Adelia ( Msytery On Cruise Island )

💜💜💜💜

Sesampainya di kafe , Adelia langsung mencari keberadaan Fely yang teryata sedang pergi keluar.

Entah kemana Fely pergi , namun dari apa yang di katakan oleh rekan kerjanya , Fely pergi setelah mendapatkan telpon dari seseorang yang mereka sendiri tidak tahu siapa.

Namun sepertinya apa yang di lihat oleh Sonya dan Freya juga di lihat oleh rekan kerja yang lain , dan beberapa pengunjung yang juga melihat dimana Fely yang dimarahin di depan umum oleh Ayahnya sendiri.

"Sepertinya terjadi sesuatu dengan Ibunya Fely"ucap Eldrik saat melihat hasil rekaman yang diambil oleh salah satu pengunjung.

"Sepertinya begitu , tetapi tidak seharusnya dia memarahi Fely di depan umum seperti itu , karena biar bagaimanapun dia tetap putrinya"ucap Adelia sambil menghela nafas panjang saat melihat rekaman itu.

"Sepertinya kau masih perduli dengan Fely sayang?"sambil mengusap kepala Adelia.

"Itu karena jiwa Adelia menganggapnya satu satunya sahabat yang dia miliki , meski dulu Fely pernah menjebaknya , namun jiwa Adelia tidak marah dan masih menganggapnya sahabat"

"Lalu sekarang mau bagaimana?"

"Bisa minta tolong caritahu di rumahsakit milik keluargamu , mungkin Fely sedang di sana"sambil melihat kearah Eldrik.

"Baiklah , tunggu sebentar"ucap Eldrik sambil merogoh ponsel di saku celananya , lalu menghubungi salah satu dokter yang mungkin bisa membantunya untuk mencaritahu informasi para pasien.

Hingga tak lama mereka menunggu , Eldrik sudah mendapatkan informasi yang ingin mereka ketahui , dan informasi yang mereka dapatkan benar benar di luar prediksi mereka.

"Ada apa El?"ucap bingung Adelia saat melihat raut wajah Eldrik yang terkejut.

"Sepertinya Fely akan mendonorkan satu ginjalnya pada sang Ibu"ucap Eldrik pada Adelia.

"Apa maksudmu , tapi Fely ..."

"Kita kerumahsakit sekarang , dan suruh mereka mencegah operasi itu sampai aku datang"ucap Adelia lagi sambil beranjak dari duduknya.

"Sudah terlambat sayang , mereka sudah memasuki ruang operasi"ucap Eldrik yang membuat Adelia menghentikan langkahnya.

"Apa ..?"ucap tak percaya Adelia.

Namun dia malah langsung bergegas pergi menuju rumah sakit , diikuti Eldrik yang selalu menemaninya.

£££

Sedangkan diruang operasi , Fely terlihat tersenyum sendu melihat sang Ibu yang tengah berjuang dengan penyakit kangker ginjal yang di derita sang Ibu sudah sejak lama.

Dan sepertinya sang Ibu tidak pernah mengatakan hal itu pada Ayah maupun adik Fely , karenanya penyakit itu sekarang malah mengancam nyawanya , yang naasnya sang Ibu hanya memiliki satu ginjal hingga membuat Fely harus rela mendonorkan satu ginjal miliknya.

Yang tanpa di ketahui oleh keluarganya , jika Fely sebenarnya juga hanya memiliki satu ginjal yang aktif , hal itu dia ketahui saat dokter Sherly memeriksanya saat dia sakit beberapa waktu lalu.

Tetapi karena ingin melihat sang Ibu sembuh , akhirnya membuat Fely membuat keputusan ingin mendonorkan ginjalnya , meski harus kehilangan nyawanya sekalipun.

Melihat Fely yang terlihat sudah pasrah di dalam ruang operasi , hal itu malah berbanding terbalik dengan suasana diluar ruang operasi sekarang.

"Anda tidak bisa melakukan hal itu pada Fely"ucap seorang wanita yang memakai jas dokternya.

"Dokter Sherly , apa anda kenal dengan pasien pendonor yang ada di dalam"ucap dokter yang akan melakukan operasi pada Fely dan juga Ibunya.

"Ya , karena aku adalah walinya dan seharusnya anda memeriksa dengan teliti kondisi si pendonor ginjal itu , jangan seenaknya langsung melakukan operasi tanpa tahu kondisi dia sebenarnya"marah Sherly melihat dokter yang berdiri di sampingnya.

"Dan anda"sambil menunjuk kearah pria paruh baya yang ada di hadapan dokter Sherly.

"Seharusnya anda mencaritahu terlebih dahulu kondisi Fely sebelum memintanya mendonorkan ginjalnya , hanya karena ingin menyelamatkan satu nyawa anda jadi harus mengorbankan nyawa yang tidak bersalah , apa seperti ini orang yang di sebut Ayah oleh Fely , anda terlalu egois dengan keputusan yang anda ambil"ucap marah dokter Sherly lagi.

"Jaga bicara anda dokter , anda tidak berhak ikut campur dalam urusan keluarga saya , dan anak itu sudah banyak menimbulkan masalah , jadi lebih baik sekarang dia melakukan hal yang berguna untuk Ibunya sendiri"

"Tuan Mario Meddison , tahukah anda jika putri anda itu hanya memiliki satu ginjal yang aktif , meski dia memiliki dua ginjal namun satu ginjalnya tidak berfungsi dengan baik , dan jika satu ginjal yang aktif itu di donorkan maka sama saja anda membunuh putri anda sendiri secara pelan pelan"terang Sherly mengenai kondisi kesehatan Fely.

Dan saat mendengar dokter Sherly mengatakan hal itu , membuat dokter yang yang tadi ingin mengoperasi Fely kembali melihat catatan medis dari Fely , dan dia merasa bersalah saat dia melewatkan satu informasi penting mengenai kondisi Fely.

Sedangkan Mario terlihat terdiam saat mendengar apa yang dikatakan oleh Sherly barusan , dan hal itu juga membuat Natasya menangis saat tahu kondisi kakaknya yang tidak baik baik saja.

Namun sebagai seorang adik dia malah melimpahkan semua beban itu pada kakaknya hanya karena dia tidak ingin hidup dengan satu ginjal , yang memang sebelumnya Natasya juga di periksa ginjalnya mengenai kecocokan ginjalnya.

Tetapi karena rasa takut yang dia alami membuat Natasya malah meminta sang Ayah untuk menyuruh Fely melakukan pemeriksaan hingga hasil yang di dapat juga sama dengan hasil yang dia terima jika ginjal mereka cocok untuk di donorkan kepada sang Ibu.

Namun dengan egoisnya Natasya malah menyuruh Fely saja untuk mendonorkan ginjalnya , tanpa tahu jika sang kakak juga sekarang sedang sakit.

"Biar .. aku saja yang mengantikan kak Fely untuk mendonorkan ginjalku"ucap lirih Natasya dengan suara yang bergetar karena menangis.

"Kau tidak harus melakukan itu Tasya , biar dia saja yang mendonorkan ginjalnya pada Ibumu"ucap Mario tanpa melihat Natasya yang menatap tidak percaya dengan keputusan sang Ayah.

"Jika anda sudah tidak menganggap Fely putri anda , maka jangan ikut campur dengan hidupnya lagi tuan Mario"sahut Adelia yang sudah tiba dengan Eldrik di belakangnya.

"Bukankah anda sudah mengusirnya? tetapi sekarang anda mencarinya hanya karena ingin menyelamatkan istri anda , bukankah itu sama saja anda menjilat ludah anda sendiri?"ucap Adelia lagi hingga membuat Mario mengeraskan rahangnya menahan marah dengan apa yang dikatakan Adelia barusan.

"Bawa Fely keluar dokter Sherly , dan pastikan dia baik baik saja"ucap Adelia pada dokter Sherly yang langsung membuat dokter Sherly bergegas masuk kedalam ruang operasi.

"Siapa kau berani ikut campur masalah keluargaku Ha ..!!"ucap Mario dengan meninggikan suaranya hingga membuat Adelia sedikit tersentak mendengar teriakan Mario.

Tahu jika Adelia sempat terkejut membuat Eldrik menatap tajam pada Mario.

"Jaga bicara anda tuan Mario , sekali saja kata kata anda menyakiti kesayanganku , maka aku akan membalas anda tiga kali lipat dari apa yang anda lakukan sekarang"ucap dingin Eldrik menatap tajam Mario.

"Jia anda ingin menyelamatkan istri anda , mungkin anda bisa mendonorkan satu ginjal anda pandanya"ucap Eldrik lagi yang kemudian mengajak Adelia pergi dari depan ruang operasi bersama dengan dokter Sherly yang menuntun Fely keluar dari ruang operasi.

Mengikuti Eldrik yang menuntun Adelia pergi menjauh , meski Fely sebenarnya dia masih khawatir dengan keadaan sang Ibu , namun mendengar dokter Sherly mengatakan jika sang Ayah yang akan mendonorkan ginjalnya membuat Fely bisa bernafas lega untuk sementara.

Karena biar bagaimanapun mereka tetap orangtuanya yang akan selalu dia sayang meski mereka tidak tinggal bersama lagi.

€€€€€