NovelToon NovelToon
CINTA NARA

CINTA NARA

Status: tamat
Genre:Romantis / Cintamanis / Patahhati / Sudah Terbit / Tamat
Popularitas:3.8M
Nilai: 4.8
Nama Author: Aisha Bella

Musim 1 (1-103) Musim 2 (104-226) Musim 3 (227-310)

Kisah cinta yang telah terjalin sekian lama, tiba-tiba harus kandas di tengah jalan, setelah seorang lelaki lain merenggut kehormatan sang kekasih dan membuatnya mengandung benih dari lelaki tersebut.

Rencana pernikahan mereka terpaksa pupus begitu saja karena sang kekasih mau tidak mau harus dinikahi dan menjadi istri dari lelaki yang telah menodainya, demi masa depan anak dalam kandungannya.

Bagaimanakah akhir kisah mereka? Akankah takdir berpihak pada cinta keduanya ataukah sebaliknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aisha Bella, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

21 BELAJAR MENERIMA

Yoga mulai kembali dengan aktivitas kantornya. Banyak pekerjaan yang harus segera diselesaikan setelah dia tinggalkan satu bulan lamanya.

Tok.. Tokk.. Tokkk...

Lelaki itu baru saja selesai mandi saat pintu kamarnya diketuk. Dia segera mengenakan kaos dan menutupi bagian depannya dengan handuk yang dikalungkan di lehernya.

Yoga membuka pintu kamarnya dan tak diduga, ada Nara yang berdiri di sana sambil memegang nampan berisi jus jeruk untuk dirinya.

"Ra, kamu...."

Yoga bergantian menatap wajah Nara dan minuman yang dibawanya, tak percaya sama sekali dengan penampakan indah di hadapannya.

Nara berdiri dengan tidak tenang. Setelah beradu pandang sebentar dengan Yoga, dia langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Aku buatkan jus jeruk untukmu. Kata Bibi Asih, setiap pagi sebelum sarapan kamu selalu minum ini dulu."

Yoga tertegun mendengar ucapan Nara. Hatinya berbunga-bunga tak terkira.

"Ini..., ini kamu yang membuatnya?"

Nara mengangguk.

Yoga segera mengambil gelas di atas nampan yang dibawa Nara, lalu meminumnya dengan cepat sampai habis tak tersisa.

Diam-diam Nara mencuri pandang, memperhatikan saat lelaki itu meminum jus buatannya. Dia merasa senang melihat Yoga menghabiskan minuman buatannya.

Yoga meletakkan kembali gelas yang telah kosong di atas nampan.

"Terima kasih, Ra."

Raut bahagia tak bisa disembunyikan lagi dari wajahnya yang terus tersenyum menatap Nara.

Nara berbalik dan hendak melangkah meninggalkan Yoga, tetapi Yoga menahannya sejenak.

"Ra..."

Nara berhenti tanpa menoleh ke belakang. Hanya mendengarkan apa yang akan diucapkan oleh suaminya.

"Bisakah kamu temani aku sarapan?"

Nara mengangguk lalu berjalan meninggalkan Yoga yang masih menatap kepergian istrinya dengan hati yang semakin membuncah.

(Terima kasih, Ra. Kamu sudah memberiku semangat terbaik di pagi ini...)

Sepuluh menit kemudian, mereka berdua sudah duduk bersama di ruang makan. Nara masih terlihat gugup dan tidak tenang, terlihat dari gerak tubuhnya yang kaku disertai dengan wajah yang tegang.

Yoga tidak banyak bicara agar Nara tidak semakin khawatir. Bisa duduk bersama dan ditemani olehnya saja dia sudah merasa bahagia, dia tidak ingin merusak suasana indah tersebut.

Tak berapa lama kemudian, Beno sudah datang untuk menjemput atasannya.

"Selamat pagi, Pak, Bu."

Nara mengangguk dan tersenyum ke arah Beno, membuat Yoga merasa cemburu karena bukan dirinya yang mendapatkan senyuman dari wanita itu.

"Ehhemm...!!" Yoga berdehem, membuat Beno segera menunduk dan menjauh dari meja makan.

Nara mencuri pandang ke arah Yoga, memperhatikan bagaimana lelaki itu melihat Beno dengan tatapan membunuh. Dia tahu apa penyebabnya, tapi dia hanya diam dan menyelesaikan suapan terakhir di mulutnya.

Melihat Nara sudah menghabiskan sarapannya, dengan sigap Yoga mengambil cawan kecil yang berisi obat dan vitamin yang harus diminum oleh Nara. Dia berjalan ke samping sang istri dan memberikannya pada Nara yang masih duduk di kursinya.

Tanpa kata lagi, Nara mengambil obat dan vitamin dari atas cawan lalu menelannya dengan bantuan segelas air putih yang sudah tersedia.

"Terima kasih."

Takh disangka, Nara mengucapkan kalimat itu untuk Yoga. Sebuah senyuman mengembang di bibirnya yang telah melengkung sempurna.

"Aku berangkat ke kantor dulu."

Yoga pamit pada Nara. Tangan kanannya mengusap lembut ujung kepala Nara, sebelum wanita itu berdiri dan mengikuti langkah suaminya ke arah pintu depan.

Mereka berdua berhenti di ujung teras. Sudah ada Beno yang menunggu di samping mobil.

Sebelum masuk ke dalam mobil, Yoga mencium kening istrinya dengan cepat sehingga Nara tidak bisa menghindarinya.

Deggg..!!! Degup jantungnya berdetak kencang mengiringi getaran di hatinya yang membuat Nara langsung menundukkan kepala.

Yoga masuk ke dalam, diikuti Beno yang duduk di samping sopir.

Deru mesin mobil membuat Nara mengangkat kembali kepalanya dan menatap mobil yang mulai melaju pelan.

Yoga memperhatikan Nara dari dalam mobil yang kacanya tertutup rapat. Dia tersenyum melihat tatapan mata Nara ke arahnya tanpa mengetahui bahwa Yoga melihatnya.

(Kalau saja aku bisa memenangkan hatimu, Ra. Tapi setidaknya sekarang, menerima perlakuan baik darimu seperti ini sudah membuatku bersyukur dan bersemangat untuk terus memberimu kebahagiaan di sepanjang waktu yang aku miliki...)

.

.

.

Selepas kepergian Yoga, Nara kembali ke kamarnya. Dia merebahkan diri di atas tempat tidur. Matanya terus terpejam, membayangkan semua kejadian sejak kepulangan Yoga kemarin sore.

(Ya Allah, benarkah keputusan yang aku ambil? Aku dan Alan sudah menjadi masa lalu. Takdirku sekarang adalah bersama Yoga, menjadi istri dan ibu dari calon anak kami. Entah bagaimana masa depanku nanti, aku hanya berusaha untuk menjalani garis takdirku saat ini...)

Nara terus berpikir, mereka ulang setiap kejadian di antara dirinya, Alan dan Yoga.

Tak akan ada yang mau menjadi dirinya. Terlibat dalam kisah rumit yang seketika mengoyak kehidupannya yang semula telah berjalan dengan baik dan terencana begitu indah bersama Alan.

Bahkan hingga detik ini pun, perasaannya masih seutuhnya untuk Alan. Cintanya, rindunya, mimpinya, masih menjadi milik lelaki yang telah menggenggam hatinya selama lebih dari lima tahun tersebut.

Lantas apa yang terjadi padanya, sehingga kini dia bisa bersikap baik dan mulai belajar menerima kehadiran Yoga di dalam hari-harinya? Apa yang telah membuatnya bisa membuka diri dan belajar menerima keberadaan Yoga bersamanya?

Nara merubah posisinya menjadi bersandar pada kepala tempat tidur. Dia mulai tidak tahan berbaring terlalu lama.

Perutnya mulai membesar dan beberapa kali sudah mulai menunjukkan gerakan dan tendangan yang membuatnya merasakan kebahagiaan luar biasa. Kebahagiaan yang melebihi saat dirinya jatuh cinta pada Alan.

"Kamulah penguat hati Ibu, Nak. Kamulah yang selalu menjadi prioritas utama Ibu. Tak peduli bagaimana kehidupan Ibu nantinya, hanya kebahagiaan kamu yang akan menjadi tujuan utama hidup Ibu selanjutnya."

Nara berbicara lirih pada calon bayi di dalam kandungannya. Senyumnya selalu merekah setiap kali bercengkerama dengan calon buah hatinya.

"Ibu berjanji, akan selamanya merawat dan membesarkanmu dengan limpahan cinta dan kasih sayang dari Ibu, juga dari Papamu yang sangat mencintai kita berdua..."

Nara tertegun dengan ucapannya sendiri. Yoga, lelaki itu, calon ayah dari anak yang dikandungnya. Yoga yang sekarang selalu bersikap tenang dan lembut, menjaga emosi dan selalu menunjukkan perhatiannya kepada dirinya dan calon anak mereka.

Yoga mencintainya. Ya, itu yang selalu diucapkan lelaki itu padanya. Dan sekarang, lelaki itu juga berusaha untuk menunjukkan perasaannya dengan bukti sikap dan perhatian yang penuh cinta kepadanya.

Berbeda dengan perangainya yang dulu. Nara tidak akan percaya jika lelaki itu mencintainya, karena sikap dan perbuatannya sama sekali bertolak belakang dengan perasaannya.

Tapi sekarang, tanpa Yoga ucapkan pun, dia sudah tahu jika lelaki itu sungguh mencintainya. Benar kata Alan, tanpa sadar, Nara mulai merasa nyaman berada bersama Yoga. Hatinya mulai tenang dan terbiasa dengan keberadaan Yoga di dekatnya.

Tapi, apakah Nara mencintainya? Tidak semudah itu mengalihkan perasaannya. Perasaan nyamannya saat ini belum sampai pada tahap yang lebih intim di antara mereka berdua.

Untuk masalah hati, dia masih menjaga sepenuhnya untuk Alan, entah sampai kapan akan bertahan seperti itu. Mencintai dalam jarak yang membatasi. Mencintai dalam belenggu ikatan suci bersama yang lain. Mencintai dalam sekat takdir yang akan terus menjadi penghalang untuk menyatukan kembali cinta mereka.

(Aku takut dengan kenyamanan ini, Lan. Aku takut, suatu saat rasa nyaman ini akan mampu mengalahkan rasa cintaku, dan pada akhirnya keberadaannya akan menggantikan posisi terbaikmu di dalam hatiku...)

.

.

.

Jangan lupa untuk selalu menyemangati kami  dengan Like, Komentar, Bintang 5, Vote & Favorit.

Terima kasih banyak untuk semua pembaca yang telah berkenan membaca dan menikmati novel kami.

Salam cinta dari kami.

💜Author💜

.

1
Bun cie
cerita yg bagus keren mengahu biru👍😍 ..kisah kasih yg disampaikan dengan indah penuh dengan berbagai rasa.. cinta benci suka duka pengorbanan kesetiaan keikhlasan ... yg membawa pembacanya terhanyut masuk dalam ceritanya menembus relung hati❤ terimaksih kak author u ceritanya🙏💐😍
Citraleka Dhami
Hay kak aku mampir nih
Devi Amelia
kenapa cerita ini sangat menyentuh hatiku ? mengapa ?
Ai Hodijah
sekarang tarik napas dulu huh
nyeseknya gak kuat
Ai Hodijah
betul ra,apapun yang terjadi kita harus bisa melanjutkan hidup dan berbahagia
Ai Hodijah
😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭
sampai bab ini aku bacanya nangis terus,cinta segitiga yang menyayat hati
Ai Hodijah
seorang wanita pendiam,lemah lembut kalau harga dirinya terusik pasti marah juga
Ai Hodijah
sebenarnya jodoh itu gak ada yang tau,tapi kalau caranya seperti itu ya salah juga,semoga nantinya mereka ada cinta meskipun di awalnya salah
Ardhiya Adhia
kisahnya merasuk di jiwa ... merasa ikut sakit bacanya ... ad rasa yg gk rela ...yoga smoga gak di bkin meninggal sma kk otornya ...
Iva Mama'e Shakila
tp knp aq lbh sng alan sama nara yaa....soal nya gk sreg aja awal nya yoga sama nara kek gitu ..
Fachry Virendra
karya yg bagus
Nyoman Kusumayani
semangat
Herlina Sukawati
siapa perempuan yg dipukul sm mantan suamix
Herlina Sukawati
ceritakan pada Alan apa sebenarx yg disembunyikan yoga
Mutiara
bagus sekali
Ida Jubaida
😭😭😭
Kasmaran Nasma
sedih banget ceritanya 😭
Novi Handayani
bwt saya saja mas Rendy ,,Saya janda loh
Ida Jubaida
antara nyaman dan cinta..
Lusi Oktaria
gak sanguppp thorr nyesekkk 😭😭😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!