NovelToon NovelToon
Cinta Ke Dua

Cinta Ke Dua

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Cerai / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir / Romansa
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: Indik

Kisah cinta akan membawa hati pada garis takdir nya masing - masing, seperti Dira yang selalu saja gagal dalam percintaan. Seorang gadis yang merasa dirinya sudah tak berarti, di benci mertua dan di campakan suami nya, memulai kisah cinta nya kembali meski selalu berujung pada penghianatan, namun Dira berharap akan takdir membawa nya pada cinta sejati nya, hingga pada akhir nya Tuhan benar - benar menjawab doa nya, mempertemukan Dira dengan cinta sejati nya, meski bukan yang pertama namun akan menjadi yang berarti.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Indik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DI RESTUI ...

Cinta datang ketika kita tidak sedang menunggu,

Setiap rasa menyibak akan getir pahit juga tawa bahagia.

Tidak selama nya, kita akan merasa sedih terus.

Ada kala nya kita bisa merasa kan kebahagiaan tanpa di duga sebelum nya.

Ribuan peluh menghapus lelah, merengkuh puas..

Justru aku yang semakin larut dalam tawa setelah luka mengores semakin dalam dinding hati.

Waktu begitu cepat berlalu, tak terasa malam pun sudah berganti menjadi pagi. Hari ini kerja libur, Dira sudah berjanji untuk menemani Ajeng membeli perlengkapan kebaya buat di pakai saat ijab kabul nanti, yang akan di laksana kan satu minggu lagi. Dari kabut masih menyelimuti bumi Ajeng sudah berdiri di depan rumah Dira, menunggu Dira bersiap yang malah kesiangan bangun nya akibat semalaman begadang dengan kekasih baru nya.

Memang benar sepanjang malam pasangan baru itu masih terbawa perasaan sampai tak sadar semalaman bertukar pesan. Bahkan ke dua nya sampai tak menyadari kapan mereka tertidur. Sejak memutus kan untuk bersama Adnan, hari - hari Dira yang biasa nya sendu tak ada semangat nya hidup. Kini berubah seratus delapan puluh derajat. Bibir yang sudah lama tak menyunging kan senyum. Kini sepenjang hari wajah manis nya nampak terhias akan senyuman. Hingga membuat siapa saja yang memandang akan ikut tersenyum bahagia.

Begitu pula dengan kekasih nya Adnan, yang tak kalah sumringah nya, hari - hari nya yang dulu hanya biasa saja. Kini nampak berarti, ada begitu banyak harapan tergambar di depan mata, bukan hanya harapan biasa namun luar biasa. Harapan yang tak pernah Adnan kira sebelum nya, apa lagi mengira berfikir untuk dekat kembali dengan seorang perempuan pun tidak. Sedang teman sebaya nya semua sudah pada meningkah.

Sampai pada akhir nya sesuatu tak terduga datang dalam hidup Adnan, kehadiran Dira mengubah segala nya. Ibu Adnan yang dari semalam merasa curiga melihat gelagat putra semata wayang nya itu, mencoba mengungkap kan rasa curiga nya terhadap pak Deden, suami nya.

" Pak, apa bapak juga perhatiin sikap mas Adnan akhir - akhir ini, ibu lihat sekarang lebih banyak senyum - senyum sendiri. Ibu malah jadi takut e.. Ngeri kalau ada yang sengaja menguna - gunain anak kita pak. " ucap bu Niluh, ibu nya Adnan.

" Welah, mbok ya jangan ngawur to bu bicara nya. Mana ada yang berani guna - gunain anak kita, hati - hati lho bu bicara nya, salah dikit nanti jadi perkara, ya walau pun bapak juga ngerasa ada yang beda sama si Adnan bu. " jawab pak Deden sembari menyrutup kopi hitam dan pisang goreng buatan bu Niluh, yang menjadi lagu wajib tiap pagi bagi pak Deden, minum kopi hitam tanpa gula kesukaan nya itu.

" Tuh, lha wong bapak sendiri juga melihat to perbedaan nya. Coba to bapak yang nanyain ke mas Adnan nya, ada apa gerangan kok seperti bukan mas Adnan saja. Ini sudah di luar dari yang biasa nya pak, ibu jadi khawatir. " sahut bu Niluh merasa ketar - ketir, takut jika putra semata wayang nya itu di guna - guna orang.

Ya memang sekarang Adnan sedang kena serangan asmara. Dengan si bocil Dira, tanpa ke dua orang tua nya ketahui karena memang Adnan belum mencerita kan tentang Dira kepada orang tua nya. Baru rencana untuk nanti malam ingin jujur ke orang tua nya, eh malah pagi nya sudah kena tegor, mau tidak mau harus bercerita tanpa menunggu malam.

" Lha kenapa nggak ibu tanya sendiri ke anak nya langsung, itu mas Adnan. " balas pak Deden setengah berteriak, sengaja agar Adnan mendengar.

" Bapak ini lho, " sela bu Niluh sembari menepuk tangan suami nya, sebagai ungkapan protes nya karena di jadi kan umpan.

Adnan yang baru saja dari halaman depan pun terpaksa menghentikan langkah nya.

" Ada apa ya pak, bu.. Barusan Adnan denger nama mas di sebut - sebut. " tanya Adnan yang sebenar nya sudah bisa menebak arah pembicaraan mereka.

" He he, ini lho mas kata nya dari kemarin tu bapak merasa aneh ngelihat sikap mas Adnan, yang tidak seperti biasa nya. Ada masalah apa mas, siapa tahu nanti butuh bantuan bapak sama ibu. " seru bu Niluh yang membuat pak Deden gantian mendelik ke arah nya, pasal nya dia yang di jadikan alasan untuk mengintrogasi putra nya itu.

" Ternyata itu, kirain mas apaan bu. Ya sebenar nya mas mau cerita nya ini sama ibu dan bapak nanti malam, tapi karena sudah kepergok ya terpaksa Adnan cerita sekarang. " sahut Adnan menjeda kalimat nya.

" Cerita apa mas, masalah kerjaan lagi. " sela pak Deden penuh rasa penasaran. Mencoba menerka - nerka apa yang tersirat dalam benak putra nya itu, namun jawaban nya nihil karena pak Deden memang tidak bisa untuk membaca fikiran orang lain, termasuk putra kesayangan nya itu.

" Bukan masalah kerjaan sih pak, sebenar nya memang Adnan sangat membutuh kan bantuan dari bapak dan ibu. " jawab Adnan dengan mengatur kembali detak jantung nya yang semakin tak menentu. Meski dalam banyangan nya seakan mudah untuk bicara tentang rencana nya. Namun nyata nya di hadapan ke dua orang tua nya, lidah Adnan terasa kelu untuk mengakui nya.

" Bantuan apa to mas, mbok ya jangan bikin ibu sama bapak ini tambah khawatir mas. " sahut bu Niluh yang dari tadi sudah merasa was - was bila ada berita tak baik yang akan di sampai kan Adnan.

" Bantuan untuk melamar kan seseorang bu, mas Adnan sudah menemukan orang yang tepat untuk di jadi kan pendamping hidup Adnan. Namun memang ada hal yang sensitif, dan mas harap bapak dan ibu bisa menerima itu. Bahwa seorang yang mas Adnan sukai ini adalah seorang janda. Dia sudah pernah meningkah, dan baru saja berpisah dari suami nya. Apapun yang menjadi alasan dia berpisah, mas tidak pernah mempermasalah kan itu. Orang tua perempuan itu juga sudah merestui hubungan kami pak, bu.. Hanya saja persyaratan nya sedang mas usaha kan saat ini, yaitu restu dari bapak dan ibu. Sebelum nya dia merasa tidak di terima di keluarga mantan suami nya, bahkan di perlakukan tidak baik. Maka dari itu orang tua nya ingin memastikan dulu restu dari bapak dan ibu, bila ibu dan bapak setuju, maka setelah masa iddah nya selesai kami akan langsung meningkah. Menurut bapak dan ibu bagaimana, " ucap Adnan setengah gemetar, bahkan Adnan tak berhenti mengigit kecil bibir nya. Entah saking gugup nya atau memang karena perasaan yang luar biasa untuk si bocil Dira..

" Alhamdulillah, Ya Allah... " seru ibu Niluh yang langsung sujud syukur di hadapan putra nya. Merasa sangat bahagia pada akhir nya,

Doa yang selama ini bu Niluh pinta akhir nya Tuhan mengabulkan nya. Memang benar kata pepatah ya, doa seoarang ibu tak akan di tolak langit. Pasti di ijabah meski tak tahu kapan akan di kabulkan Nya.

" Subhanallah, ini beneran mas Adnan sudah punya calon pendamping. Ya kalau bapak dan ibu tidak pernah merasa keberatan dengan status atau apalah itu, yang penting mas Adnan suka. Bapak dan ibu akan mendukung dengan sepenuh hati, lahir batin mas. Bapak dan ibu merestui hubungan mas dengan seorang yang mas Adnan pilih. Siapa pun itu Insya Allah bapak dan ibu bisa terima juga menganggap nya seperti putri kami sendiri. " jawab pak Deden penuh rasa haru, pada akhir nya putra nya mau membuka hati nya kembali untuk seorang perempuan.

Itu merupakan kebahagiaan tersendiri bagi pak Deden, yang selama ini sudah hampir menyerah melihat Adnan yang sama sekali seperti tak tertarik lagi dengan perempuan. Menutup hati dengan rasa kecewa yang pernah putra nya alami itu. Di tinggal pas lagi sayang - sayang nya.

" Benar apa kata bapak mu mas, ibu juga sangat setuju bila mas Adnan meningkahi perempuan itu. Bukan kah lebih baik meningkah dengan janda dari pada dengan seorang gadis yang tidak baik perilaku nya, ibu yakin pilihan mas Adnan pasti tidak salah. Siapa seorang yang beruntung mendapat kan hati mas Adnan. " ungkap bu Niluh dengan mata yang masih berkaca - kaca.

" Dia Dira, mantan menantu bu Wati dari desa sebelah.. " jawab Adnan yang tanpa perlu menjelas kan secara detail pasti orang tua nya sudah mengenal Dira.

" Alhamdulillah. Sebentar lagi dapat mantu. " seru pak Deden dan bu Niluh bersamaan.

Adnan pun hanya mampu tersenyum mendengar nya.

...****************...

1
Amelia
aku mampir Thor...👍👍👍
nurzia aeni
oon dira nya gmpng bngt prcaya laki2 sama laki2 bgtu
nurzia aeni
novel nya bnyak pemeran ya bnyk msalah nya ko ribet tr ending nya gmna y pngn deh thor orang2 yg sakitin dira dpt krmh mnderita dan hidup dlm penyesalan krna udh sakitin dira dan mmhnya apalg aji sama bpk nya tuh adam sm vara biar dpt krma ya thor
Indyra Maniez: siap 💙, makasih atas kritik dan saran nya...
total 1 replies
Dwi Purnomo
semakin seru ay
Dwi Purnomo
Dira... Adnan....
Dwi Purnomo
wah seru bet 🤭
Dwi Purnomo
semoga Adnan dan Dira bisa bersatu
Dwi Purnomo
Yee menyala Dira, Adnan...
Dwi Purnomo
selalu suka...
Dwi Purnomo
cerita yang menarik, nggak bikin boring. jadi kaya lagi curhat ke temen. sukses buat author sehat terus, biar bisa baca kelanjutan cerita nya.
Dwi Purnomo
asyik Adnan
Dwi Purnomo
kapan nih bab Dira sama Adnan lagi,
Dwi Purnomo
kaya.nya bakal seru nih
Dwi Purnomo
penasaran sama yang jadi cinta ke dua nya itu Adnan atau siapa y.
Dwi Purnomo
udah gemes sama cerita nya..
Mariloly Salas Sandoval
Ngga nyangka, seru banget!
Mochiiz!
Sudah jatuh cinta.
emi_sunflower_skr
Aduh, tangan sudah gatal, cepat update dong thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!