NovelToon NovelToon
Cintai Aku Lagi

Cintai Aku Lagi

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: II

Daren begitu tergila-gila dan rela melakukan apa saja demi wanita yang di cintainya, Tapi cintanya tak terbalas, Sarah yang di cintai Daren hanya mempunyai secuil perasaan padanya, Di malam itu semua terjadi sampai Sarah harus menanggung akibat dari cinta satu malam itu, di sisi lain keduanya mau tidak mau harus menikah dan hidup dalam satu atap. Bagaimana kelanjutan kisah Mereka. akankah Daren bisa kembali menumbuhkan rasa cinta di hatinya untuk Sarah? Dan apakah Sarah bisa mengejar cinta Daren?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon II, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Melebihi Segalanya

Semenjak kabar buruk Itu, dua keluarga besar yang di hormati menjadi murung, beruntung media dan para warta tidak berhasil mengendus kabar menyakitkan itu, Seperti berkabung Pak Anjas terus mengurung diri di dalam kamar bahkan beberapa kali masuk rumah sakit, Sampai di mana anak tertua Fadli, harus pulang ke Indonesia beserta membawa istri dan satu anaknya.

"Kak, pindah lah, Perusahaan membutuhkan kamu." Ucap Pak Anjas di atas ranjang.

Fadil menatap Diandra sang istri. Diandra hanya diam tak memberi respon apapun.

Kali ini pandangan Pak Anjas beralih ke menantunya. Menarik tangannya penuh kelembutan. "Diandra, ayah ingin meminta maaf sebelumnya, tinggal lah di sini, di sini keluarga mu, di Belanda kalian hanya hidup bertiga tanpa ada orang tua atau sanak saudara."

Diandra sudah tidak mempunyai orang tua, keluarganya yang ia kenal hanya sang nenek, itu pun sudah lama meninggal, untuk tetap di Belanda, Diandra beralasan tidak ingin meninggalkan tanah air tercinta. Tapi melihat bagaimana sekarang sang ayah mertua terbaring lemah di ranjang membuat Diandra bimbang.

"Biar Diandra pikiran terlebih dahulu Ayah," Ucapnya pelan.

Pak Anjas mengangguk, memalingkan wajah ke arah lain sembari menutup mata. "Ayah Merasa gagal sebagai orang tua, Sekarang adikmu Sarah, dia sedang menderita, tapi ayah tidak bisa berbuat apa-apa."

Fadil segera beralih duduk di samping sang ayah. "Ayah jangan katakan itu, semua ini bukan salah ayah."

"Ayah hanya takut, Pak Darwin ingin menarik uangnya karena Sarah tidak bisa memberikan keturunan untuk penerus keluarga."

"Jika dari awal akan seperti ini, Fadli tidak akan setuju, Fadli akan temui Daren,"

Pak Anjas segera menarik tangan Fadil. "Jangan kak, Daren tidak tau apa-apa, dia sangat mencintai adikmu, ini urusan ayah dan pak Darwin."

"Tapi Daren harus tau,"

"Daren dan Sarah sudah tau, ini hanya ketakutan ayah, Ayah seperti merasa kalau Pak Darwin akan meminta haknya." Kembali Pak Anjas berlinang air mata, terbaring nya ia di rumah sakit karena memikirkan uang yang mana jumlahnya triliun itu.

"Perusahaan baru saja bangkit, akan sangat di sayangkan kalau Pak Darwin mendesak ayah." lanjut Pak Anjas, menghela napas beberapa kali.

"Ayah hanya memikirkan perusahaan, pikiran bagaimana Sarah." Terlihat Fadli menjadi kesal, sedikit menaikan volume suaranya untuk menyadarkan sang ayah.

"Itupun demi masa depan Sarah, tapi sekarang masa depan adikmu seperti di ujung tanduk." Ucap Pak Anjas lemas.

Fadli diam seketika, kamar super mewah lagi besar itu kembali sunyi meninggalkan rasa sedih dan terpuruk.

"Mudah-mudahan Pak Darwin bisa menerima kenyataan ini, Jika Sarah harus mempertahankan bayi dalam kandungannya itu akan lebih bagus, setidaknya dengan begitu Sarah bisa memberi mereka penerus perusahaan." Di sana Fadli bersuara sama lemesnya, bahkan kehadiran sang istri di sisinya tidak serta Merta membuat dirinya tenang, Keadaan benar-benar kalut. perusahaan tengah di pertaruhan di tambah kesehatan Pak Anjas yang semakin menurun..

"Tapi jika Sarah kekeh ingin mempertahankan bayi itu, nyawanya bisa terancam." Papar Pak Anjas dengan wajah murung.

Di sana Fadli diam membisu pun Diandra yang sama terpukulnya.

"Semoga ada keajaiban untuk adikmu." Lanjut Pak Anjas penuh harap.

...

Langit nampak mendung di atas sana, Kamar yang sunyi tak bertepi rasanya, kegundahan si pemilik kamar jelas terasa, Di tepi ranjang, sosok perempuan cantik dengan wajah pucat tertegun seorang diri, mengabaikan seruan di pintu kamar.

Tok...tok...

"Sar, bukan pintunya, ini aku Jesica sama Nagita."

Di ambang pintu kamar berdiri tiga sosok perempuan, Jesica, Nagita dan Bu Nadin, sudah 10 menit lamanya ketiganya berdiri meminta Sarah membuka pintu. Tapi nihil Sarah enggan mempersilahkan kedua temannya itu masuk.

Jesica saling tatap, keduanya menghela napas pasrah. "Dia udah makan Bi?" Tanya Nagita, menoleh ke arah Bu Nadin yang mana mengangguk pelan.

"Sudah tadi bareng Den Daren,"

"Mending kita pulang aja Jes, biar Sarah nenangin diri dulu, dia butuh waktu juga kan." Usul Nagita sembari menarik tangan Jesica.

Pada akhirnya kedua gadis cantik itu meninggalkan pintu kamar lalu duduk di sofa untuk menyeruput teh yang tadi di buatkan Bu Nadin.

"Sudah dua Minggu sikap Non Sarah seperti itu," Ucap Bu Nadin mengabarkan.

"Terus bagaimana dengan Daren?" Tanya Jesica dengan wajah sedih.

"Den Daren selalu bersama Non Sarah, tidak pernah pergi sedikit pun, tapi hari ini Den Daren harus ke kantor ada rapat penting."

Jesica dan Nagita mengangguk, terlihat ada guratan rasa bahagia setitik di wajah keduanya.

"Saya lega mendengarnya, Ya sudah Bi, kami permisi."

...

Di kantor. Daren termenung sendirian, menatap denting jarum jam dinding, Beberapa kali menghela napas berat seakan jelas dunia akan runtuh. Tidak pernah mendapatkan ujian seberat ini setelah sang bunda Pergi untuk selamanya, kini rasa itu kembali datang, otaknya yang terus bekerja tidak memberi sedikit pun untuknya beristirahat. Keadaan benar-benar kacau, beruntung sang ayah tidak memberi tekanan di saat situasi sekarang ini.

Tiba-tiba ponsel Daren berdering.

"Kenapa yah?"

"Ayah akan ke Jakarta besok."

Daren mengerutkan kening heran, mau apa gerangan sang ayah datang ke Jakarta?

"Ok."

Panggilan terputus.

"Mau ngapain ya Ayah ke sini?" Daren terus bertanya, sampai waktu pulang pun tiba.

Pukul 5 sore Daren sampai rumah, Ia segera mengetuk pintu kamar, kebetulan Bu Nadin sudah pulang karena memang pekerjaan Bu Nadin hanya sampai pukul 2 sore saja.

"Assalamualaikum, Yank, aku pulang." Teriak Daren dari balik pintu.

Sarah yang mana tengah bercermin di depan kaca sehabis mandi segera membuka pintu kamar.

"Waalikumsalam," Jawab Sarah, tersenyum manis menyambut sang suami.

Daren pun ikut tersenyum, mengecup bibir Sarah seperti biasa. "Kamu udah makan?"

"Belum, kan tunggu kamu." Sahut Sarah manja, menggelayut di tubuh Daren yang masih berbalut baju kerja.

"Aku mandi dulu, nanti kita makan sama-sama."

Sarah mengangguk, lalu membiarkan Daren masuk kedalam kamar mandi sedangkan dirinya sibuk menyiapkannya pakaian ganti.

Tring....Satu buah pesan masuk, Sarah melirik layar ponsel Daren. Ada satu buah pesan dari seseorang.

'Den Daren, besok Den Daniel dan Kinan mau ngadain acara 7 bulanan,'

Entah apa kelanjutan dari pesan itu, yang jelas hal itu membuat Sarah tersentak, dalam diam Sarah merenung.

"Jadi selama ini, Daren masih mencari tau tentang Kinan," Sarah nampak tak percaya, berusaha mengusap air mata yang menetes. Jelas wajahnya terpukul, kenapa dirinya baru tau, tapi pertanyaannya kenapa Daren masih mencari tau tentang hidup Kinan, selama ini hubungan dan suka cinta yang terjalin hanya kedok semata? Kata-kata Cinta yang pernah terlontar indah itu hanya kiasan.

Di ujung lemari hias Sarah terisak, begitu overtaking tentang Daren sang suami.

"Mungkin karena kondisi ku Daren kembali berpaling."

Kebetulan Daren membuka pintu kamar mandi, Sarah segera menyeka pipinya lalu berlalu ke luar kamar.

Daren tak menaruh rasa curiga, ia mendekati ranjang di mana pakaiannya sudah tersedia pun gawai miliknya yang tersimpan rapi di dekat nakas.

Di dapur, Sarah berusaha mengatur napas, menangkan diri untuk terlihat baik-baik saja. beberapa kali melatih cara tersenyum.

"Ga, aku harus seperti orang bodoh, mungkin Daren hanya-

Tak ada lagi kata, otaknya buntu, alasan apa kiranya Daren masih mencari tau tentang Kinan. Sarah Terisak kembali. Tapi waktu terus berjalan Daren sebentar lagi keluar.

"Ok Sarah, kamu harus tenang."

...

Pak Dahlan baru saja masuk kedalam ruang kerjanya. Di ikuti Satu pelayan serta membawa dua orang laki-laki.

"Saya permisi Pak." Ucap si Pelayan undur diri.

Pak Dahlan menjentikkan jarinya meminta si pelayan untuk keluar.

"Kalian duduk," Pinta Pak Dahlan.

Kedua laki-laki yang masih sangat muda itu duduk dengan sopan.

"Ini hasil lab milik Nona Sarah yang sebenarnya." Ucap salah satu laki-laki itu, menyodorkan amplop coklat ke atas meja.

Pak Dahlan segera mengambilnya. Menatap amplop itu dengan tawa kecil. "Kerja kalian bagus. Saya akan menjamin kalian akan segera menjadi tenaga medis di sana,"

"Kami sangat berminat mengabdi di rumah sakit itu Pak, Kami tidak ingin terus magang di sana." Keduanya saling tatap penuh semangat.

Pak Dahlan mengangguk-anggukkan kepalanya. "Kalian tenang saja, saya akan membantu kalian, untuk sekarang ini bayaran untuk kalian." Dua amplop coklat tebal Pak Dahlan sodorkan.

Kedua laki-laki itu mengambilnya dengan wajah berbinar. "Terimakasih, Pak,"

"Masing-masing 50 juta, sesuai kesepakatan."

...

Di dalam kamar, Pak Anjas nampak gelisah. Keringat bercucuran di wajahnya. Tubuhnya terasa panas. Sampai di mana dadanya terasa sesak.

"Dadaku, sesak," Pak Anjas segera bangun. Berusaha mengatur napas tapi rasa sesak tetap tinggal.

"Pak, Pak, bapak kenapa?" Satu pelayan wanita yang mana baru saja akan keluar kamar selepas membawa botol air berlari dengan panik.

"Fadil, dadaku sesak."

Pelayan berlari keluar kamar. Berteriak memanggil Fadli.

"Den Fadli, Bapak Den,"

...

Sarah terlihat murung, duduk berdua bersama Daren terasa menyedihkan, pesan tadi terus terbaca di otaknya, Sampai di mana Sarah mencabik lauk di piring.

Daren melirik aneh, segera menarik tangan Sarah yang sibuk menganiaya udang di piringnya.

"Yank, kamu kenapa?"

Sarah perlahan menarik tangan dari genggaman Daren. Gelengan kepala menjadi jawaban.

Daren menghela napas berat, menggeser kursi untuk mendekati Sarah.

"Kamu kenapa? Huh, kita udah bicara masalah itu, kamu dan aku sudah setuju Ayah juga setuju dengan keputusan kamu untuk tetep Mempertahankan bayi kita, Sekarang sikap kamu aneh begini, kamu mau makan apa? Biasanya orang kan suka ngidam, mau liburan mungkin."

Daren menepuk keningnya tak enak. "Aku lupa, kamu di larang berpergian jauh dulu."

Daren seakan asik sendiri, melupakan Sarah yang kini bercucuran air mata.

"Loh kok kamu nangis, kenapa? kalau aku ada salah aku minta maaf." Daren mengusap lembut pipi Sarah, tapi Sarah segera menepis.

Sarah yang tidak ingin melihat Daren berlari ke kamar, Daren lekas mengejar.

"Yank, yank, kamu kenapa sih?"

Di tengah langkah Daren, telepon di dekat televisi berdering, ingin sekali mengabaikannya. Tapi hatinya berkata segera angkat. Alhasil Daren beralih ke telepon.

"Siapa ini?" Tanya Daren malas..

"Den Daren, Bapak Masuk rumah sakit." Ucap orang di sebrang telepon penuh ketakutan.

Daren mengerutkan kening bingung, bapak siapa?

"Bapak siapa? maaf."

"Pak Anjas, Den."

segera Daren melepaskan telepon, berlari ke kamar dan mengetuk secepat kilat.

"Yank, buka, Ayah kamu masuk rumah sakit."

Sarah langsung membuka pintu kamar, terkejut Mendengar ucapan Daren. "Ayah masuk rumah sakit?"

Daren mengangguk, "Iya, ayah masuk rumah sakit."

Tak membuang waktu, keduanya langsung ke rumah sakit, Fadil memberi tau rumah sakit di mana Pak Anjas di rawat, rumah sakit yang sama seperti sebelumnya. Bahkan meminta Sarah dan Daren lekas datang.

Beberapa menit kemudian, Sarah dan Daren tiba di rumah sakit.

Fadli menunggu di ambang pintu ruang ICU. ini adalah kesekian kalinya Pak Anjas keluar masuk rumah sakit, tapi sekarang mungkin yang terparah, sampai harus di masukkan ke ruang ICU.

"Kak," Teriak Sarah setelah tiba.

"De," Fadli memeluk Sarah. Bergantian memeluk Daren..

"Gimana ayah? Kenapa bisa seperti ini." Tanya Sarah, terisak tak kuasa menahan rasa takut di hati, setiap Pak Anjas masuk rumah sakit seperti hantaman baru besar yang di rasakan Sarah. Segala kemungkinan buruk terus menghantui pikirannya.

"Kakak juga ga tau, pelayan di rumah bilang ayah lagi tiduran langsung bangun mengeluh sesak." Kata Fadli menerangkan.

"Udah yank, kamu tegang, in syaallah ayah akan baik-baik aja," Daren menarik Sarah tapi Sarah menoleh.

Hal itu membuat Daren jelas kebingungan, karena tak sebab sang istri bertingkah tidak seperti biasa, Daren hanya menganggap kalau itu adalah bawaan dari calon anaknya.

Sabar Daren, Sabar.

Beberapa menit mereka menunggu, Daren duduk berjarak dengan Sarah, sedangkan Sarah memilih bermanja di bahu sang Kakak, Dianda sendiri duduk di samping Fadli. Keadaan terasa sunyi apalagi di luar hujan rintik-rintik.

Pintu ICU tiba-tiba terbuka. Suster riuh di ambil Pintu..

"Semua keluarga Pak Anjas, tolong masuk."

...

Teman-teman yang masih sangat setia menunggu cerita Daren dan Sarah, aku ucapkan terimakasih banyak, cerita mereka akan terus berlanjut, in syaallah sampai tamat, tapi akhir-akhir ini, aku jarang up episode karena aku sakit lagi, 🤗 mohon bersabar ya, kalau kesehatan ku kembali in syaallah aku rajin up. kalian jaga kesehatan juga ya. Apalagi di cuaca seperti ini. Mudah-mudahan Allah selalu menjaga dan meridhoi kita, amin....

1
dika edsel
pokoke hrs hepi Ending ya mak...,yuk daren sarah saling genggam tangan jgn sampe kalian terpisah gara2 org gk jelas macam keluarga yasmin..!! oya.. sehat2 ya mak, istirahat yg cukup..lope yu💋
Rama Danel
Kecewa
indri IJR: rating Kakak akan memperburuk penilaian editor nanti. tapi itu hak Kakak, saya ucapkan terimakasih sudah mau mampir. padahal baca aja kakak belum, alangkah Lebih baik, kalau kakak tidak meninggalkan jejak buruk di sini.
total 1 replies
dika edsel
sedihnya...,aku berharap othor sang penguasa dunia halu ini bermurah hati sama pasangan ini untuk tdk memisahkan mereka apapun yg terjadi..ya thor ya..!! tp kayaknya sih sarah tdk akan menggugurkan bayi nya deh..secara di bab kmrin bersikukuh mempertahankan bayinya, tp gktau juga..,tp aku yakin sarah akan tetap memilih bayinya drpd nyawanya, sarah kamu calon mama yg hebat😊
dika edsel
kuncinya tetap didaren..klo dia tulus mencintai sarah, dia akan mati2an membelamu sar tp klo seandainya daren plin plan ya sudah..tamat rumah tangga kalian..!!! jgn jd daniel kedua ya daren, ini masa sulit kalian jd hrs saling menguatkan,lagian ye keluarga yasmin ini keluarga macam apa..bapak,emak anak..kelakuannya pada mines semua..!!! sarah semangat..!!!
dika edsel
apakan daren yg datang?? jgn ada cerita poligami poligamian ya Thor..aku pusing mumet lek rnek crito koyok ngono?? soal Yasmin buang aja kelaut biar bisa temenan sama hiu..,yas..yas..niat banget jd pelakor,tp kmrin sarah juga bersikap begini, mgkinkah ini hukum karma?? daren..aku harap dia waras tdk seperti kang daniel yg sempat labil,memilih bercerai tp berujung penyesalan..
dika edsel
setres nih cewek macam perempuan gk laku aja mengejar suami org..,tp aku sih yakin daren tdk akan terpengaruh,daren mah setia orangnya..!! emangnya klo elo beritahu pak darwin,daren akan jd milikmu..mimpi..!!! hah .pelakor dimana2 juga begini kelakuannya..,kita liat aja reaksi pak darwin setelah diberitau yasmin,apa ikutan setres kayak si sundel bolong ini?? tp aku harapnya sih pak darwin org nya bijaksana..
dika edsel
ribet amat hidup loe yas..,ngapain sih repot banget ngurusin hidup org sih..!! emang setelah elo beritahu daren,dia akan mau sama kamu..?? hei.. ketahuilah calon pelakor..cinta daren udah mentok di sarah kagak ada yg lain,elo minggir ye..noh masih ada haikal yg ganggur..knp gk dia aja yg elo godain??
dika edsel
udah ada yasmin si calon pelakor..eh muncul mas Haikal yg mgkin bercita2 pengen jd calon pebinor he..he..?? sabar sar ini ujian hidupmu dan daren hrs sabar..semua mslh pasti ada solusinya jd jgn putus asa, beritahu daren jgn dipendam sendiri..hadapi bersama,jgn buat celah siapapun itu buat kekacauan dirumah tanggamu..noh ada yasmin yg berindikasi jahat ke kamu,dia lbh berbahaya sar..
dika edsel
penyakit apa ituh..aku ra ngerti belaaaaas thor?? apa mengancam keselamatan ibu dan anak kah?? pegimana sih ini,sarah terpuruk eh si yasmin udah mau merangsek maju aja?? semoga daren setia ye,klo gk setia siap2 kucubit ginjal mu..!!
dika edsel
wooohooo....good job sar,gitu dong..suka dgn gayamu sar?? ingat itu yasmin elo bukan tandingan sarah..yok segara menyingkir sblm rambut indahmu dijambak istri daren, dih kasian blm juga maju udah di warning..,elo salah pilih lawan nona..!!
dika edsel
alasan mau cosplay jd ulat bulu..semut merah yg kpn saja bisa gigit anakmu om..!! eh yasmin elo dicariin aladin noh..ngapain kemari sih niat banget mau ganggu yah?? daren gk suka situ harap sadar diri..kamu tdk terpilih..!!
indri IJR: Kata Aladin, karpet terbangnya lagi dicas, jadi maen2 ke sini,
total 1 replies
dika edsel
dok..dok..knp cepet banget sih.. kenapa enggak entar aja datangnya..ngrusak momen aja..?? tuh kan jd terjeda alias pending..gra2 dokter datangnya kecepetan jd gktau daren jawab apah..!!
dika edsel
sabar sar.. pikiran daren lagi konslet jd dia bertingkah seperti itu,ntar juga ke Paris kok tp nanti..NAN TI..entah itu kpn, mgkin menunggu daren waras dulu kali yah..?? othor tetap semangat yah..lop yu banak2 muaacch 💋💋
dika edsel
"kita" oh..soooosuiiit..!! dan sarah pun berkata "yank.. gimana kalo kita berdua jadi komplotan penjahat,aku mencuri hatimu dan kamu mencuri hatiku" kira2 bagaimana reaksi mas daren yah..??? hi..hiii..😁
dika edsel
berarti masih ada harapan kau dicintai daren sar..tuh buktinya dia masih peduli.., berusaha lah mengambil hati daren kembali,!! buat mak othor sehat2 ya thor..,jaga kesehatan, istirahat yg cukup..klo merasa gk enak badan jgn dipaksa..lop yu thor💋 aku setia menunggu kok😊
indri IJR: amin terimakasih kak, sudah mau menanti🥰
total 1 replies
dika edsel
iya bang..neng sarah juga udah sadar kok klo tdk diinginkan..!! tp masalahnya kalian berdua kan udah nikah..trs gimana masak baru sehari mau cere..?? udah sar.. mulai sekarang jd lah wanita mandiri,cari kerja..jgn manja..,gk usah pedulikan si daren yg sok iyes ituh ..!!! entar klo udah gk tahan menghadapi daren tinggal ditukar tambah aja..beres!!
dika edsel
bukan malam pertama tp pertengkaran pertama..!! rumitnya hubungan ini..tp tdk menyalahkan daren juga krn berubahnya sikap daren saat ini juga krn sikap sarah dulu yg keterlaluan.., seperti lagu Armada " mau dibawa kemana hubungan kita "
dika edsel
kata org sih kalo menikah dgn org yg tepat hidup akan terasa komplet bahagianya tp kalo menikah dgn org yg salah maka hidupmu akan tamat..!! sarah..selamat menikah yah.., banyakin stok sabar..tp klo daren udah buat kamu lelah..tinggalin..
Densi dama yanti
Sarah harus siap mental
indri IJR: Siap2 mulai sekarang dia kak😅
total 1 replies
Densi dama yanti
sedih lihat sarah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!