs online sebagai pacar sewaan hanya karena GABUT. Tak disangka yg membelinya adalah karyawati perusahaannya sendiri. Ia terjebak satu atap berminggu-minggu lamanya. Benih-benih asmara pun muncul tanpa tahu jika ia adalah bosnya. Namun, saat benih itu tumbuh, sang karyawati, Saras malah memutuskannya secara sepihak. Ia tak terima dan terpaksa membongkar jati dirinya.

"Kau keterlaluan, Saras. Kau memperlakukanku semena-mena tanpa menimbang kembali perasaanku. Lihat saja! Kau akan datang padaku secara terpaksa ataupun patuh. Camkan itu!"

Ia pun ingin membalas terhadap apa yang pernah Saras lakukan padanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gaharu Wood, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PERUBAHAN

Lagi dan lagi Hyung menunjukkan kekuasaannya terhadap Saras. Saras yang sudah mulai terbiasa dengan ancaman Hyung pun hanya bisa pasrah menerima. Ia tahu jika tidak bisa melawan kehendak bosnya. Ia juga tahu jika perlawanannya akan sia-sia. Hyung mempunyai kartu as atas dirinya.

Bisakah kau katakan jika kita dapat menjalin hubungan sungguhan? Bukan hanya sebatas kontrak perjanjian seperti yang kau berikan?

Saras menarik napas dalam-dalam. Ia dilema sendiri. Saras ragu untuk melangkah. Tapi ia juga tidak mau mundur dari medan perjuangan. Hyung selalu menarik-ulur hatinya. Membuat Saras bertanya-tanya apakah benar Hyung mempunyai rasa padanya?

Satu jam kemudian...

Detik jam itu terdengar kuat. Keadaan sekitar sunyi di malam semakin larut dan ingin berganti hari. Di sana di dalam sebuah kamar minimalis terlihat seorang wanita tampak gelisah karena tidak bisa tidur sedari tadi. Sedang di sebelahnya tampak seorang pria yang sedang memejamkan mata dengan tenang. Ialah Hyung Kimra yang tertidur di samping Saras.

Aku tidak bisa tidur kalau begini. Bagaimana ya? Apa aku pura-pura ke kamar mandi saja agar bisa tidur di kursi?

Saras memikirkan cara agar bisa keluar dari kamar dan tidak satu kasur dengan Hyung. Ia membalikkan badannya untuk melihat Hyung. Pelan-pelan ia melihat dari ekor matanya, Hyung tampak tertidur pulas. Saras pun mengendap-endap untuk bangun. Ia pelan-pelan turun dari kasur. Ia berjalan memutar untuk menuju pintu kamar. Sesampainya ia pun membuka pintunya pelan-pelan, berharap bisa keluar. Namun...

"Mau ke mana?" Tiba-tiba saja suara Hyung terdengar.

Gawat!

Saras jadi gelagapan. Ia mencoba memutar tubuhnya untuk memastikan Hyung benar bangun atau belum. Dengan jantung yang berdebar, dengan napas yang tersengal karena takut niatannya tidur di kursi ketahuan oleh Hyung.

"Em ...," Saras menoleh ke Hyung. "Anda belum tidur, Pak?" tanya Saras dengan ragu.

Hyung terlihat memiringkan tubuhnya menghadap Saras. "Bagaimana bisa tidur jika tidak mencium aroma tubuhmu," kata Hyung yang membuat Saras tersipu.

Dia ini. Apa sedang mencoba menggodaku?

Hyung beranjak bangun. "Mau ke mana? Mau kabur?" tanya Hyung lagi yang seketika membuat Saras salah tingkah.

"Ti-tidak kok. Ak-aku hanya ingin ke kamar mandi. I-iya, ke kamar mandi." Saras meyakinkan.

Hyung melipat kedua tangannya di dada. Ia memperhatikan Saras. "Aku antar." Ia kemudian berkata seperti itu.

"Ti-tidak perlu, Pak. Aku bisa sendiri," kata Saras mencoba menolak.

"Oh. Begitu." Hyung tampak curiga. "Aku khawatir kau akan mengunciku lagi. Jadi biarkan aku mengantarmu ke kamar mandi. Ayo!" Hyung pun melebarkan pintu kamar yang sudah terbuka. Ia tetap memaksa mengantar Saras ke kamar mandi.

Dia ini kenapa sih? Kamar mandi kan ada di samping. Masa harus diantar segala? Apakah dia sebegitu tidak percayanya lagi padaku? Astaga ... dia seperti suamiku sendiri.

Mau tak mau Saras menuruti kemauan Hyung. Ia pun pergi ke kamar mandi dengan diantar oleh Hyung. Saras masuk ke kamar mandi dan Hyung menunggu di depan pintu. Tak lama Saras pun keluar dan melihat Hyung yang sedang menunggu. Ia kemudian kembali ke kamar dengan diikuti oleh Hyung dari belakang.

"Tidurlah. Aku akan menjagamu," kata Hyung meminta Saras lekas tidur.

Saras diam. Ia tidak berkata apa-apa. Ia tarik selimut lalu mencoba memejamkan mata. Berharap malam ini bisa dilaluinya. Karena saat ini hatinya dipenuhi dilema. Akankah ia terus seperti ini saja? Saras ingin ikatan yang sesungguhnya.

Beberapa hari kemudian...

Hari-hari terus dilalui oleh Saras. Tapi semenjak malam itu, kehidupan Saras sedikit berubah. Ia bekerja dengan tanpa kekurangan. Banyak makanan dan minuman ringan di lacinya. Tanpa harus membelinya, tanpa harus kerepotan jalan. Hyung memberinya bekal untuk cemilan.

Besok akhir pekan. Mungkin aku ke rumah Elen dulu.

Saat ini pukul empat sore waktu ibukota dan sekitarnya. Dan saat ini para karyawan tampak sedang bersiap-siap untuk pulang ke rumah. Hyung meliburkan karyawannya di hari Sabtu dan Minggu. Ia juga tidak memaksa untuk mengambil lemburan. Hyung lebih sedikit meringankan pekerjaan karyawannya. Para karyawan bisa melanjutkannya di rumah.

"Ras, sudah tahu belum Anna dikeluarkan?" tanya Stef sambil merapikan meja kerjanya.

"Serius?!" Saras pun terkejut mendengarnya. Ia hampir saja tersedak air minumnya.

Stefany mengangguk. "Tapi dia dapat pesangon. Lumayan sih, satu bulan gaji," lanjut Stefany.

Saat itu juga Saras berpikir, apa Hyung melakukan hal ini untuk melindunginya? Saras pun jadi terharu. Tapi Saras juga merasa bersalah jika Hyung benar-benar mengeluarkan Anna karenanya. Karena mereka sama-sama mencari nafkah.

"Syukur lah kalau begitu." Dan akhirnya Saras hanya bisa berkata seperti itu. Ia khawatir salah bicara jika terlalu banyak menanggapi.

"Saras, Stefany." Tiba-tiba Hyung datang menghampiri Saras dan Stefany.

Stefany beranjak berdiri, begitu juga dengan Saras. "Ya, Pak?" Keduanya tampak kompak.

"Em, Stef. Tolong urus pembayaran gaji penulis. Upayakan berapapun sisa saldo akhir mereka bisa dicairkan." Hyung berpesan.

"Baik, Pak." Stefany pun menyanggupi.

"Saras, kau jangan pulang dulu. Kita akan melihat lokasi syuting." Hyung berpesan kembali.

"Baik, Pak." Tanpa banyak bertanya, Saras pun mengiyakannya.

"Bagus."

Hyung lalu pergi meninggalkan keduanya. Tampak Stefany yang tersenyum-senyum sendiri. Sedang Saras melihat kepergian Hyung dari hadapannya.

"Hei!" Stefany pun menyapa Saras. Saat itu juga Saras tersadar jika masih memerhatikan Hyung yang pergi. "Sepertinya ada sesuatu di antara kalian?" tebak Stefany.

"Ap-apa? Apanya?" Saras gelagapan. Ia pura-pura bersikap tidak ada apa-apa.

Stefany tersenyum pada Saras. "Entahlah ini hanya perasaanku saja atau bukan. Tapi beberapa hari ini bos tampak sering memintamu ke ruangannya," selidik Stefany.

Saras menelan ludah. Ia mencoba menutupinya. "Itu hanya perasaanmu saja, Stef. Ayo, aku bantu untuk mencairkan saldo para penulis." Saras pun mencoba mengalihkan.

Stefany kembali tersenyum. Ia merasa ada sesuatu yang terjadi pada Saras dan bosnya.

Ini gawat. Jangan sampai Stefany tahu hubunganku dengan Vi.

Sedang Saras tampak khawatir. Ia takut perjanjian kontraknya dengan Hyung ketahuan yang lain. Saras takut teman-teman kantornya mengorek lebih jauh lagi. Ia khawatir aibnya terbongkar dan diketahui.

1
Restu Apih
makin g masuk akal j thor
Restu Apih
aneh
Restu Apih
garing Thor....
YuniSetyowati 1999
Lah kok lemas?kan kau sendiri yg cari & byr pacar sewaan.🤦
Kaget ya karena dia tamvan 😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!