Samudra ErRainly Rahardian Wijaya.
Pria berusia 25 tahun yang terpaksa menikahi calon istri dari pria yang ia tabrak tanpa sengaja sampai harus meregang nyawa di rumah sakit.
Untuk mempertanggung jawabkan kesalahannya dan menuruti permintaan terakhir Si korban Sam akhirnya mengadakan ijab kabul secara mendadak di hadapan korban sebelum menghembuskan nafas terakhirnya.
Akankah si wanita mau menerima Sam sebagai suaminya untuk menggantikan kekasihnya yang telah tiada?
Dan apakah Sam juga mau mengorbankan hubungannya yang sudah terjalin selama 7 tahun demi pernikahan dadakan ini?
Bagaimana kisahnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenengsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sindiran Alyssa.
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
" Bee, juga?" tanya Sam, ia menggigit bibir bawahnya untuk menahan senyum.
"Aku bingung mau memanggilmu apa" kata Biru yang fokus melihat jari jari kakinya, ia juga sedang bersusah payah menyembunyikan rasa malunya.
"Ya sudah, apapun itu terserah padamu. Aku pergi ya, ingat untuk menghubungiku jika ada atau butuh sesuatu, ok" pesan Sam lagi.
"Iya,"
"Iya, apa?" tanya Sam sedikit menggoda.
"Iya, Bee" sahut Biru yang dengan cepat menutup wajahnya dengan kedua tangannya sendiri.
Samudera yang tak kuasa menahan tawa gemas seakan merasakan banyaknya kupu-kupu yang menyeruak keluar dari perutnya, ia pun memilih mengusap kepala Biru sekilas lalu pergi tanpa menoleh lagi.
.
.
.
Selama perjalanan ke rumah Alyssa, Senyum tak lepas dari wajah tampannya. Biru seakan memberi warna lain pada hidupnya yang selama ini berjalan lurus dengan sang kekasih, Sam yang memang memiliki sifat penyayang dan penyabar memang begitu cocok dengan Alyssa yang manja dan bergantung padanya, gadis itu tak pernah membantah sama sekali karna begitu takut kehilangan Sam.
Mobil mewah Direkur utama Rahardian Group itu pun langsung masuk kedalam garasi kediaman Bramasta, Rumah dua Lantai yang di kurung dengan pagar besi hitam itu pun begitu kokoh berdiri di langit yang gelap.
Alyssa yang sudah menunggu di ruang tamu Langsung bangun saat sadar dengan kedatangan kekasihnya itu.
"Maaf, lama" ujar Sam seraya memeluk Alyssa dan mencium keningnya juga seperti biasa.
"Tak apa, papa dan mama juga baru pulang" jawabnya yang langsung bergelayut manja di lengan pria yang satu tahun lebih tua darinya.
Pasangan kekasih yang belum membicarakan pernikahan secara serius itu pun langsung masuk ke ruang makan untuk menunggu orang tua Alyssa.
"Apa kabar, Sam?" tanya papa Alyssa, Tuan Victor Bramasta.
"Kabar baik, Om" jawab Sam sambil menerima pelukan dari calon mertuanya yang juga merangkap menjadi rekan bisnisnya juga.
Sapaan juga beralih pada Nyonya Maya, mama Alyssa yang juga berteman baik dengan Hujan.
Makan malam berlangsung di selingi obrolan ringan tapi Sam sedikit tak fokus hanya menjawab apa yang di tanyakan Tuan Victor.
Alyssa yang sadar dengan lainnya sikap sang kekasih langsung berpamitan mengajak Samudera ke taman dekat kolam renang samping rumahnya.
"Ada apa?" tanya Sam saat keduanya duduk bersebelahan di gazebo.
"Apa pekerjaanmu begitu banyak? sepulang dari luar kota kamu banyak berubah, Sam" keluh Alyssa, ia begitu peka dengan perubahan sikap Samudera terutama saat jarang sekali membalas pesannya.
Sam menggelengkan kepalanya, ada gurat lain yang ia lihat dimata Alyssa gadis itu nampak kecewa dan kesal.
"Maaf, aku sering mengabaikan mu akhir akhir ini. Ada yang sedang aku urus dan ku harap kamu mengerti"
"Aku selalu mengerti tapi aku tak suka caramu saat ini" tambahnya lagi semakin memojokan Samudera yang memang terlihat menyesal.
"Aku minta maaf, aku tak akan mengulanginya lagi"
Sam menarik tubuh Alyssa kedalam dekapannya, ia mencoba menenangkan gadis cantik itu dalam pelukannya yang masih terasa hangat Alyssa rasakan.
"Jangan begini lagi, aku tak mau di jauhi olehmu"
"Tentu, aku akan selalu Mengabaramimu seperti biasa."
Keduanya berbincanh seperti biasa. Namun, Sam malah merasakan semua itu hambar dalam hatinya bahkan yang biasanya mereka saling mengenggampun tak lagi di lakukan Sam pada Alyssa.
"Aku pulang ya" pamitnya seraya bangun dari duduk.
"Masih sore, banyak yang harus kita bicarakan, Sayang"
"Lain kali kita bertemu, besok aku sangat sibuk jadi aku akan meneleponmu saat jam makan siang ya"
"Kita makan siang bersama, bagaimana?" saran Alyssa penuh harap.
"Aku tak bisa menjanjikan itu" jawab Sam bingung, hari ini ia tak ke kantor jadi sudah bisa di pastikan esok pekerjaannya akan sangat menumpuk di meja kerjanya.
.
.
.
.
"Baiklah, ku harap hubungan kita selalu baik, Sam"
hmm, coba lanjutin dulu deh bacanya
mau sampai kapan tak jujur?
Air musuh bebuyutan Onty Ammera
Sam musuh bebuyutan Onty Cahaya
Gala musuh bebuyutan Sam
tp tetep sayang yg pasti