NovelToon NovelToon
Kau Selingkuhi Aku, Ku Ambil Bapakmu!

Kau Selingkuhi Aku, Ku Ambil Bapakmu!

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Balas Dendam / Selingkuh / Wanita Karir / Sugar daddy / Menikah dengan Kerabat Mantan
Popularitas:14.9k
Nilai: 5
Nama Author: zenun smith

Diselingkuhi sedih? Sudah tidak jaman! Angkat kepalamu, gadis, mari kita balas dendam.

Betari diselingkuhi oleh kekasih yang dia pacari selama tiga tahun. Alih-alih menangis, dia merencanakan balas dendam. Mantan pacarnya punya ayah duda yang usianya masih cukup muda. Tampan, mapan, dan kelihatannya lebih bertanggungjawab. Jadi, Betari pikir, kalau dia tidak dapat anaknya, dia akan coba merebut ayahnya.

Namun ditengah misi balas dendamnya, Betari justru dikejutkan oleh semesta.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zenun smith, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kabar Untuk Nando

Kalau begitu....” Melvis menjeda, berpikir sekali lagi. “Mbak Betari setuju untuk daftarkan pernikahan kita secara resmi agar tercatat di negara?”

Betari mengangkat wajahnya perlahan. Netranya menyorot pada wajah Melvis yang tampak tenang namun tetap gagal menyembunyikan kegelisahan di balik sorot matanya. Suara detak jam dinding terdengar lebih nyaring daripada biasanya, membuat Betari semakin kesulitan membawa kepalanya untuk berpikir jernih dan penuh pertimbangan.

Sementara di tempatnya duduk, Melvis menanti dengan sabar. Ketertarikannya pada Betari sudah tumbuh lebih besar dari hari ke hari. Meski belum terlalu jauh mengenali gadis itu, dia rasa menjajaki dirinya setelah terikat dalam sebuah pernikahan juga bukanlah ide yang buruk. Akan tetapi, tentu saja, Betari harus setuju dan tidak terpaksa. Melvis akan selalu memiliki waktu, dia juga tidak sedang terburu-buru.

Masih dalam bungkam, Betari kembali melabuhkan pandangannya ke atas meja ruang tamu. Menelisik pola renda taplak yang semakin diperhatikan tampak menarik, tetapi juga rumit di saat yang sama—seperti isi kepalanya.

Ada pertabrakan emosi di dada Betari saat ini. Dia bingung, kesal, marah, takut dan gelisah. Sampai beberapa hari yang lalu, segalanya masih berjalan sesuai dengan rencana. Lalu kini semesta memberinya kejutan yang tidak kira-kira. Betari pikir ini mungkin adalah hukuman atas kesombongannya. Berpikir bahwa alam semesta akan selalu berada di pihaknya, sampai lupa bahwa dia hanyalah manusia biasa yang bagi semesta hanya tampak seperti setitik debu nyaris tak kasat mata.

“Mbak Betari setuju untuk daftarkan pernikahan kita secara resmi agar tercatat di negara?”

Suara Melvis kembali terngiang di kepalanya. Betari menunduk semakin dalam, memejamkan mata. Mendaftarkan pernikahan sama artinya dengan menggelar pernikahan resmi. Dia akan menyandang status sebagai istri sah Melvis sekaligus ibu tiri untuk Nando. Nando, mantan kekasih yang dia benci setengah mati. Dia memang berniat untuk membalas Nando dengan sesuatu yang setimpal. Tetapi kalau harganya adalah sebuah pernikahan, apakah itu tidak berlebihan?

“Lupakan aja, saya tahu omongan saya nggak masuk akal.” Suara Melvis menarik Betari untuk kembali menaikkan pandangan. Lelaki itu tampak bersikeras mengukir senyum meski kepalanya juga pasti sama ributnya. “Mbak Betari masih muda, jalannya masih panjang. Lagi pula, memang nggak masuk akal kalau tiba-tiba kita menikah, kan?” susulnya diakhiri kekehan canggung yang kentara.

Betari masih tidak berkata apa-apa. Dia sibuk menelisik sekecil apa pun perubahan ekspresi yang tampak di wajah Melvis. Ada kekecewaan yang menyembul keluar dari sana, meski hanya samar.

Dan entah kenapa, sepercik kekecewaan yang berhasil Betari tangkap itu malah membuat mulutnya begitu lancar memberikan jawaban yang sebelumnya seperti enggan keluar.

“Oke,” sahutnya. Dia bisa melihat dengan jelas mata Melvis yang melebar—tidak percaya.

“Ya?”

Betari menggigit pipi bagian dalam, terdiam sebentar untuk berpikir sekali lagi. Kemudian, dia melanjutkan, “Ayo kita daftarkan pernikahan kita.” Masa bodoh. Panggil saja Betari gila, tidak apa-apa. Sudah terlanjur basah, dia akan menyelam saja sekalian.

“Mbak Betari yakin?” tanya Melvis memastikan.

Betari mengangguk. “Yakin,” tegasnya. Daripada berpikir ini adalah hukuman, kenapa dia tidak menganggapnya sebagai sebuah jalan? Dengan menjadi ibu tiri Nando, dia bisa lebih mudah membuat lelaki itu menderita, kan? Lihat saja, dia akan jadi ibu tiri yang kejam!

...*****...

Suara roda koper menyita perhatian Nando. Dia melirik ke arah jam dinding di ruang tamu. Hampir pukul sepuluh malam. Lalu ketika dia beralih ke arah pintu utama, Melvis muncul dengan wajah kusut. Langkahnya lunglai. Kopernya digeret mau tak mau dengan sisa energi yang tak seberapa.

Nando beranjak dari sofa, berdiri menyambut kedatangan ayahnya dengan penuh tanda tanya. “Papa dari mana?” Ia memulai.

Tempo hari setelah pulang dari makan malam bersama Andara, dia menemukan rumah sudah dalam keadaan kosong. Sopir pribadi Melvis hanya bilang lelaki itu pergi sendiri membawa koper, tidak secara jelas mengatakan tempat tujuannya. Begitu Nando coba hubungi pun Melvis sama sekali tidak merespons. Dan sekarang, dia malah menemukan lelaki itu kembali dalam keadaan seperti ini.

“Nando coba hubungi Papa beberapa kali, tapi sama sekali nggak Papa respons.” Nando berjalan mendekat. Melvis hanya memandang ke arahnya dengan sorot yang sulit diartikan. Pegangannya pada gagang koper perlahan terlepas.

“Habis dari perjalanan bisnis? Atau apa?” cecarnya, sebab Melvis tak kunjung bicara.

Alih-alih jawaban, Nando malah mendengar helaan napas panjang. Setelahnya, Melvis mendahului duduk di single sofa dan mengisyaratkan kepada Nando untuk turut duduk bersama.

Kendati bingung, Nando tetap menurut. Dia duduk di sofa panjang di sisi kiri ayahnya. Tatapannya tak lepas dari lelaki akhir 40-an itu.

“Ada yang mau Papa omongin sama kamu.” Suara Melvis rendah dan sedikit bergetar.

Nando semakin bingung. Seingatnya, dia belum pernah melihat Melvis tampak segelisah ini sebelumnya. Tapi yang lebih mengusiknya adalah karena ini merupakan satu-satunya kesempatan untuknya memberi tahu Melvis soal Andara. Dia sengaja menanti kepulangan Melvis untuk mengatakan semuanya. Nando tidak yakin bisa tetap teguh pada keputusannya kalau semakin lama menunda. Dia takut menjadi goyah lagi.

Akan tetapi, melihat kondisi Melvis yang begini, agaknya Nando harus menundanya sebentar lagi.

“Soal apa?” tanya Nando pada akhirnya. Sedikit was-was mengamati perubahan air muka Melvis karena dia punya firasat apa yang akan Melvis bahas bukanlah sesuatu yang baik.

Tapi, soal apa ya kira-kira?

Oh my God! Nando memekik dalam hati. Jangan bilang Melvis akan membahas soal Andara duluan. Jangan bilang ayahnya itu sudah lebih dulu tahu soal kehamilan Andara!

“Pa—”

“Papa akan menikah,”

“Ha?” Bibir Nando terbuka lebar. Lonjakan energi atas pikirannya sendiri mendadak sirna, tergantikan dengan gelombang kebingungan yang besar. Dia terdiam sebentar, terpaku menatap Melvis, lalu mengerjap beberapa kali. “Apa?”

“Papa akan menikah, Nando.” Melvis mengulangi.

“O—oke….” Nada suara Nando merendah. Masih agak bingung, kenapa ayahnya menyampaikan kabar ini dengan tone yang cenderung gelisah dan bingung alih-alih senang. “Terus?”

“Sama Betari.”

WHAT?!

“APA?!” Nando bangkit dari sofa, matanya melotot tak percaya. Napasnya mendadak tidak teratur, jantungnya berdegup cepat, kepalanya terasa berat. “Papa jangan bercanda!”

Melvis mendongak setelah membuang napas berat. “Papa serius, Nando. Besok Papa akan urus pendaftaran pernikahan kami.”

“Pa, Papa gila ya? Nando kan udah bilang, jangan dekat-dekat sama Betari. Kenapa sekarang malah mau menikah sama dia?!” seru Nando sewot sendiri. Pikirannya kalang kabut. Segala hal soal Andara menguap begitu saja. Kepalanya kini dipenuhi lagi oleh Betari—namun kali ini, dalam kondisi yang buruk.

“Papa terpaksa,” sela Melvis. Dia membuang napas lagi, mengusap wajahnya kasar. “Ada sesuatu yang terjadi, yang membuat Papa harus menikah dengan Betari.”

Ada sesuatu yang terjadi. Nando bagai disulut api dan kobarannya disiram berliter-liter bensin. Dada dan kepalanya terasa panas. Dia seperti akan meledak. Kalimat Melvis yang ambigu membuat pikiran liar Nando melebar ke mana-mana. Seperti halnya dirinya dan Andara, Nando pikir Melvis dan Betari mungkin sudah melakukannya sehingga kini mereka terpaksa menikah.

Tapi Betari bukan perempuan murahan yang mau sembarangan tidur sama laki-laki. Nando berusaha menyangkal.

Namun, seberapa keras upayanya, tidak ada hal lain yang cukup masuk akal untuk menjadi alasan mengapa Melvis dan Betari harus menikah secara mendadak selain karena hal itu.

Rahang Nando seketika mengeras. Kedua tangannya mengepal di samping tubuh. Dengan pikiran yang carut-marut, Nando melesat pergi meninggalkan Melvis. Melenggang menerobos malam yang dingin tanpa arah dan tujuan yang jelas.

.

.

.

Bersambung.

1
Ina Karlina
se orang CEO makan di warteg gara gara cewe 😁😁😁😁
Zenun: hehehehe
total 1 replies
Ina Karlina
gayung bersambut..betari hebat juga ya taktik nya dalam mengambil hati incarannya semoga lancar..sampai s Nando tak berkutik
Zenun: hehehehe
total 1 replies
RR🫶🏻🌊
Semoga jd senjata makan tuan 😏😒
Dewi Payang
Jawaban bang duda bijak👍🏻
Dewi Payang
ceileh... tujuannya Andara memang mau keneraka nih....😂
Dewi Payang
Sebaik apapun ide Andara bakal menyerang balik🤭
Ita Putri
Luar biasa
nowitsrain
Kursinya berdoa? Wkwk beroda kali yak
Teteh Lia
Dih elu yang selingkuh. juga.
Teteh Lia
Yakin sih. Betari bakal nangkis semua kelicikan Andara.
Teteh Lia
Lah... kemarin2 kenapa kamu bisa tergodahhh coba...
Sinar Sinareati
pembalasan di mulai ya Nando ini baru permulaan
Zenun: iyeees
total 1 replies
FT. Zira
jawwban cerdas/Joyful//Joyful/
RR🫶🏻🌊
Ktnya harus akad lagi sih abis lahiran klo nikah lg Hamidun, ktnya nantinya klo gk akad ulang anak-anak yg lahir di pernikahan ttp gk masuk bin/binti bapaknya. Bener gk sih?
Zenun: Iya bener. Mungkin nanti mereka nikah lagi atau gimana. Btw, ini sesungguhnya backgroundnya bukan akad😁. Sengaja prosesi nikah gak dibikin detail
total 1 replies
RR🫶🏻🌊
Aman, perang dipending /Chuckle/
Zenun: hehehe
total 1 replies
Sinar Sinareati
masuk jebakan kamu pak melvis
Zenun: hehehe
total 1 replies
Sinar Sinareati
modus banget kamu betari🤭🤭
Zenun: hehehe
total 1 replies
Dewi Payang
Bapake sama anake 11 12.... aneh....
Dewi Payang
Ngeri/ngerti🫰
Dewi Payang
Udeh deh An, tobat deh lu, udah syukur dibantuin Betari sampai ortumu dan ortunya Nando setuju, mau cari masalah baru, lu mesti nyesel tar
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!