Bella putri Jonathan usia 20 tahun gadis berpenampilan cupu, dibalik penampilannya itu ia gadis cantik dan cerdas namun semua itu ia sembunyikan
Alexander William Smith umur 26 tahun dijuluki king mafia berdarah dingin tidak memiliki belas kasihan dan tidak ragu ragu untuk melakukan apapun untuk mencapai tujuannya pengusaha nomor 1 didunia
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anti Anti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Curiga
"Buk, dasar bodoh! Kenapa kamu begitu ceroboh?"
"Maaf, tuan. Aku hanya khawatir pada nona," ucap pengawal itu.
"Tapi, tindakanmu akan menuai sebuah kecurigaan mereka. Kamu tahu, kan? Princess pasti akan marah jika identitasnya diketahui," ucap seseorang.
"Maaf, tuan," ucap pengawal itu, menunduk.
"Pergilah sebelum aku marah," ucap seseorang itu.
Dari gerak-geriknya, dia begitu terlatih dan sepertinya ia mengetahui sesuatu tentang Bella, ucap Leon.
"Sekarang yang menjadi pertanyaan, penjagaan kita yang begitu ketat, bahkan kita memilih sendiri para Mafioso yang akan menjaga keamanan masion. Kenapa masih ada penyusup?" ucap Arya.
"Dia bukan penyusup, namun dia ada untuk melindungi," ucap King.
"Apa maksudmu, King?" tanya William.
"Pengawal itu tidak mungkin ia dengan cepat bertindak jika ia tidak tahu apa-apa, dan masion ini sepertinya dijaga ketat seperti seratus lapisan dengan beribu penjagaan yang terus melindungi tuannya," ucap King.
"Aku tidak bisa memastikan itu, aku hanya menduga," ucap King lagi.
"Kamu benar, Pi. Itu bukan dugaan, namun sebuah kebenaran," ucap Ara, yang baru masuk, diikuti Ana, Friska, dan Shasa.
"Masion ini bahkan dikelilingi banyak Mafioso yang persembunyian mereka hampir tak terlihat. Mereka terus berjaga. Saat aku datang, aku kira mereka adalah musuh, namun setelahnya aku mulai memperhatikan setiap titik mereka. Hanya seorang Mafioso yang selalu menjaga 'berlian' mereka," ucap Ara.
"Berlian apa maksudmu? Menantuku itu bukan orang biasa," duga Ana.
"Iya, na. Bahkan sampai saat ini identitasnya masih belum ditemukan sepenuhnya," ucap Ara.
"Tapi itu tidak mungkin. Jika dia 'berlian' itu, tidak mungkin dari dulu ia menerima siksaan, pukulan, dan ia juga menjadi tulang punggung keluarganya, dan berakhir ia dijual. Jika ia punya kuasa, tidak mungkin ia mengorbankan dirinya," ucap Ana.
Mendengar itu membuat mereka semua terdiam.
"Sebaiknya kita menyelidiki kembali lebih dalam. Aku tidak ingin karena kecurigaan kita membuat menantuku tak nyaman," ucap William.
"Sttttt... Kepalaku sangat sakit," ucap Bella, mulai terbangun.
"Sayang, syukurlah kamu sudah sadar. Mana yang sakit?" ucap Alex, khawatir.
"Suamiku, apa yang terjadi?" tanya Bella.
"Apa kamu tidak ingat?" jawab Alex, dan hanya mendapat gelengan kepala dari Bella.
"Apa yang terakhir kamu ingat?" tanya Alex, memastikan.
"Aku sedang melihat Keyla dan yang lain berlatih," ucapnya.
"Apa kamu tidak ingat kejadian setelah itu?" tanya kembali Alex, dan mendapat gelengan kepala oleh Bella.
"Astaga, kenapa bisa?" ucap Alex, mengusap rambutnya ke belakang.
"Emang aku kenapa, Kak?" tanya Bella.
"Saat aku datang ke ruang latihan, kamu sudah berteriak kesakitan, dan saat aku mendekati, malah kamu mendorongku dan bangkit menatap tajam seluruh keluarga, melangkah mendekati mereka dengan tatapan tajam, hingga seseorang pengawal memukul tekuk hingga kamu pingsan," ucap Alex.
"Benarkah aku seperti itu?" ucap Bella, memastikan, dan hanya dijawab anggukan oleh Alex.
"Apa kamu punya trauma?"
"Aku tidak tahu, bahkan aku tidak mengingat kejadian itu," ucap Bella.
"Baiklah, sekarang kamu kembalilah istirahat. Aku akan menemui yang lain dulu di bawah, sekalian aku ambilkan makan siang untukmu," ucap Alex.
"Makasih, Kak," ucap Bella.
Melihat kepergian suaminya, Bella mulai beranjak berjalan ke balkon.
"Hallo, Daddy," ucap Bella.
"Hallo, Princess," ucap seseorang di seberang sana.
"Apa ada apa, Dad?" tanya Bella.
"Bagaimana keadaanmu, Princess?" ucap seseorang itu.
"Aku baik, Dad. Jangan khawatir, itu hanya kejadian kecil. Dad, sebaiknya tarik pengawal yang mengawasi aku, mereka sudah mulai curiga," ucap Bella.
"Tidak, nak. Biarkan mereka tetap di situ. Dad khawatir dengan keselamatanmu," ucap seseorang itu.
"Tapi, Dad, dengan siapa kamu bicara?" ucap seseorang di belakang Bella. Seketika, tubuh Bella mematung.
Terima kasih sudah menjadi pendukung setia author.
Nantikan kelanjutannya.
Jangan lupa like, vote, dan komen. 🙏🤗