NovelToon NovelToon
Kembaranku Atau Kekasihku?

Kembaranku Atau Kekasihku?

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Harem / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / Trauma masa lalu
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: IMARINI

Gadis cantik yang menjelma sebagai iblis karna kematian saudaranya membuatnya harus mengubur semua impian yang telah lama idia susun. Bahkan pembunuh sang adik tak pernah meninggalkan jejak meski telah bertahun-tahun membuatnya gila dan frustasi. Di tengah keterpurukannnya dan sudah hampir menyerah sesuatu yang aneh mulai muncul ? Membuatnya sangat syok dan tak percaya! Sebenarnya apa yang terjadi? Mengapa ia sangat dendam terhadap pembunuh adiknya ? Cuss baca untuk tau kisahnya!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IMARINI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sakit

Disinilah mereka semua, melihat bagaimana Nazwa makan dengan lusu.

“Tambah dikit lagi ya Na?”

“Enggak gue enek” tolak Nazwa pelan

“Dikit lagi aj lo bru makan suap Na” ruka kembali membujuk Nazwa

“Gak bisa tenggorokan gw sakit” jawab Nazwa berkaca-kaca

Diruangan itu terdapat inti dari gliester dan sahabat-sahabat Nazwa, sebernya sedari tadi ia curi-curi pandang kearah Sakala karna ternyata laki-laki itu membawa Sabrina ke tempatnya di rawat. Melihat Sabrina yang sangat lengket kepada Sakala membuatnya risih dan tidak nyaman.

Sementara kali ini cukup kalem karna disana terdapat papanya kalau ibunya entah kemana.

“Gais gue balik dulu ya soalnya ada urusan” axel bersuara setelah hening beberapa saat

“Gue bareng dong sama lo” Mandala menimpali

“Cepet sembuh ya Na”

Kemudian setelah axel dan mandala pamitan tak lama papanya pun ikut pamitan karna ad kerjaan yang harus ia selesaikan, tak lama dari itu naura dan fera ikut berpamitan karna Naura sudah ada janji sebelumnya sementara fera ikut saja karna ia sangat malas berlama-lama di tempat itu.

“Sayang aku juga mau balik” Sabrina merengek kepada Sakala yang akhirnya berpamitan juga. Sakala sempat melirik kearah Nazwa sekilas.

“Itu si ular keket kok makin hari makin lengket bet dah”

“Temen lu di santet ya ama si ulet keket sampe bisa sebucin itu?” kali ini Ruka bertanya kepa Lembayung dan hanya di jawab oleh keheningan.

“Aduh gue lupa lagi bicara ama tembok” lanjut Ruka sambil menepuk jidatnya.

Skippppp…

Di malam harinya Nazwa bangun karna mendengar suara ribut dri luar kamar tempatnya di rawat. Ia mencoba bangun karna suaranya sangat familiar.

“Pokoknya mamah mau Fera di publikasikan”

“Gak bisa gitu mah”

“Kenapa gak bisa, pokoknya mama mau Fera secepatnya dipublikasi”

Kemudian ruangan kembali hening

Nazwa menatap lurus pikirannya begitu kusut sepertinya ia tak bisa diam saja, ini sudah terlalu jauh.

Pagi harinya vera sudah diperbolehkan pulang kerumahnya ia di jemput oleh papah nya dan kebetulan ada Naura yang menjenguknya akhirnya mereka bertiga pulang bersama-sama karna Naura masih ingin melihat keadaan Nazwa. Naura datang sendiri karna Ruka terlambat bangun.

“Na gue boleh ingnep disini gak?” Naura membuka suara setelah mereka sampai di kamar Nazwa

“Lo lagi ada masalah?” Nazwa bertanya

“Ya gitu deh”

“Okey ingnep aja” jawab Nazwa sambil tersenyum

“Aaaaaa maaaci cahabatku” jawab Naura sambil memeluk Nazwa

Ceklekkk…..

Kamar Nazwa terbuka menampilkan Fera dengan baju tidurnya dan makanan di nampannya. Fera yang terkejut melihat Naura ada di kamar Nazwa ia terdiam. Begituun dengan Nazwa dan Naura.

“Loh Fera? Kok lo disini?” Naura bertanya dengan heran sambil menaikkan satu alisnya

Sementara Fera yang terkejut seperti tidak bisa mengeluarkan kata-kata

“Aaa….ku….aku..” Fera sampai gagap iangin memnjawab pertanyaan Fera.

“Gue tadi ngbarin dia kalo gue mau balik” jawab Nazwa tenang karna ia merasa Fera tidak bisa menjawabnya “Gak espek sih dia bakalah datang secepet itu mna masih pake baju tidur hahahhahahahhahaha” sambung Nazwa mencoba mengurangi rasa penasaran Naura.

“Trus kok lo bawa-bawa nampan si?” Naura masih bertanya

“Aduh ini tadi Fera papasan ama bibi trus dia bawa makan buat Nazwa yaudah aku nawarin diri toh sekalian kan hehehehhehe” jawab Fera sambil cengengsan

“Aduh repot-repot udah simpan di meja aja makanannya”

“Lo mau ingnep disini juga?” Naura masih bertanya

“Aduh kayaknya enggak deh”

Naura menghele nafas lega

“Okedeh” jawabnaya senang?

“BTW kok lo bisa ngbarin Fera kalo mau balik dan kenepa lo gk ngbarin gw?” naura lagi-agi bertanya entah mengapa anak ini sangat aktif bertanya.

“Soalnya kebetulan gw lagi chatan ama Fera bahas matkul yang udah tertinggal” jawab Nazwa santai

Naura hanya menganguk-angguk sementara Fera memasang wajah polosnya. Nazwa membaringkan badanya.

“Na kk gue engrasa aneh ya sama sikap Sakala” Naura ikut duduk di ranjang Nazwa bersama Fera.

“Maksudnya di mna?” Nazwa bertanya

“Ya aneh gitu, lo tau gak pas lo gak masuk selama beberapa mingu kmarin Sakala tuh kayak kebanyakan nyuekin ulet keket tau, mereka mulai nempel lagi tuh pas jengukin lo marin” jelas Naura.

Sebenarnya semalam Sakala menghubunginya namun tidak di hiraukan oleh Nazwa entah mengapa ia merasa kesal dengan Sakala, ia merasa di cuekin bahkan Sakala membawa Sabrina walaupun itu haya berpura-pura tapi entah kenapa ia merasa cemburu.

“Ini pertanda kalo gue bisa deketin dia kan?” Naura kembali bersuara

Nazwa menganggukkan kepalannya sebagai jawaban.

“Tapi menurut aku Sakala kayak lagi neyembunyiin sesuatu dan hubungannya sama Sabrina tuh kayak dibuat-buat gak sih” kali ini Fera ikut nimbrung karna merasakan hal janggal

“Maksudnya gi mna?” Naura bertanya dengan penasaran karna sangat jarang Fera menyampaikan pendapatnya.

“Yaa kayak mereka kompaknya kayak udah di seting gitu”

“Iya juga ya” jawab Naura

“Yah mungkin Sakala belum terbiasa kali orang dia perdana pacaran kn?” kali ini Nazwa bersuara untuk menutupi kecurigaan mereka.

“Tapi gue juga masih janggal sih apalagi pas kejadian di taman itu”

“Kayak ada sesuatu yang gak bere juga dari sabrina tau!” seru Naura

“Bener kok Fera engrasa Sabrina kayak tau kalo kita buntiti dia ya?”

“Iyakan padahal dia waktu itu lagi bicara serius banget tapi pas dia liat handphone nya, tiba-tiba pergi gitu aja” kata sabrina menggebu-gebu “apalagi kan kita sempet nyungsepkan dan itu mencolok banget tapi k dia kayak masa bodoh banget dan lebih milih pergi gak sih? Seharusnya kn dia liat kita tapi kelakuannya kay udah tau kita disana!!” heboh Naura

“Nah kalo ini gue agak sepakat si” sambung Nazwa

Kemudian hening

Brakkkkkkkk….

“Anjirrrr”

“NAAAAAAA KOK LO GAK KABARIN GUE KALO LO UDAH BALIK DARI RUMAH SAKIT SIIIII” ruka mendobrak pintu kamar Nazwa dengan bar-bar.

“Eh toa bisa gak sih buka pintu yang santuy aja?” kata Naura sewot

“GAK BISAAA GUEE GAK BIASA” jawab Ruka “BISA-BISANYA KALIAN KUMPUL-KUMPUL TAMPA INGET GUEEEE” sambung nya

“YAAALAHHH SUARA LO” kata Naura “Kek teropet tau ga” lanjutnya

“Yaampun sayangku udah sembuh” Ruka menghiraukan ucapan Naura dan belari kearah Nazwa kemudian memeluknya

“Paan sih amet lebay amayy” kata Nazwa terkekeh

“Eh turun yok ada anak-anak di bawah tadi kita nyamperin lo di rumah sakit taunya lo dah balik”

“Ohya?”

“Yaudah yuk turun” ajak Ruka

Tak…takk….takkk

Nazwa, Ruka, Fera dan Naura turun. Di bawah sana sudah ada anak-anak Gleister mereka sedang makan camilan yang disiapkan oleh ART di rumah Nazwa, semenjak Nazwa sakit karna Mahg akutnya stok makanan di rumahnya sudah di benahi untuk tidak kosong ini termasuk permintaan dari papahnya Nazwa.

Nazwa mengambil tempat disamping Lembayung tapi anehnya di sana juga terdapat Kara dan Sabrina. Nazwa tak ambil pusing ia masih sangat malas untuk berdebat.

“Ehhh kamu apaan si, kok datang-datang langsung duduk disitu?” kara bertanya kepada Nazwa

“Mata lo kepasang kn? Lo gak liat cicin ini gue itu TUNANGAN LEMBAYUNG suka-suka gue lah lagian ini kan rumah gue” jawab Nazwa kesal “Dasar cewek gatel sama cowok orang” sambungnya lagi

“Hiksss maaf tapi aku gak ada maksud hikksss” Kara menangis tersedu-sedu

“DIH PAAN SIH LO GAK DIAPA-APAIN JUGA!!” entah kenapa belakngan ini emosi Nazwa seperti susah dikontrol

Nazwa berdiri dan ingin menjambak rambut Kara karna ia merasa gemas dengan perempuan ini yang selalu cari masalah dengan dia. Namun naas belum sempat ia mencapai rambut Kara ia lebih dulu terdorong kebelakang.

Dukkkkk….. prangggg….

“NAZWA” semua orang yang di sana meneriaki Nazwa karna meraka melihat Nazwa menabrak vas dan pecahan kaca.

“ARGHHHHHH” Nazwa menjerit karna kaca itu menusuk tangan dan punggungnya.

Bukkkkk…. Sakala membogem pipi Lembayung hingga ia tersungkur. Sementara itu Lembayung seperti linglung ia tak sadar ketika mendorong Nazwa.

1
kun
lanjurtt seruuu
kun
lanjutttttt
Siren
Jangan lupa vote dan like supaya aku makin semangat update nya
Blush✨☃️
Saya sudah tak sabar nunggu kelanjutannya, tolong secepatnya update thor!
Siren: Aaa maaci di tunggu yah🫶🏻
total 1 replies
Siren
Jangan lupa like yahhh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!