Gracella Eirene, gadis pendiam yang lebih suka bersembunyi di dunia imajinasi, Ia sering berfantasi tentang kehidupan baru, tentang cinta dan persahabatan yang tak pernah ia rasakan. Suatu hari, ia terpesona oleh novel berjudul 'Perjalanan cinta Laura si gadis polos', khususnya setelah menemukan tokoh bernama Gracella Eirene Valdore. Namun, tanpa ia sadari, sebuah kecelakaan mengubah hidupnya selamanya. Ia terbangun dalam dunia novel tersebut, di mana mimpinya untuk bertransmigrasi menjadi kenyataan.
Di dunia baru ini, Gracella Eirene Valdore bertemu dengan Genta, saudara kembarnya yang merupakan tokoh antagonis utama dalam cerita. Genta adalah musuh tokoh utama, penjahat yang ditakdirkan untuk berakhir tragis. Gracella menyadari bahwa ia telah mengambil alih tubuh Grace Valdore, gadis yang ditakdirkan untuk mengalami nasib yang mengerikan.
- Bisakah Gracella Eirene Valdore mengubah takdirnya dan menghindari nasib tragis yang menanti Grace Valdore?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Afizah C_Rmd, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bagian 21
Aroma wangi ayam goreng dan nasi ayam menguar dari stan-stan makanan di food court, membuat perut Alzar, Grace, dan El berkeroncong. Cahaya lampu neon yang terang menerangi wajah-wajah pengunjung yang asyik menikmati makan siang mereka.
"El, mau makan apa?" tanya Alzar, matanya melirik ke arah Grace yang sedang mengamati menu dengan serius. Wajah Grace tampak serius, konsentrasi penuh pada menu makanan.
"Aku mau makan ayam goreng sama kentang dan Juz jeruk!" jawab El dengan semangat, matanya berbinar-binar. Ia menunjuk-nunjuk menu dengan jari telunjuknya, tampak sangat bersemangat.
"Oke, nanti kakak pesankan," kata Alzar. "Grace, kamu mau makan apa?"
Grace masih asyik membaca menu, "Hmm, aku mau nasi ayam dan Juz Mangga." Ia mengusap rambutnya yang sedikit menutupi wajahnya, tampak sedang berpikir.
Alzar mengangguk, "Oke, gue pesanin makanan kalian cari tempat duduk dulu." Ia beranjak menuju stan makanan, meninggalkan Grace dan El yang masih asyik berbincang.
Grace dan El mencari meja kosong di food court. Suasana ramai dengan pengunjung yang sedang makan dan berbincang. Terdengar suara tawa, suara anak-anak yang riang, dan suara musik yang mengalun pelan dari speaker.
"Iya, makan dulu, El. Nanti kita nonton filmnya," jawab Grace, sambil tersenyum lembut kepada El.
Selesai memesan makanan, Alzar menghampiri Grace dan El yang asyik berbincang sambil membawa pesanan minuman mereka. El tampak sangat bersemangat menceritakan sesuatu kepada Grace.
"Kak, kamu tahu gak? Aku kemarin main game sama teman-teman, aku menang!" Seru El, "Aku dapat hadiah boneka lucu!" Ia menunjuk-nunjuk boneka panda yang digenggamnya dengan bangga.
"Wah, hebat El! Bonekanya apa?" tanya Grace, matanya berbinar melihat boneka panda yang lucu.
"Boneka panda!" jawab El, "Lucu banget, aku kasih nama Nanda." Ia memeluk boneka panda itu erat-erat.
Alzar hanya bisa tersenyum mendengar cerita El. Dia merasa gemas dengan tingkah El yang begitu polos dan ceria.
"Nih, minumnya di minum dulu" Ucap Alzar menyerah kan minuman mereka, kemudian duduk di samping El. "Oh ya, seru tuh bareng diapa aja mainnya?" tanya Alzar
"Em, Bang Kara, Kak Al, Devin, Isam terus Kak Dewa dan juga ada Laura sama dua temannya itu, jadi total nya ada 8, ah 9 kalo sama el" Sahut El penuh semangat sambil ngitung jarinya. Ia terlihat sangat senang menceritakan pengalamannya bermain game.
"Ih, gemas banget sih kamu Zion" ucap Grace gemas liat kelakuan El. Ia mencubit pipi El dengan gemas, "Kamu kok lucu banget sih."
'Ahhh, astaga Rene bisa gue buat dalam karung gak sih nih anak pengen gue makan aja rasanya' histeris Grace pada Rene dalam fikiran nya. Grace tampak menahan tawa, matanya berbinar-binar melihat tingkah El yang menggemaskan.
'Heh, enak aja gak bisa adek gue itu jangan sembarangan awas aja lo apa apain kesayangan gue' balas Rene kesal. Rene, yang berada di dalam pikiran Grace, tampak marah.
'Emm, abis gemesin banget lucunya uhh' sungguh tak tahan Grace, tapi ia tahan takut nya nanti nangis lagi anak orang diamuk Rene lagi. Grace tampak menahan diri untuk tidak mencubit El terlalu keras.
"Kak Ela pipi Zion sakit tau" keluh El, matanya berkaca-kaca dan pipinya memerah karena di cubit Grace agak keras. El tampak sedih karena pipinya sakit. Bibirnya mengerucut, menahan tangis.
"Eh, maaf ya El. Kakak gak sengaja," ucap Grace, suaranya terdengar panik. Ia mengelus pipi El dengan lembut, berusaha untuk menenangkannya. "Mau minum jus jeruk dulu, ya?" Ia menawarkan jus jeruk kepada El.
"Iya, kaka Elanya nggak sengaja nih minum dulu jus jeruk kesukaan El, ya?" bujuk Alzar juga, mencoba untuk menenangkan El. Ia tersenyum lembut kepada El, berharap El mau memaafkan Grace.
"Iya, aku mau" jawab El, matanya masih berkaca-kaca tetapi mulutnya sudah menyedot minuman nya. Ia menyesap jus jeruknya dengan perlahan, tampak masih sedikit kesal.
Tiba-tiba, suara yang familiar terdengar dari arah belakang mereka. "Grace! El! Kalian di sini?"
Grace dan El menoleh, begitu juga Alzar. Terlihat Genta dan Bella sedang berjalan ke arah mereka. Genta tampak dingin, tetapi tersenyum tipis, sedangkan Bella terlihat manis dan ramah.
"Eh, bang Genta, Bella" Tanya Grace, terlihat sedikit terkejut. Ia tampak sedikit gugup dengan kehadiran Genta dan Bella.
"Kami lagi kencan, kebetulan lihat kalian di sini," jawab Genta, suaranya terdengar sedikit dingin. "Dan juga, lo ngapain di sini?" tanya Genta menatap tajam pada Alzar. Tatapan Genta tampak menantang.
"Gue lagi nemenin Grace sama El, kenapa?" tantang Alzar pada Genta, sambil tersenyum tipis kepada Genta dan Bella. Alzar tampak tidak gentar dengan tatapan Genta.
"Oh, ya? Kalian mau makan apa?" Tanya Bella, tersenyum manis kepada mereka.
"Kami tinggal menunggu," jawab Alzar.
"Oh, sama kami udah pesan juga, kita duduk di sini ya?" tanya Bella, matanya masih tertuju kepada Alzar. Ia tampak ingin duduk bersama mereka.
"Boleh dong," Sahut El. "Kebetulan kakak juga ada di sini, tambah rame dong, abis ini El sama Kak Ela, kak Alzar mau nonton kakak gimana?" tanya El penuh harap. Ia tampak sangat senang dengan rencana nonton bersama.
"Oh ya, rencananya kami juga bakal nonton jam 8 ini habis makan" jawab Genta mengacak rambut El gemas. Ia tampak ramah kepada El, berbeda dengan sikapnya kepada Alzar.
"Wah, iya asik dong kita barengan" seru El.
"Hahaha, iya El" jawab Genta.
Genta dan Bella duduk di meja mereka. Suasana menjadi sedikit canggung. Alzar merasa sedikit tidak nyaman karena kehadiran Genta dan Bella, dia tidak yakin bagaimana dia harus bersikap. Grace merasakan hal yang sama, ia tampak sedikit gugup dan tidak nyaman.
Setelah menyantap makan siang mereka, kelima orang itu berjalan menuju bioskop. Suasana bioskop ramai dengan pengunjung yang berlalu-lalang. Bau popcorn dan minuman manis memenuhi udara, menambah keceriaan suasana.
El terlihat sangat antusias, matanya berbinar-binar menatap layar lebar. Ia berbisik kepada Grace, "Kak, aku mau duduk di tengah!"
Grace tersenyum, "Sabar ya, El. ayok kita kesana."
Mereka berlima duduk bersama, Alzar bersyukur kini ia duduk di samping Grace sedangkan El di tengah Grace dan Genta terus Bella di samping Genta.
Lampu bioskop mulai meredup, tanda film akan segera dimulai. Alzar dan Grace saling berpandangan, mata mereka bertemu untuk sesaat, lalu Alzar mengalihkan pandangannya ke layar. Genta dan Bella juga saling berpandangan, tampak saling memahami.
Film bergenre Fantasi romantis dimulai dengan adegan aksi yang menegangkan. El terlihat sangat antusias, matanya terpaku pada layar. Grace juga menikmati filmnya, terkadang dia tertawa atau berteriak kaget.
Film terus berlangsung, Alzar menemukan kesempatan untuk berbisik kepada Grace. "Kamu suka filmnya?" Bisiknya tepat di telinga Grace, suaranya lembut dan sedikit bergetar.
Grace menoleh kaget, spontan mereka berdua membeku. Aroma wangi parfum Grace tercium oleh Alzar, membuatnya terpesona. Pipi Grace yang lembut dan hangat tercium oleh Alzar secara tak terduga, membuatnya merasakan sensasi yang aneh dan menyenangkan.