Reysha, gadis SMA yang menyelinap ke sekolah lain dengan menyamar sebagai instruktur cheerleader karena kecintaanya pada cheerleader. Disana dia justru bertemu Lukar, cowok yang pernah mempermainkannya lewat sebuah taruhan cinta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pesta ulang tahun
Cafe Akasia
pukul 18.15 WIB
Seminggu yang lalu ada orang yang telfon mau booking cafe untuk acara pesta ulang tahun. Uang muka senilai lima puluh persen dari total biaya pesta sudah masuk ke rekening cafe. Jadi selama 3 jam nanti enggak ada pengunjung cafe selain para undangan. Hanya sekitar kurang dari 50 orang yang di undang.
Reysha sengaja ngajak Emil karena cafe butuh karyawan lebih khusus untuk hari ini saja. Mbk Prilly yang minta. Setibanya di cafe, suasana cafe sudah di setting sedemikian rupa. Dekorasi ruangan penuh dengan warna pink. Karena pemesan minta tema warna lembut itu. Seluruh ruangan penuh dengan pink.
Mulai dari balon, meja dessert dan meja buffet. Semuanya pink! Yang namanya pesta ulang tahun harus ada yang namanya balon. Seperti kewajiban. Harus! Tidak boleh tidak. Tapi ya enggak se rame kalau lagi ngadain acara pestanya anak kecil. Ini di pasang seperlunya saja.
Band cafe, ready. Makanan dan minuman, ready. Kue tart bertema pink dengan buah strawberry di atasnya juga siap. Mbk Prilly mengecek lagi semua yang di perlukan untuk pesta ini. Host acara juga sudah datang. Mas Aryo namanya. Dia teman Mbk Prilly yang pernah jadi disc jokey di radio swasta. Dia lagi duduk di kursi belakang kasir.
Tak lama para undangan mulai berdatangan. Emil dan Reysha di kejutkan dengan kedatangan Lukar dan kawan-kawan. Mengapa trio itu bisa muncul di acara pesta ini.
Usut punya usut, ternyata yang lagi adain pesta ultah di sini itu adalah anak SMA 27 kelas 2b. Karena mereka tidak di undang makanya mereka tidak tahu. Lalu tamu berikutnya juga membuat Emil harus berbisik,
"Kenapa mereka juga ada di sini? " Tamu itu tak lain adalah Diko dan Fista. Reysha tidak menjawab.
Di rasa undangan sudah datang semua, Host memulai pestanya. Semua di mulai secara berurutan. Pembukaan, sambutan ringan, juga lantunan lagu selamat ulang tahun. Di iringi sama musik band cafe. Yang meskipun sudah jadul dan kekanak kanakan tapi merupakan kewajiban saat ulang tahun. Seperti halnya balon itu.
" Acara selanjutnya adalah....Potong kue!! " semua ber tepuk tangan.
" Ayo, Mita potong kuenya. " Mita memotong kue dengan gaya yang manis. Setelah itu meletakkan potongan kue piring kecil.
" Siapa yang mendapat potongan kue pertama? " tanya Mas Aryo melihat ke semua para tamu.
" Desta! Desta! Desta!" semua meneriakkan nama itu. Mendengar nama cowok itu di sebut Mita bersemu merah. Sepertinya Mita itu naksir cowok bernama Desta. Anak-anak pada menggiring Desta untuk maju ke depan. Dengan gaya malu-malu tapi mau, Desta bergerak perlahan menghampiri Mita.
" Ini, yang namanya Desta? " tanya Mas Aryo.
" Ya " jawab Desta pendek. Dia jadi begitu karena gugup. Apalagi karena semuanya melihat ke arah dia.
"Yak, ayo Mita suapin Desta, " kata Mas Aryo.
" Suap! Suap! Suap! " Semua pada rame lagi. Kenapa jadi kayak demo di depan gedung pemerintah yah.
Mita menyendok kue tart itu. Lalu menyuapi cowok di depannya dengan malu-malu. Mereka berdua jadi sama-sama malu.
" Eeeeeaaaaa!!! " semua pada bersorak ramai setelah Desta melahap potongan kue sesendok kecil.
" Mana kenyang oi! Kurang banyak! " teriak Bimo rese'. Rega ketawa sambil megangin pundak Bimo. Cewek di sebelah Bimo juga memukul lengannya pelan. Karena merasa lucu sama ledekan Bimo. Yang lain juga pada ketawa. Desta mendelik ke Bimo.
"Bagaimana kalau kasih ciuman? " kalimat ini mampu menggerakkan massa yang ada di cafe. Semua pada sorak-sorak bergembira.
" Cihuy!!"
" Wohhoo!!!" semua orang serentak berteriak dan bertepuk tangan padahal adegan ciuman belum ada.
" Cium! Cium! Cium! " teriak mereka riuh. Sepertinya mirip kalau ada demo minta turunkan harga BBM deh.
" Tidak. Maaf. Tidak ada ciuman, " tolak Desta.
"Huuuuuu!!! "
" Gak seruuuu!! " semua langsung protes. Penonton kecewa.
" Tenang, tenang. Jangan di protes. Kita harus hargai keputusan mas Desta." kata Host sok bijak. Padahal tadi dia yang kasih ide begitu.
" Begitu ya mas? " Mas Aryo menyodorkan mic ke Desta.
" Iya. Tidak ada ciuman disini. Nanti saja kalau acara sudah selesai, " kata Desta yang langsung di sambut meriah oleh teman-temannya layaknya seorang pahlawan negara.
" Bagus, Des!! " lagi-lagi mereka bertepuk tangan dan bersorak untuk Desta. Mita tersipu.
" Lihatlah Fista. Dia bermuka tebal ya. " cibir Emil. Karena kesel lihat Fista sok mesra. Padahal Diko nya berusaha melepaskan pegangan tangannya. Reysha yang berada di meja balik kasir tak menghiraukannya. Dia sudah bisa membayangkan bagaimana tingkah Fista saat ini. Meskipun dia tak melihatnya. Bahkan walau menutup mata pun dia tahu.
" Kalian bentar lagi jaga di meja buffet " perintah Mbk Prilly ke Reysha dan Emil.
" Oke. "
" Meja kasir di kosongin aja. "
"Siap! " Emil dan Reysha melangkahkan kaki menuju meja buffet ( prasmanan ) yang khusus di sediakan untuk acara hari ini. Karena permintaan yang punya acara. Berbagai macam menu makanan berat dan ringan ada di sana.
Saat menghampiri meja buffet, tak sedikit yang kaget melihat Reysha dan Emil di situ.
" Eh, anak smu 27 juga kan?" mereka berdua tersenyum.
" Kelas sebelah ya? "
"Iya."
" Hebat ya bisa sekolah sama kerja. " Emil dan Reysha tersenyum lagi. Untuk orang yang gak nyinyir mungkin pendapat itu cukup. Tapi beda lagi kalau yang punya rasa ke-kepoan yang sangat amat dahsyat.
" Kok bisa kerja sini? "
" Kenapa kerja? "
" Ada apa? " Di antara orang baik pasti ada orang jahat. Di antara orang diam pasti ada yang bawel. Jadi seperti itulah. Reysha sudah terbiasa makanya gak sewot. Tapi Emil di sebelahnya ngedumel terus.
Orang yang di perkirakan Emil bakal mendekati Reysha muncul. Ternyata dia ada di sebelah kanan dari meja buffet.
" Lukar cakep, " kata Emil sambil senyum ke Reysha. Emil selalu bilang kalau Diko dam Lukar itu sahabat yang sempurna. Karena keduanya sama sama cakep. Reysha hanya diam. Matanya sejak tadi sedang melihat sepasang kekasih di belakang sana.
Sesungguhnya Reysha bukan tipe manusia yang merasa iri atau cemburu saat dirinya tak bisa seperti orang lain. Dia bukan tipe seperti itu. Dia gak peduli orang lain punya ini itu sementara dia tidak. Terserah! Tapi untuk kali ini tak bisa di pungkiri Reysha terusik dengan pemandangan sepasang kekasih kali ini. Marah, kesal dan sakit di relung hati.
Dia dan Fista duduk berdua di sofa. Diko paham kedua mata itu memandanginya dari kejauhan. Dan itu justru membuat Diko ingin membuatnya jealeous. Sengaja Diko menggenggam tangan Fista pelan. Lalu memindahkan ke atas pahanya. Fista kaget dengan perlakuan Diko yang lembut seperti itu. Walaupun merasa aneh, Fista membiarkannya. Dia sangat senang dengan perlakuan Diko barusan. Tersenyum manis dan mengusap rambut Diko dengan lembut.
Pemandangan menyebalkan! dengus Reysha dalam hati.
🍱 🍱 🍱 🍱 🍱
b.e.r.s.a.m.b.u.n.g