Laura Carter adalah seorang nona muda yang memiliki kehidupan sempurna, hingga suatu hari ia di diagnosa mengidap kanker stadium akhir. Usianya hanya bisa bertahan selama enam bulan.
Bukannya merasa terpuruk Laura memutuskan untuk menikmati sisa waktu yang dia punya bersama sang kekasih, Dokter Shinee.
Namun siapa sangka pria yang selama ini jadi belahan jiwanya adalah suami wanita lain. "Dasar badjingan," umpat Laura.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MDB Bab 9 - Aku Akan Segera Tiba
Setelah mengetahui semua kebenaran, kini Shinee mendadak jadi membisu. Dia berulang kali membaca hasil pemeriksaan kesehatan Laura yang telah dilakukan oleh dokter Galih. Tiap membaca kata demi kata hatinya terasa teriris sendiri.
Dinyatakan bahwa Laura mengidap sakit kanker hati stadium akhir. Artinya kanker tersebut telah menyebar ke bagian tubuh yang lain.
Tangan Shinee yang tengah memegang berkas bahkan sampai gemetar. Kondisi Laura saat ini sudah tidak memungkinkan untuk menerima donor hati, apa yang bisa mereka lakukan adalah melakukan pengobatan guna memperpanjang harapan hidup.
Tapi kata dokter Galih, Laura menolak segala alternatif pengobatan yang beliau sarankan. Dan kini, Laura justru memutuskan pergi ke Amerika tanpa pamit.
"Ya Tuhan," gumam Shinee, penampilannya sudah sangat berantakan. Kancing atas kemeja yang telah terbuka dan baju tergulung sampai ke siku. Sejak tadi Shinee terus mengurung dirinya di ruangan ini. Memikirkan banyak hal yang membuat kepalanya terasa ingin meledak.
"Laura pergi sendiri, mungkinkah keluarganya belum ada yang mengetahui tentang hal ini?" ucapnya lirih. Bertanya pada dirinya sendiri yang tengah kebingungan.
"Aku harus mengatakan kebenaran ini pada mereka, dengan begitu mungkin aku bisa tahu kemana Laura pergi."
"Tapi tidak, aku tidak boleh gegabah sekarang. Laura pasti tak ingin keluarganya tahu. Akh!" pekik Shinee yang lagi-lagi menjambak rambutnya sendiri.
"Tuan," ucap Rama yang baru saja masuk ke dalam ruangan ini. Sontak saja panggilannya membuyarkan semua lamunan Shinee.
"Apa yang kamu dapatkan? negara mana yang Laura tuju?" tanya Shinee langsung. Dia telah memerintahkan Rama untuk melakukan segala cara agar bisa dengan cepat menemukan sang kekasih.
Di luar sana matahari mulai tenggelam, tapi Shinee merasa sedikitpun harinya belum berakhir. Sebelum dia berhasil menemukan Laura, Shinee tidak akan berhenti.
Waktu mereka tidak banyak. Berperang dengan penyakit yang terus menggerogoti Laura.
"Nona Laura pergi ke Amerika, Tuan. Beliau tidak hanya pergi seorang diri, tapi bersama sahabatnya yang bernama Celine," jelas Rama, dia mendapatkan informasi tersebut melalui pihak imigrasi. Setelah banyak usaha dan alasan akhirnya Rama mendapatkan informasi tersebut.
Dan mendengarnya Shinee langsung menghela nafas lega, seolah harapan itu kembali ada untuk mereka berdua, untuk kesembuhan Laura.
Shinee bersumpah bahwa dia pun akan melakukan segala cara untuk bisa menyembuhkan Lauranya.
"Tidak hanya itu saja Tuan, saya juga membawa berkas perceraian anda dengan nona Vella," jelas Rama.
"Berikan padaku," pinta Shinee yang kini selalu tidak sabaran.
Setelah menerima dokumen tersebut, Shinee segera menandatangani. Tak ada keraguan sedikitpun saat Shinee menandatangani surat perceraian tersebut, seolah hubungannya dengan Vella memang telah berakhir sejak lama.
"Segera antarkan berkas ini ke rumah Vella dan atur penerbangan ku ke Amerika malam ini juga."
"Baik Tuan."
"Tetaplah di sini sampai berkas perceraianku benar-benar selesai, setelah itu temui aku di sana."
"Baik, Tuan."
Shinee segera bangkit dari duduknya dan berjalan cepat meninggalkan rumah sakit. Tiba di basement dia bahkan langsung berlari menuju mobilnya.
Sungguh, kini sedikitpun Shinee tidak ingin membuang waktu. Shinee tak sanggup membayangkan Laura merasa kesakitan meski hanya sedetik saja.
'Maafkan aku Laura, maafkan aku. Ku mohon bertahan lah,' batin Shinee. Dia menuju apartemen dan menyiapkan beberapa hal untuk dibawa.
Rama mengantarnya ke bandara saat waktu menunjukkan pukul delapan malam, sementara penerbangan dijadwalkan pukul sembilan.
"Tugasmu belum berakhir Ram, cari tahu dimana Laura tinggal di sana. Sebelum pesawat ku mendarat informasi itu harus sudah kudapat."
"Baik, Tuan," balas Rama yang hari ini dunianya terasa jungkir balik.
'Laura, aku akan segera tiba,' batin Shinee.
jgn bilang anaknya jack sama anne ?
kan kluwrga wu
kemarin tamat bgitu saja kan
❤❤❤❤