Ayana diminta untuk menikahi Billy anak dari Ibu Tika yang merupakan sahabat dari almarhum ibunya dan wali dari dirinya saat dia ditinggal oleh kedua orang tuanya. Billy yang saat itu dalam keadaan lumpuh dan ditinggal oleh tunangannya karena tidak mau melanjutkan hubungannya di karenakan keadaan Billy yang cacat.
Bagaimana kelanjutan cerita antara Billy dan Ayana apakan setelah menikah Billy atau Ayana bisa meneria bahwa mereka adalah suami istri???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yunichanchan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 21...
Billy sekarang sudah tidak menggunakan kursi roda lagi, dia sudah dapat berdiri dan berjalan walau masih dibantu menggunakan tongkat. Billy juga sudah mulai bekerja di kantor seperti dulu. Di dalam kamar setelah selesai sholat, seperti biasa Ayana membantu Billy untuk berjalan tampa menggunakan tongkat untuk melatih otot kakinya.
"Pelan-pelan Mas gak usah di paksa." Ucap Ayana yang menyemangati Billy.
"Aduh." Ucap Billy yang terjatuh.
"Mas gak apa-apa kan, sudah cukup untuk hari ini." Ucap Ayana sambil membantu Billy yang terjatuh untuk duduk di atas tempat tidur.
Billy melihat Ayana tanpa sadar langsung menarik tangan Ayana hingga jatuh ke pangkuan Billy. Billy yang melihat wajah Ayana memegang kedua pipi nya lalu mencium bibir Ayana dengan lembut. Ayana yang kaget hanya bisa diam dengan apa yang dilakukan Billy. Billy yang mengetahui kekagetan Ayana pun melepaskan ciuman nya.
"Maaf Aya." Ucap Billy sambil menurunkan Ayana dari pangkuannya.
"Kenapa harus minta maaf mas, seharusnya aku yang minta maaf." Ucap Ayana yang malu dan menundukkan kepalannya.
"Seharusnya aku gak melakukan itu ke kamu."
"Gak apa kok Mas, itu Hak Mas Billy dan kewajiban ku sebagai istri melanyani Mas Billy. Tadi aku cuma sedikit kaget karena Mas Billy langsung mencium ku seperti itu." Ucap Ayana.
Billy memegang tangan Ayana dan mengelus kepalanya dengan lembut. "Aku tidak akan memaksamu, kita jalanin saja dulu serperti perkataan ku saat awal kita menikan. Aku akan menunggu sampai kamu siap. Sudah Aku mau mandi dulu tolong siapkan baju kerjaku." Ucap Billy bediri dan berjalan menuju kamar mandi.
"Iya Mas, tapi Mas Billy gak marah kan?." Tanya Ayana sedikit takut.
Billy menggelengkan kepalanya. "Gak, aku gak marah." Ucap Billy sambil mencium kepala Ayana untuk menenangkan nya dan langsung berjalan menuju kamar mandi.
**********
Di sebuah cafe
"Kita kan baru datang masa kamu mau pergi lagi, kita aja belum makan." Ucap Nata kecewa.
"Maaf Nat, ini aku harus balik ke kantor ada kerjaan yang harus diselesaikan sekarang." Ucap Atal.
"Memang gak ada yang yang bisa gantiin kamu?. Hari ini buat ketemu kamu, aku harus tukar jadwal dengan teman ku. Kenapa kamu juga gak mau sedikit luangin waktu buat aku. Sekarang kamu berubah Tal gak seperti dulu." Ucap Nata yang menahan air matanya.
"Sudah aku gak mau berdebat lagi. Nanti aku hubungi kamu." Ucap Atal yang langsung meninggalkan Nata.
Farel yang selesai meeting melihat Nata sedang duduk menutup mukanya dengan kedua telapak tangannya. Farel langsung berjalan menghampirinya.
"Nat, kamu kenapa ." Tanya Farel yang kawatir melihat Nata.
Nata membuka telapak tangan nya melihat Farel. "Hiks...hiks...Mas Farel." Ucap Nata yang mulai menangis dihadapan Farel.
Farel pun langsung duduk, melihat Nata yang sedang menangis dan menemaninya hingga Nata mulai tenang. Dan untung nya tempat duduk mereka paling pojok sehingga tidak ada orang yang tahu kalau Nata sedang menangis.
"Sudah tenang?." Tanya Farel sambil menyerahkan tissu kepada Nata.
Nata menganggukkan kepalanya. "Iya Mas." Ucap Nata sambil membersihkan mukanya dengan tissu pemberian Farel.
"Sudah makan kamu?." Tanya Farel.
"Belum Mas." Jawab Nata.
"Makan dulu yuk, aku tadi juga belum sempat makan waktu meeting." Ucap Farel sambil mengelus perutnya.
Mereka pun langsung makan. Farel yang bercanda membuat Nata yang tadinya sedih menjadi lupa akan kesidihannya.
"Wah....kenyang aku." Ucap Farel.
"Iya Mas sama aku juga kenyang, makasih banyak ya Mas sudah menemani ku. Mas Farel gak mau nanya kenapa aku menangis." Ucap Nata.
"Untuk apa nanya kalau kamu gak mau cerita." Ucap Farel dengan santai.
"Boleh gak Mas aku kecerita." Ucap Nata ambil menghembuskan nafas.
"Memang mau cerita apa?." Tanya Farel.
"Biasanya aku cerita ke Ayana, karena sekarang Ayana pindah ke poli anak jadi aku gak bisa cerita seperti dulu." Ucap Nata dan mulai menceritakan hubungan nya dengan Atal dan persoalannya.
TERIMA KASIH
TUNGGU KELANJUTANNYA